SCAI - 4. Pembatalan Pernikahan

Suasana ribut terdengar sangat jelas di kediaman Dona, baru saja dia pulang dari butik tapi sudah mendapatkan kabar mengejutkan dari suaminya jika Satria kabur tanpa pamit dan hanya meninggalkan surat.

Seketika seluruh tubuh Dona menjadi lemas, dia jadi ingat ketakutan Vanye dan semua benar. Ada yang tidak beres dengan anaknya, sekarang dia bingung harus bicara seperti apa pada keluarga calon besannya.

"Pa, bagaimana ini? Calon besan kita pasti sangat marah, anak satu-satunya mereka di permainkan orang." Dona sangat pusing memikirkan masalah kedepannya.

"Aku juga bingung, Ma. Tapi kita juga nggak bisa diam saja, kita harus memberitahu keluarga Vanye. Barangkali mereka menemukan solusi, toh pernikahan masih dua hari lagi, ada waktu untuk mencari Satria," balas Doni.

"Keluarga Vanye keluarga terpandang, Pa. Mana mungkin mereka bisa bersikap tenang, yang ada kita digantung hidup-hidup." Dona semakin stres.

Lawannya kini bukan orang sembarangan, Dona yakin jika keluarga Vanye sudah mengetahui hal ini, tapi mereka ingin dia datang sendiri dan mengatakan semua secara langsung. Tapi, Dona terjadi sesuatu ketika jujur.

"Mau bagaimana lagi? Anak sialan itu sungguh menyusahkan, jika memang nggak mau menikah ngapain ngelamar anak orang!" Doni semakin geram dengan anak pertamanya.

Dia pikir, Satria benar-benar serius dan stop mencari wanita demi menopang perusahaannya setelah memutuskan melamar Vanye, tapi semua dugaan itu salah.

Doni sangat menyesal, telah mempercayai Satria sampai mengiyakan permintaannya untuk melamar Vanye. Sekarang, nasi sudah menjadi bubur dia hanya bisa menanggung semua perlakuan Satria.

"Bersiaplah, kita akan kesana sekarang. Lebih cepat lebih baik, daripada nanti menjadi bumerang bagi kita," titahnya.

Dona mengiyakan ucapan suaminya, setelah itu dia segera berkemas dan langsung berangkat ke rumah Vanye. Saat mereka sampai di sana, ada rasa maju mundur. Mereka begitu ketakutan, pikiran-pikiran buruk selalu menghantui mereka.

"Pa, Mama takut," lirih Dona.

"Sama, Ma. Tapi ... kita sudah sampai sini, maka ayo masuk." Doni pun menggandeng tangan istrinya. Mereka berdua masuk kedalam dan langsung disambut keluarga Vanye.

'Duh, tatapan matanya terlihat nggak enak sekali. Pasti mereka sudah tahu semua, matilah aku,' batin Doni ketakutan. Keringat dingin mulai bercucuran membanjiri seluruh tubuhnya.

"Ada perlu apa ini, sampai datang malam-malam? Apa ada masalah atau bagaimana?" tanya Dimas pura-pura tak tahu apa-apa. Padahal dalam hatinya, ingin sekali membunuh mereka.

"Emm ... kami datang ke sini untuk ... untuk ...." Dona sama sekali tak bisa berkata-kata dan bibirnya terasa keluh. Dia juga bingung mau mulai darimana, jika keadaannya sudah seperti ini.

"Biar Papa saja, Ma. Papa Yang akan menjelaskan pada mereka, lebih baik Mama dengarkan saja," ucap Doni ingin mengambil alih semua.

Dona mengangguk, dia membiarkan suaminya yang berbicara. Intinya Dia terima jadi, daripada salah bicara. "Baik, Pa."

"Sebelum saya bicara, saya ingin minta maaf sebesar-besarnya. Karena ulah anak saya, kalian jadi sakit hati nantinya. Sungguh ini di luar dugaan kami," ucap Doni sedikit berbelit-belit. Jujur saja, dia sendiri takut dan bingung mau mulai dari mana.

"Pa ... jangan buat Vanye bingung. Ada apa dengan Satria, apakah dia sakit?" Vanye mulai merasakan keanehan dari raut wajah mereka.

Jujur Vanye merasa ada yang aneh dengan kedatangan orang tua Satria. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan keluarga Satria, tapi Vanye mencoba menahan dan ingin mendengar langsung dari mulut mereka.

"Sebenarnya Satria kabur, Vanye. Dia hanya meninggalkan selembar surat dan berkata tak mau menikah denganmu. Satria juga membatalkan pernikahan kalian." Akhirnya Doni bisa mengatakan yang sejujurnya, meski kejujuran ini menyakiti banyak orang tapi itu lebih baik.

"A-apa, ini serius?" Vanye sampai terbata-bata. Dadanya seketika merasa sesak, air matanya pun juga semakin mengalir deras.

Vanye tak menyangka, lelaki yang sangat dia cintai tega meninggalkannya hanya dengan selembar surat, padahal pernikahan mereka akan dilangsungkan dua hari lagi.

"Van, maafkan Papa. Tapi, semua ini benar adanya. Satria pergi dari rumah dan hanya meninggalkan ini." Dino memberikan surat dari Satria pada Vanye.

Dia langsung mengambilnya dan membaca surat itu, seketika dia menjerit merasakan semua ini. Dadanya begitu sakit, sehingga Vanye harus menepuk keras dadanya agar bisa bernafas.

"Kalian tau kan konsekuensinya berurusan dengan keluarga Burrak? Tak ada ampun bagi orang yang berniat main-main, sekalipun kalian memohon!" seru Dimas masih terlihat tenang.

Diam, Doni hanya diam mendengar ucapan Dimas. Dia bukan orang bodoh, jadi Doni tau apa ending dari perbuatan Satria.

Brakk!

"Jawab!" bentak Dimas. "Kalian punya mulut, kenapa berlagak seperti orang bisu!" sambungnya. Emosi Dimas sudah tak dapat dibendung, dia murka dan ingin menghancurkan mereka semua.

Vanye adalah anak semata wayang-nya, tapi mereka mempermainkan anaknya dan jangan salahkan jika Dimas tak bisa mengontrol amarahnya ini.

"I-ya, kita tau konsekuensinya," jawabnya sangat tertekan.

"Maka siap-siap kalian menjadi gelandang. Semua aset kalian akan jatuh malam ini juga, penyaluran dana ke perusahaan Satria juga akan ku tarik. Seluruh keuangan kalian akan terblokir, inilah konsekuensi mempermainkan keluarga Burrak!"

Bagai disambar petir di malam hari itu yang mereka berdua rasakan, dalam sekejap semua musnah hanya karena Satria. Mereka ingin protes, tapi semua percuma jika sudah berurusan dengan Dimas.

"Terus pernikahannya bagaimana? Undangan sudah menyebar, apalagi persiapan seratus persen telah siap. Bagaimana dengan pandangan orang ... akkkhh!" Ratih langsung memegang erat dadanya ketika merasakan sakit luar biasa.

Untuk bernafas saja sangat sulit, setiap dia menarik nafas dadanya seperti tertusuk benda tajam sehingga membuat Ratih kesulitan bernafas.

"Ma, Mama kenapa?" Vanye panik melihat orang tuanya anfal.

"Sa-sakit!" serunya terus mencengkram punggung tangan Vanye.

Dimas juga tak kalah panik, dia mendekati istrinya dan berusaha memberikan arahan agar Ratih mengontrol emosi. Tapi, semua orang semakin heboh saat Ratih mulai tak sadarkan diri.

"Mama!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian 😍

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂𝔂🖤

𝓐𝔂𝔂🖤

yahh...ngedubrak deh mama ratih...gara2 Bang Satt nih...bagus papa..kasih peljaran yg setimpal buat orang yg gk tau maluuu😏😏

2022-12-11

5

Winda

Winda

Yahh kismin dalam sekejap ,, lagian satria betingkH bgt🤭

2022-11-15

0

Tiahsutiah

Tiahsutiah

semoga ibu nya vanye, baik baik aja

2022-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 SCAI - 1. Mau Kejelasan
2 SCAI - 2. Lamaran
3 SCAI - 3. Tak Ada Kabar
4 SCAI - 4. Pembatalan Pernikahan
5 SCAI - 5. Ditikung Sahabat
6 SCAI - 6. Semua Ditangan Daniel
7 SCAI - 7. Menggantikan Posisi Satria
8 SCAI - 8. Ini Yang Terbaik
9 SCAI - 9. Apa Aku Seberharga Itu
10 SCAI - 10. Kesiangan
11 SCAI - 11. Ajari Aku
12 SCAI - 12. Rumah Sederhana
13 SCAI - 13. Sesuatu Yang Keras
14 SCAI - 14. Meletup-letup
15 SCAI - 15. Kamu Sempurna Bagiku
16 SCAI - 16. Gaya Ternyaman
17 SCAI - 17. Sampai Kapan?
18 SCAI - 18. Warisan
19 SCAI - 19. Tanpa Sadar
20 SCAI - 20. Hanya Batu Pijakan
21 SCAI - 21. Menghindar
22 SCAI - 22. Pulang Atau Rumahmu Ku Bakar?
23 SCAI - 23. Kita Cari Penginapan
24 SCAI - 24. Ingin Menua Bersama
25 SCAI - 25. Muka Tembok
26 SCAI - 26. Tongkat Berurat
27 SCAI - 27. Kembar Delapan
28 SCAI - 28. Singa Betina
29 SCAI - 29. Sudah Tak Tahan
30 SCAI - 30. Ganti Nomor
31 SCAI - 31. Masa Lalu
32 SCAI - 32. Kuhapus Jejaknya
33 SCAI - 33. Cincin
34 SCAI - 34. Kamu Hanya Sampah
35 SCAI - 35. Maaf Bu
36 SCAI - 36. Kepergok
37 SCAI - 37. Kepedasan
38 SCAI - 38. Ceraikan Vanye
39 SCAI - Bab 39. Ramon
40 SCAI - 40. Masa lalu Satria
41 SCAI - 41. Hanya Alasan
42 SCAI - 42. Kenyataan Pahit
43 SCAI - 43. AKU PEGANG JANJIMU, NAK.
44 SCAI - 44. Dimana Mamaku?
45 SCAI - 45. LIMA RATUS JUTA
46 SCAI - 46. PERTEMUAN
47 SCAI - 47. PERASAAN TAK ENAK
48 SCAI - 48. Aku Tau Dimana Anakmu
49 SCAI - 49. PINGSAN
50 SCAI - 50. TAMA KETINGGALAN
51 SCAI - 51. Aku Rindu
52 SCAI - 52. INGIN MEMILIKI KETURUNAN
53 SCAI - 53. ATAS NAMA VANYE
54 SCAI - 54. Negatif
55 SCAI - 55. Perdebatan Kecil
56 SCAI - 56. Lemas
57 SCAI - 57. KEMURKAAN DANIEL
58 SCAI - 58. Menemukan Keberadaan Aily
59 SCAI - 59. Daniel Marah
60 SCAI - 60. MENERIMA APA ADANYA
61 SCAI - 61. Lifta Buat Onar Lagi
62 SCAI - 62. Gertakan Dimas
63 SCAI - 63. Bayi Kembar
64 SCAI - 64. Merelakan Kepergian Aily
Episodes

Updated 64 Episodes

1
SCAI - 1. Mau Kejelasan
2
SCAI - 2. Lamaran
3
SCAI - 3. Tak Ada Kabar
4
SCAI - 4. Pembatalan Pernikahan
5
SCAI - 5. Ditikung Sahabat
6
SCAI - 6. Semua Ditangan Daniel
7
SCAI - 7. Menggantikan Posisi Satria
8
SCAI - 8. Ini Yang Terbaik
9
SCAI - 9. Apa Aku Seberharga Itu
10
SCAI - 10. Kesiangan
11
SCAI - 11. Ajari Aku
12
SCAI - 12. Rumah Sederhana
13
SCAI - 13. Sesuatu Yang Keras
14
SCAI - 14. Meletup-letup
15
SCAI - 15. Kamu Sempurna Bagiku
16
SCAI - 16. Gaya Ternyaman
17
SCAI - 17. Sampai Kapan?
18
SCAI - 18. Warisan
19
SCAI - 19. Tanpa Sadar
20
SCAI - 20. Hanya Batu Pijakan
21
SCAI - 21. Menghindar
22
SCAI - 22. Pulang Atau Rumahmu Ku Bakar?
23
SCAI - 23. Kita Cari Penginapan
24
SCAI - 24. Ingin Menua Bersama
25
SCAI - 25. Muka Tembok
26
SCAI - 26. Tongkat Berurat
27
SCAI - 27. Kembar Delapan
28
SCAI - 28. Singa Betina
29
SCAI - 29. Sudah Tak Tahan
30
SCAI - 30. Ganti Nomor
31
SCAI - 31. Masa Lalu
32
SCAI - 32. Kuhapus Jejaknya
33
SCAI - 33. Cincin
34
SCAI - 34. Kamu Hanya Sampah
35
SCAI - 35. Maaf Bu
36
SCAI - 36. Kepergok
37
SCAI - 37. Kepedasan
38
SCAI - 38. Ceraikan Vanye
39
SCAI - Bab 39. Ramon
40
SCAI - 40. Masa lalu Satria
41
SCAI - 41. Hanya Alasan
42
SCAI - 42. Kenyataan Pahit
43
SCAI - 43. AKU PEGANG JANJIMU, NAK.
44
SCAI - 44. Dimana Mamaku?
45
SCAI - 45. LIMA RATUS JUTA
46
SCAI - 46. PERTEMUAN
47
SCAI - 47. PERASAAN TAK ENAK
48
SCAI - 48. Aku Tau Dimana Anakmu
49
SCAI - 49. PINGSAN
50
SCAI - 50. TAMA KETINGGALAN
51
SCAI - 51. Aku Rindu
52
SCAI - 52. INGIN MEMILIKI KETURUNAN
53
SCAI - 53. ATAS NAMA VANYE
54
SCAI - 54. Negatif
55
SCAI - 55. Perdebatan Kecil
56
SCAI - 56. Lemas
57
SCAI - 57. KEMURKAAN DANIEL
58
SCAI - 58. Menemukan Keberadaan Aily
59
SCAI - 59. Daniel Marah
60
SCAI - 60. MENERIMA APA ADANYA
61
SCAI - 61. Lifta Buat Onar Lagi
62
SCAI - 62. Gertakan Dimas
63
SCAI - 63. Bayi Kembar
64
SCAI - 64. Merelakan Kepergian Aily

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!