SCAI - 11. Ajari Aku

"Mbak, punya waktu sebentar? Ada hal yang ingin ku bicarakan, tapi masih maju-mundur, takut kalau nanti Mbak Vanye marah," ucap Daniel. Sebenarnya dia ingin membahas ini dari semalam, tapi takut jika istrinya kelelahan.

"Pembahasannya saja belum kamu katakan, tapi kayak tau banget aku akan marah setelah mendengarnya," balasnya acuh.

Vanye lebih fokus menghabiskan sarapannya. Baru kali ini dia makan tanpa tanpa, padahal biasanya Vanye selalu ketat menjaga pola makannya agar tubuhnya selalu terjaga.

"Ya ... barangkali Mbaknya marah, kan jaga-jaga sebelum mengatakan semua," kata Daniel terus memperhatikan Vanye. Dia sangat senang jika masakannya di makan begitu lahap, setidaknya Daniel tenang Vanye tak terlalu pemilih makanan.

"Katakan saja, sambil makan nggak masalah kan?"

Daniel menggeleng, "nggak masalah kok, Mbak." balasnya sambil tersenyum. Setelah itu Daniel menatap Vanye dan langsung menceritakan rencananya.

"Aku mau kita pindah ke rumahku sendiri nanti siang," ucap Daniel pelan-pelan. Daniel takut Vanye tersedak atau bagaimana saat mendengar ucapannya. Tetapi, dia terus melanjutkan kembali niatnya.

"Aku terbiasa hidup mandiri, jadi ...."

"Baiklah kita akan pindah nanti siang, kemanapun kamu pergi aku pasti iku," jawab Vanye langsung tanpa protes.

Daniel pun tercengang mendengar jawaban istrinya, padahal tadi dia berpikir Vanye akan menolak apalagi rumahnya sangat jauh dari rumah orang tuanya.

"Kamu nggak keberatan, Mbak?" tanyanya untuk memastikan.

"Nggak! Kamu sekarang suamiku, sewajarnya aku ikut kemanapun kamu pergi. Walaupun ke ujung dunia, aku pasti mengikutimu dari belakang," jawabnya sesuai nasihat mamanya.

Daniel begitu bahagia mendengar perkataan Vanye, dia masih tak percaya jika istrinya segampang ini menurut. Padahal dia sudah mempersiapkan alasan cadangan jika Vanye menolak.

"Terima kasih, Mbak," ucap Daniel sangat lembut. Sedangkan Vanye hanya menganggukkan kepala, sambil menatap rendang di atas meja.

"Emm ... boleh nambah nggak? Dagingnya enak banget, baru kali ini aku makan daging sapi tapi rasanya sangat nikmat," ucap Vanye malu-malu. Dia masih tak percaya serakus ini, padahal tadi sudah nambah berkali-kali.

"Boleh banget! Silahkan kalau perlu habiskan, nanti kalau kurang aku buatkan lagi." Daniel langsung mengambil piring berisi daging rendang dan menaruh semua isinya di atas piring Vanye.

Vanye sangat senang melihat daging itu berpindah ke atas piringnya, dia sempat kesal pada Daniel, jika ada makanan seenaknya ini kenapa tadi membawakannya bubur ayam. Jelas-jelas dia sehat, tapi malah di kasih bubur.

Tapi, Vanye tak mau mempermasalahkan semua. Dia lanjut menyantap makanannya, tapi tiba-tiba Vanye penasaran siapa yang memasak semua hidangan di atas meja.

"Daniel, boleh tanya?"

"Tanya apa?" Daniel terlihat fokus mencicip kopi buatannya.

"Ini semua yang masak siapa? Kalau boleh sih, kokinya bawa ke rumah kita nanti dong. Masakannya sangat enak, jadi pengen di masakin setiap hari," ucap Vanye jujur.

Daniel pun terkekeh mendengar pertanyaan Vanye, jelas-jelas kokinya ada di depan matanya, tapi masih ditanya.

"Kok ketawa sih, Daniel!" kesal Vanye sedikit merajuk.

"Ha ha ha, bagaimana nggak ketawa Mbak. Lah kokinya ada di depan Mbak sendiri, tapi masih di cari," balas Daniel terus tertawa.

Kaget? Iya, Vanye sangat kaget saat mengetahui jika semua ini adalah masakan suaminya. "APA? Jadi semua ini yang masak kamu? Serius kamu Daniel, sumpah nggak bohong?"

"Iya Mbak! Semua ini masakan ku dan kalau memang suka, setiap hari nanti aku masakin," balas Daniel.

Daniel paham apa yang dirasakan istrinya, untuk jaman sekarang sangat sulit mendapati lelaki pandai masak. Jadi, bagi Vanye ini hal yang sangat luar biasa.

"Ya Ampun, ini sangat enak dan kamu pintar sekali Daniel. Ajarin aku dong, aku juga ingin bisa masak," kata Vanye sambil memohon. Vanye tak mau kalah dari Daniel, dia juga harus bisa memasak.

"Jelas enak dong, Mbak. Kan aku memiliki rumah makan, kalau nggak pandai memasak ya nanti gimana? Oh ya, menu ini sangat diminati pada pelanggan, coba deh rasain, pasti Mbak suka." Daniel menaruh beberapa lauk pauk lagi di atas piring Vanye

Seketika Vanye terdiam, dia memang tak tau tentang Daniel. Dari jaman dia pacaran Vanye tak pernah bertemu Daniel. Dia hanya mendengar jika Satria memiliki seorang adik, namun lebih memilih hidup mandiri daripada bergantung pada orang tuanya.

Tak menyangka saja, sekarang orang yang begitu mandiri itu menjadi suaminya. Sungguh beruntungnya Vanye, membuang limbah mendapat harta karun.

"Kamu hebat ya, kapan-kapan ajak aku kesana. Aku penasaran dengan rumah makanmu," kata Vanye.

"Pasti, nanti setelah kita pindah akan ku ajak ke rumah makan yang aku dirikan. Disana Mbak Vanye bisa makan sepuasnya, apapun ada di sana."

Vanye mengangguk bahagia. Dia sangat senang sekali mendapat perlakuan welcome dari Daniel, padahal sebelumnya dia berpikir suaminya ini akan bersikap kekanak-kanakan karena perbedaan usia mereka. Tapi, tak disangka Daniel jauh lebih dewasa darinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kedewasaan seseorang tdk harus selalu di nilai dari umur,Umur itu cuman Angka,.

2024-04-12

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAKANYA JGN PERNH NILAI ORG DRI PENAMPILAN DN UMUR, PNAMPILAN BSA MNIPU, UMUR TK MNJAMIN KDEWASAAN DLM BRPIKIR, BRPRILAKU DN BRTINDAK... MAKANYA ADA KATA2 BIJAK YG MNGATAKAN, TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PILIHAN, YG ARTINYA JIKA ORG PNJG UMUR PSTI AKN MNEMUI NMANYA USIA TUA, TPI TDK MNJAMIN, ORG YG SMAKIN TUA UMURNYA, SMAKIN DEWASA TINDAK TANDUKNYA..

2023-12-23

1

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

daniel...jangan panggil mbak dong..geli aku...🤭🤭🤭

2022-12-11

12

lihat semua
Episodes
1 SCAI - 1. Mau Kejelasan
2 SCAI - 2. Lamaran
3 SCAI - 3. Tak Ada Kabar
4 SCAI - 4. Pembatalan Pernikahan
5 SCAI - 5. Ditikung Sahabat
6 SCAI - 6. Semua Ditangan Daniel
7 SCAI - 7. Menggantikan Posisi Satria
8 SCAI - 8. Ini Yang Terbaik
9 SCAI - 9. Apa Aku Seberharga Itu
10 SCAI - 10. Kesiangan
11 SCAI - 11. Ajari Aku
12 SCAI - 12. Rumah Sederhana
13 SCAI - 13. Sesuatu Yang Keras
14 SCAI - 14. Meletup-letup
15 SCAI - 15. Kamu Sempurna Bagiku
16 SCAI - 16. Gaya Ternyaman
17 SCAI - 17. Sampai Kapan?
18 SCAI - 18. Warisan
19 SCAI - 19. Tanpa Sadar
20 SCAI - 20. Hanya Batu Pijakan
21 SCAI - 21. Menghindar
22 SCAI - 22. Pulang Atau Rumahmu Ku Bakar?
23 SCAI - 23. Kita Cari Penginapan
24 SCAI - 24. Ingin Menua Bersama
25 SCAI - 25. Muka Tembok
26 SCAI - 26. Tongkat Berurat
27 SCAI - 27. Kembar Delapan
28 SCAI - 28. Singa Betina
29 SCAI - 29. Sudah Tak Tahan
30 SCAI - 30. Ganti Nomor
31 SCAI - 31. Masa Lalu
32 SCAI - 32. Kuhapus Jejaknya
33 SCAI - 33. Cincin
34 SCAI - 34. Kamu Hanya Sampah
35 SCAI - 35. Maaf Bu
36 SCAI - 36. Kepergok
37 SCAI - 37. Kepedasan
38 SCAI - 38. Ceraikan Vanye
39 SCAI - Bab 39. Ramon
40 SCAI - 40. Masa lalu Satria
41 SCAI - 41. Hanya Alasan
42 SCAI - 42. Kenyataan Pahit
43 SCAI - 43. AKU PEGANG JANJIMU, NAK.
44 SCAI - 44. Dimana Mamaku?
45 SCAI - 45. LIMA RATUS JUTA
46 SCAI - 46. PERTEMUAN
47 SCAI - 47. PERASAAN TAK ENAK
48 SCAI - 48. Aku Tau Dimana Anakmu
49 SCAI - 49. PINGSAN
50 SCAI - 50. TAMA KETINGGALAN
51 SCAI - 51. Aku Rindu
52 SCAI - 52. INGIN MEMILIKI KETURUNAN
53 SCAI - 53. ATAS NAMA VANYE
54 SCAI - 54. Negatif
55 SCAI - 55. Perdebatan Kecil
56 SCAI - 56. Lemas
57 SCAI - 57. KEMURKAAN DANIEL
58 SCAI - 58. Menemukan Keberadaan Aily
59 SCAI - 59. Daniel Marah
60 SCAI - 60. MENERIMA APA ADANYA
61 SCAI - 61. Lifta Buat Onar Lagi
62 SCAI - 62. Gertakan Dimas
63 SCAI - 63. Bayi Kembar
64 SCAI - 64. Merelakan Kepergian Aily
Episodes

Updated 64 Episodes

1
SCAI - 1. Mau Kejelasan
2
SCAI - 2. Lamaran
3
SCAI - 3. Tak Ada Kabar
4
SCAI - 4. Pembatalan Pernikahan
5
SCAI - 5. Ditikung Sahabat
6
SCAI - 6. Semua Ditangan Daniel
7
SCAI - 7. Menggantikan Posisi Satria
8
SCAI - 8. Ini Yang Terbaik
9
SCAI - 9. Apa Aku Seberharga Itu
10
SCAI - 10. Kesiangan
11
SCAI - 11. Ajari Aku
12
SCAI - 12. Rumah Sederhana
13
SCAI - 13. Sesuatu Yang Keras
14
SCAI - 14. Meletup-letup
15
SCAI - 15. Kamu Sempurna Bagiku
16
SCAI - 16. Gaya Ternyaman
17
SCAI - 17. Sampai Kapan?
18
SCAI - 18. Warisan
19
SCAI - 19. Tanpa Sadar
20
SCAI - 20. Hanya Batu Pijakan
21
SCAI - 21. Menghindar
22
SCAI - 22. Pulang Atau Rumahmu Ku Bakar?
23
SCAI - 23. Kita Cari Penginapan
24
SCAI - 24. Ingin Menua Bersama
25
SCAI - 25. Muka Tembok
26
SCAI - 26. Tongkat Berurat
27
SCAI - 27. Kembar Delapan
28
SCAI - 28. Singa Betina
29
SCAI - 29. Sudah Tak Tahan
30
SCAI - 30. Ganti Nomor
31
SCAI - 31. Masa Lalu
32
SCAI - 32. Kuhapus Jejaknya
33
SCAI - 33. Cincin
34
SCAI - 34. Kamu Hanya Sampah
35
SCAI - 35. Maaf Bu
36
SCAI - 36. Kepergok
37
SCAI - 37. Kepedasan
38
SCAI - 38. Ceraikan Vanye
39
SCAI - Bab 39. Ramon
40
SCAI - 40. Masa lalu Satria
41
SCAI - 41. Hanya Alasan
42
SCAI - 42. Kenyataan Pahit
43
SCAI - 43. AKU PEGANG JANJIMU, NAK.
44
SCAI - 44. Dimana Mamaku?
45
SCAI - 45. LIMA RATUS JUTA
46
SCAI - 46. PERTEMUAN
47
SCAI - 47. PERASAAN TAK ENAK
48
SCAI - 48. Aku Tau Dimana Anakmu
49
SCAI - 49. PINGSAN
50
SCAI - 50. TAMA KETINGGALAN
51
SCAI - 51. Aku Rindu
52
SCAI - 52. INGIN MEMILIKI KETURUNAN
53
SCAI - 53. ATAS NAMA VANYE
54
SCAI - 54. Negatif
55
SCAI - 55. Perdebatan Kecil
56
SCAI - 56. Lemas
57
SCAI - 57. KEMURKAAN DANIEL
58
SCAI - 58. Menemukan Keberadaan Aily
59
SCAI - 59. Daniel Marah
60
SCAI - 60. MENERIMA APA ADANYA
61
SCAI - 61. Lifta Buat Onar Lagi
62
SCAI - 62. Gertakan Dimas
63
SCAI - 63. Bayi Kembar
64
SCAI - 64. Merelakan Kepergian Aily

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!