" ibu manis minum lah " yeri memberikan setengahnya kepada ibunya
" tidak minum lah, apakah cheng memberikan sesuatu " tanya ibu ye
Yeri mengangguk tidak menyembunyikannya dari ibunya mengeluarkan krim kerang itu dari sakunya dan memperlihatkan kepada ibunya
" cheng sangat mencintai mu kau harus lebih perhatian padanya kau mengerti "
" ibu aku mengerti " ujar yeri Merasakan wajahnya panas.
Ibu ye tersenyum melihat hubungan keduanya yang bagus....
.
.
.
.
Di lain sisi cheng yang baru pulang dari rumah keluarga ye melihat di depan rumahnya ada orang yang yang di kenal siapa lagi kalau bukan bibi wu dan paman cho wajah mereka tampak sangat tidak enak di pandang menatap cheng yang baru saja datang dengan tidak sabar
" kemana saja kau, apa kau tidak tau kami sudah menunggu sangat lama " ujarnya
Cheng menatap dengan males " bukan urusan ku "
Mendengar itu paman cheng menjadi marah " dasar anak nakal apakah begini sikap ku terhadap tetua "
" jangan membuat aku harus mengingatkan mu bahwa kau telah memutuskan hubungan dengan ku "
Paman cheng menatap mata cheng dengan gugup tapi egonya membuatnya marah " bibi mu bilang kau pergi ke kota menjual barang, diaman uangnya biar paman menyimpannya "
Cheng tertawa dengan dingin aura di sekitarnya berubah menjadi sangat menakutkan " pergi sebelum aku kehabisan kesabaran "
" ya dasar bocah tidak tau diri karena tidak punya orang tua apakah begini cara mu berbicara kepada tetua " bibi wu mengoceh
Cheng menatap dengan tajam matanya berkilat seperti siap membunuh membuat bibi wu langsung diam
" keluarga kita tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dan jika kau ingin aku sopan kepada kalian jangan harap " cheng menjawab dengan ketus
" berani sekali kau berbicara seperti itu pada paman mu, hari ini aku akan mengajarkan mu untuk sopan kepada tetua " paman cheng maju ingin menghajar cheng tapi cheng yang sudah mengalami kelahiran kembali telah mengalami yang namanya kematian tidak takut malah dia menangkap tangan pamannya dan menghajar pamannya itu
Bugh
Bugh
Bruk
Bugh
Bibi wu melihat suaminya dipukul ketakutan. Cheng berdiri menatap pamannya yang berada di tanah dengan mata membunuh
" aku peringatan jauhi rumah ku atau aku akan membunuh mu " cheng mengancam kedua orang itu
Para warga yang menonton tidak mau ikut campur tentu saja karena mereka telah melihat perjuangan cheng dari kecil bahkan hampir sebagian penduduk desa telah dibantu oleh cheng tentu saja mereka lebih memiliki berpihak ke orang yang menyelamatkan mereka dari pada harus repot-repot membantu manusia yang suka sombong dan angkuh.
Para bibi langsung mulai bergosip
" cih sungguh tak tau malu setelah memutuskan hubungan dan membiarkan seorang anak kedinginan tanpa baju sekarang berani meminta uang "
" menantu cho apakah kulit wajah mu sangat tebal hingga tak tau malu "
" benar itu apakah kau tidak takut kakak ipar mu akan mencari mu "
Mendengar itu bibi wu ketakutan tapi melihat suaminya yang dipukuli habis-habisan dia ingin meminta kompensasi tapi melihat aura dari cheng semua yang ingin dia katakan kembali ke perutnya dengan pasrah membawa suaminya pulang
Cheng menghela nafas menatap sekelompok penduduk dengan permintaan maaf kemudian masuk kedalam rumah
Para penonton menerima permintaan maaf cheng ikut bubar dengan gosip baru
Didalam ruang cheng membuka antarmuka sistem melihat barang-barang dengan tatapan ngiler
' sayang belum bisa dikeluarkan sekarang ' batin cheng meratapi nasib
Sepertinya harus segera mencari bekerja pikir cheng supaya leluasa mengeluarkan barang menutup antarmuka dengan menghela nafas cheng berbaring terlentang di kasur
Disaat cheng tertidur dengan lelap dikeluarga ayahnya tengah ribut akibat bibi wu yang dipukuli paman cho setelah kalah dari perkelahian tadi mukanya merah padam akibat marah bahkan anak-anaknya tidak ada yang berani maju saat ayahnya memukul ibunya beberapa menantu hanya bisa diam di kamar karena takut
Para tetangga juga tidak ada yang berbicara atau menolong karena sudah bisa paman cho memukuli menantunya.
Setelah pemukulan itu bibi wu di tinggal di tanah dengan luka lebam habis pemukulan hanya bisa mengeretakan gigi akibat marah pada cheng karena semua ini salah nya
Cheng yang tertidur di rumah bangun saat sore hari dengan perut lapar membuka antarmuka sistem cheng memesan roti daging dan kue ayam dengan lahap cheng menghabiskan 20 semuanya sendiri, selesai mengisi perut cheng bangkit mulai ke kebun sayur rumahnya mulai membersihkan rumput liar dan menanam bibit sayur dan beberapa bibit buah
Keringat menetes di dahi cheng setelah selesai menanam semuanya tapi melihat semua telah tertanam hati cheng bangkit dengan bahagia setidaknya saat yeri menikah dia tidak perlu khawatir sayuran atau buah.
' sistem apakah bibit ini sesuai yang kau katakan '
Tentu Saja Host Semua Bibit Disini Berkualitas Tinggi Jangan khawatir host.
Hati cheng semakin lega hanya perlu menunggu mereka tumbuh .
Mencuci tangan dan kaki cheng langsung mandi dengan air dingin keluar dari kamar mandi cheng kembali kekamar melihat kamar yang telah retak apalagi atap yang sedikit bocor membuat cheng semakin khawatir . Berbaring di kasur kantuk membuat cheng segera tertidur dan melupakan kekhawatirannya
.
.
.
.
Keesokannya
Cheng telah berada di tempat pembagian kerja dia menunggu sampai akhirnya paman li menugaskan nya untuk membajak lahan lain awalnya paman li akan memberikan pekerjaan yang mudah tapi karena cheng butuh poin kerja yang banyak jadinya cheng memohon untuk membajak lahan yang lain
Paman li pasrah tapi melihat tekad cheng berkerja paman li memuji dalam hati
Cheng dengan giat bekerja di ladang hampir sedikit lagi selesai tiba-tiba melihat traktor desa mati di dekat lahannya penasaran cheng menghampiri paman li
" paman li apakah traktor mati " tanya cheng menatap paman lebih yang menatap traktor dengan tatapan pasrah
Paman li menghela nafas " iya awalnya traktor akan dibawa ke county untuk perbaikan tapi baru saja berjalan sudah mati "
Cheng mengangguk " paman jika kau tidak keberatan boleh kah aku mencoba memperbaiki "
" cheng apakah kau bisa memperbaiki " membulatkan mata terkejut
" iya paman aku bisa "
" cheng kalua begitu liat apakah ada yang salah " paman li bersemangat
Cheng mengangguk mulai melihat mesin traktor dengan serius tak lama cheng mulai mengerakan tangan mengambil kabel yang longgar
" paman ini hanya kabel yang longgar " ucap cheng dengan serius
Paman li berbinar bahkan sekertaris disamping ya juga berbinar gembira
" paman coba lah " ujar cheng
Sekertaris partai langsung naik menyalakan traktor , traktor menyala bahkan suara traktor menjadi lebih halus
" cheng kau sangat hebat suaranya lebih halus "
Cheng dengan sopan mengangguk , paman li langsung memberikan yang 10 yuan kepada cheng
" cheng ini adalah uang untuk perbaikan traktor "
" pama tidak usah " cheng mencoba menolak
" jangan menolak jika bukan karena mu desa akan mengeluarkan uang lebih banyak "'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments