"ya Allah kenapa aku harus ketemu lagi dengan Diana? kenapa dia harus muncul lagi. setelah bertahun-tahun aku mencoba untuk melupakannya, dan aku sudah nyaman dengan duniaku tanpa dia. Dan hari ini..... harus melihat wajah itu lagi. Sebenere Yo kangen to Kowe Diana tapi kata-kata mu sebelum kita putus. iku Sik gawe aku benci benci lagi Karo Kowe. Ya Allah ampuni aku karena nggak bisa memanfaatkan kesalahan Diana."
tok...tok...tok.... "Mas mas Joko makan dulu mas makanannya biar mbok panasi yaa."
Joko membuka pintu kamar.
" nggak usah mbok, Joko tadi wis makan we... dari rumah sakit mampir jajan mbok wis wareg."
( nggak usah mbok. Joko tadi sudah makan. Dari rumah sakit mampir tempat makan udah kenyang mbok)
" ohh.... yowes... ehh... mas piye mbak Nara? lak nggak opo-opo to mas?"
(oh.. ya sudah... eh ... mas Joko gimana mbak Nara? nggak apa-apa to mas?)
" nggak mbok. Nara nggak apa-apa. cuma kurang makan aja. paling 2 3 hari wis balik pulang."
" alhamdulilah.... kalau nggak apa-apa simbok takut. Semoga mbak Nara cepat sehat dang pulang lagi."
Mbok Inem sangat sayang Nara karena sejak lahir, simboklah yang ikut merawat Nara sampai sebesar sekarang.
"Aaminn...... makasih mbok doanya. ya sudah mbok sana istirahat saya masih harus lanjutin kerjanya."
" njih mas. eh.. mas ojo begadang terlalu malam biar besok kerja sueger buger ya mas. yowes mbok mau tidur Sik."
Jam menunjukkan pukul 11 malam. Joko masih berkutat dengan laptopnya. Setelah beberapa jam kemudian, pekerjaan Joko akhirnya selesai. Lalu ia menutup laptop dan berbaring di ranjangnya.
" Alhamdulilah selesai juga. Astaghfirullah.... udah j 12.30. (Joko berbaring di ranjangnya. tiba-tiba ia teringat dengan adiknya) nara! cek.... dasar anak itu. ah.... udahlah besok aku urus tu anak."
Keesokan harinya.
tok....tok...tok..." mas mas Joko . bangun mas solat subuh dulu."
" iyo mbok" Joko bergegas bangun untuk solat subuh. Selesai solat Joko langsung turun dari kamar menuju lantai bawah.
" lho mas Joko mau kemana?"
" mau jalan-jalan bentar mbok di taman depan"
Tak lama jalan, Joko sampai di taman dekat rumahnya. Disana sudah banyak orang, ada yang sekedar duduk-duduk dikursi taman, ada yang jalan-jalan, dan ada pula yang lari pagi mengelilingi taman.
" waahhh... rame juga. Padahal nggak hari libur"
Joko melakukan olahraga ringan dan lari mengelilingi taman. Ditanam Joko bertemu Tante Sasa. Tante Sasa adalah seorang janda dan dia tetangga Joko yang sangat genit. Dia memiliki tubuh yang sangat seksi dan menggoda. Tante Sasa selalu memakai pakaian yang super kekat, dan dia sangat senang jika bertemu dengan Joko. karena Joko memiliki tubuh tinggi, kekar dan kulit putih persis seperti ritik Rosan menurut Tante Sasa. Setiap ketemu Joko ia selalu menggoda Joko.
" aahhh...... Hay ganteng. apa kabarnya??? tumben ke taman pagi-pagi gini. apa mau ketemu Tante yaaa......"
" haaa..... dia lagi.(batin Joko).
ahh... Tante bisa aja. alhamdulilah baik kok Tan. aahh... cuma mau lari pagi aj sebentar sebelum kerja Tan."
" ohh.... cuma lari pa...gi... boleh dong Tante Sasa temeni. "( dengan gaya menggoda dan manjanya)
" ahh.... nggak usah Tante. Joko udah selesai kok. Joko pulang dulu ya Tante."
" kok pulang sih. Kan baru Dateng. Tante liat kok kalau Joko baru datang."(masih dengan nada menggoda dan manja. Dan kali ini menggandeng lengan Joko)
" eh eh apaan ini(menunjuk tangan Tante Sasa yang menggandeng dan mencoba melepasnya). Bukan mahram... Tante. Lepasin yaa...." Joko dengan sabar.
" emm.... enggak ah... mau gandeng aja. oh... jadi mas Joko mau biar kita jadi mahram gitu?? ayo kita ke KUA yok...." Tante Sasa menarik Joko dan pegangan dilengan Joko makin erat.
" eh eh eh.... mau kemana. lepasin Tan . aduhh..... Tante Tante rempong ini( batin Joko). lalu Joko melepas tangan Tante Sasa dengan paksa dan kabur dari taman."
" ehhh.... mas Joko mas kok kabur to. Hemmm... gagal lagi deh." Tante Sasa kecewa.
" hah...hah... alhamdulilah akhirnya bisa lepas juga dari nenek nenek itu."
" ha ha ha ha " seorang gadis belia tertawa melihat tingkah Joko.
" eh... siapa itu. ngapain kamu ketawa?"
" nggak kok aku nggak ngetawain kakak. ha ha ha ha.... tawanya makin menjadi-jadi sampai buat Joko kesal.
" Dasar cewek aneh. kesambet apa ya?"
" lagian kakak lucu sih. badan gede keker tapi takut sama Tante Tante. hahahaha..."
" bukan takut tapi geli sama kelakuannya. bukanya insaf sama umur malah nggak karuan. hmm...(geleng-geleng kepala)."
hahahaha... (seketika mereka ketawa bersama)
" ehh... ngomong-ngomong kamu siapa. aku nggak pernah liat.''
" bukan nggak pernah liat. emang nggak tau, kak Joko kan sibuk kerja dan nggak pernah keluar komplek. Aku Dewi teman Nara. Aku juga sering main kerumah kakak. kakak aja nggak pernah lihat Dewi waktu main."
" ouww.... jadi kamu teman Nara. ehh... kakak mau tanya boleh."
" boleh aja asal nggak susah tanyanya. apalagi soal biologi nggak bisa aku kak. kalau soal biologi selalu minta tolong nara. hehehe..."
" ahh.... nggak kok. kakak mau tanya emang Nara suka banget ya sama dunia kedokteran?"
" ah.. soal itu. iya kak Nara tu suka banget sama dokter. dia itu paling juara kalau soal pelajaran biologi, Kimia, fisika paling jago lho. Dan cita-cita Nara itu pen jadi dokter. Dulu waktu kita lihat berita tentang tsunami di Aceh kan banyak tu korban- korban jiwa yang butuh perawatan. Dan disana masih kekurangan perawat dan dokter, sehingga korban-korban tsunami disana banyak yang terlantar gitu kak. Makanya Nara pengen jadi dokter supaya kalau ada bencana Nara bisa bantuin orang-orang yang kena musibah kak. Dan Nara bilang dia nggak akan narik tarif buat orang-orang yang nggak mampu. Sungguh baik sekali Nara itu kak
Dan aku dengar dari Nara, dia lulus seleksi jurusan kedokteran. Susah lho kak untuk bisa lulus seleksi itu. Nara setiap hari selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Bahkan Nara selalu minta pelajaran tambahan sama guru disekolah. Aku aja iri pengen bisa seperti Nara, tapi sayang otakku nggak sepinter Nara kak. hehehe..."
Mendengar penjelasan dari temannya Nara. Joko menjadi sedih karena dia telah melarang Nara untuk kuliah di Jakarta.
" Ternyata hati sangat mulia sekali Nara. Baiklah kakak akan mencoba menghilangkan rasa takut kakak. Kakak akan mencoba ikhlas kan kamu untuk kuliah di Jakarta. Dan apapun keadaannya kakak akan selalu menjaga kamu." (Joko berbicara dalam hati).
" kak.... kak Joko. Kakak kok malah nglamun Sik."
" ehh.... iya. makasih ya Dewi udah kasih tau kakak soal Nara. "
" iya kak sama-sama. Oya apa Nara udah berangkat ke Jakarta. Aku coba WA kok nggak ada balasan ya."
" oh... itu Nara sakit dia dirawat di rumah sakit. Kalau kamu ada waktu jenguklah Nara dia pasti senang."
" ha.... Nara sakit? sakit apa? iya iya nanti siang aku jenguk Nara."
" nggak pa pa cuma capek aja. ya udah kakak pulang dulu ya, sebelum Tante rempong itu datang lagi. Sekali lagi makasih ya wi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments