bab 11 Nara pulang

Orang tua merekapun beranjak pulang. Sedangkan Nara ditemani oleh mbok inem dan kakaknya.

" hallo assalamualaikum.... ada apa pa?"

" waalaikumsalam Joko, Papa sama Mama nggak bisa ke rumah sakit malam ini. Papa harus selesaikan berkas buat kerja sama dengan rekan bisnis Papa besok, kamu sama mbok Inem nggak pa pa kan jagain di situ dulu."

" oke Pa."

" ya sudah Assalamualaikum..."

" waalaikumsalam..."

" Mbok Papa sama Mama nggak bisa ke sini. Kalau mbok Inem mau pulang biar aku minta pak Ateng buat jemput simbok Gimana."

" Ndak pa pa mas. simbok disini saja nungguin mbak Nara."

" ( Joko hanya mengangguk saja). Oya mbok saya Carikan selimut dulu ya buat simbok biar nggak kedinginan''

" ohh... njih mas. simbok juga kedinginan dari tadi sebenarnya hee...."

" ehehem....( Joko tersenyum sambil menggeleng-geleng kepalanya). Ya sudah Joko tinggal dulu ya mbok Noto Nara"

Kemudian Joko pergi untuk membeli selimut dan makanan buat simbok. Saat Joko sedang berjalan di koridor rumah sakit, Joko dipanggil sama Natan.

" hei Joko... mau kemana lu?. ehh gara-gara lu gue jadi malu didepan orang tua lu sama Nara. Lu harus bayar mahal buat gantiin rasa malu gue yaa..."

" lu mau palak aku. haduh haduh kerjaan lu memang nggak ada bebernya yaaa.... gaji lu halal nggak tau."

" sialan lu...(sambil nonjok lengan Joko)."

Saat mereka asik bercanda tiba-tiba terdengar suara adzan. Dan merekapun melaksanakan solat bersama dimasjid Rumah sakit.

Alhamdulilah..... (mengucap bersama-sama)

" udah isya' ni. Mau solat nggak lu?. atau jangan-jangan lagi datang bulan ya..hahah..." Joko mengejek Natan.

" Emang gue perempuan, datang bulan segala. ya Ayuk...." lalu mereka berjalan menuju masjid bersama.

Setelah selesai solat. Joko dan Natan beranjak dari masjid. Saat dihalaman masjid. Natan melihat sosok perempuan uang tidak asing baginya. Natan ingin mengungkapkan apa yang dia liat tapi dia ragu.

" Dia seperti Diana tapi bener apa nggak ya? Kalau itu Diana ngapain dia di sini? ahh mungkin cuma mirip aja kali." Natan bergumam sendiri.

" Tan, aku mau cari selimut buat simbok sama sekalian makan. lu udah makan belum?"

" haa.. simbok? emang simbok disini?"

" iya Papa Mama nggak bisa datang. jadi yang nungguin simbok sama aku. Udah makan belum."

" waaa... cuma ada simbok kesempatan ni biar bisa ketemu Nara lagi (batin Natan).'

" woiii.... malah bengong. Makan nggak?"

" okee ayukk..."

Setelah mereka selesai makan. Joko dan Natan kembali ke rumah sakit. Saat mereka berjalan menelusuri koridor rumah sakit. Lagi-lagi Natan melihat sosok yang mirip dengan Diana. Hal itu membuat Natan curiga bahwa yang dilihat itu memang Diana. Dari pertemuan itu Natan berniat mencari tahu tentang alasan perempuan yang mirip Diana itu ada di rumah sakit ini.

" haa.... dia lagi. nggak mungkin ini hanya mirip. Itu pasti Diana. gue harus cari tau. Dia masuk kamar bagian penyakit dalam?. siapa yang sakit? . oke besok gue cari tau tentang perempuan itu. (batin Natan)"

" heh... ngapain lu ikutin gue. Bukannya arah ruang dokter tu sana haaa.. haaa..."

" ahh.... lu Ko. gue mau liat adik lu. sekalian cek kondisi dia gitu" modus Natan.

" Halah... bilang aja mau ketemu adikku pake modus modus periksa."

" hee..... nggak lah, Kan adik lu pasien gue. memang ada jadwalnya buat jam segini di kontrol." bohong Natan.

" Ter..se..rah..." Joko jalan sedikit cepat.

" hee....( Natan tersenyum dan dibelakang Joko, tangan Natan seperti mau mencakar Joko karena kesal dengan sikap Joko yang cuek) "gue makan juga lu" sambil menggerutu."

tok tok tok " assalamualaikum... (Joko masuk kamar Nara)"

" waalaikumsalam... mas kok lama buanget to. mbok sudah kedinginan ini."

" maaf mbok ini selimutnya."

" ya ampun mbok kok nggak bilang Nara, kan Nara bisa matiin AC nya."

" nggak pa pa mbak. Simbok takut mbake kepanasan nanti."

"Selamat malam Nara, saya cek dulu yaa.."

" Malam kak. Tumben jam segini diperiksa lagi kak? apa aku udah boleh pulang?"

" he.... (Natan tersenyum malu) iya memang seharusnya ada jam kontrol lagi di jam seperti ini.. Untuk kepulangan, kita lihat besok yaa. Kalau hasil tesnya semua baik bisa langsung pulang" Natan mencoba menyembunyikan rasa malunya).

Joko yang mendengar semuanya hanya menahan tawanya.

" Dokter kalau sudah selesai tolong keluar, sekalian tutup pintunya karena saya mau istirahat."

" haaa.....(Natan melongo) lalu berjalan keluar kamar Nara." baru kali ini ada keluarga pasien ngusir dokter, dan baru kali ini dokter nggak ada harga dirinya. Kalau bukan karena adik lu gue usir lu dari sini." Natan menggerutu tapi masih didengar Joko.

" Makasih pak dokter yang baik hati. hahaha..."

Natan berbalik sambil menghentakkan kakinya dan mencoba meninju Joko dibalik pintu kamar yang sudah tertutup.

Keesokan harinya.

tok tok tok... "assalamualaikum... pagi sayaaaang.. gimana udah enakkan? udah pada sarapan belum? ini mama bawain makanan buat kalian dan juga simbok makan dulu."

" njih buk matur suwun. Heemmm... simbok semaleman ndak bisa tidur buk buk. Uwadem... sampe dredeg Kabeh badanku buk buk."

" iya tu ma. Kasian simbok kedinginan sampai akhirnya AC harus aku matiin takut simbok jadi sakit." Nara menjawab

" iya lho buk. untungnya mas Joko beliin simbol selimut juga jadi Ndak kedinginan lagi."

" ya sudah mbok sarapan dulu. Lho Joko mana mbok?"

" lagi mandi buk katane sumuk karena AC ne dimatiin. hehehe... simbok yang jadi Ndak enak sama mbk Nara sama mas Joko"

" nggak opo-opo mbok. Lha daripada nanti simbok Sik sakit. lah malah tambah repot."

" maa... bawain Joko baju nggak ma? baju Joko bau ni."

" Iya ini, ya sudah kalian sarapan dulu."

tok tok tok....

" Selamat pagi Tante Om. Pagi Nara?"

" Pagi kak. gimana kak hasilnya Nara boleh pulang?"

" Alhamdulilah.... hasil dari tes kemarin menunjukkan data baik dan semua sudah normal. jadi, nona Nara boleh pulang. Tapi, karena infusnya masih lumayan banyak kami menyarankan untuk menghabiskan dulu infusnya baru boleh pulang."

" Modus lagi." ( Joko sengaja sedikit kencang agar semua mendengar).

Hal itu membuat semua yang ada di ruangan itu seketika melihat Joko dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

" Baik saya tinggal dulu. Dan untuk berkas kepulangan pasien bisa diurus dibagian kasir. Mari Tante."

" iya nak. Natan sekali lagi Tante ucapkan makasih sudah rawat Nara."

" sama-sama Tante. Sudah jadi tanggungjawab saya.( jika Tante menyerahkan Nara sama saya, saya akan jaga Nara) batin Natan.

" Mari Tante , Nara dan Joko"

" Yoo....(Joko melambaikan tangan)."

" alhamdulilah akhirnya aku bisa pulang. Yee.... aku bisa bebas dan bisa selesaikan berkas buat kuliah nanti YESS..''

" Ke Jakarta nanti kakak yang antar"

" oke.... kakakku sayang( sambil menunjukkan jempol tangan duanya)"

Episodes
1 bab 1 lulus seleksi
2 bab 2 kak Joko marah
3 bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4 bab 4 Bertemu dengan Diana
5 bab 5 flashback part II
6 bab 6 flashback part III
7 bab 7 Nara sakit
8 bab 8 Restu Joko untuk Nara
9 bab 9 Salah paham
10 bab 10 Di rumah sakit yang sama
11 bab 11 Nara pulang
12 bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13 bab 13 Curahan hati Diana
14 bab 14 Rencana Natan dan Nara
15 bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16 bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17 bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18 bab 18 cowok menyebalkan
19 bab 19 Cacing cacing kelaparan
20 bab 20 Tempat tinggal baru
21 bab 21 janji setia
22 bab 22 kehidupan baru
23 bab 23 Teman baru
24 bab 24 Hukuman dari Ketua
25 bab 25 memperebutkan Nara
26 bab 26 Cemburu
27 bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28 bab 28 Menginap di tempat Nara
29 bab 29 kejahilan Rivan
30 bab 30 Kejahilan Nara
31 bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32 bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33 bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34 bab 34 Malam Puncak part I
35 bab 35 Malam puncak part II
36 bab 36 Suasana malam dikampus
37 bab 37 dijemput cowok ganteng
38 bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39 bab 39 Kelakuan trio somplak.
40 bab 40 kemewahan villa
41 bab 41 kepulangan Nara
42 bab 42 perhatian
43 " bab 43 Joko kena prank
44 bab 44 kartu AS
45 bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46 Bab 46 Motor untuk Bintang
47 Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48 Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49 Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50 Bab 50 rencana pertunangan
51 Bab 51 fitting gaun pertunangan
52 bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53 bab 53. Rahasia
54 bab 54 hari pertunangan
55 bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56 baba 56 Mata-mata
57 bab 57 kerinduan Rivan.
58 bab 58 curhat
59 bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60 bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61 bab 61 Joko vs Rivan.
62 bab 62 cari perhatian
63 bab 63 Kabar mengejutkan
64 bab 64 Rivan vs Natan.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 lulus seleksi
2
bab 2 kak Joko marah
3
bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4
bab 4 Bertemu dengan Diana
5
bab 5 flashback part II
6
bab 6 flashback part III
7
bab 7 Nara sakit
8
bab 8 Restu Joko untuk Nara
9
bab 9 Salah paham
10
bab 10 Di rumah sakit yang sama
11
bab 11 Nara pulang
12
bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13
bab 13 Curahan hati Diana
14
bab 14 Rencana Natan dan Nara
15
bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16
bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17
bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18
bab 18 cowok menyebalkan
19
bab 19 Cacing cacing kelaparan
20
bab 20 Tempat tinggal baru
21
bab 21 janji setia
22
bab 22 kehidupan baru
23
bab 23 Teman baru
24
bab 24 Hukuman dari Ketua
25
bab 25 memperebutkan Nara
26
bab 26 Cemburu
27
bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28
bab 28 Menginap di tempat Nara
29
bab 29 kejahilan Rivan
30
bab 30 Kejahilan Nara
31
bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32
bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33
bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34
bab 34 Malam Puncak part I
35
bab 35 Malam puncak part II
36
bab 36 Suasana malam dikampus
37
bab 37 dijemput cowok ganteng
38
bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39
bab 39 Kelakuan trio somplak.
40
bab 40 kemewahan villa
41
bab 41 kepulangan Nara
42
bab 42 perhatian
43
" bab 43 Joko kena prank
44
bab 44 kartu AS
45
bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46
Bab 46 Motor untuk Bintang
47
Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48
Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49
Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50
Bab 50 rencana pertunangan
51
Bab 51 fitting gaun pertunangan
52
bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53
bab 53. Rahasia
54
bab 54 hari pertunangan
55
bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56
baba 56 Mata-mata
57
bab 57 kerinduan Rivan.
58
bab 58 curhat
59
bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60
bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61
bab 61 Joko vs Rivan.
62
bab 62 cari perhatian
63
bab 63 Kabar mengejutkan
64
bab 64 Rivan vs Natan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!