Orang tua merekapun beranjak pulang. Sedangkan Nara ditemani oleh mbok inem dan kakaknya.
" hallo assalamualaikum.... ada apa pa?"
" waalaikumsalam Joko, Papa sama Mama nggak bisa ke rumah sakit malam ini. Papa harus selesaikan berkas buat kerja sama dengan rekan bisnis Papa besok, kamu sama mbok Inem nggak pa pa kan jagain di situ dulu."
" oke Pa."
" ya sudah Assalamualaikum..."
" waalaikumsalam..."
" Mbok Papa sama Mama nggak bisa ke sini. Kalau mbok Inem mau pulang biar aku minta pak Ateng buat jemput simbok Gimana."
" Ndak pa pa mas. simbok disini saja nungguin mbak Nara."
" ( Joko hanya mengangguk saja). Oya mbok saya Carikan selimut dulu ya buat simbok biar nggak kedinginan''
" ohh... njih mas. simbok juga kedinginan dari tadi sebenarnya hee...."
" ehehem....( Joko tersenyum sambil menggeleng-geleng kepalanya). Ya sudah Joko tinggal dulu ya mbok Noto Nara"
Kemudian Joko pergi untuk membeli selimut dan makanan buat simbok. Saat Joko sedang berjalan di koridor rumah sakit, Joko dipanggil sama Natan.
" hei Joko... mau kemana lu?. ehh gara-gara lu gue jadi malu didepan orang tua lu sama Nara. Lu harus bayar mahal buat gantiin rasa malu gue yaa..."
" lu mau palak aku. haduh haduh kerjaan lu memang nggak ada bebernya yaaa.... gaji lu halal nggak tau."
" sialan lu...(sambil nonjok lengan Joko)."
Saat mereka asik bercanda tiba-tiba terdengar suara adzan. Dan merekapun melaksanakan solat bersama dimasjid Rumah sakit.
Alhamdulilah..... (mengucap bersama-sama)
" udah isya' ni. Mau solat nggak lu?. atau jangan-jangan lagi datang bulan ya..hahah..." Joko mengejek Natan.
" Emang gue perempuan, datang bulan segala. ya Ayuk...." lalu mereka berjalan menuju masjid bersama.
Setelah selesai solat. Joko dan Natan beranjak dari masjid. Saat dihalaman masjid. Natan melihat sosok perempuan uang tidak asing baginya. Natan ingin mengungkapkan apa yang dia liat tapi dia ragu.
" Dia seperti Diana tapi bener apa nggak ya? Kalau itu Diana ngapain dia di sini? ahh mungkin cuma mirip aja kali." Natan bergumam sendiri.
" Tan, aku mau cari selimut buat simbok sama sekalian makan. lu udah makan belum?"
" haa.. simbok? emang simbok disini?"
" iya Papa Mama nggak bisa datang. jadi yang nungguin simbok sama aku. Udah makan belum."
" waaa... cuma ada simbok kesempatan ni biar bisa ketemu Nara lagi (batin Natan).'
" woiii.... malah bengong. Makan nggak?"
" okee ayukk..."
Setelah mereka selesai makan. Joko dan Natan kembali ke rumah sakit. Saat mereka berjalan menelusuri koridor rumah sakit. Lagi-lagi Natan melihat sosok yang mirip dengan Diana. Hal itu membuat Natan curiga bahwa yang dilihat itu memang Diana. Dari pertemuan itu Natan berniat mencari tahu tentang alasan perempuan yang mirip Diana itu ada di rumah sakit ini.
" haa.... dia lagi. nggak mungkin ini hanya mirip. Itu pasti Diana. gue harus cari tau. Dia masuk kamar bagian penyakit dalam?. siapa yang sakit? . oke besok gue cari tau tentang perempuan itu. (batin Natan)"
" heh... ngapain lu ikutin gue. Bukannya arah ruang dokter tu sana haaa.. haaa..."
" ahh.... lu Ko. gue mau liat adik lu. sekalian cek kondisi dia gitu" modus Natan.
" Halah... bilang aja mau ketemu adikku pake modus modus periksa."
" hee..... nggak lah, Kan adik lu pasien gue. memang ada jadwalnya buat jam segini di kontrol." bohong Natan.
" Ter..se..rah..." Joko jalan sedikit cepat.
" hee....( Natan tersenyum dan dibelakang Joko, tangan Natan seperti mau mencakar Joko karena kesal dengan sikap Joko yang cuek) "gue makan juga lu" sambil menggerutu."
tok tok tok " assalamualaikum... (Joko masuk kamar Nara)"
" waalaikumsalam... mas kok lama buanget to. mbok sudah kedinginan ini."
" maaf mbok ini selimutnya."
" ya ampun mbok kok nggak bilang Nara, kan Nara bisa matiin AC nya."
" nggak pa pa mbak. Simbok takut mbake kepanasan nanti."
"Selamat malam Nara, saya cek dulu yaa.."
" Malam kak. Tumben jam segini diperiksa lagi kak? apa aku udah boleh pulang?"
" he.... (Natan tersenyum malu) iya memang seharusnya ada jam kontrol lagi di jam seperti ini.. Untuk kepulangan, kita lihat besok yaa. Kalau hasil tesnya semua baik bisa langsung pulang" Natan mencoba menyembunyikan rasa malunya).
Joko yang mendengar semuanya hanya menahan tawanya.
" Dokter kalau sudah selesai tolong keluar, sekalian tutup pintunya karena saya mau istirahat."
" haaa.....(Natan melongo) lalu berjalan keluar kamar Nara." baru kali ini ada keluarga pasien ngusir dokter, dan baru kali ini dokter nggak ada harga dirinya. Kalau bukan karena adik lu gue usir lu dari sini." Natan menggerutu tapi masih didengar Joko.
" Makasih pak dokter yang baik hati. hahaha..."
Natan berbalik sambil menghentakkan kakinya dan mencoba meninju Joko dibalik pintu kamar yang sudah tertutup.
Keesokan harinya.
tok tok tok... "assalamualaikum... pagi sayaaaang.. gimana udah enakkan? udah pada sarapan belum? ini mama bawain makanan buat kalian dan juga simbok makan dulu."
" njih buk matur suwun. Heemmm... simbok semaleman ndak bisa tidur buk buk. Uwadem... sampe dredeg Kabeh badanku buk buk."
" iya tu ma. Kasian simbok kedinginan sampai akhirnya AC harus aku matiin takut simbok jadi sakit." Nara menjawab
" iya lho buk. untungnya mas Joko beliin simbol selimut juga jadi Ndak kedinginan lagi."
" ya sudah mbok sarapan dulu. Lho Joko mana mbok?"
" lagi mandi buk katane sumuk karena AC ne dimatiin. hehehe... simbok yang jadi Ndak enak sama mbk Nara sama mas Joko"
" nggak opo-opo mbok. Lha daripada nanti simbok Sik sakit. lah malah tambah repot."
" maa... bawain Joko baju nggak ma? baju Joko bau ni."
" Iya ini, ya sudah kalian sarapan dulu."
tok tok tok....
" Selamat pagi Tante Om. Pagi Nara?"
" Pagi kak. gimana kak hasilnya Nara boleh pulang?"
" Alhamdulilah.... hasil dari tes kemarin menunjukkan data baik dan semua sudah normal. jadi, nona Nara boleh pulang. Tapi, karena infusnya masih lumayan banyak kami menyarankan untuk menghabiskan dulu infusnya baru boleh pulang."
" Modus lagi." ( Joko sengaja sedikit kencang agar semua mendengar).
Hal itu membuat semua yang ada di ruangan itu seketika melihat Joko dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
" Baik saya tinggal dulu. Dan untuk berkas kepulangan pasien bisa diurus dibagian kasir. Mari Tante."
" iya nak. Natan sekali lagi Tante ucapkan makasih sudah rawat Nara."
" sama-sama Tante. Sudah jadi tanggungjawab saya.( jika Tante menyerahkan Nara sama saya, saya akan jaga Nara) batin Natan.
" Mari Tante , Nara dan Joko"
" Yoo....(Joko melambaikan tangan)."
" alhamdulilah akhirnya aku bisa pulang. Yee.... aku bisa bebas dan bisa selesaikan berkas buat kuliah nanti YESS..''
" Ke Jakarta nanti kakak yang antar"
" oke.... kakakku sayang( sambil menunjukkan jempol tangan duanya)"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments