Lasmi yang merasa dirinya tidak dianggap kekasih oleh Bagas merasa tidak nyaman berada terlalu lama di tempat itu, ia segera pergi keluar meninggalkan Bagas yang masih asyik mengobrol dengan Santi dan Syla.
Dalam hati Santi merasa senang melihat Lasmi pergi dari tempat itu Bagas yang tidak sadar mengira Lasmi masih berada di samping nya. Bagas menoleh melihat Lasmi sudah tidak ada di samping nya lagi. Ia pun bergegas mencari-cari ke sana-kemari Bagas tidak menemukan Lasmi dan akhirnya Bagas mencari ke luar ia melihat Lasmi sudah masuk ke mobil taksi yang di pesan nya beberapa menit sebelumnya.
Bagas memanggil Lasmi sudah pergi bersama taksi online dan berlalu dari rumah Bagas.
Dalam hati Lasmi merasa kesal baru saja ia ingin berkenalan dengan keluarga Bagas sudah di perlakukan tidak baik oleh Bagas. Bagas tidak menganggap nya siapa-siapa ia hanya menganggap Lasmi hanya sebatas teman Lasmi kecewa.
"Oke! kalau itu kata mu. Aku akan menganggap mu juga sebagai teman," cetus Lasmi didalam hati nya.
Bagas menyesal karena sudah mengabaikan Lasmi. Ia menelpon Lasmi, tetapi Lasmi tidak mau mengangkat ponselnya.
Beberapa saat kemudian,
Lasmi sudah sampai depan rumah ia langsung mengetuk pintu dan masuk tanpa banyak bicara ke mama nya yang sudah membuka pintu untuknya.
"Lasmi... kamu kenapa?" tanya ibu Lilis heran biasa Lasmi selalu heboh kalau habis jalan pamer ini itu ke mama nya.
"Tidak apa-apa Ma, Lasmi ngantuk banget...," lirih Lasmi tidak mau menatap mamanya.
"Hem, sepertinya ada masalah," tebak ibu Lilis, "biasanya juga kamu bahagia, habis jalan sama Bagas mu itu!" ucap ibu bicara sinis.
"Enggak ada apa-apa koq Ma, kepo banget si..." Lasmi masuk kamar. Ibu pun kembali ke kamar nya.
Di dalam kamar.
Lasmi menutup mata nya dengan kedua tangan nya baru aja jatuh cinta sudah kecewa begini... "Ternyata begini sakit nya tidak dianggap... Ya Tuhan aku sudah bersalah kini aku merasa di posisi ini,"
Lasmi mengingat di saat ia selalu mengabaikan Ilham yang sudah terjadi juga pada nya. Bagas malah memperdulikan orang lain di bandingkan dia.
kini Lasmi menyesali perbuatannya sendiri.
Ponsel Lasmi berdering lagi...
Panggilan itu dari Bagas. Berkali-kali Bagas menelpon Lasmi tetapi Lasmi masih berat untuk mengangkat nya.
Akhirnya Bagas chat. Dalam chat nya iya meminta maaf pada Lasmi dan ia janji gak akan berbuat kesalahan lagi pada Lasmi. "Jika sudah di maafkan, temui aku besok di tempat biasa kita bertemu," Bagas mengakhiri chat nya.
"Hem... aku jadi serba salah....Aku kecewa banget saat kamu bilang aku hanya teman mu di depan wanita-wanita itu Mas, kamu jahat apa arti semua ucapan-ucapan mu Mas, dan kamu sudah berjanji akan menikahi ku. Apa aku salah berharap lebih pada mu?... lirih Lasmi dalam hati nya.
Malam hari semakin larut tanpa disadari mata Lasmi terpejam sendiri nya, ia hanyut di buai mimpi.
🍃🍃🍃🍃
Keesokan hari nya.
Lasmi sudah bangun dari tidurnya, tidak biasa nya ia awal bangun sepagi itu. Kadang ibu sudah bangun baru ia bangun, itu pun harus di panggil-panggil mamanya baru bisa bergegas. Pagi itu ia langsung pergi ke dapur mencuci piring dan berberes.
Ibu mendengar suara berisik dari dapur. "Apa itu kucing? Ah, masa si kucing bisa buka kran?" pikir ibu konyol. Ibu bangun dan pergi ke dapur untuk memastikan orang atau kucing.
semakin dekat semakin jelas bunyi orang mencuci piring. Tidak ada orang lain di rumah selain Lasmi tidak salah lagi memang Lasmi lah yang sudah mencuci piring dan berkemas di dapur.
"Tumben Lasmi bangun awal hari ini," batin nya. senyum mengembang di bibir ibu Lilis.
"Hem... gitu dong jadi anak gadis bangun lebih awal dari mama nya. Ini malah molor... baru kali ini rajin nya," ucap ibu Lilis tiba di dekat Lasmi.
"Aduh Mama ngagetin aja. Hidup Lasmi serba salah ya... bangun telat di teriakin bangun awal di ledekin." Lasmi membuang napas kasar.
"Gak ledekin koq, cuma mama lagi memuji aja. Anak gadis mama hari ini sudah mulai rajin," ucap ibu berkata dengan nada lembut gak mau Lasmi jadi ngambek.
"Em... Mama kalau Lasmi rajin aja di anggap anak kalau gak Lasmi di bilang anak kurang ajar," gerutu Lasmi mencibir ucapan mama nya.
Lasmi telah selesai mencuci piring.
"Mama hari ini malas banget mau ke pasar bisa bantuin mama nggak?" pinta ibu Lilis.
"Bantuin apa Ma...?" tanya Lasmi melirik mama nya.
"Bantuin beli sayur dan beberapa bahan buat bikin kue kita hari ini. Stok bahan sudah banyak yang habis mama gak kuat mau beli sebayak itu," keluh nya.
"Kenapa gak mesan di kurir saja si Ma? kita kan gak perlu repot pergi ke pasar," usul Lasmi.
"Aduh Lasmi, harga nya beda jauh kalau pake pesan apalagi mau upah mereka lagi. Kamu kan ada motor biar hemat sedikit kamu aja yang belanja ya," pinta ibu.
"Iya deh Ma kebetulan hari ini Lasmi juga mau beli beberapa barang di pasar, boleh deh sekalian. Tapi jangan banyak-banyak ya Ma beli barang nya," ucap Lasmi merasa sedikit keberatan.
"Iya gak koq cuma keperluan untuk seminggu saja.
Ntar minggu depannya lagi biar mama yang belanja," jawab ibu.
"Yah sudah Lasmi mandi dulu y Buk...," pamit Lasmi.
Ibu mengangguk, melanjutkan pekerjaan yang lain.
Setelah selesai melakukan ritual mandi nya. Lasmi pergi membawa daftar belanjaan yang sudah di tulis ibu.
Di tengah perjalanan menuju pasar Lasmi bertemu dengan Ilham yang juga kebetulan akan pergi ke pasar juga.
"Hey... tumben ke pasar?' seru Ilham di kejauhan.
"Iya, mama lagi sibuk di rumah," jawab Lasmi datar.
"Mau di bantuin tidak?" ucap Ilham menawarkan diri nya.
"Gak perlu bisa koq sendiri," jawab Lasmi.
"Ya sudah aku duluan ya...," ucap Ilham berjalan lebih dulu.
Lasmi mencibir, "Siapa juga yang perlu bantuan mu..." Ilham sudah hilang dari pandangan Lasmi.
Lasmi berhenti dan sebuah toko sembako.
Untuk membeli beberapa bahan untuk membuat kue seperti tepung, gula, minyak goreng dll.
Di saat Lasmi memasuki toko itu awal nya ia tidak melihat Ilham yang ternyata juga ada di toko itu.
Lasmi sudah selesai memilih bahan dan sudah di simpan dikantong besar. Tangan Lasmi tidak kuat untuk mengangkat belanjaan nya untuk di naikan di motor. Tiba-tiba ada yang menyambar belanjaan nya dan sudah di raih orang itu.
"Bagaimana sekarang perlu bantuan ku kan...?" ucap Ilham sambil tersenyum meledek.
Lasmi terbelalak melihat Ilham sudah menaikkan belanjaan nya di atas motor.
"Maaf aku tidak perlu bantuan mu, tapi kamu sendiri yang merebut nya dari ku," cetus nya.
"Alah Lasmi jangan sok kuat gitu deh, tangan sekecil itu gak kan mampu mengangkat belanjaan sebanyak ini," ucap Ilham meremehkan.
"Terserah," ucap Lasmi kesal. Ia pun berlalu di hadapan Ilham.
"Ih kenapa sih harus ketemu dengan si Ilham...," gerutu nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Bunga buat mu Thor
2023-07-02
0
𝓓𝓮𝓪
suka suka thor nect yg paaanjaang
2023-02-16
0
naumiiii🎈✨
Semangat author😘💪
2023-01-02
1