Pagi hari tampak suasana cerah secerah hati Lasmi yang berbunga-bunga habis di telpon Bagas. Bagas mengabarkan bahwa ia akan segera dinikahi. Lasmi tidak menyangka hubungan mereka baru berjalan 3 bulan tapi Bagas sudah ingin mempersuntingnya. Lasmi senyum-senyum sendiri duduk di sofa sambil memegang benda kesayangan nya, ponsel.
Ibu memperhatikan tingkah Lasmi dari tadi.
"Hey... Lasmi kamu ngapain senyum-senyum sendiri di situ?" tanya ibu.
"Apa Ma...?" tanya Lasmi tidak mendengar pembicaraan mamanya nya karna asyik menghayal.
"Mama tanya kenapa kamu senyum-senyum sendiri," ucap ibu mengulangi pembicaraan nya.
"Oh begitu, Lasmi lagi bahagia Ma... Mas Bagas akan segera menikahi Lasmi," ujar Lasmi memberitahu mama nya.
"Apa! kenapa buru-buru sekali? Pikirkan lagi Lasmi mama takut nantik kamu menyesal. Laki-laki itu bukan pria baik-baik," jelas ibu Lilis mencetus.
"Mama selalu bilang begitu, Lasmi capek dengar nya!" Lasmi pergi menjauh dari mama pergi ke kamar nya.
Lasmi kecewa pada mama nya karna ia selalu bilang Bagas jahat. Lasmi berusaha meyakinkan dirinya kalau Bagas laki-laki yang baik untuk nya, ia akan tetap menerima tawaran Bagas untuk segera menikahi nya.
Malam itu Bagas mengajak Lasmi makan malam di Sebuah Lestoran ternama di kota itu. Lasmi merasa bahagia bisa makan malam di tempat itu.
"Wah, tempat nya bagus banget Mas," ucap Lasmi sambil memandangi sekeliling tempat itu.
"Suatu saat nanti aku akan mengajak kamu ketempat yang jauh lebih bagus lagi," sambung Bagas menyakinkan Lasmi.
"Makasih Mas kamu selalu buat ku bahagia," ucap Lasmi bangga.
"Sama-sama Sayang, mas juga bahagia ketika bersama mu," Bagas menimpali.
Kedua nya saling pandang memandang sambil tersenyum. Bagas mengajak Lasmi duduk.
Mereka memesan makanan yang sama karena selera mereka sama. Kedua nya asyik menikmati makanan dan minuman yang serba enak di tempat itu.
"Kapan-kapan aku akan mengajak Mama makan di sini. Mau kan kamu Mas ajakin Mama ku makan bersama kita di sini?" tanya lasmi pada Bagas.
"Tentu saja aku mau Sayang," jawab Bagas lembut.
Lasmi terseyum senang karena Bagas selalu menuruti kemauan nya.
Mereka sudah selesai makan.
"Sayang apa kamu tidak mau pesan kan Mama mu makanan untuk di bawa pulang," tanya Bagas menawarkan.
"Emang boleh?" tanya Lasmi ragu.
"Ya boleh lah apa sih yang gak boleh semua nya boleh koq," jawab Bagas.
"Makasih Mas kamu baik banget." Lasmi memilih makanan di daftar menu.
Bagas memanggil pelayan menyuruh membuat kan makanan satu lagi buat Mama Lasmi di rumah.
Sementara mereka menunggu makanan yang di pesan. Bagas mengajak Lasmi jalan-jalan kebetulan di sekitar Lestoran tersebut bersebelahan dengan pusat belanjaan seperti Mol.
Dengan semangat nya Lasmi mengandeng tangan Bagas menuju Mol tersebut. Bagas menyuruh Lasmi memilih beberapa baju untuk nya.
"Beneran boleh ni Mas, tapi aku tidak bawa uang Mas," jawab Lasmi lemah.
"Biar aku yang bayarkan," jawab Bagas datar.
"Beneran boleh Mas...?" tanya Lasmi sedikit ragu.
"Iya boleh...," sahut Bagas lembut.
Lasmi melihat-lihat beberapa baju yang di sukai nya tapi di saat melihat harga nya ia takut untuk mengambilnya di kembali kan ke tempat nya lagi.
"Lho ngapain di balikin lagi, bukan nya itu sangat cocok untuk mu?" tegur Bagas melihat Lasmi mengembalikan sebuah gaun cantik itu.
"Tapi Mas, harga nya mahal banget kamu liat ni..." Lasmi memperlihatkan harga baju itu ke Bagas.
"Cuma segitu Gapapa ambil aja... kamu boleh ambil beberapa baju yang kau suka jangan lihat harga nya kalau kamu suka ambil aja." ujar Bagas menawarkan.
"Suka sih tapi kasian kamu Mas," lirih Lasmi.
"Kasian apa, udah kamu pilih aja yang mana kamu suka," sambung Bagas lagi.
"Mbak ini baju nya di bungkus ya... ," ucap Bagas ke penjual baju itu.
"Mas Bagas makasih banyak yah," ucap Lasmi.
"Lain kali jangan bilang makasih terus ah, udah sewajarnya aku membeli kamu ini- itu karena kamu kan pacar aku dan sebentar lagi akan jadi istriku. Bagas terseyum menatap Lasmi.
Lasmi menjadi salah tingkah terseyum semanis mungkin.
Bagas bisa aja buat aku bahagia... batin Lasmi.
Tiba-tiba Bagas melihat kakak nya Syla dan Santi yang sedang berbelanja juga di tempat itu.
"S**l... mereka juga ada di sini rupanya!" Bagas mencoba menghindar dari pandangan mereka ia mengajak Lasmi keluar secepatnya.
"A- sayang... sudah belanja nya kalau sudah ayo kita pulang mas ada kerjaan mendadak di kantor. Beli baju nya lain kali aja ya...?" ucap Bagas buru-buru.
"Tapi mas... itu baju nya sudah dikantongi," ujar Lasmi memberitahu.
"Yah sudah, ambil sana aku menunggu di mobil nya.
Ini kartu kredit mas, kamu pegang kamu bayar belanjaan mu," ucap Bagas sambil memberi kartu kredit nya. Ia beranjak pergi dengan tergesa-gesa.
Lasmi kebingungan melihat Bagas akhirnya ia tidak jadi membayar baju itu.
"Mbak maaf yah baju nya tidak jadi," ucap Lasmi buru-buru pergi menyusul Bagas.
"Heh... main pergi saja... kalau gak punya duit bilang dong!..." teriak penjaga toko pada Lasmi.
Lasmi berlari mengejar Bagas sampai menabrak seseorang.
"Maaf mbak saya buru-buru," ucap Lasmi gugup.
Perempuan itu memandang sinis pada Lasmi.
"Heh, kamu jalan pake mata tidak!" seru perempuan yang di tabrak yang ternyata itu Santi. Lasmi meminta maaf berkali-kali pada nya.
Syla menarik tangan Santi agar tidak memperpanjang masalah. Santi pun tunduk pada perintah Syla dan membiarkan Lasmi lolos.
Lasmi masih mengejar Bagas yang sudah sampai di mobil.
"Hugh... kamu kencang banget si jalan nya Mas,..." ucap Lasmi ngos-ngosan.
"Mana belanjaan mu?" tanya Bagas.
"Aku tidak jadi membeli ini kartu mu. Lasmi mengembalikan kartu kredit Bagas.
"Lho kenapa? tidak jadi membeli." Bagas heran.
"Aku gak enak Mas buru-buru, jadi aku menyusul Mas aja," sahut Lasmi dengan polosnya.
"Aduh Lasmi, koq di balikin si belanjaan nya. Hugh," Bagas menarik napas berpikir kenapa Lasmi begitu lugu nya.
"Yah sudah lah Mas, lain kali aja beli baju nya," ucap Lasmi menimpali.
"Maaf yah sayang gara-gara mas kamu tidak jadi beli baju nya," lirih Bagas. "mas janji nanti akan mengajak kamu ketempat yang lebih bagus lagi dari itu."
Lasmi mengangguk sambil tersenyum.
"Ini lah yang aku sukai dari mu Lasmi. Kamu tidak seperti perempuan lain nya," batin Bagas.
Mereka pun pulang meninggalkan tempat itu.
Bagas menyentuh tangan Lasmi dan menggenggam nya. Lasmi hanya bisa membiarkan Bagas tidak berkata-kata. Sampai tiba di rumah mereka membisu sambil mendengarkan musik romantis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Enak nih Lasmi di belikan baju
2023-07-04
0
Ah yang bener saja mau ajak Mama Lasmi makan?
2023-07-04
0
𝓓𝓮𝓪
wah
2023-02-24
1