Malam itu Bagas tidak merasa tenang karena teringat dengan hal tadi siang yang cukup membuat nya shok, keponakan yang di bangga-bangga kan sudah mengecewakan hati nya. Ia tidak menyangka gadis seusia Shela sudah punya pacar dan gaya pacaran nya sudah seperti orang yang sedang mabuk.
Bagas tidak habis pikir mengapa Shela menjadi liar begitu. Pasti itu karena ulah mama nya yang selalu memanjakan nya.
Keesokan hari nya di saat sarapan bersama.
Ibu Linda, Asyla dan Reno sudah berada di meja makan menunggu Bik Mia menyiapkan sarapan mereka. Bagas belum turun. Hari itu ia merasa tidak mood untuk sarapan bersama.
"Di mana Shela?" tanya ibu Linda pada Asyla.
"Mungkin ia masih tidur Ma," jawab Asyla menunduk malu karena anak gadisnya.
"Jangan di biasakan anak perempuan tidur nya molor, ayo panggil dia kesini untuk sarapan bersama," titah buk Linda.
Syla pun pergi ke kamar Shela untuk membangunkan nya.
"Shela,... Shela... bangun Nak," panggil Syla sambil mengetuk pintu kamar Shela.
Terdengar sepi tidak ada jawaban. Syla membuka pintu kamar itu ternyata tidak di kunci dan Shela tidak ada di kamar nya. Syla melihat di semua penjuru di toilet juga tidak ada Shela.
"Kemana Shela?" Syla tampak panik. Ia kembali ke dapur dengan perasaan bingung.
Padahal saat itu masih sangat pagi tidak mungkin Shela sudah berangkat sekolah.
"Mana Shela?" tanya ibu Linda.
"A- Shela tidak ada di kamar nya Ma..." ucap Syla sedikit takut.
"Apa? kemana dia?" tanya ibu Linda melototi Syla.
"Syla juga tidak tau Ma... kemana dia." jawab Syla
""Kalau Bagas tau ia bisa marah besar pagi-pagi Shela sudah membuat kekacauan," cetus buk Linda meletakan nasinya.
Bagas sudah turun ia menemui ibu nya untuk pamit mau berangkat kerja.
"Sayang, sini sarapan sama-sama," ujar ibu Linda.
"Bagas buru-buru Ma. sarapan di kantor aja," sahut nya memasang muka malas.
"Ada apa dengan Bagas kenapa dia begitu tidak biasa nya," batin ini Lin. Bagas pamit pergi salaman dengan Mama Linda, sambil melirik Asyla dengan sinis.
"Kenapa Bagas melirikku seperti itu. Apa aku ada salah pada nya?" gumam Asyla.
"Ah, lupakan saja tidak penting juga," ucap Syla mengalihkan pikirannya.
Tiba-tiba ibu Linda bangun dan beranjak pergi juga meninggal kan meja makan.
"Ada apa dengan semua orang hari ini tampak seperti aneh." batin Bik Mia yang memerhatikan dari tadi.
"Ma... Oma kenapa?" tanya Reno pada Syla.
"Gak tau. Ya sudah kita lanjut makan aja," ajak Syla.
Tinggal mereka berdua yang lanjut makan cuek dengan keadaan. Bibi Mia juga tampak seperti bingung melihat buk Linda beranjak pergi tanpa makan nasi yang sudah diambil nya.
💫💫
Bagas sudah sampai di kantor setiba nya di kantor ia langsung menuju ruangan nya. Dengan rasa terkejut ia melihat Santi sudah mendahului nya duduk di kursi nya dengan memutar-mutar kursi nya. Santi menatap Bagas dengan senyuman licik nya. "Wah... enak juga jadi kamu ya, bisa duduk di kursi seperti ini. Aku mau duduk di sini dulu ya untuk merasakan bagaimana rasanya menduduki kursi seorang CEO kursi nya empuk dan terasa adem ketika di diduduki? "ujar Santi meledek Bagas.
Bagas tersenyum mendengar ucapan Santi "Kalau kamu duduk di situ, lalu aku duduk dimana?" tanya Bagas mulai menghampiri Santi duduk di sebelahnya sambil melirik dengan mata liar nya.
Santi semakin menantang membuat iman Bagas goyah. Bagas mendekatkan diri nya lebih dekat lagi, mata bertemu mata tanpa di sadari mendarat satu kecupan pada bibir Santi. Santi menikmati permainan Bagas yang cukup liar mampu membuat hasrat nya melambung tinggi. Menit ke menit berlalu tanpa di sadari ada yang mengetuk pintu.
Bagas melepas kan tubuh Santi, tapi Santi menahan nya "Sebentar lagi Bagas...," ucap Santi pelan.
"Apa kamu tidak mendengar ada yang mengetuk pintu," ucap Bagas mencetus.
"Ih ganggu saja! siapa sih pagi-pagi datang ke ruangan Bagas," gerutu Santi.
"Kamu tunggu di sini, jangan keluar sampai orang itu pergi. Ayo sana sembunyi!" suruh Bagas.
Bagas membuka pintu ternyata Asyla yang datang.
"Hem... ada apa mendatangi ku di sini?" tanya Bagas.
"Apa kamu tidak tau besok malam ulang tahun nya Shela? kakak mau merayakan nya tapi uang kakak tidak cukup.
"Jadi?" Bagas mengangkat alis nya.
"Kakak mau minta duit sama kamu," pungkas Syla tu the poin.
"Sudah ketebak pasti mau nya itu." Bagas membuang muka malas. Syla mau masuk tapi di cegah Bagas. 'Kakak jangan masuk! tunggu di sini!" titah Bagas.
"Ih ada apa sih, biasa juga aku di ijinkan masuk." Syla mengintip di dalam sepertinya ada seseorang.
"Hem... pantas saja tadi lama buka pintu nya. Ada seorang lupanya. Ternyata Bagas sudah mulai main gila berani masukan perempuan tapi siapa dia?" batin Asyla ia merasa kepo.
Bagas mengambil cek dengan jumlah uang yang di tulis Bagas.
"Apa ini cukup?" tanya Bagas melirik Syla.
Dengan mata yang berbinar-binar Syla menerima cek tersebut. "Ini jauh lebih cukup. Makasih ganteng," ucap Syla mau melihat siapa yang di sembunyikan Bagas, tapi Bagas mengusir Syla. Syla pun berlalu.
Bagas kembali masuk ke ruangan nya melihat Santi dengan muka murung.
"Siapa yang menemuimu pagi-pagi begini?" selidik Santi.
"Itu Asyla." jawab nya datar.
"Oh dia, kalau hanya dia kenapa kamu seperti takut sampai menyuruh ku sembunyi segala. Kurang kerjaan banget!" gerutu nya.
"Santi, maaf sebaiknya kamu secepatnya pergi dari sini karena akan banyak karyawan lain yang akan melihat mu di sini aku tidak enak." usir Bagas.
"Ya sudah aku pergi!" Santi pergi dengan muka kesal karena sudah di usir Bagas.
"Dasar pria aneh," gerutu Santi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rasain tidak tau malu banget jadi cewek 😂
2023-07-04
0
Kalau duit semua juga mau Bagas 🤭
2023-07-04
0
Wkwkwkw 😁
2023-07-04
0