Joko membelalakkan matanya melihat gadis yang dihadapannya adalah Diana. Mereka saling memandang satu sama lain.
" Kau... " mata Joko memerah dan langsung berpaling dan ingin meninggalkan Diana. Saat Joko melangkah Diana meraih tangan Joko. Langkah jokopun terhenti.
" Kasih aku waktu untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya."
Joko melepas genggaman Diana padanya, lalu melangkah kembali. Namun, langkah ini terhenti kembali saat Diana berlari dan berdiri dihadapan Joko.
" lima menit. Aku jelaskan semuanya."
Joko tak bersuara satu patah katapun, dia hanya melihat Diana. Diana yang masih ingat dengan kebiasaan Joko ia segera menjelaskan semuanya. Setelah selesai mengatakan segalanya Diana diam hanya melihat Joko.
" Maafkan aku Joko, sungguh aku masih sangat sayang sama kamu."
Joko melihat jam ditangannya.
" waktumu habis. Bisa aku pergi sekaran?"
Dari kejauhan nampak Nara, mama dan papanya serta Natan merasa kebingungan dengan ekspresi Joko.
Nara menepuk jidatnya. " aduhh.... dasar kulkas berjalan sepertinya harus aku yang turun tangan ini." saat Nara melangkah ia kembali mundur karena langkahnya dihalangi Natan.
" Tunggu, biarkan mereka menyelesaikan sendiri dulu."
" Tapi aku nggak sabar liat mereka berdua."
Nara hendak melangkah kembali namun tangannya ditarik oleh Natan hingga mereka saling memandang. Akhirnya Nara menyerah dan membiarkan kakaknya dan Diana sendiri.
Sedangkan dari kejauhan Joko masih mencoba untuk membuka hati memaafkan Diana. Joko mencoba memberikan kesempatan untuk Diana.
" Tuhan saja memberikan kesempatan untuk manusia memperbaiki diri. Apa kamu sebagai manusia tak ingin memberikan kesempatan untuk aku menjelaskan semua masalah kita?. Aku akan terima segala resiko akhirnya. Tapi aku minta kasih aku waktu untuk menjelaskan segalanya."
Joko berbalik arah.
" lima menit, seperti waktu yang kamu minta."
Joko sedikit menggeser tubuh dan arah pandangannya menjauh dari Diana.
Diana menarik nafas dalam-dalam dan mencoba menahan air matanya.
" oke. Aku jelaskan. Aku minta maaf aku menyesal karena aku sudah menyakitimu. Aku sudah membuatmu kecewa waktu itu. Sebenarnya aku..."
" menyesal?? semudah itu. kamu minta maaf setelah membuat orang terluka dan tersakiti dengan kata-katamu waktu itu dan sekarang dengan mudahnya kamu minta maaf. Tak semudah itu orang bisa memaafkan karena hati yang terlalu terluka. Seperti cukup nggak perlu ada yang dijelaskan lagi. sudah jelas bukan, kamu sekarang hidup bahagia, sedangkan lelaki yang kamu bodohi terlalu nyaman dengan kehidupannya sekarang." Joko pergi menjauh dari Diana.
" Aku membatalkan pernikahan itu. Karena aku cinta sama kamu. Aku nggak mau hidup dengan orang yang tidak aku cintai. Cuma kamu yang aku cinta." Diana mengatakan sambil teriak karena Joko pergi melangkah menjauh.
Seketika langkah Joko terhenti dan berbalik arah.
" Ohh jadi sekarang kamu ingin kembali padaku setelah kamu dicampakkan lelaki itu gitu. karna dia tau kamu itu nggak pantas untuk dicintai iya."
" Nggak Joko. Aku nggak mencintai dia. Dia yang udah menjebak dan membuatku melakukan itu semua. Karna itu semua aku lakukan untuk papa."
" Itu salah kamu dan sekarang kamu menyalahkan papa kamu. prok..prok..prok (Joko bertepuk tangan) hebat kamu. Demi menutupi aib diri sendiri, kamu mengorbankan orang tuamu. Aku bersyukur bisa lepas dari kamu. jika kamu minta kata maaf dariku, oke AKU MEMAAFKANMU tapi Mulai hari ini jangan pernah muncul dihadapanku, se umur hidupku." Joko pergi meninggalkan Diana.
Diana jatuh tertunduk lemas air matanya kini tak terbendung lagi. Dia merasa hancur dan kecewa dengan dirinya sendiri yang sudah mengecewakan lelaki yang setia.
Dari kejauhan Nara nampak makin gelisah dan tak rela jika rencananya harus gagal, maka dari itu Nara langsung berlari mendekati kakaknya.
Nara datang dari arah belakang lalu menarik tangan Joko.
" laki-laki macam apa yang membiarkan seorang perempuan menangis dan sujud ditempat umum?.Walaupun kamu kakakku tapi aku nggak rela jika seorang perempuan nangis gara-gara laki-laki. Aku..."
" Apa-apaan kamu. Dia sendiri yang seperti itu. aku nggak nyuruh di buat sujud dihadapanku."
"Meskipun kakak nggak minta dia buat sujud seharusnya kakak bisa kan mencegah itu. Ingat kak, ibu kakak itu perempuan dan kakak itu punya adik seorang perempuan. Apa kakak mau kalau ibu atau adik perempuan kakak bersujud sama orang?. nggak kan? hargai perempuan. Asal kakak tau, hari ini hari terakhir kak Diana di Indonesia. setelah itu kak Diana bakalan pergi ke new York untuk menjalankan bisnisnya disana sempai bisnisnya itu selesai. kakak nggak ngesel tu, bakalan g ketemu sama kak Diana lagi!.(Nara mulai berakting menjalankan recana yang sudah dibuat)."
Joko seketika ngeblang. Joko membalikkan tubuhnya menghadap ke Diana. Dia melihat tas koper begitu besar di belakangnya, serta nampak pasport dan tiket bececeran dilantai. Hal itu membuat sedikit kebimbangan dipikiran Joko.
Nara sedikit tersenyum karena pancingannya ternyata berhasil mempengaruhi kakaknya.
" Papa kak Diana koma karena semua aset perusahaan papanya diambil oleh manager di perusahaan papanya. Dia cinta sama kak Diana dan karena kak Diana hanya cinta sama kak Joko dia menolaknya. Dari itulah semua aset baik perusahaan dan rumah diambil alih oleh dia. kak Diana bingung antara keselamatan papanya atau meninggalkan cintanya."
" Apa!! kenapa kamu nggak katakan yang sebenarnya Dia."
" Aku merasa bingung. Papa butuh biaya sedangkan aku tak punya sepeserpun uang. dia menawarkan untuk biayai perawatan papa tapi dengan syarat aku harus menikahinya. aku mengiyakan semuanya karena mama terus menangis."
" lantas kenapa semua bisa batal?"
" Sesaat kamu pulang dari acara itu. Perusahaan fashion designer yang pernah kamu tawarkan untuk mengirimkan hasil rancanganku. Waktu itu menelfon dan menawarkan kontrak. Saat itulah aku berani membatalkan pernikahan itu dan membiayai perawatan papa."
" Bagaimana kamu bisa di kota ini?"
" Mama berasal dari ini dan Karena rumah di Jakarta diambil makanya aku dan mama papa tinggal disini sekarang."
" kenapa kamu nggak katakan semuanya waktu itu. Aku bisa membantumu."
" Aku nggak ingin terus-menerus merepotkan mu dengan segala bantuanmu."
" Kalau seperti itu, lantas aku kamu anggap siapa dan apa? atau kamu memang hanya menganggapku sebagai kacung?"
" Nggak Joko. Aku mencintaimu dengan tulus. Papa Mama juga menyayangimu, tapi karena keadaan waktu itu. Pikiranku hanya keselamatan Papa. Maafkan aku."
" Entahlah Dia, aku harus percaya atau hanya memberikan simpatik padamu."
" Baiklah. Mungkin ini hukumanku. Aku akan menunggumu sampai kamu mau menerimaku lagi. Tapi untuk itu aku...."
" Kakak nggak mau maafin kak diana,? kakak nggak percaya dengan apa yang aku omongin tadi? harus pake bukti gitu. Kak Natan kesinilah!"
" Aduh kenapa harus gue. Joko pasti bakalan bunuh gue kalau gue ikut-ikutan." gerutu Natan sambil berjalan mendekati Nara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments