bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III

"Aduh kenapa harus gue. Joko pasti bakalan bunuh gue kalau gue ikut-ikutan." gerutu Natan sambil berjalan mendekati Nara."

" Natan!."

"Huum... Kak Natan tau bagaimana kondisi Papa kak Diana. Kak Natan juga tau cerita sebenarnya."

" Hai brow.... Bener yang dikatakan adik lu dan Diana. Gue udah ketemu dengan orang tuanya. Papanya masih koma dan Mamanya yang menceritakan semuanya. Kalau lu nggak ambil kesempatan ini, lu nggak akan ketemu dia dalam waktu lama brow. Penerbangan dia setengah jam lagi."

" Sudahlah mungkin ini sudah menjadi hukuman buatku. Aku ikhlas asalkan Joko sudah memaafkan aku. Aku ucapkan selamat jalan."

" Kak, kak Diana mau pergi ini."

Joko masih membeku, di satu sisi dia masih mencintai Diana tapi disisi lain dia merasa kecewa dengan Diana.

" Astaga...(Nara menepuk jidatnya) kak.. Kaka Diana udah mau masuk itu.!"

Diana jalan perlahan sambil menunggu Joko memanggilnya. Tapi, Joko tak memanggil namanya hingga dia masuk ketempat perbatasan pengantar dan penumpang. Diana mulai menjauh tak terlihat.

" Kak... kak Diana sudah tak terlihat dia sudah masuk. Kak Diana nggak bisa balik lagi kak. Kak Natan gimana ini..?"

Seketika Joko berbalik arah dan lari sekencang-kencangnya sehingga menerobos para petugas. Petugas keamananpun lari terbirit-birit mengejar joko, dan Natan serta Nara pun ikut mengejar para petugas keamanan itu. Aksi kejar-kejaran pun menjadi tontonan para penumpang pesawat. Joko berlari mengejar Diana dan sampai akhirnya bertemu Diana.

" Tunggu Dia..!! (Joko langsung memeluk Diana) Maaf aku telat menyadari semua. Jangan...jangan tinggalkan aku lagi."

Diana membeku karena dipeluk Joko. Diana menangis sejadi-jadinya karena merasa bahagia.

" Nggak kamu nggak salah. Kamu hanya butuh waktu."

Semua penumpang bertepuk tangan. Nara dan Natan menjelaskan ke petugas keamanan. Akhirnya mereka memaklumi dan memperbolehkan tapi harus segera keluar karena pesawat akan segera lepas landas.

Nara dan Natan pun bahagia. Karena terlalu bahagia Nara sampai memeluk Natan sampai nangis sesenggukan karena bahagia.

" Nara ohh..... jantung semoga kamu baik-baik saja yaa..semoga Nara nggak dengar detak jantung ini berasa mau rontok. ohh..... " batin Natan

" hiks hiks hiks.... kak Natan aku bahagia mereka bisa bersatu lagi."

" Gue juga bahagia Nara, semoga saja jam nya bisa berhenti disini biar gue rasain bahagianya bisa memeluk Nara. oh tuhan tolong hentikan waktumu sebentar. hihihi..." batin Natan.

" Kak Natan kok diem aja. Kak Natan nggak bahagia yaa liat mereka bersatu?"

" Ahh.... bahagia kok. tentu saja bahagia. Udah lama tu nggak liat di kulkas tersenyum gitu. hahaha....."

Joko dan Diana saling melepaskan pelukan. Ketika melepaskan pelukan, Joko melihat Natan memeluk Nara. Joko langsung memelototi Natan dan Nara. Akhirnya pelukan Nara dan Natan pun terlepas.

" Yang seharusan pelukan itu kakak kenapa jadi kalian?"

" Hehehe.... Nara jadi malu kak. Nara juga bahagia lah kak. Karena kak Natan nganggur jadi peluk aja daripada meluk pak satpam. hehehe..."

" Maaf brow reflek. Reflek itu adalah gerak tubuh yang spontan tanpa adanya kesadaran otak Bros. Jadi jangan salahin kita-kita dong."

" Maaf mas mbak silahkan diselesaikan diluar, karena ini pesawat akan segera lepas landas.

Kemudian mereka berjalan keluar menuju tempat tunggu.

Dari kejauhan Mama dan Papa Nara datang menghampiri mereka. Joko terlihat menggandeng tangan Diana. Sedangkan Nara berjalan berdampingan dengan Natan.

" Alhamdulilah.... akhirnya kalian bisa bersama lagi. Mama bahagia sayang. Sepertinya keinginan kita buat dapet cucu segera terwujud pa?."

" Iya ma. Aaminn... semoga saja mereka akan lanjut sampai pernikahan."

Joko masih penasaran dengan tiket dan rencana perginya Diana.

"Dia kamu nggak jadi pergi ke New York kah?"

" nggak... aku perginya masih besok lusa. Dan ini tiket untuk besok lusa."

" Apaaa...... terus tadi bagaimana bisa lolos masuk sana tadi."

"Aku kerja sama dengan petugas bandara tapi tidak menyangkan kamu akan mengejarku disini, makanya mereka ikut panik. hehehe...." Diana menjelaskan sambil tersenyum.

" haaa......terus mereka (menunjuk pada Nara Natan)"

" Huum... Mama Papa juga."

" Jahat sekali kalian. Tapi Dia, kamu pada akhirnya juga akan pergikan?."

" Iya, Tapi hanya 1 Minggu untuk peluncuran desain baru saja. Kalau kamu ada waktu bisa kok ikut juga."

"Aku akan usahakan."

Saat mereka asik mengobrol ada sebuah panggilan para penumpang dengan tujuan Jakarta akan segera terbang. Dan obrolan merekapun terhenti karena mereka harus berpisah dengan Nara. Nara harus pergi ke Jakarta karena ingin kuliah dan mandiri disana. Dari rencana awal Joko akan mengantar Nara sampai Jakarta, karena Joko sudah bersatu dengan Diana maka Joko mengajak Diana ke Jakarta untuk mengantar adiknya. Bersyukur karena masih ada kursi penumpang untuk tujuan ke Jakarta.

Joko, dan Diana berpamitan untuk mengantar Nara. Natan terlihat berat untuk jauh dari nara. Tapi itu semua sudah kemauan nara. Sehingga tanpa peduli ada mama papa, Joko dan Diana, Natan memeluk Nara sebagai tanda perpisahan.

" Kalau sudah sampai Jakarta. jangan lupa wa ya Ra?"

" Ohh.... iya kak Natan. Jangan sedih dong kakak kan bisa maen Jakarta biar sesekali temeni Nara gitu. ok...."

Joko sedikit sebal melihat tinggal Natan yang tiba-tiba memeluk adiknya.

" heemmemm...

(Joko berdehem). Dah nggak usah drama Ra... keburu telat nanti."

" assalamualaikum Pa Ma. jaga kesehatan ya Pa pa Mama. Kalau udah sampai nanti Nara kabarin. Kak Natan nitip Papa Mama yaa.."

" Waalaikumsalam... hati-hati sayang. "

Waktu lepas landas pun tiba. Nara yang rencana awal duduk disamping kakaknya. Tapi karena Diana ikut dan mendapat kursi yang agak jauh. Makanya Nara bertukar tempat dengan Diana. Supaya Diana dan kakaknya bisa berdekayan. Nara menitihkan air matanya, dia menghadap ke cendela pesawat agar tak ada yang melihatnya menangis. Tapi tiba-tiba ada tangan yang memberikan sapu tangan pada Nara.

" Dasar cengeng.! Ni pakai buat lap."

Nara langsung menoleh kearah orang yang memberikan sapu tangan itu.

" Aku nggak cengeng kok. Aku hanya takut aja naik pesawat karena ini pertama bagiku."

" Sama aja kan. Kalau takut ngapain naik? turun aja saja jangan bikin penghuni pesawat jadi repot."

" Maaf tapi saya nggak nganggu anda kok."

" Nggak ganggu tapi saya terganggu. Karena suara tangis anda itu. Saya pikir ada Kunti disini."

" Haa.... Kunti?? apaan tu Kunti?."

" Ahh.... terserahlah saya mau tidur jangan ganggu saya dengan suara tangismu itu."

" Ehh mas pak om atau apalah kalau ngomong sama orang yang sopan dong. Ngomong muka ditutup sama sarung dasar aneh."

" Ini buka sarung ini tu jaket. Bisa nggak bedain jaket sama sarung? lu pikir bapak lu apa kemana-mana pake sarung."

laki-laki yang duduk disamping Nara itu membuka penutup wajahnya. dan menutupnya lagi.

" Hah.... hah... dasar laki-laki aneh."

Episodes
1 bab 1 lulus seleksi
2 bab 2 kak Joko marah
3 bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4 bab 4 Bertemu dengan Diana
5 bab 5 flashback part II
6 bab 6 flashback part III
7 bab 7 Nara sakit
8 bab 8 Restu Joko untuk Nara
9 bab 9 Salah paham
10 bab 10 Di rumah sakit yang sama
11 bab 11 Nara pulang
12 bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13 bab 13 Curahan hati Diana
14 bab 14 Rencana Natan dan Nara
15 bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16 bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17 bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18 bab 18 cowok menyebalkan
19 bab 19 Cacing cacing kelaparan
20 bab 20 Tempat tinggal baru
21 bab 21 janji setia
22 bab 22 kehidupan baru
23 bab 23 Teman baru
24 bab 24 Hukuman dari Ketua
25 bab 25 memperebutkan Nara
26 bab 26 Cemburu
27 bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28 bab 28 Menginap di tempat Nara
29 bab 29 kejahilan Rivan
30 bab 30 Kejahilan Nara
31 bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32 bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33 bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34 bab 34 Malam Puncak part I
35 bab 35 Malam puncak part II
36 bab 36 Suasana malam dikampus
37 bab 37 dijemput cowok ganteng
38 bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39 bab 39 Kelakuan trio somplak.
40 bab 40 kemewahan villa
41 bab 41 kepulangan Nara
42 bab 42 perhatian
43 " bab 43 Joko kena prank
44 bab 44 kartu AS
45 bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46 Bab 46 Motor untuk Bintang
47 Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48 Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49 Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50 Bab 50 rencana pertunangan
51 Bab 51 fitting gaun pertunangan
52 bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53 bab 53. Rahasia
54 bab 54 hari pertunangan
55 bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56 baba 56 Mata-mata
57 bab 57 kerinduan Rivan.
58 bab 58 curhat
59 bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60 bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61 bab 61 Joko vs Rivan.
62 bab 62 cari perhatian
63 bab 63 Kabar mengejutkan
64 bab 64 Rivan vs Natan.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 lulus seleksi
2
bab 2 kak Joko marah
3
bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4
bab 4 Bertemu dengan Diana
5
bab 5 flashback part II
6
bab 6 flashback part III
7
bab 7 Nara sakit
8
bab 8 Restu Joko untuk Nara
9
bab 9 Salah paham
10
bab 10 Di rumah sakit yang sama
11
bab 11 Nara pulang
12
bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13
bab 13 Curahan hati Diana
14
bab 14 Rencana Natan dan Nara
15
bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16
bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17
bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18
bab 18 cowok menyebalkan
19
bab 19 Cacing cacing kelaparan
20
bab 20 Tempat tinggal baru
21
bab 21 janji setia
22
bab 22 kehidupan baru
23
bab 23 Teman baru
24
bab 24 Hukuman dari Ketua
25
bab 25 memperebutkan Nara
26
bab 26 Cemburu
27
bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28
bab 28 Menginap di tempat Nara
29
bab 29 kejahilan Rivan
30
bab 30 Kejahilan Nara
31
bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32
bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33
bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34
bab 34 Malam Puncak part I
35
bab 35 Malam puncak part II
36
bab 36 Suasana malam dikampus
37
bab 37 dijemput cowok ganteng
38
bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39
bab 39 Kelakuan trio somplak.
40
bab 40 kemewahan villa
41
bab 41 kepulangan Nara
42
bab 42 perhatian
43
" bab 43 Joko kena prank
44
bab 44 kartu AS
45
bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46
Bab 46 Motor untuk Bintang
47
Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48
Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49
Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50
Bab 50 rencana pertunangan
51
Bab 51 fitting gaun pertunangan
52
bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53
bab 53. Rahasia
54
bab 54 hari pertunangan
55
bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56
baba 56 Mata-mata
57
bab 57 kerinduan Rivan.
58
bab 58 curhat
59
bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60
bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61
bab 61 Joko vs Rivan.
62
bab 62 cari perhatian
63
bab 63 Kabar mengejutkan
64
bab 64 Rivan vs Natan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!