bab 13 Curahan hati Diana

". Haa... adiknya.???"

" humm .... (Natan menganggukkan kepalanya). Apa kamu nggak aku kalau Joko punya sodara?"

" Joko pernah cerita dia punya adik itu aja. Joko nggak pernah cerita lebih tentang adiknya. Dan selama itu aku juga nggak pernah ketemu sama dia. Tiap kali aku kerumah Joko adiknya selalu pergi."

" Waahh.... sayang sekali. Andai saja lu waktu itu kenal Nara, Udah pasti dia bakal bantu kakaknya buat satuin kalian."

" Mungkin aku dan Joko tidak berjodoh. Tapi semua sudah terlambat. pasti Joko sangat membenciku mungkin dia nggak akan pernah mau bertemu denganku."

" Kalian harus ketemu dan jelaskan semuanya. Gue yakin Joko pasti memaafkan lu."

" Entahlah, aku merasa tak punya keberanian untuk menemuinya. Aku sudah terlalu membuatnya kecewa dan sakit hati."

" Aku akan coba bantu. Ahh.... Nara iya kuncinya pada Nara. Joko akan selalu menuruti apa yang diminta Nara."

" Nara! Apa dia bakalan mau bantu aku. Aku belum pernah bertemu dengannya. Apa mungkin dia mau? kayaknya nggak."

" Asal kamu tau, Nara itu punya hati yang baik dan lembut. Ah... gue bakal atur pertemuan kalian nanti. Oya gue lupa siang ini Nara pulang. Sebelum dia pulang aku akan mencoba bicara dengan dia."

" benarkah.... (Diana merasa dia memiliki sedikit harapan untuk bisa bersatu dengan Joko) hikshikshiks.... aku nggak tau harus berkata apa sama kamu.( tiba-tiba air mata Diana menetes dipipinya).

" Dahlah... jangan nangis. Tar gue dikirain ngapa-ngapain lu lagi. bisa hilang Image dokter baik gue deh. Udah udah berhenti nangisnya.

Diana tersenyum dan menghapus air matanya.

" Dokter baik apa dokter playboy" Diana kembali tersenyum.

" hehehe.... sekarang gue nggak kaya dulu lagi kok. Sekarang dihati gue udah ada satu gadis yang selalu buat hatiku berdebar-debar saat membayangkan wajahnya. Cek.... Aisa..... haa.... dia sangat manis.(sejenak Natan melamun)."

" hemm.... cieee..... Siapa gadis beruntung itu?."

" ahhh....belum saatnya. Nanti kalau memang dia jodoh yang dikirim tuhan untuk gue. gue bakal umumim kesemua orang. Tuhan jodohkan dia untukku. Aaminn...."

" Aaminn....."

" Astaga udah jam 11. Semoga saja dia belum pulang. Diana gue tinggal dulu sebelum Nara pulang. bay...."

" huum.... Natan.!'

Seketika Natan berbalik arah.

" sekali lagi makasih ya"

Natan hanya melambaikan tangannya.

" Semoga belum pulang. Jangan pergi dulu jangan pergi dulu oh bidadariku tunggu aku. Aku harus bertemu dengannya demi Diana ehh.... demi diriku sendiri juga. Bidadari tunggulah kedatanganku." Natan berlari kencang menuju kamar Nara dirawat.

Sesampainya didepan kamar Nara.

"Alhamdulilah.... mereka masih disini"

tok tok tok....

" Permisi selamat siang Tante, selamat siang Nara. Waahh... sepertinya sudah siap pulang ya..."

" Iya ni Kak tinggal nungguin kak Joko aja lagi dibagian administrasi."

" Oh iyaa. Ini infusnya belum dilepas yaa. Saya akan bantu buat lepas. sebentar saya ambilkan alatnya."

Natan keluar ingin menuju ruang perawatan. Ketika sampai didepan pintu Natan bertemu perawat dan ia sengaja meminta brangker alat-alat medis.

" Desi kebetulan lewat. Saya minta sebentar yaa... penting ni. Biar saya saja yang bawa."

" Tapi dok ini kan tugas saya. Dan ini juga untuk kamar sebelah."

" Kalau gitu plester sama gunting aja. Makasih Desi. Nggak pa pa saya ada perlu dengan pasien."

" Lho kak cepet banget baliknya."

" hee.... kebetulan ada perawat datang saya minta sayang ini."

" Nak Natan Tante tinggal sebentar yaa mau bawain ini ke mobil biar nanti waktu pulang bawaannya ringan."

" Kesempatan gue buat ngomong sama Nara.(batin Natan). Iya Tante saya jagain dulu anak Tante yang cantik ini."

Mama Nara dan simbok tersenyum menggoda. Lalu mereka meninggalkan Nara dan Natan.

" Nara aku maj tanya. Apa kamu ingin Joko bahagia seperti dulu?.'

" Kenapa kakak bicara seperti itu. Tentu saja aku mau. Memangnya kenapa?."

Lalu Natan menceritakan segalanya tentang Diana. Dan mengatakan rencananya untuk membantu Joko dengan kerjasama bareng Nara.

" Benarkah kak. Jadi kak Joko dan kak Diana masih bisa bersatu lagi. sungguh aku ingin melihat kak Joko bahagia seperti dulu lagi."

". Benar Nara. Makanya kita harus kerjasama untuk kebahagiaan mereka. Kita buat mereka bersatu seperti dulu lagi."

" Oke kak. Kapan rencana itu kita jalankan?"

" Tunggu sampai kamu pulih total dulu oke.'

" Tapi sebelumnya aku ingin bertemu dengan kak Diana."

" Hari ketika kamu kembali chek up ke sini saat itu aku bakalan ketemuin kamu dengan Diana. Tapi rencana kita ini rahasia kita oke, jangan ada yang tau dulu oke."

" oke kak."

" maaf nak Natan Tante terlalu lama ya."

" Nggak pa pa Tante. Saya juga nggak ada jadwal kok. ("makin lama makin seneng Tante karna gue bisa makin puas mandangin Nara" batin Natan)."

"Ehhh..... Pak dokter lagi. Makin sering lu nongolnya. Makan gaji buta yaa pak dokter." Joko datang dan langsung menyindir Natan.

"Ah... bisa aja lu brow. Nggak pa pa kan mumpung ada keluarga di sini. Kan kesempatan buat kumpul hehe... iya kan Tante."

"Iya Joko. Mama kan jarang-jarang ketemu dengan Natan sekarang. Dia terlalu sibuk."

" Mulai sekarang kita akan sering ketemu lagi Tante . terutama gue sama Nara hihihi....(batin Natan)."

Joko melihat Natan tersenyum membuatnya Joko menatap Natan dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

" Joko apa sudah selesai administrasinya?."

"Udah ma. Sekarang kita bisa pulang. Ehh.... dokter gadungan infus adik gue udah dilepas kan?"

"Dokter beneran kali PUNYA IJASAH....udah dong, dokter Natan sendiri yang melepasnya." Natan dengan bangga sambil menepuk dadanya sendiri.

" Ya udah ngapain masih disini. Sono pergi!."

"Suuttt.... Joko nggak boleh kaya gitu. Nanti kalau di denger perawat gimana. Dikira kita nggak bisa sopan.''

" haisss.... belain aja terus..,(Joko sambil mengambil tas isi pakaian Nara."

Ketika mama Nara membantu Nara turun ranjang, seketika Natan juga membantu Nara memegang tangan Nara. Hal itu membuat Joko sedikit kesal dan menarik tangan Natan, serta melemparkan tas isi pakaian ke tangan Natan.

" Eh eh eh.... srett...(tangan Natan ditarik Joko). Niiiii bawain tas aja. Adik gue biar gue yang bantuin. heee...(Joko tersenyum lebar)."

Natan memanyunkan bibirnya. " sialan lu. Kalau nggak karena kakaknya Nara udah gue cekek lu(batin Natan). hmmm....(Natan geram sambil meremas tas yang dibawanya)."

" Ehhh.... mas Natan kok yang bawa tasnya. Siniin biar simbok yang bawain. Apa kata orang nanti kalau dokter bawain tas pasiennya.'

" Nggak pa pa mbok. Sekalian antar Nara di mobil."

Sesampainya di mobil Natan dan Nara berpisah. Sebelum pergi Nara memegang tangan Natan untuk berterima kasih.

" Kak Natan. Makasih yaa... sering-sering main kak kerumah yaa... Nara tunggu."

Joko berdehem dan sengaja membunyikan klakson mobilnya.

Episodes
1 bab 1 lulus seleksi
2 bab 2 kak Joko marah
3 bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4 bab 4 Bertemu dengan Diana
5 bab 5 flashback part II
6 bab 6 flashback part III
7 bab 7 Nara sakit
8 bab 8 Restu Joko untuk Nara
9 bab 9 Salah paham
10 bab 10 Di rumah sakit yang sama
11 bab 11 Nara pulang
12 bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13 bab 13 Curahan hati Diana
14 bab 14 Rencana Natan dan Nara
15 bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16 bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17 bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18 bab 18 cowok menyebalkan
19 bab 19 Cacing cacing kelaparan
20 bab 20 Tempat tinggal baru
21 bab 21 janji setia
22 bab 22 kehidupan baru
23 bab 23 Teman baru
24 bab 24 Hukuman dari Ketua
25 bab 25 memperebutkan Nara
26 bab 26 Cemburu
27 bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28 bab 28 Menginap di tempat Nara
29 bab 29 kejahilan Rivan
30 bab 30 Kejahilan Nara
31 bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32 bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33 bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34 bab 34 Malam Puncak part I
35 bab 35 Malam puncak part II
36 bab 36 Suasana malam dikampus
37 bab 37 dijemput cowok ganteng
38 bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39 bab 39 Kelakuan trio somplak.
40 bab 40 kemewahan villa
41 bab 41 kepulangan Nara
42 bab 42 perhatian
43 " bab 43 Joko kena prank
44 bab 44 kartu AS
45 bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46 Bab 46 Motor untuk Bintang
47 Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48 Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49 Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50 Bab 50 rencana pertunangan
51 Bab 51 fitting gaun pertunangan
52 bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53 bab 53. Rahasia
54 bab 54 hari pertunangan
55 bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56 baba 56 Mata-mata
57 bab 57 kerinduan Rivan.
58 bab 58 curhat
59 bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60 bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61 bab 61 Joko vs Rivan.
62 bab 62 cari perhatian
63 bab 63 Kabar mengejutkan
64 bab 64 Rivan vs Natan.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 lulus seleksi
2
bab 2 kak Joko marah
3
bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4
bab 4 Bertemu dengan Diana
5
bab 5 flashback part II
6
bab 6 flashback part III
7
bab 7 Nara sakit
8
bab 8 Restu Joko untuk Nara
9
bab 9 Salah paham
10
bab 10 Di rumah sakit yang sama
11
bab 11 Nara pulang
12
bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13
bab 13 Curahan hati Diana
14
bab 14 Rencana Natan dan Nara
15
bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16
bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17
bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18
bab 18 cowok menyebalkan
19
bab 19 Cacing cacing kelaparan
20
bab 20 Tempat tinggal baru
21
bab 21 janji setia
22
bab 22 kehidupan baru
23
bab 23 Teman baru
24
bab 24 Hukuman dari Ketua
25
bab 25 memperebutkan Nara
26
bab 26 Cemburu
27
bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28
bab 28 Menginap di tempat Nara
29
bab 29 kejahilan Rivan
30
bab 30 Kejahilan Nara
31
bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32
bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33
bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34
bab 34 Malam Puncak part I
35
bab 35 Malam puncak part II
36
bab 36 Suasana malam dikampus
37
bab 37 dijemput cowok ganteng
38
bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39
bab 39 Kelakuan trio somplak.
40
bab 40 kemewahan villa
41
bab 41 kepulangan Nara
42
bab 42 perhatian
43
" bab 43 Joko kena prank
44
bab 44 kartu AS
45
bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46
Bab 46 Motor untuk Bintang
47
Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48
Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49
Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50
Bab 50 rencana pertunangan
51
Bab 51 fitting gaun pertunangan
52
bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53
bab 53. Rahasia
54
bab 54 hari pertunangan
55
bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56
baba 56 Mata-mata
57
bab 57 kerinduan Rivan.
58
bab 58 curhat
59
bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60
bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61
bab 61 Joko vs Rivan.
62
bab 62 cari perhatian
63
bab 63 Kabar mengejutkan
64
bab 64 Rivan vs Natan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!