Bab 9 - Tidak Marah

"Kemari lah!" Tommy menyuruh Bella untuk masuk dan menepuk-nepuk kasurnya agar sang adik duduk di sampingnya.

Bella pun duduk di samping sang kakak dan langsung memeluknya erat. "Kak, maafkan Bella tentang tadi pagi."

"Untuk apa kamu meminta maaf, hm? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun," ucap Tommy sembari membalas pelukan adiknya itu, mengusap punggungnya dengan lembut.

"Hiks... sungguh maafkan Bella kak. Gara-gara Bella, kak Tommy diabaikan oleh papa dan mama," ujar Bella sesenggukan di pelukan Tommy.

Tommy tak mengatakan sepatah katapun, ia tidak tahu harus bagaimana membalas perkataan adiknya itu. Ia pun melepaskan pelukannya dan menatap wajah sang adik, menangkupnya wajah mungil Bella. "Kamu bicara apa sih Bella. Tentu kakak sama sekali tidak marah kepada mu, untuk apa? Untuk apa kakak melakukan hal itu kepada adik kakak yang cantik ini."

"Aku tahu, kak Tommy sedang menyembunyikannya dariku, 'kan?" balas Bella dengan mata yang masih meneteskan air matanya.

Tommy menatap sang adik berusaha untuk tidak menampakkan kesedihannya di depan Bella. Mungkin perkataan sang adik memang benar adanya, ia memang sedang menyembunyikan rasa kesedihannya terhadap kedua orang tuanya yang tak perduli akan kehadirannya.

Namun, hal itu tidak membuatnya kehilangan. Meskipun kedua orang tuanya tidak pernah peduli kepadanya, tapi baginya ia masih memiliki Bella dan sahabatnya yang selalu bersamanya. Mendampinginya di saat ia merasa sendiri. Yah ... sang adik dan sahabatnya lah yang selalu menemaninya selama ini.

Meskipun kadang rasa iri terhadap sang adik selalu menghantuinya, ingin membenci sang adik. Namun, ia tidak bisa melakukannya. Ia tidak bisa membenci adiknya hanya karena kedua orang tuanya yang lebih menyayangi Bella ketimbang dirinya.

Tommy mengusap wajah adiknya, dengan wajah tersenyum yang ia tampilkan di depan sang adik. "Kamu tahu, apa yang kakak harapkan di dunia ini? Kakak hanya ingin melihat adik kakak tumbuh menjadi seorang gadis yang baik dan bisa membuat kakak bangga karena memiliki adik sepertimu. Jadi ... jangan berpikiran bahwa Bella merasa bersalah terhadap kakak."

Bella kembali berkaca-kaca saat mendengar penuturan kakaknya yang tidak sedikitpun membenci dirinya. "Kak ...."

Tommy menggelengkan kepalanya sembari menempelkan jarinya ke bibir sang adik. "Tidak! Jangan mengatakan hal yang tidak ingin kakak dengar lagi! Kau tahu kan, kakak sangat membencinya."

"Sudah, jangan menangis lagi! Jangan buat kakak yang merasa bersalah disini karena telah membuat adik kakak yang cantik ini menangis," tegur Tommy yang melihat adiknya mulai meneteskan air matanya kembali.

Bella pun buru-buru menghapus air matanya agar sang kakak tidak marah kepadanya. Tommy pun tersenyum lalu mengusap lembut rambut sang adik. "Istirahatlah, besok kau harus bangun pagi-pagi untuk ke sekolah."

Sang adik pun mengangguk. "Iya... kak Tommy juga istirahat ya. Bella tahu kalau kakak juga sangat capek hari ini."

Tommy pun juga mengangguk sebagai jawaban. Akhirnya Bella pergi meninggalkan kamar sang kakak, saat sampai di depan pintu Bella membalikkan badannya lalu menatap sang kakak. "Kak ...?" panggilnya.

Tommy menolehkan kepalanya menatap Bella yang masih berdiri di depan pintu. "Iya, kenapa?"

"Bella harap, kakak bisa menemukan seseorang yang mencintai kak Tommy dengan tulus dan dapat membuat kakak bahagia selain bersama Bella." Setelah mengatakan hal itu Bella langsung menutup pintu kamar tersebut dan membuat sang kakak terdiam akan perkataannya itu.

Setelah beberapa detik kemudian, laki-laki itu tersenyum entah kenapa, saat sang adik mengatakannya terlintas di benaknya wajah Lisa.

"Apa yang kupikirkan." gumamnya, sembari mengacak-acak rambutnya. Kemudian, ia menjatuhkan dirinya. Merebahkan tubuh yang sempat tertunda tadi.

.

.

.

...**Terimakasih atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. ...

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!