' Bukan kakak nggak sayang, kakak sayang sama kamu. tapi kakak nggak suka kamu ke Jakarta. itu kota sangat besar dek disana banyak orang yang bisa memanfaatkan kamu. kakak nggak mau kamu nantinya kenapa-kenapa disana. kamu kan bisa kuliah di sini aja. di sini juga banyak universitas yang bagus-bagus juga.
"nggak kak! aku maunya kuliah di Jakarta. bisa kuliah dan masuk ke universitas Indonesia itu impian aku kak. nggak pokoknya aku mau ke Jakarta. "
'kakak nggak setuju. kalau kamu ke Jakarta siapa yang bakal jagain kamu dek?. DiJakarta banyak orang-orang yang jahat yang sukanya memanfaatkan orang aja dek. kakak nggak mau kamu nanti di Jakarta kenapa-kenapa dek. kamu terlalu berharga buka keluarga kita.'
"aku bisa jaga sendiri diri aku, aku udah gede kali kak. lagian mama papa juga udah ngijinin kok. mereka nggak keberatan aku kuliah di Jakarta."
' nggak, nggak mungkin koe paling ngapusi. nggak mungkin papa mama ngijinin anak perempuan satu-satunya hidup dikota besar sendirian. kakak mau ngomong sama mama papa. anak perempuan satu-satunya nggak akan ninggalin kota ini.'
Joko langsung menemui orang tuanya. sedangkan Nara mengejar dari belakang.
Perdebatan kakak adik terjadi disepanjang jalan menuju taman belakang tempat orang tuanya bersantai.
" kak... kakak kok gitu sih kak. pokoknya aku mau kuliah di Jakarta titik. aku tu udah usaha keras buat ikut tes nya kak. belajar siang malam biar lulus tes lho kak."
' kalau kakak bilang nggak setuju ya nggak dek titik.'
"tapi kak..kak.."
Sesampainya di taman.
' lho lho lho ono opo to Iki kok teriak teriak kejar kejaran kaya anak kecil wae kalian ini' mama yang bingung dengan tingkah kedua anaknya.
' paa maa ini gimana to mosok Nara diijini ke Jakarta. Jakarta itu tempatnya besar lho paa kehidupan disana keras. aku nggak mau kalau Nara kuliah dan hidup disana. aku nggak mau Nara kenapa-kenapa.'
' Tunggu-tunggu ada apa to Ko, sini sini duduk dulu kita bicara baik-baik' mama yang menjawab
' Joko biarkan adikmu kuliah di Jakarta. Biar dia menggapai cita-citanya. tidak apa-apa hidup sendiri berikan dia kepercayaan dan dukungan kita, insyaallah dia bisa menjaga diri. lagian kita kan Ndak mungkin to ngeculne dia begitu saja. pastinya nanti seminggu atau 1 bulan sekali kita main ke kos nya kan bisa to.' jawab papanya
' Tapi paa Joko nggak mau kalau nanti Nara kena masalah disana sendiri. papa mama kan tau Nara tu anaknya ngeyel nggak mau nurut terus lagi dia juga manja ngono piye iso Urip dewe neng jakarta.'
' Insyaallah adikmu bisa jaga diri. Kasihlah adikmu kepercayaan dan dukunganmu. seperti mama papa dulu juga ngijinin kamu kuliah di Jakarta. mosok adikmu ora oleh kuliah neng Jakarta. nanti ibu dikira pilih kasih, toh kamu juga bisa sering-sering datang Jakarta sambil lihat bisnismu yang di Jakarta, iya to.' kali ini mama yang menjawab.
" Kak... kak Joko... kasih ijin yaaa(wajah memelas sambil menggoyang kan tangan kakaknya)."
Joko terdiam dan melihat Nara dengan sorot mata tajam, sehingga membuat Nara takut dan mundur.
' Sekali lagi Nara kakak bilang ENGGAK.... ' Joko jalan masuk ke kamarnya.
"kakak...(lirih Nara sambil menahan air matanya)."
Mama memeluk Nara dan mengelus-elus pundaknya. Nara merasa kecewa dengan kakaknya yang tidak memahami keinginan Nara.
Beberapa hari Joko tidak bertegur sapa dengan adiknya. Bahkan Joko pun tidak pernah ikut sarapan ataupun makan malam keluarga. Tiap pagi Joko berangkat kerja pagi-pagi dan pulang malam. Hal itu membuat Nara merasa sedih. Nara pun mengurung diri di kamarnya, dia mogok makan dan nggak mau ikut keacara keluarga .
Malam ini ada acara pesta ulang tahun tantenya. Nara yang masih kecewa dengan sikap kakaknya dia tidak mau keluar kamar dan tidak ikut ke acara pesta.
' lho Nara mana maa paa?'. Joko bertanya ketika semua keluarga sudah siap berangkat tapi tidak terlihat Nara.
' heemmm... masih nanya lagi. lho bocahne ngambek rong dino mung dekem neng kamar wae.' mamanya yang menjawab.
' lhaaahhh.... kenapa? dia marah? bukannya dia yang marah tapi Joko yang harusnya marah. udah dikasih tau sejak lama, kalau mau kuliah dijakarta kakak nggak setuju masih ngeyel. ' Joko yang masih tidak mau mengalah.
' sudah-sudah ayo berangkat keburu tantemu marah nanti'. papanya mulai bicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments