Part 05

"Pagi San!" Sapa Reyhan saat Susan memasuki gerbang kampus. Nampak Reyhan sudah berdiri disana menunggu kekasih hatinya datang.

"Pagi!" Balas Susan kemudian berlalu yang membuat Reyhan celingukan seperti mencari sesuatu.

"Eh, Adel mana San?" Reyhan mengejar Susan dan mensejajarkan langkahnya.

"Lagi gak enak badan katanya. Dari kemarin siang wajahnya pucat. Tadi mau aku antar periksa tapi dianya gak mau. Malah aku di suruh segera berangkat." Jelas Susan. Reyhan langsung melesat, membuat Susan menggelengkan kepalanya. Reyhan berlari menyusuri jalan menuju ke kostan Adel tanpa menghiraukan tatapan orang-orang yang keheranan melihatnya.

Tok.. tok.. tok..

"Del!"

Tok.. tok..

Ceklek!

Adel membuka pintu kamar kostnya, nampak Reyhan berdiri di depan pintu dengan nafas yang memburu. Adel pun mengernyit, entah apa yang barusan dilakukan Reyhan hingga nafasya ngos-ngosan begitu. Reyhan langsung masuk dan mengunci pintu kamar kost Adel, yang membuat Adel melotot tajam ke arahnya.

"Ngapain kesini?" Pekik Adel tertahan.

"Sssttt! Nanti ada yang denger." Reyhan menaruh jari telunjuknya ke bibir Adel kemudian menyentuh keningnya, namun segera di tepis oleh Adel.

"Apa sich!" Ucap Adel merengut.

"Kata Susan kamu sakit, mau aku anterin periksa?" Tanya Reyhan khawatir.

"Aku takut, hiks.. hiks.. " Adel langsung menghambur ke pelukan Reyhan dengan terisak-isak.

"Hey, ada apa?" Reyhan mengurai pelukannya kemudian menangkup wajah Adel dengan kedua tangannya yang membuat Adel mendongak ke atas sehingga pandangan mereka bertemu.

"Aku takut!" Ucap Adel sekali lagi dengan air mata yang berlinang membasahi pipinya.

"Cerita sama aku, sebenarnya ada apa? Jangan membuat ku khawatir begini."

"Ak-aku dari kemarin mual-mual, kepala ku pusing. Dan aku juga udah telat seminggu. Gimana kalau aku hamil? Hiks.. hiks.."

"Sssstt! Jangan berpikir macam-macam dulu. Sekarang aku anterin periksa, oke!" Namun Adel hanya menggelengkan kepalanya.

"Belikan testpack aja biar aku tes sendiri." Pinta Adel. Mau tak mau akhirnya Reyhan pun pergi untuk membeli testpack ke apotik.

*****

Adel dan Reyhan nampak harap-harap cemas saat menanti reaksi dari benda kecil yang tadi di celupkan ke dalam urine yang sudah di tampungnya ke dalam wadah kecil.

Tik tok tik tok

Waktu serasa lambat bagi mereka berdua yang sudah tidak sabar ingin segera melihat hasilnya. Sesaat kemudian Adel segera mengangkat benda kecil tersebut. Diperhatikannya testpack tersebut, nampak terlihat jelas satu garis merah dan satu lagi garis samar-samar. Apakah itu artinya ia hamil? Luruh sudah air mata Adel.

"Hiks.. hiks.." Reyhan segera merengkuh Adel ke dalam pelukannya, kemudian mengusap punggung Adel lembut.

"Sudah ya, aku janji akan bertanggung jawab." Ucap Reyhan menyakinkan kalau ia tak akan mangkir dari tanggung jawabnya.

"Aku takut mama dan papa marah, hiks.. hiks.." Adel semakin mengeratkan pelukannya.

"Nanti biar aku yang bicara sama mereka, kapan ada waktu?"

"Terserah kamu saja!" Adel sudah tidak bisa berpikir lagi.

"Sekarang istirahat, aku balik dulu ke kampus. Besok aku anterin periksa ke dokter." Reyhan membimbing Adel untuk berbaring ke atas kasur lalu mengecup kening Adel dalam. Kemudian ia segera keluar dari kamar kost.

Sudah sekitar satu jam Adel mencoba memejamkan matanya, namun tak kunjung bisa terlelap. Mana mungkin ia bisa tertidur lelap di saat pikirannya kalut seperti ini.

Apa yang akan terjadi nanti jika orang tuanya tau kalau dirinya sedang hamil saat ini? Apakah kedua orang tuanya mau menerimanya? Ataukah mereka nanti akan mengusirnya?

Berbagai pikiran buruk berkecamuk di dalam kepala Adel. Hingga tanpa ia sadari ia tertidur lelap, mungkin karena kelelahan berpikir tentang segala sesuatu yang akan terjadi nanti.

*****

Di tempat lain.....

Reyhan nampak duduk termenung di kursi kerjanya. Ya, setelah dari kostan Adel tadi ia memang balik ke kampus, tapi hanya untuk mengambil mobilnya, setelah itu ia pergi ke kantor papanya. Sebenarnya sepulang dari kuliah, Reyhan diminta papanya datang ke kantor untuk membantu sekaligus belajar mengelola perusahaan. Namun ia menolak keinginan papanya itu karena ia ingin fokus kuliah dulu. Apalagi sekarang sudah masuk semester akhir dan sebentar lagi kelulusan. Jadi Reyhan hanya sesekali saja datang ke kantor. Tapi ia janji, setelah lulus kuliah nanti ia akan fokus ke perusahaan.

Di pandanginya langit-langit ruangannya tersebut seraya memijit pelipisnya yang berdenyut. Entah bagaimana ia akan menghadapi kemurkaan kedua orang tuanya nanti. Tapi untuk saat ini, yang terpenting adalah orang tua Adel terlebih dahulu. Ia sudah berani berbuat, maka ia juga harus berani bertanggung jawab.

*****

*****

*****

*****

*****

Lope-lope sekebun Pare 😘😘

Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂

Terpopuler

Comments

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Reyhan habis maraton Del 🤭😂😂😂

2022-11-28

1

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Betul itu Rey, berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab 👍👍🤗🤗

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!