Pagi hari tampak sang mentari bersinar di ufuk timur memancarkan cahaya nya di kota yang ditempati Lasmi dan ibu nya. Lasmi masih mengantuk dengan sengaja ia masih berada di kamar sampai ibu membangunkan nya.
Seperti biasa tugas Lasmi di pagi hari membantu ibu nya membuat kue, banyak pesanan dari tetangga dan teman-teman mama nya yang belum siap.
Biasanya Lasmi selalu bangun pagi tapi hari itu ia telat bangun.
"Lasmi koq belum bangun juga sih, apa dia sudah melupakan tugas nya di rumah ini!" cetus ibu bicara sendiri nya. Ibu tidak sabar lagi ia pun mendatangi Lasmi di kamar nya.
"Lasmi... Las... kamu ngapain di kamar? apa kamu tidak melihat jam berapa sekarang? ini sudah waktunya kita membuat kue. Bangun las...," teriak Lasmi.
Lasmi mendengar suara mama nya sayup-sayup terdengar di telinga nya ia mengusap mata nya sambil menatap jam di ponsel nya.
"Pantas saja mama udah teriak-teriak ternyata udah siang," ujar nya.
Suara mama nya terdengar berkali-kali bergema di tempat itu membuat nya risih dan akhirnya ia bangun. "Hugh, seandainya aku sudah jadi istri Mas Bagas, tentu aku tidak akan bangun sepagi ini," batin nya mengeluh.
Lasmi membuka gorden melihat sang mentari sudah bersinar terang membuat mata nya silau. Ia pun segera menuju ke toilet untuk membersihkan diri. Setelah itu dia pergi ke dapur menemui mama nya.
Di dapur.
"Enak banget ya tidur nya mimpi apa semalam sehingga telat bangun?" tanya ibu sinis.
"Mimpi jadi istri Mas Bagas Ma," timpal Lasmi meneruskan saja tentang pertanyaan mama nya. Yang nyata nya ia memang sengaja telat karna semalam tidak puas tidur nya.
"Trus...?" sambung mama nya.
"Ya aku tidak bangun sepagi ini, aku bangun nya jam 12 siang Ma." Lasmi mengada-ngada ngarang cerita.
""Wah, enak banget ya... jadi orang kaya? apa mas Bagas mu menjadikan mu ratu di sana? atau malah sebaliknya?" sindir ibu nyinyir dengan bibir monyong nya.
"Ya jelas Mas Bagas menjadikan ku Ratu lah Ma masa babu?" Lasmi menghayal.
"Ya semoga saja mimpi mu itu jadi kenyataan, tapi jangan pula malah jadi sebalik nya." Ibu berhenti mengoceh.
"Yah sudah! jangan berdiri saja di situ, sekarang kamu lanjutkan pekerjaan mama ini. Buat seperti biasa nya. Mama mau ke warung sebentar," perintah ibu Lilis pada Lasmi yang dari tadi mengomel secara halus.
Ibu beranjak pergi ke warung.
"Sebentar lagi nasib ku akan berubah, saat jadi istri mas Bagas aku yakin aku tidak akan bergaul dengan tepung-tepung ini lagi. Aku pasti bergaul nya sama duit-duit... hihihi." Lasmi cikikikan sendiri nya berhayal saat menjadi istri Bagas, berharap nasib nya akan jauh lebih baik dari sekarang.
Ponsel berdering, sontak Lasmi menghentikan pekerjaannya ia segera mencuci tangan nya dan menjawab telpon yang sudah pasti itu dari Bagas sang pacar.
📞"Halo Mas Bagas... selamat pagi?" sapa nya.
📞"Selamat pagi Sayang. Bagaimana kabar mu hari ini?" tanya Bagas.
📞"Miris Mas, jawab Lasmi datar.
📞"lho koq miris, emang ada apaan Sayang?" tanya Bagas lagi.
📞"Biasa lah pekerjaan sehari-hari ku," jawab Lasmi lemah.
📞"Membuat kue?" jawab Bagas menebak.
📞"Iya, apalagi kalau bukan itu."
📞"Kamu sabar aja ya, gak usah mengeluh begitu kamu jalani aja dulu. Sebagai penyemangat mu, Mas akan mengirim kan mu hadiah hari ini," ucap Bagas.
📞"Hadiah? bukan nya Mas tadi malam sudah memberi ku hadiah?" tanya Lasmi heran tidak menyangka diri nya akan diberi hadiah lagi.
📞"Itu lain, ini lebih spesial untuk menemani mu kemana pun kamu pergi. Hadiah nya sebentar lagi Mas kirim nya," sahut Bagas.
📞"Makasih banyak Mas..." ucap Lasmi semangat. "Mas mama udah datang, sudah dulu ya ntar ku kabari kalau aku udah selesai kita telponan lagi," bisik Lasmi.
📞"Oke cantik muach...," ucap Bagas sambil mencium ponsel milik nya.
📞"Muach..." Lasmi pun membalas kecupan dari Bagas melalui ponsel nya.
Lasmi segera mematikan ponsel nya sebelum mama nya melihat.
"Ehem..." ibu berdehem. Lasmi menoleh ke arah mama nya dengan mata yang melotot.
"Eh mama udah datang ya?" tanya nya cengengesan.
"Kamu pikir mama ke Jakarta beli nya?" cetus ibu Lilis. "mana tepung yang kau adon, apa sudah jadi?"
"Belum Ma, ini bentar lagi mau di kerjain," jawab Lasmi datar terus mengadon tepung yang baru saja di mulai.
"Ya ampun Lasmi..., mau jadi apa kamu? bukan nya bantuin mama nya malah di diamin dari tadi tepung nya. Ini udah jam berapa las...? sebentar lagi orang ya mau datang ambil kue nya duh! gimana ini?. Udah bangun nya telat jam segini belum masak. Sumpah Lasmi, dulu kamu tidak seperti ini, astaga kenapa kamu jadi seperti begini?" ibu Lilis terus mengomel tidak habis pikir anak nya menjadi lalai begitu.
Lasmi pun segera mengadon tepung lagi, agar mulut mama nya berhenti mengoceh.
"Ma tau gak?" tanya Lasmi menoleh kearah mama nya.
"ngak!" jawab Bu Lilis cetus.
"Hari ini Mas Bagas akan memberikan aku hadiah Ma. Padahal semalam Lasmi udah di beri ini lho."
Lasmi menunjukan jari nya ke hadapan mama nya.
"Cincin? apa kamu sudah tunangan tanpa sepengetahuan mama Lasmi!" mama nya panik.
"Astaga Mama, ini bukan cincin tunangan MA. Ini tu cuma hadiah cincin biasa," jelas Lasmi.
"Oh, trus hadiah apa lagi yang akan diberi nya lagi?"tanya mama pura-pura menanggapi padahal hati nya masih dongkol dengan pria itu.
"Gak tau, Mas Bagas tidak memberitahu ku. Kita liat aja nanti Ma," ujar Lasmi.
"Mama peringatkan ya! kamu jangan termakan rayuan para lelaki, biasanya yang model-model begitu kerjaan lelaki hidung belang tau ngak? ia menjerat para wanita dengan mengimingi hadiah. Agar kamu mudah masuk perangkap nya," tutur Buk Lilis memberi tau.
"Astaga Mama, anggapan nya jelek terus pada Mas Bagas. Jangan seujon gitu Ma, Mas Bagas tidak menjerat ku koq. Dia mencintai ku dengan tulus Ma malah dia janji akan segera menikahi ku," sahut Lasmi.
"Apa...!" teriak ibu Lilis kaget. Lasmi pun terperanjat mendengar teriakan mama nya.
"Mama... bisa gak si gak teriak gitu? Lasmi jadi terkejut ni, bisa-bisa lasmi jantungan." Lasmi mengelus dada nya.
"Mama yang akan jantungan kau buat Lasmi! mama tidak setuju jika kamu menikah secepat itu dengan nya. Mama gak yakin dengan sikap baik nya ke kamu," cetus Buk Lilis.
"Berhenti berprasangka buruk Ma, Mas Bagas bukan orang jahat koq, aku sudah lama mengenal nya." jelas Lasmi memberi pengertian pada mama nya.
"Mengenal dimana? di Dumay kan? kamu lama mengenal nya di Dumay Lasmi! belum tentu sifat nya itu baik di dunia nyata." ibu Lilis memanas melihat Lasmi selalu menyanggah pembicaraan nya.
"Lasmi sudah tau koq, Mas Bagas itu baik dan romantis banget," puji Lasmi.
"Hem... sudah lah, mama capek bicara dengan mu! lama-lama kue mama tidak selesai bicara terus dari tadi." ibu Lilis menggerutu.
"Yee Mama yang duluan bilang mas Bagas jahat, gak baik berprasangka buruk terhadap seseorang Ma," ujar Lasmi tidak terima mama nya mengecap Bagas jahat.
"Mama tau itu Lasmi! kamu jangan ajarin mama. Mama udah pengalaman sama yang begituan, makanya kamu kalau bicara jangan ngeyel kamu dengerin mama," bentak ibu Lilis geram pada Lasmi yang membantah terus dari tadi.
"Iya ma," Lasmi mulai takut liat reaksi mama nya yang sudah memerah sambil melototi dia dari tadi.
Lasmi diam secepatnya ia menyelesaikan pekerjaan nya.
"Bicara sama orang tua susah, kita mulu yang salah. batin Lasmi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
semoga saja AMIN 🙏
2023-07-02
0
Itu belum tentu Lasmi jangan berharap dulu kamu jadi istri bisa enek bangun siang terutama tidak enak sama mertua nanti
2023-07-02
0
☯︎𝚋𝚒 𝚋𝚘𝚢¹¹
bener tuch Lasmi, omongan mama lu. jngn sampe terbuai ma bujuk rayuan di Bagas dl dech
2023-03-17
0