Part 17

Hujan deras disertai kilatan-kilatan petir menyertai kegelisahan Adel malam ini. Di bolak-balikkan tubuhnya namun tak kunjung bisa terlelap. Entah mengapa rasanya ia ingin Reyhan ada di dekatnya, mendekap serta mengusap perutnya lembut hingga ia bisa terlelap.

Disandarkannya tubuhnya ke kepala ranjang kemudian meraih ponsel yang sejak tadi tergeletak di atas meja. Ingin rasanya ia menghubungi Reyhan, namun jika mengingat kalau mereka adalah saudara sepupu, ia jadi malu sendiri. Bagaimana bisa ia berhubungan dengan saudara sepupunya sendiri hingga sejauh ini.

Diletakkannya kembali ponselnya ke atas meja kemudian ia beranjak turun melangkahkan kakinya keluar dari kamar tanpa menutup pintu kamarnya kembali. Ia berjalan melewati ruang tengah lalu menuju ke dapur. Dibukanya kulkas barangkali ada yang bisa ia makan, namun tidak ada apapun selain sayuran dan buah-buahan. Ia pun segera meraih apel lalu duduk di kursi ruang makan. Dikupasnya apel tersebut dan langsung ia lahap potongan apel yang telah dikupasnya.

Satu buah apel sudah ia habiskan tapi masih belum merasa kenyang.

"Makan nasi goreng enak kayaknya." Gumamnya pelan kemudian melirik jam yang ada di dinding.

"Yah, udah jam setengah dua belas, masih ada yang buka gak ya kira-kira?"

Adel berjalan menuju ke ruang tamu, disingkapnya korden jendela guna melihat keadaan di luar. Hujan sudah reda menyisakan gerimis rintik-rintik yang masih cukup bisa membuatnya basah jika ia memaksa menerobosnya tanpa menggunakan payung.

"Coba aja dech, biasanya kan mang Udin yang ada di depan kompleks sampe jam satu." Tanpa berpamitan kepada orang tuanya, Adel segera mencari payung kemudian pergi dengan berjalan kaki menembus gerimis yang masih melanda. Beruntung hujan lebat tadi sudah reda dan hanya menyisakan gerimis saja.

*****

Ceklek!

"Hoooaamb!"

Mama Sintya nampak keluar dari kamar dengan menguap lebar, mungkin masih mengantuk. Tadi sebenarnya mama Sintya merasa haus, namun saat mengangkat gelas yang ada di atas meja samping ranjangnya gelasnya sudah kosong. Mungkin tadi papa Kevin sempat terbangun dan meminumnya. Mama Sintya segera pergi ke dapur untuk mengisi kembali gelasnya kemudian kembali ke kamar. Namun saat akan membuka pintu kamarnya, matanya tak sengaja melihat pintu kamar Adel yang terbuka. Dilangkahkannya kakinya menuju kamar Adel untuk memastikan apakah Adel lupa menutup pintunya?

"Sayang!" Mama Sintya langsung masuk kemudian menyingkap selimut yang ada di atas tempat tidur namun kosong.

"Adel sayang!" Mama Sintya berpindah ke kamar mandi.

Tok.. tok.. tok..

"Adel, kamu ada di dalam nak?" Namun tidak ada jawaban dari dalam.

Ceklek!

"Adel!" Jerit mama Sintya saat mendapati kamar mandi yang kosong.

Papa Kevin nampak tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar anaknya saat mendengar jeritan mama Sintya.

"Ada apa ma? Kenapa teriak-teriak malam-malam begini?" Tanya papa Kevin sambil mengucek matanya.

"Adel pa, Adel gak ada di kamarnya. Hiks.. hiks.."

"Ap-apa?" Papa Kevin segera mencari ke dalam kamar mandi untuk memastikan sekali lagi namun tak ada siapapun di dalam sana.

"Ini handphone Adel ada di meja ma." Papa Kevin segera mengambil ponsel Adel. "Coba mama hubungi Reyhan biar papa coba cari ke depan." Papa Kevin menyerahkan ponsel Adel kepada mama Sintya kemudian bergegas mencari Adel ke depan dan ke seluruh ruangan.

Mama Sintya pun segera mencari kontak Reyhan dan langsung mendialnya.

Tut.. Tut.. Tut.. Tut..

Tidak ada jawaban dari Reyhan padahal ponselnya aktif. Mama Sintya mencobanya sekali lagi.

Tut.. Tut.. Tut.. Tut..

Namun tetap saja tidak ada jawaban, yang membuat mama Sintya semakin gelisah.

"Gimana ma?" Tanya papa Kevin saat kembali ke dalam kamar Adel. Namun mama Sintya hanya menggeleng dengan air mata yang sudah berlinang.

"Di depan juga gak ada, papa juga udah nyari di seluruh ruangan tapi Adel gak ada." Papa Kevin meraup wajahnya kasar.

"Coba hubungi Rey sekali lagi." Ucap papa Kevin yang langsung di angguki oleh mama Sintya.

Tut.. Tut.. Tut.. Tut..

Mama Sintya menggeleng kemudian terduduk di tepi ranjang Adel dengan Isak tangisnya yang terdengar sesenggukan.

*****

*****

*****

*****

*****

Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪

Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂

Terpopuler

Comments

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Bener2 ini si Adel takodel-kodel bikin orang tua panik 🤬🤬

2022-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!