"Hey, udah selesai kelasnya?" Tanya Reyhan yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas Adel.
"Udah barusan, ada apa?" Tanya Adel balik.
"Di suruh ke rumah sama Oma, katanya kangen." Memang sudah lama Adel tak pernah main ke rumah Reyhan. Biasanya tiap akhir pekan Reyhan pasti akan menjemputnya ke kostan atas perintah Omanya. Mungkin karena akhir-akhir ini Adel sibuk dan banyak tugas kuliah.
"Mau ikut San?" Tawar Adel pada Susan yang duduk di sebelahnya.
"Enggak ah, lain kali saja." Jawab Susan menggeleng.
"Ya udah, aku pergi dulu." Pamit Adel pada Susan.
"Ayo!" Reyhan langsung menggandeng tangan Adel menyusuri koridor kampus. Sudah menjadi rahasia umum hubungan mereka berdua, karena suatu saat nanti mereka berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
*****
Tin.. tin..
Bunyi klakson yang dinyalakan Reyhan membuat pak satpam tergopoh-gopoh dari posnya menuju ke gerbang untuk membuka pagar rumah keluarga Pranata. Reyhan langsung memasukkan mobilnya ke halaman rumah.
Saat Adel turun dari mobil, Adel sudah di sambut oleh Oma Mila di depan teras rumah. Nampak Oma Mila duduk di atas kursi roda yang di dorong oleh suster Lili, suster yang merawat Oma Mila selama ini. Ya, Oma Mila selama ini mengalami kelumpuhan atau biasa disebut dengan istilah stroke. Oma Mila masih bisa berbicara namun dengan suara lirihnya.
"Siang Oma!" Sapa Adel berjongkok di depan Oma Mila seraya mencium tangan Oma Mila. Kemudian tangan Oma Mila yang sebelah kiri perlahan mengusap kepala Adel dengan penuh kasih sayang. Sesayang itulah Oma Mila kepada Adel yang sudah di anggapnya cucu sendiri. Adel pun juga demikian, ia merasa nyaman saat berada di rumah ini karena keluarga Reyhan yang nampak menyayanginya dengan tulus.
"Sudah makan?" Tanya Adel kepada Oma Mila, Oma Mila pun mengangguk lemah.
"Sudah minum obat?" Tanya Adel sekali lagi. Dan lagi-lagi Oma Mila mengangguk lemah.
"Ya udah, sekarang waktunya istirahat. Let's go!" Adel segera mendorong kursi roda Oma Mila menuju kamarnya yang ada di lantai bawah tanpa menghiraukan Reyhan yang sejak tadi berdiri di belakangnya.
*****
Ceklek!
Adel keluar dari kamar saat Oma Mila sudah tertidur lelap. Terlihat Reyhan yang duduk di sofa yang ada di depan TV, tapi fokusnya ada pada benda pipih yang ada di genggamannya. Terus untuk apa TVnya di nyalakan kalau memang tidak ada niatan untuk menontonnya? Adel segera mendudukkan dirinya di samping Reyhan. Kemudian ia sandarkan kepalanya yang sedikit pusing itu ke sandaran kursi seraya memejamkan matanya.
"Sudah tidur?" Tanya Reyhan mengalihkan perhatiannya dari ponsel kemudian menatap Adel yang duduk di sampingnya.
"Heeemm!" Gumam Adel masih sambil memejamkan mata.
"Capek?" Reyhan mengelus kepala Adel lembut.
"Sedikit!" Jawab Adel sambil meringis. "Tante Rika kemana kok sepi?" Kalau papi Daniel jangan di tanya lagi, jam segini pasti masih di kantor.
"Palingan juga lagi arisan, kumpul sama teman-temannya." Jawab Reyhan kemudian merebahkan kepalanya ke atas pangkuan Adel. Adel sudah paham betul dengan kebiasaan Reyhan yang satu ini. Pasti minta di elus-elus kepalanya.
"Cellin? Masa jam segini belum pulang? Ini udah hampir jam tiga?"
"Tau tuh anak, tiap hari pulangnya sore." Jawab Reyhan kesal.
"Tapi wajar sich, beberapa bulan lagi ujian akhir, pasti ia sibuk banget." Adel paham betul sibuknya menjelang ujian akhir sekolah.
"Gak pengen pulang kampung?" Tanya Reyhan sambil memejamkan matanya menikmati usapan lembut tangan Adel di kepalanya.
"Entahlah belum kepikiran, soalnya lagi banyak tugas. Nanti aja kalau lagi senggang."
"Nanti aku anterin!" Reyhan kemudian bangkit lalu mengecup bibir Adel sekilas yang membuat Adel melotot tajam.
Tak.. tak.. tak..
Terdengar bunyi heels yang beradu dengan lantai. Tak lama kemudian terdengar sapaan dari mami Erika.
"Hay Del, udah lama?" Tanya mami Erika dengan mengulas senyum.
"Udah dari jam satu tadi Tan." Adel segera bangkit lalu mencium tangan mami Erika.
"Baru pulang Tan?"
"Ya! Udah makan?" Tanya mami Erika lagi.
"Belum," Jawab Adel seraya meringis.
"Ya ampun Reyhaaaaan! Ini udah jam berapa? Kenapa Adel gak di ajak makan!" Mami Erika melotot tajam ke arah anaknya.
"Maaf ma, lupa. Tadi pas datang Adel langsung nemenin Oma tidur, jadi lupa kalau belum makan siang. Ayo sayang!" Reyhan segera menarik tangan Adel menuju ke ruang makan. Sedangkan mami Erika hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya.
*****
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore saat Adel berpamitan untuk pulang. Tadi Adel sempat membantu Oma Mila mandi dan berdandan. Sekarang saatnya ia harus pulang ke kostan. Sebenarnya mami Erika melarang Adel pulang sekarang dan memintanya untuk pulang setelah makan malam saja. Apalagi Oma Mila yang sepertinya enggan berpisah dengan Adel. Namun karena Adel yang tak tega meninggalkan sahabatnya terlalu lama di kostan sendirian, akhirnya dengan berat hati Oma Mila dan mami Erika membiarkan Adel pulang dengan di antar oleh Reyhan. Mami Erika juga membawakan Adel bekal untuk makan malamnya nanti agar tak perlu beli ke kantin, apalagi makan mie instan.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💝GULOJOWO💝
Kejam amat Rey, anak orang dibiarin kelaparan 🤭😂😂😂😂
2022-11-28
1
💝GULOJOWO💝
Elus-elusan aja udah bikin kenyang ya Rey 🤭😂😂😂😂
2022-11-07
1