Lisa berjalan dengan gontai menuju ke arah kelasnya. Saat sedang berjalan, ia melewati enam orang yang sedang bermain-main bola. Sampai tanpa sengaja bola tersebut mengenai kepalanya.
Bruk!!!
"Auw." Lisa memegang kepalanya yang terkena bola tersebut sambil menunduk, rasa sakit ia rasakan di kepalanya, hingga tangan seseorang menyentuh lengannya. Lisa pun yang terkejut refleks mendongakkan kepalanya dengan cepat dan disaat bersamaan menghantam wajah orang tersebut.
Lisa membelalakkan matanya sembari menutup mulutnya karena kaget saat gadis itu melihat seseorang tengah menahan sakit di bagian hidungnya. Ia segera mendekatkan dirinya kepada laki-laki di hadapannya. "Maafkan aku, aku tidak sengaja. Maafkan aku, aku tidak bermaksud melukaimu."
"Ah, untung saja hidungku tidak berdarah," ucap laki-laki itu, lalu melihat ke arah gadis itu sembari tersenyum, "Apa kamu tidak apa-apa?" imbuhnya lagi sembari memastikan gadis itu tidak terluka.
Laki-laki itu pun menoleh ke arah orang yang tidak sengaja melemparkan bolanya pada Lisa. "Kalian! Seharusnya kalian tidak bermain bola di tempat ini, jika kalian ingin bermain bola bermainlah diluar jangan disini!"
"Baik, ketua." sahut salah satu diantara mereka yang tadi melempar bola itu.
"Yasudah, kalian meminta maaflah pada dia!" perintah laki-laki itu.
Mereka pun akhirnya menghampiri gadis tersebut dan meminta maaf atas kesalahan mereka. Lisa pun memaafkan mereka semua sembari tersenyum manis. Sedangkan laki-laki yang berdiri di depannya memerhatikan gadis itu.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja. Em, apakah itu sakit?" ucap Lisa kembali. Gadis itu sungguh tidak enak hati terhadap laki-laki itu.
Laki-laki itu pun menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, lagipula hidungku tidak berdarah! Baiklah, sekarang aku pergi dulu... Oh ya? Kamu hati-hati ya dan belajarlah dengan tekun!"
Laki-laki itu melewati Lisa dengan membawa beberapa buku. Lisa membalikkan badannya melihat laki-laki yang menolongnya itu seraya berkata. "Apakah dia ketua OSIS?"
Laki-laki yang sudah menjauh itu tidak mendengar perkataannya. Ia tiba di depan pintu yang menunjukan ruang OSIS dan membuka pintu sambil membawa beberapa buku.
****
Ceklek!! suara pintu terbuka dan menampilkan Andre dengan membawa beberapa buku yang ia bawa.
"Wah, ketua OSIS kita sepertinya sedang sibuk sampai lupa pada ruangan ini," ucap Devan Pratama salah satu bagian dari dewan OSIS tersebut.
Laki-laki yang baru memasuki ruang OSIS itu tersenyum sembari meletakkan buku-buku yang dipegangnya, lalu meletakkannya di salah satu meja di sana. "Tommy apakah tadi pak Agus datang kesini?"
Laki-laki yang Tommy tersebut menolehkan kepalanya sembari meletakkan ponsel yang sedang ia mainkan. "Em.. tadi pak Agus datang kemari membawa seorang siswi dari kelas sebelah untuk ...," laki-laki bernama Tommy tersebut menahan ucapannya.
"Untuk ...? Untuk apa?" tanya Devan penasaran.
Laki-laki yang bernama Andre itu menghampiri Keduanya dan duduk di depan mereka. "Apakah pak Agus mengajak siswi itu untuk bergabung di sini?"
Tommy menatap Andre tanpa ekspresi lalu menganggukkan kepala. "Em."
"Hah?! Pak Agus mengajak siswi kelas sebelah untuk bergabung dengan kita? Di dewan OSIS ini?" tanya Devan memastikan.
"Iya."
Andre mengangguk kecil sembari memikirkan sesuatu. "Lalu kamu bilang apa kepada pak Agus?"
"Hooh, kau bilang apa?" sahut Devan yang setuju dengan pertanyaan Andre.
"Aku menolak!"
Andre menatap wajah temannya itu sembari tersenyum, ia tahu bahwa temannya yang tidak banyak bicara itu tidak suka jika ada orang lain bergabung bersama dengan mereka. "Tommy, seharusnya kamu tidak boleh melakukan hal itu. Kita juga membutuhkan seseorang untuk membantu kita di sini."
"Tapi kita bisa melakukannya bertiga tanpa harus ada orang lain, dan kita tidak mungkin menerima seorang cewek di dalam ruangan ini," balas Tommy dengan sedikit menaikan nada bicaranya, laki-laki itu terlihat sangat tidak suka.
Andre hanya tersenyum mendengar penuturan sahabatnya itu yang juga merupakan wakil ketua OSIS.
.
.
.
...**Terimakasih atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel....
...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments