BAB 9

Hari demi hari berlalu dengan cepat. Sebastian larut dalam kebahagiaan nya, setelah mendapatkan kabar bahagia dari Clarissa. Sejak saat itu Clarissa sering rewel meminta ini dan itu. Alih-alih menolak permintaan istrinya yang aneh-aneh, Sebastian selalu menuruti permintaan Clarissa.

"Sayang aku lagi ndidam pengen punya rumah mewah di kawasan pantai indah. Pasti akan sangat menyenangkan, kalau anak kita ini akan memiliki rumahnya sendiri."

"Tapi untuk apa sayang, bayi kita saja bahkan belum lahir. Lebih baik kita tabung saja uang itu untuk masa depannya kelak."

"Selain tabungan, aku mau anak kita punya investasi rumah sendiri. Aku gak mau hidupnya susah seperti ku dulu saat papa bangkrut. Karena semua aset atas nama papa, otomatis pihak bank bisa menyita aset-aset papa dengan mudahnya. Coba aja saat itu papa mengalihkan asetnya atas namaku, mungkin masih ada harta benda papa yang tersisa untukku. Karena itulah aku trauma, bukankah lebih baik kamu alihkan beberapa aset dan harta benda kita atas namaku? jika sesuatu terjadi dengan bisnis mu, kita masih bisa menyelamatkan beberapa aset itu untuk anak kita kelak?"

Clarissa mulai melancarkan aksinya untuk memperdaya Sebastian. Lelaki polos itu sedang mencerna ucapan perempuan yang sangat dicintainya. Rupanya ucapan Clarissa benar-benar membuat Sebastian terperangkap dalam jebakan istri nya.

"Ucapanmu masuk akal juga sayang, baiklah aku akan memilih beberapa aset yang akan ku ubah atas namamu. Berjaga-jaga jika sesuatu terjadi dengan bisnisku, bayi kita ini tak akan terkena dampaknya. Terima kasih sudah menyadarkan ku, dan untuk masalah rumah mewah di pantai indah. Aku juga sudah memikirkan nya, mungkin itu bisa jadi investasi jangka panjang. Harga properti tambah tahun akan semakin mahal, mungkin suatu hari dapat berguna untuk kita." ucap Sebastian dengan wajah serius.

Clarissa menyeringai merasa berhasil dengan rencananya. Dengan perut yang mulai membuncit ia bangkit dari duduknya. Tangannya menarik Sebastian untuk segera pergi melihat-lihat rumah mewah yang mereka bahas sedari tadi.

"Kenapa buru-buru sih sayang, hari ini aku sengaja libur untuk menghabiskan waktu di rumah bersamamu."

"Ini bukan mauku Mas, tapi kemauan si jabang bayi. Dia udah gak sabar pengen lihat-lihat rumah disana, aku akan panggil Raymond untuk menyiapkan mobil."

"Kita pergi berdua saja, aku yang akan menyetir."

"Apa gunanya kita membayarnya Mas, jika dia hanya duduk diam sepanjang hari di rumah kita. Mau makan gaji buta apa!" seru Clarissa dengan wajah masam.

Padahal tujuan Clarissa mengajak Raymond memang sengaja, supaya lelaki yang dicintai nya itu ikut melihat rumah mewah yang akan mereka tempati kelak.

"Dan untuk rumah ini, aku akan menjualnya jika Mas Tian mengubah datanya atas namaku." batin Clarissa didalam hatinya penuh kelicikan.

"Raymond kita pergi ke Perumahan Pantai Indah. Kau tahu kan jalan menuju sana?"

"Iya Pak, siapa sih yang gak tahu komplek perumahan mewah yang biasa ditempati para artis dan pejabat." jawab Raymond dibalik kemudinya.

Sesampainya di komplek mewah itu, Clarissa melihat beberapa rumah dengan arsitektur bergaya eropa. Marketing menjelaskan dengan detail berbagai fasilitas yang ada disana. Nampak Raymond tersenyum melalui sudut bibirnya, ia sudah dapat membayangkan tinggal di rumah mewah itu.

"Kenapa kamu senyum-senyum Ray? kamu juga harus rajin bekerja, supaya dapat membelikan rumah yang nyaman untuk Ibumu kelak. Lakukan itu selagi Ibumu masih ada, karena saya belum sempat membalas jasa ibu saya. Jadi saya sekarang berusaha nyenengin istri saja." kata Sebastian seraya merangkuk Clarissa.

Raymond berdecih mendengar perkataan Sebastian. Baginya Sebastian hanyalah boneka untuknya menikmati kemewahan. Melihat kemesraan Clarissa bersama suaminya, sedikit membuat Raymond kesal. Ia menendang batu kerikil yang ada di depannya, hingga membentur mobil dan alarm nya berbunyi. Dengan panik ia mematikan alarm mobil itu, dan semua memandang ke arahnya.

"Apa ada masalah Ray?"

"Tidak ada Pak, saya hanya kesal dengan pacar saya. Sekarang dia sedang bermesraan dengan lelaki lain.'

"Lupakan perempuan yang gak setia itu. Carilah pendamping yang seperti istriku, dia selalu ada disaat saya senang ataupun susah."

Raymond merasa geli mendengar Sebastian memuji Clarissa di hadapan nya. Lelaki itu tak tahu saja, jika istrinya tak sebaik yang dipikirkan nya.

Ketika Sebastian sedang naik ke lantai atas rumah itu, Clarissa bersama Raymond hanya berdua saja di bawah. Terjadi sedikit perdebatan di antara mereka. Raymond tak suka melihat Clarissa sangat dekat dengan Sebastian, apalagi di depan mata kepalanya langsung.

"Kamu harus bisa mengendalikan diri sayang, sebentar lagi kita bisa menguasai semua asetnya. Jika aku gak kelihatan mesra dengannya, dia bisa curiga dengan perubahan sikapku. Apa kamu mau rencana kita jadi berantakan?" ucap Clarissa lirih, supaya tak terdengar oleh orang lain.

"Bagaimana Pak, apakah anda suka dengan rumah ini?" tanya Marketing itu seraya berjalan menuruni tangga.

"Saya akan memikirkan nya dulu, setelah saya dan istri deal dengan rumah ini. Secepatnya saya akan menghubungi anda." jawab Sebastian dengan berjabatan tangan.

Mereka meninggalkan komplek perumahan itu. Tapi di tengah perjalanan, Clarissa merasakan sakit di perutnya. Nampak Raymond dan Sebastian sama-sama paniknya, tanpa sengaja Raymond mengatakan sesuatu yang mengejutkan Sebastian.

"Lebih baik kita periksa ke Dokter kandungan saja, takutnya ada apa-apa dengan bayinya."

Perkataan Raymond membuat Sebastian tercengang. Bagaimana mungkin seorang sopir terlihat lebih panik daripada dirinya. Tanpa memberikan perintah pada Raymond, sopir itu mengambil keputusan sendiri tanpa perintah darinya.

Sesampainya di klinik, Clarissa langsung mendapatkan penanganan dari Dokter. Kini Sebastian berjalan mendekati Raymond yang sedang berjalan mondar mandir di luar klinik.

"Kenapa kamu sepanik ini Raymond? ternyata kamu sangat perhatian dengan kandungan istri saya." ucap Sebastian menatapnya dari sudut mata.

"Gawat. Jangan-jangan dia curiga padaku? bodohnya kenapa aku mengambil keputusan tanpa bertanya dulu padanya." batin Raymond dengan peluh yang membasahi keningy.

"Maaf Pak, saya sudah lancang. Tadi saya terlalu panik melihat reaksi ibu yang sangat kesakitan. Jadi tanpa bertanya terlebih dulu saya berinisiatif mengantar Ibu ke klinik ini."

"Kamu gak usah minta maaf, saya senang kok punya pekerja yang mempunyai inisiatif seperti mu. Kamu bisa di andalkan dalam keadaan genting seperti ini. Jika lain kali saya tidak ada di rumah, kamu bisa mengantarkan istri saya ke Dokter tanpa bertanya dulu pada saya. Takutnya keadaan nya memang genting."

Seorang perawat keluar memanggil suami atas nama Nyonya Clarissa. Sebastian berjalan mendatangi perawat itu, lalu ia dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan.

"Istri anda hanya kelelahan dan banyak pikiran saja Pak. Lain kali jangan biarkan istri Bapak sering bepergian, karena usia kandungan masih rentan. Hawatir jika sesuatu yang tak diinginkan terjadi."

Penjelasan Dokter membuat Sebastian penasaran, karena setahunya Clarissa lebih sering di rumah setelah ia hamil. Tapi Dokter mengatakan hal lain. Di dalam mobil Sebastian menanyai Clarissa dengan berbagai pertanyaan.

"Apa kamu sering keluar rumah saat aku gak ada? kenapa kamu gak pernah bilang lagi, kalau pergi kemana-mana. Dan kamu Raymond, pasti kamu tahu kemana perginya istri saya?"

Keduanya berkeringat dingin mendengar pertanyaan Sebastian, mereka takut salah berkata. Sehingga Clarissa hanya diam membisu tak berani mengatakan apa-apa.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

♡momk€∆π♡

♡momk€∆π♡

ampyun kelakuan clarissa raymond pengen jitak da😡😡 sok sebastian cepet endus kelakuan mereka🙄

2022-11-17

2

Else Widiawati

Else Widiawati

ko aku yg greget sendiri sih... mudah2an mereka keceplosan

2022-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!