Andre pun kembali ke dalam ruangan dengan menenteng seember air untuk mengepel lantai di ruangan itu. Mereka berempat pun melakukan pekerjaannya masing-masing.
Tepat pada saat mereka hampir menyelesaikan tugasnya. Tiba-tiba bel sekolah pun berbunyi. Andre selaku ketua OSIS menyuruh teman-temannya untuk berhenti. Dan mereka pun mengangguk sambil membereskan peralatan yang sempat mereka gunakan, ke tepi dinding.
"Lisa, sebaiknya kamu cepat-cepat masuk ke dalam kelasmu sebelum guru masuk!" perintah Andre pada gadis itu.
"Sini berikan sapu-sapu itu padaku!" ucap Andre kembali dan mengambil penyapu yang telah di berikan oleh Lisa kepadanya dan meletakkannya di dekat loker yang berada di dekat pintu.
"Nanti kita akan berkumpul kembali di saat jam istirahat. Sekalian kita makan siangnya di sini." ucap Andre kepada ketiga temannya itu.
Mereka semua pun mengangguk. Dan keluar menuju ke kelas masing-masing, termasuk Lisa yang kelasnya berada di lantai dua. Gadis itu pun menuruni anak tangga dengan terburu-buru karena takut sang guru masuk lebih dulu.
Setelah tepat di depan kelasnya. Lisa mengintip dari balik pintu kelasnya yang terbuka, melihat ke arah meja sang guru. Rupanya sang guru belum datang. Jadi dengan perasaan lega, ia pun cepat-cepat memasuki kelasnya.
Bel sekolah pun berbunyi, tanda bahwa jam istirahat telah bisa. Anak-anak yang berada di kelas Lisa berhamburan keluar menuju kantin. Ada juga yang beberapa masih berada di dalam kelas sedang mengerjakan tugas yang belum selesai. Lisa menjadi salah satunya yang berada di tempatnya.
Gadis itu masih meletakkan buku-bukunya di rak bawah yang ada di meja duduk. Meletakkannya paling belakang agar tidak ada yang mengusik buku dan peralatan miliknya.
Setelah meletakkan semua buku-bukunya ke tempat itu, Lisa pun bergegas bangkit dari tempatnya dan berjalan keluar menuju ke tempat OSIS. Saat menaiki tangga, gadis itu sempat melirik ke arah jam tangan dan terlihat gadis itu menghembuskan nafas panjang.
"Pasti laki-laki kulkas itu sudah berada di sana. Menyebalkan harus bertemu dengan dia lagi, untung saja ada kak Andre di sana. Coba kalau gak ada! Ogah banget aku ke ruang OSIS." gerutunya sambil melangkah menuju ke ruang OSIS.
Saat Lisa telah sampai di depan itu tersebut. Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum memasuki ruang itu. Lisa pun memegang kenop pintu lalu membukanya. Dan seperti dugaannya, laki-laki yang dibicarakan olehnya sewaktu menuju ke tempat itu. Ternyata sudah lebih dulu berada di ruangan itu.
Laki-laki itu sempat melirik ke Lisa. Lalu, kembali pada pekerjaannya yang sempat tertunda karena suara bel masuk. Lisa pun mendengus kesal saat melihat laki-laki itu hanya memasang wajah datar tanpa sunggingan senyum yang tertempel di bibirnya.
Lisa pun melangkahkan kakinya menuju ke arah loker untuk mengambil penyapu yang Andre letakkan di sana. Ia pun menyapu lantai di sana bersama dengan Tommy tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Alhasil hanya suara dari penyapu yang mereka gunakan itulah yang terdengar di telinga mereka berdua. Sehingga beberapa saat kemudian. Muncullah Andre dan di ikuti oleh Devan dari belakang.
"Eh, kalian rupanya sudah berada di sini. Ayo! Kita makan siang bersama, kebetulan aku membawa makanan untuk kita makan bersama." ucap Andre pada kedua temannya yang sudah berada di sana lebih dulu.
Andre pun meletakkan bawaannya di atas meja sembari mengeluarkannya dari tempatnya. "Tommy bisakah kamu membantuku dulu."
Tommy yang sudah menyelesaikan tugasnya memalingkan wajahnya, saat Andre memintanya untuk membantu memindahkan makanan yang temannya bawa. Tentu saja Tommy tidak menolak, laki-laki itu pun segera menghampiri Andre dan membantu nya.
"Lisa, ayo sini. Kita makan siang bareng." ucap Andre pada Lisa yang sedang berdiri di dekat loker sembari memegang lap.
Gadis itu pun membalikkan badannya menatap ke arah Andre yang juga sedang melihat ke arahnya. "Ayo sini!" ucapnya lagi.
Lisa pun tersenyum sembari mengangguk. Ia lalu, menghampiri Andre saat laki-laki itu menyuruhnya duduk di dekatnya. Tentu hal itu di lihat oleh Tommy yang berada di depan mereka. Dengan memasang wajah datarnya, laki-laki itu meletakkan kotak berisi makanan tepat di hadapannya Lisa dengan meletakkannya sedikit keras. Sehingga menimbulkan bunyi yang cukup membuat Andre dan Lisa menatap ke arahnya.
"Tommy. Ada apa?" tanya Andre saat laki-laki itu terkejut atas ulah temannya itu.
Tommy pun hanya menatap keduanya dengan wajah datarnya. Lalu, laki-laki itu keluar meninggalkan ketiganya yang menatapnya dengan tatapan bingung. Andre yang melihat tingkah laku temannya, berniat untuk mengejar Tommy. Namun, saat hendak berdiri menyusul Tommy, tangan di tahan oleh Devan.
Andre pun menoleh ke arah Devan yang juga sedang melihat ke arahnya. Devan pun mencoba bangkit dari tempatnya. Lalu, memposisikan dirinya agar berhadapan dengan Andre.
"Sudah, kamu duduk saja, temani Lisa di sini! Biar aku yang akan menyusul Tommy." ucap Devan seraya melepaskan genggamannya pada Andre. Lalu, laki-laki itu pun keluar untuk menyusul Tommy yang pergi entah kemana.
Andre yang melihat Devan sudah menghilang dari pandangan matanya. Akhirnya, berbalik badan menuju kembali ke tempat duduknya. Laki-laki itu tersenyum saat dilihatnya Lisa sedang menatapnya.
"Ayo di makan Lisa. Nanti keburu bel berbunyi," ucap Andre saat sudah berada di samping Lisa.
"Itu...,"
"Tidak apa-apa, dia mungkin hanya kelelahan saja. Jadi kamu tidak perlu khawatir Lisa." potong Andre sembari menepuk-nepuk pundak Lisa.
"Ayo di makan, makanannya nanti keburu dingin." ucap Andre lagi.
Lisa pun mengangguk sambil tersenyum saat melihat laki-laki di sampingnya itu tersenyum ke arahnya. Namun, pikiran Lisa masih tertuju pada Tommy yang tiba-tiba terlihat marah.
'Dia kenapa ya? Dia terlihat sangat kesal, apa aku sudah melakukan suatu kesalahan padanya ya?' batin Lisa. Gadis itu terus memperhatikan pintu OSIS yang terbuka.
.
.
.
...**Terimakasih atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. ...
...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments