pujian

semoga suka dengan cerita author ya jangan lupa dikomen dibawah typo bertebaran. no plagiat

Melihat paman li tidak akan menyerah sebelum uang di Terima cheng hanya dengan pasrah menerima dan tidak lagi menolak

" cheng apakah paman bisa meminta tolong jika traktor rusak lagi " tanya paman li

" paman tentu saja " cheng langsung menerima

Paman li bahagia " cheng dari mana kau mempelajari keterampilan ini "

" paman kau belajar secara mandiri dari buku tapi buku itu sudah hilang " cheng berbohong tanpa berkedip pura-pura sedih karena tidak mungkin cheng member tau bahwa dia dilahirkan kembali dan telah bekerja di banyak tempat salah satunya bengkel

Paman li percaya karena mengingat cheng adalah pemuda yang jujur dan pernah bersekolah di SMA " cheng kau sangat jenius "

Cheng merasa malu saat di puji oleh paman li seperti itu

" cheng kalau begitu paman harus segera menghubungi sopir dari kota " ujar paman li dianggukin sekertaris

" paman kenapa kau butuh sopir dari kota , apakah desa kita tidak mempunyai orang yang bisa menyetir "

Paman li tiba-tiba mengubah wajah menjadi marah " cih sebenarnya kita punya tapi si tua gongyoo itu tidak mau mengantar penduduk secara gratis apalagi besok kita harus memberikan panen jagung tahun lalu kekota lebih awal "

Cheng tentu saja paham maksud paman li selama pejabat kota melihat panen kita melebih target dan tiba lebih awal desa akan menerima banyak manfaat dan hadiah

" paman kalau begitu kenapa aku saja yang menyetir untuk mu "cheng menawarkan bantuan

Paman li dan sekertaris partai sama-sama kaget dan terkejut " cheng apa kau juga bisa menyetir "

Cheng mengangguk dengan malu paman li buru-buru berkata " cheng selama kau bisa menyetir paman akan sangat berterimakasih "

" paman jangan seperti itu kita dari desa yang sama dan harus saling menolong " jawab cheng mendapatkan tatapan kagum dari paman li dan sekertaris

Dengan perintah paman li untuk mencoba dulu cheng naik menyalakan traktor dengan mudah bahkan paman li dan sekertaris yang duduk menyaksikan di buat terkesima melihat cheng dapat membawa traktor dengan sangat lembut. Paman li dan sekertaris langsung merasakan bahagia walaupun sekertaris bisa membawa traktor tapi itu pelan-pelan seperti sipit membuat sekertaris malu

Sampai di rumah paman li cheng turun bersama paman li dan sekertaris mereka berdua tampak sangat antusias

" paman kalau begitu aku akan kembali dan besok datang pagi "

"Iya kembali lebih awal " paman li dengan semangat

Cheng mengangguk pergi dari sana kemudai sekertaris berkata " liat saja pria tua itu akan muntah darah mengetahui partai tidak butuh dia lagi "

" benar siapa suruh arogan dan sombong " paman li mendegus dengan kesal

Setelah kepergian cheng, cheng bukan kembali kerumah tapi pergi ke lahannya dia belum selesai membajak lahan.

Samapai dilahan cheng melihat sosok melirik kekana " yeri " suara cheng memanggil sosok itu

" ah saudara akhirnya aku melihat mu " teriak yeri dengan antusias

" ada apa? Apakah ada sesuatu " suara cheng sangat lembut saat berbicara dengan yeri

" saudara cheng aku membuatkan mu makan siang " yeri malu menyerahkan kotak makan

Cheng tersenyum lebar menerima kotak makan itu sebelum itu menarik tangan yeri dengan lembut ke bawah naungan pohon tidak ada orang lain karena semua sudah kembali ke lahan masing-masing

" duduk makan bersama "

" saudara tidak aku sudah _ "

" jangan membantah makan lah " cheng dengan lembut mengupaskan kulit telur dan menyerahkan telur kepada yeri

Yeri tersenyum manis kepada cheng menerima telur itu hanya ada dua telur dalam kotak bekal dan cheng memberikan satu padanya membuat hati yeri semakin gembira

Kedua orang itu memiliki suasana harmonis membuat beberapa pria lajang dia sekitar sana cemburu dan iri disaat bersamaan

Menantu keluarga ye Baixong menyesap air liur dengan serakah melihat telur itu

Mulai marah dengan ibu mertuanya yang berat sebelah padahal dia dan suaminya bekerja keras hanya makan pancake sayur dan calon menantunya dan putrinya memakan telur, hati Baixong penuh dengan amarah menatap suaminya yang sedang membajak sawah dengan marah

Selesai makan siang perut cheng kenyang disaat yeri akan bangun ingin membantu cheng dilahan . Cheng langsung menarik tangan yeri untuk tetap duduk " jangan kemana-mana duduk disini dengan patuh "

" tapi aku ingin membantu "

" cukup perhatian saja aku mengerti jangan melihat pria lain kau mengerti " suara serak serak cheng membuat yeri merona seperti tomat mengangguk dengan patuh

Cheng mengelus kepala yeri berdiri pergi ke lahan kembali membajak sawah dengan serius dibawah naungan pohon yeri melihat tatapan serius cheng membuat dia terpesona menurutnya saat cheng serius telihat sangat tampan.

Cheng dengan cepata membajak sawah tidak mau membuat gadisnya menunggu lama terus membajak dengan cepat....

Tak lama setelah selesai membajak sawah cheng dengan keringat menetes menghampiri yeri yang tertegun melihat tampilan mengoda cheng

Melihat tatapan lucu yeri , cheng menundukan kepala tepat di depan wajahnya " apakah tampan ?"

Tanpa sadar yeri mengangguk membuat cheng terkekeh geli, sadar akan kelakukannya yeri menundukkan kepala telinganya berubah merah melihat itu cheng semakin geli

" ayo aku akan mengantar mu pulang "

Yeri tidak menjawab bahkan tidak berani memandang wajah cheng saking malunya . Cheng tersenyum berdampingan dengan yeri kembali

Ditengah jalan cucu cho datang menghadang langkah cheng dan yeri

" kau pria jahat berikan aku uang "

" ????? "

" cepat berikan kata nenek ku kau pria tanpa orang tua harus mensubsidi kami bersaudara " ucapnya dengan arogan

Cheng menatap mereka dengan tajam " kataka lagi " mereka gemeteran ketakutan dengan tatapan cheng

Mereka menangis " hiks akan ku adukan pada ayah ku " teriaknya lari sambil menangis

Yeri mendengar itu merasakan kasihan pada cheng bahkan matanya memerah sedih melihat itu cheng terkekeh " dasar gadis bodoh, apakah kau pikir suami mu ini lemah "

" siapa istri mu? " yeri salah tingkah

" tentu saja kau siapa lagi " cheng tersenyum

" bah tidak tau malu siapa yang ingin menjadi istri mu " yeri memerah tiba-tiba yeri kaget cheng mencium bibir yeri

Yeri membulatkan mata terkejut " kamerad yeri kau adalah wanita ku jadi jangan coba-coba kabur karena aku tidak akan melepaskan mu " suara tegas cheng membuat yeri berdebar-debar

Cheng tersenyum puas dengan efeknya mengantarkan yeri pulang barulah dia pulang ke rumah

Setelah memasuki rumah yeri langsung kekamar menutup pintu berguling-guling di kasur sambil menutup mata dengan bantal bahkan merona sambil menyentuh bibirnya

' apakah saudara cheng tadi mencium ku ' hatinya terus tidak percaya

Semakin di ingat semakin malu dia langsung membenamkan wajahnya di bantal

Terpopuler

Comments

DewaSistem05

DewaSistem05

MAIN NYOSOR AJA LU MAEMUNAH

2023-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!