Bab 11 - Diruang OSIS

Beberapa saat kemudian pintu terbuka sehingga keduanya pun menoleh ke arah pintu tersebut. Ternyata Andre, Devan dan Tommy. Mereka melihat ke arah kedua gadis yang tengah menatap mereka, sehingga Andre menyapa keduanya sembari memberikan senyuman manis nya.

"Lisa ternyata kau sudah di sini?" sapa Andre yang kemudian di anggukan oleh Lisa sebagai jawaban atas pertanyaannya.

Andre dan kedua temannya pun masuk dan mempersilahkan semuanya untuk duduk. "Baiklah, sembari kita menunggu pak Agus datang. Bagaimana kalau kita menyiapkan beberapa cemilan untuk kita nanti?"

"Ide bagus," sahut Devan dengan cepat. Sehingga membuat Andre yang melihatnya langsung tertawa.

"Baiklah, kalau begitu aku akan membelinya di kantin," ucap Andre sembari menoleh ke arah Lisa, "Lisa bisakah kau menemaniku ke kantin?"

Lisa yang mendengar ajakan Andre langsung menganggukkan kepalanya dan hendak berdiri. Namun, belum sempat ia berdiri, Shinta langsung menahan tangannya. "Biar aku saja yang menemani Andre ke kantin."

Lisa yang melihat tangannya di tahan oleh Shinta melihat Andre dengan kepalanya yang menunduk. "Kak Andre sepertinya aku di sini saja."

"Tap-" belum selesai dengan kalimat yang di ucapkan oleh ketua OSIS itu. Gadis yang bernama Shinta itu langsung menarik tangan Andre dan bergelayut di lengan nya, sehingga laki-laki itu tidak dapat berbuat apa-apa terhadap teman kecilnya itu.

CEKLEK!!!

Pintu pun tertutup, Lisa yang menatap pintu itu kemudian kembali menundukkan kepalanya sembari kembali ke tempat kursinya. Tommy yang melihat ekspresi Lisa yang terlihat murung mengepalkan tangannya. Entahlah mengapa ia harus melakukannya.

"Shinta?" panggil Andre saat keduanya tengah berjalan menuju kantin.

Shinta pun menoleh ke arah laki-laki di sampingnya sambil tersenyum. "Em, kenapa?"

Terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut laki-laki bertubuh tinggi itu. Lalu menatap Shinta dengan tatapan lekatnya. "Kenapa kamu datang kesini?"

Shinta mengernyitkan dahinya bingung menatap sahabatnya itu. Tidak! Lebih tepatnya orang yang selama ini disukainya. Yah, gadis itu menyukai laki-laki di hadapannya entah sejak kapan. Yang jelas Ia sangat mencintai Andre. "Kenapa kamu bertanya seperti itu? Bukannya aku memang setiap hari datang kesini untuk melihat mu."

"Iya. Tapi tidak kah kamu merasa capek? Kesini setiap hari padahal kamu juga punya teman di sekolahan mu," ujar Andre pada Shinta yang merasa bahwa gadis itu setiap hari datang ke sekolah itu untuk menemuinya. Meskipun ia tahu sekolahannya dengan gadis itu hanya bersebrangan. Namun, itu membuatnya cukup merasa tidak enak.

Shinta yang mendengar ucapan Andre langsung terlihat mengalihkan pandangannya. "Apakah kamu tidak ingin aku datang menemui kamu? Apakah kamu sudah bosan melihat ku?"

Andre menggelengkan kepalanya lalu memegang kedua pundak Shinta, menatapnya dengan tersenyum. "Tidak, bukan begitu. Aku hanya tidak ingin kau merasa lelah karena setiap hari harus datang kesini. Kamu juga harus meluangkan waktu mu untuk bersama teman-teman mu, jangan hanya karena aku sahabat kecilmu, kau malah menjauhi teman-teman mu yang lain.

****

"Kami kembali," ucap Andre saat sampai di ruang OSIS dengan membawa beberapa cemilan yang dibawanya bersama Shinta.

Lisa melihat keduanya telah datang dan duduk dengan Andre yang duduk di depannya. Andre yang melihat Lisa tengah menatapnya segera memberikan senyuman manisnya. Sehingga Lisa langsung mengalihkan pandangannya karena malu.

"Lisa ini untukmu. Cobalah." Andre menyodorkan cemilan kepada Lisa dan langsung diambilnya oleh gadis itu.

"Terimakasih." balas Lisa sembari meraih cemilan tersebut dari tangan Andre.

Tommy yang melihat adegan itu, merasa panas. Ia pun meremas buku yang di pegangnya hingga nampak sedikit kusut.

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan menampilkan pak Agus yang baru datang.

"Maafkan saya terlambat anak-anak, tadi ada beberapa berkas yang harus saya tangani dulu. Apakah kalian sudah lama menunggu?" ucap pak Agus saat dirinya telah sampai. Ia merasa bersalah atas keterlambatannya.

"Tidak pak, kami juga baru sampai. Silahkan duduk," ucap Andre langsung berdiri dan mempersilahkan bak Agus untuk duduk di sampingnya.

.

.

.

...**Terimakasih atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. ...

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!