Daniel berjalan menyusuri setiap lorong-lorong rumah sakit demi menemukan kamar inap orang tua Vanye, Setelah menanyakan ke beberapa perawat dan menaiki anak tangga barulah Daniel menemukan kamar inap tersebut.
Dengan langkah yakin, Daniel mendekati pintu kamar VIP itu dan menarik nafas panjang sebelum mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok ... tok ... tok ...
"Permisi," lirih Daniel.
Lama dia berdiri di depan pintu, sampai akhirnya terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik, dengan wajah lesu.
“Maaf anda siapa?” tanya Hanya kebingungan.
“Saya Daniel — adiknya kak Satria, apa saya boleh masuk?" Daniel terlihat tenang dan tak nampak panik sama sekali.
Namun ketenangan Daniel tak sama yang dirasakan Vanye. Setelah mengetahui siapa Daniel, Vanye langsung menatap tajam dirinya. Terlihat jelas, jika Vanye sangat marah padanya.
“Maaf kami sudah tak ingin berhubungan dengan keluarga anda, jadi silahkan pergi dari sini!" Usir Vanye menggebu-gebu. Setelah itu dia bergegas menutup pintu. Tetapi, Daniel mencegahnya.
“Tunggu sebentar! Saya mohon beri saya kesempatan untuk memperbaiki semua ini." Daniel berusaha menahan Vanye agar dia diberikan kesempatan bicara.
“Memang kamu mau memperbaiki apa? Satria sudah kabur dan nggak mungkin kembali, jadi percuma saja kita bicara,” ucap Dimas ketika mendengar keributan di depan pintu. Dimas sangat penasaran sehingga dia memutuskan melihat apa yang sedang terjadi.
“Saya akan menjelaskan semua di dalam, Om. Jadi izinkan saya masuk dan menyelesaikan semua masalah ini," balas Daniel sangat yakin.
Dimas terlihat berpikir, dia melihat Daniel dari atas sampai bawah dan melihat ketulusan dari mata Daniel. Merasa penasaran pada Daniel, dia memutuskan untuk memberikan kesempatan.
“Baiklah, hanya 10 menit nggak lebih. Karena aku sudah muak berurusan dengan keluargamu, penuh drama dan tipu muslihat!"
Daniel hanya mengangguk, setelah itu Vanye mempersilahkan dia masuk ke dalam. Namun, ketika kakinya melangkah ke dalam, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang seperti mau lepas dari tempatnya.
'Sial! Kenapa aku jadi gugup dan rencanaku tadi tiba-tiba hilang begitu saja. Tuhan, aku harus seperti apa sekarang?' batin Daniel.
Keringat dingin mulai bercucuran saat dia berhadapan dengan Dimas, tatapan lelaki itu sangat tajam, begitu mengerikan sampai berhasil membuat bulu kuduknya berdiri.
“Cepat katakan! Waktumu tidak banyak!” tegas Dimas.
Jauh dari lubuk hati Dimas, sebenarnya tak tega membentak Daniel. Apalagi dia melihat jelas betapa gugupnya anak itu, tetapi Dimas penasaran sampai mana keberaniannya untuk menyelesaikan masalah kakaknya.
“jadi begini, Om. Sebelumnya saya minta maaf atas kesalahan Kakak yang tega mempermainkan dan mempermalukan Keluarga —"
“Langsung ke intinya saja, jangan terlalu banyak basa-basi!" potong Dimas.
Padahal Daniel masih ingin meminta maaf, tapi ternyata Dimas sudah tak sabar dengan penjelasannya. Mau tak mau, dia harus segera mengutarakan niatnya agar semua beres.
“Baiklah kalau itu yang Om mau. Jadi seperti ini ...." Daniel memejamkan matanya sejenak sebelum menjelaskan semua, dia memantapkan hatinya terlebih dulu. Semua demi keluarganya, apapun akan Daniel lakukan kalau perlu.
"Jadi!!"
"A-nu, it-u ... saya berniat untuk menggantikan posisi kakak dan menikahi mbak Vanye."
Deg!!
Diam? Semua orang yang ada di sana langsung terdiam, mereka tak tau harus merespon seperti apa. Mereka semua terkejut dengan penjelasan Daniel, secara mendadak ini.
“Apa kamu bilang? Menikah denganmu? Nggak! Aku nggak mau, pokoknya aku nggak setuju sama rencanamu m!” tolak Vanye langsung.
“Kenapa mbak menolak? Saya rasa ini jalan terbaik untuk mbak dan juga keluarga kita,” jawab Daniel spontan sambil menaikan satu alisnya.
“Pokoknya aku nggak mau! Sekarang aku tanya sama kamu, umurmu berapa? Dari postur saja seperti bocah umur 20 tahunan dan aku nggak mau menikah dengan brondong!” tegas Vanye terus menggeleng-geleng kepala.
“Umurku 23 tahun. Lagian nggak ada larangan menikahi wanita lebih tua, yang penting tanggung jawab!" seru Daniel sangat kesal. Harga dirinya seperti diremehkan karena terlalu muda, padahal dari umur 19 tahun Daniel sudah mulai hidup mandiri.
“Bukan masalah diperbolehkan atau nggak diperbolehkannya, Daniel! Masalahnya adalah umur kita berbeda lima tahun dan satu lagi kamu lebih muda dariku. Aku nggak suka, sama bocil," ucap Vanye terus menolak niat baik Daniel.
Vanye tak mau jika harus menikah dengan Daniel, bisa-bisa dia diketawain oleh teman-temannya. Walaupun Daniel lebih tampan dari Satria, tapi tetap saja Vanye tidak suka brondong.
“Umur nggak jadi masalah, Mbak! Kalau memang sudah jodohnya, pasti nggak kemana. Menolak pun juga percuma, karena kita jodoh,” jawab Daniel sedikit dongkol.
Sedangkan Vanye semakin kesal dengan jawaban Daniel, apalagi Daniel berani memanggilnya Mbak.
"Jangan panggil aku, Mbak! Aku bukan mbakmu!” marahnya terus mengerucutkan bibir. Vanye paling anti di panggil Mbak, jangankan Daniel keponakannya saja dia amuk kalau panggil Mbak.
“Terus kalau nggak di panggil Mbak, mau dipanggil apa? Mau dipanggil, Baby, Honey, Sayang, Little Princes?"
Dimas yang mendengar perdebatan itu mendadak terkejut, saat Daniel berkata seperti itu. Baru kali ini ada seseorang berani membantah Vanye, dan ini sangat menarik bagi Dimas.
"Sudah lah Mbak, setidaknya pikirkan keluarga kita. Undangan juga sudah tersebar luas, jika mereka tahu kalau kakak pergi, reputasi keluarga kita akan tercoreng,” ujar Daniel mengesampingkan rasa dongkolnya pada Vanye. Tujuannya kesini hanya ingin menyelesaikan masalah, bukan berdebat masalah umur.
Sedangkan Dimas masih diam melihat mereka berdua. Bukan dia tak mau bersuara, tapi Dimas ingin melihat karakter Daniel ini seperti apa. Dimas juga berusaha mencari cela kejelekan dari diri Daniel, tapi dia belum menemukannya.
'Anak ini memang lebih muda dari Vanye, tapi Pemikirannya sangat bagus. Bahkan aku mulai suka dengan cara berpikirnya,' gumam Dimas dalam hati.
“Apa kamu serius ingin menikahi Putriku? Dia sangat manja dan nggak bisa apapun," ucap Dimas ingin mengetes jawaban Daniel.
“Papa —"
“Diamlah sebentar, Vanye!"
Diam, Vanye akhirnya diam. Dia tak berani bicara atau membantah Dimas, apalagi papanya terlihat sangat serius ketika menanyakan hal ini.
“Saya serius, Om. Kalau memang Mbak Vanye nggak bisa masak nanti bisa belajar. Untuk masalah manja, setiap wanita pasti memiliki sifat manja dan itu biasanya semakin mempererat hubungan suami-istri," balas Daniel sangat cepat.
Dimas tersenyum mendengar jawaban Daniel, meski belum dikatakan sempurna tapi, dia melihat kejujuran dari balasan Daniel.
"Tetapi kalian belum saling kenal, bahkan nggak pernah bertemu sebelumnya. Cinta pun juga nggak ada, apakah semua akan berjalan dengan lancar?" tanya Dimas sekali lagi.
"Untuk saat ini kita memang nggak saling cinta, tapi seiring waktu cinta itu pasti akan datang. Setelah menikah, kita bisa melakukan pendekatan dan saling memahami itu yang paling penting, menurut saya," balas Daniel.
"Tapi sayangnya, aku nggak mau nikah sama kamu. Sudah jangan terusin, aku tetap pada pendirianku. Jadi jangan buat suasana semakin rumit," cetus Vanye tak menerima ide itu.
"Vanye ...."
"Papa! Aku nggak mau, jangan paksa Vanye. Nanti apa kata teman-teman kalau aku menikah dengan bocah," protes Vanye pada Dimas.
"Semua keputusan ada di tangan Papa, Sayang dan Papa menerima usul Daniel. Tapi kamu harus ingat satu hal, jangan pernah Menyakiti Vanye. Sekali saja putriku terluka, maka kamu yang akan saya bantai," putus Dimas.
“Papa, Vanye nggak mau!”
“Van, ini yang terbaik, Sayang," ucap Ratih mulai buka suara. Setelah mendengar semua, dia juga setuju dengan keputusan suaminya.
“Tapi, Ma.”
“Mama yakin Daniel bisa membimbing kamu, dia terlihat sangat baik, Sayang." Ratih berkata sekali lagi.
Vanye tak bisa membantah lagi, orang tuanya telah menyetujui permintaan Daniel dan mau tak mau Vanye harus menurut meski hatinya begitu berontak. Menikah dengan lelaki lebih muda darinya tak pernah dibayangkan sebelumnya, tapi sekarang Vanye harus menjalani semua demi reputasi keluarga.
"Baiklah, aku mau menikah dengan Daniel."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Menolak tua nih teteh Vanye..😂😂😂
2024-04-12
1
Akatsuki _2x
bener daripada si satria gak ada benernya
2023-12-26
1
Sulaiman Efendy
SETIAP CERITA TOKOH LKI2NYA BRONDONG, PASTI HMPIR SEMUA TOKOH WANITANYA YG BRTINGKAH.. TPI KLO SAMA LKI2 YG USIANYA OM2, BHKN ADA YG DKATI USIA PAPANYA, ANTENG2 SAJA,, GK MASALAH, PADAHL JRAK USIA MRK SANGAT JAUH, PADAHAL TRKADANG, LKI2 BRONDONG LBH SETIA, LBH BUCIN DN POSSESIF.. TPI HERAN DGN TOKOH WANITANYA..
2023-12-23
0