bab 8 Restu Joko untuk Nara

"ya Allah kenapa aku harus ketemu lagi dengan Diana? kenapa dia harus muncul lagi. setelah bertahun-tahun aku mencoba untuk melupakannya, dan aku sudah nyaman dengan duniaku tanpa dia. Dan hari ini..... harus melihat wajah itu lagi. Sebenere Yo kangen to Kowe Diana tapi kata-kata mu sebelum kita putus. iku Sik gawe aku benci benci lagi Karo Kowe. Ya Allah ampuni aku karena nggak bisa memanfaatkan kesalahan Diana."

tok...tok...tok.... "Mas mas Joko makan dulu mas makanannya biar mbok panasi yaa."

Joko membuka pintu kamar.

" nggak usah mbok, Joko tadi wis makan we... dari rumah sakit mampir jajan mbok wis wareg."

( nggak usah mbok. Joko tadi sudah makan. Dari rumah sakit mampir tempat makan udah kenyang mbok)

" ohh.... yowes... ehh... mas piye mbak Nara? lak nggak opo-opo to mas?"

(oh.. ya sudah... eh ... mas Joko gimana mbak Nara? nggak apa-apa to mas?)

" nggak mbok. Nara nggak apa-apa. cuma kurang makan aja. paling 2 3 hari wis balik pulang."

" alhamdulilah.... kalau nggak apa-apa simbok takut. Semoga mbak Nara cepat sehat dang pulang lagi."

Mbok Inem sangat sayang Nara karena sejak lahir, simboklah yang ikut merawat Nara sampai sebesar sekarang.

"Aaminn...... makasih mbok doanya. ya sudah mbok sana istirahat saya masih harus lanjutin kerjanya."

" njih mas. eh.. mas ojo begadang terlalu malam biar besok kerja sueger buger ya mas. yowes mbok mau tidur Sik."

Jam menunjukkan pukul 11 malam. Joko masih berkutat dengan laptopnya. Setelah beberapa jam kemudian, pekerjaan Joko akhirnya selesai. Lalu ia menutup laptop dan berbaring di ranjangnya.

" Alhamdulilah selesai juga. Astaghfirullah.... udah j 12.30. (Joko berbaring di ranjangnya. tiba-tiba ia teringat dengan adiknya) nara! cek.... dasar anak itu. ah.... udahlah besok aku urus tu anak."

Keesokan harinya.

tok....tok...tok..." mas mas Joko . bangun mas solat subuh dulu."

" iyo mbok" Joko bergegas bangun untuk solat subuh. Selesai solat Joko langsung turun dari kamar menuju lantai bawah.

" lho mas Joko mau kemana?"

" mau jalan-jalan bentar mbok di taman depan"

Tak lama jalan, Joko sampai di taman dekat rumahnya. Disana sudah banyak orang, ada yang sekedar duduk-duduk dikursi taman, ada yang jalan-jalan, dan ada pula yang lari pagi mengelilingi taman.

" waahhh... rame juga. Padahal nggak hari libur"

Joko melakukan olahraga ringan dan lari mengelilingi taman. Ditanam Joko bertemu Tante Sasa. Tante Sasa adalah seorang janda dan dia tetangga Joko yang sangat genit. Dia memiliki tubuh yang sangat seksi dan menggoda. Tante Sasa selalu memakai pakaian yang super kekat, dan dia sangat senang jika bertemu dengan Joko. karena Joko memiliki tubuh tinggi, kekar dan kulit putih persis seperti ritik Rosan menurut Tante Sasa. Setiap ketemu Joko ia selalu menggoda Joko.

" aahhh...... Hay ganteng. apa kabarnya??? tumben ke taman pagi-pagi gini. apa mau ketemu Tante yaaa......"

" haaa..... dia lagi.(batin Joko).

ahh... Tante bisa aja. alhamdulilah baik kok Tan. aahh... cuma mau lari pagi aj sebentar sebelum kerja Tan."

" ohh.... cuma lari pa...gi... boleh dong Tante Sasa temeni. "( dengan gaya menggoda dan manjanya)

" ahh.... nggak usah Tante. Joko udah selesai kok. Joko pulang dulu ya Tante."

" kok pulang sih. Kan baru Dateng. Tante liat kok kalau Joko baru datang."(masih dengan nada menggoda dan manja. Dan kali ini menggandeng lengan Joko)

" eh eh apaan ini(menunjuk tangan Tante Sasa yang menggandeng dan mencoba melepasnya). Bukan mahram... Tante. Lepasin yaa...." Joko dengan sabar.

" emm.... enggak ah... mau gandeng aja. oh... jadi mas Joko mau biar kita jadi mahram gitu?? ayo kita ke KUA yok...." Tante Sasa menarik Joko dan pegangan dilengan Joko makin erat.

" eh eh eh.... mau kemana. lepasin Tan . aduhh..... Tante Tante rempong ini( batin Joko). lalu Joko melepas tangan Tante Sasa dengan paksa dan kabur dari taman."

" ehhh.... mas Joko mas kok kabur to. Hemmm... gagal lagi deh." Tante Sasa kecewa.

" hah...hah... alhamdulilah akhirnya bisa lepas juga dari nenek nenek itu."

" ha ha ha ha " seorang gadis belia tertawa melihat tingkah Joko.

" eh... siapa itu. ngapain kamu ketawa?"

" nggak kok aku nggak ngetawain kakak. ha ha ha ha.... tawanya makin menjadi-jadi sampai buat Joko kesal.

" Dasar cewek aneh. kesambet apa ya?"

" lagian kakak lucu sih. badan gede keker tapi takut sama Tante Tante. hahahaha..."

" bukan takut tapi geli sama kelakuannya. bukanya insaf sama umur malah nggak karuan. hmm...(geleng-geleng kepala)."

hahahaha... (seketika mereka ketawa bersama)

" ehh... ngomong-ngomong kamu siapa. aku nggak pernah liat.''

" bukan nggak pernah liat. emang nggak tau, kak Joko kan sibuk kerja dan nggak pernah keluar komplek. Aku Dewi teman Nara. Aku juga sering main kerumah kakak. kakak aja nggak pernah lihat Dewi waktu main."

" ouww.... jadi kamu teman Nara. ehh... kakak mau tanya boleh."

" boleh aja asal nggak susah tanyanya. apalagi soal biologi nggak bisa aku kak. kalau soal biologi selalu minta tolong nara. hehehe..."

" ahh.... nggak kok. kakak mau tanya emang Nara suka banget ya sama dunia kedokteran?"

" ah.. soal itu. iya kak Nara tu suka banget sama dokter. dia itu paling juara kalau soal pelajaran biologi, Kimia, fisika paling jago lho. Dan cita-cita Nara itu pen jadi dokter. Dulu waktu kita lihat berita tentang tsunami di Aceh kan banyak tu korban- korban jiwa yang butuh perawatan. Dan disana masih kekurangan perawat dan dokter, sehingga korban-korban tsunami disana banyak yang terlantar gitu kak. Makanya Nara pengen jadi dokter supaya kalau ada bencana Nara bisa bantuin orang-orang yang kena musibah kak. Dan Nara bilang dia nggak akan narik tarif buat orang-orang yang nggak mampu. Sungguh baik sekali Nara itu kak

Dan aku dengar dari Nara, dia lulus seleksi jurusan kedokteran. Susah lho kak untuk bisa lulus seleksi itu. Nara setiap hari selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Bahkan Nara selalu minta pelajaran tambahan sama guru disekolah. Aku aja iri pengen bisa seperti Nara, tapi sayang otakku nggak sepinter Nara kak. hehehe..."

Mendengar penjelasan dari temannya Nara. Joko menjadi sedih karena dia telah melarang Nara untuk kuliah di Jakarta.

" Ternyata hati sangat mulia sekali Nara. Baiklah kakak akan mencoba menghilangkan rasa takut kakak. Kakak akan mencoba ikhlas kan kamu untuk kuliah di Jakarta. Dan apapun keadaannya kakak akan selalu menjaga kamu." (Joko berbicara dalam hati).

" kak.... kak Joko. Kakak kok malah nglamun Sik."

" ehh.... iya. makasih ya Dewi udah kasih tau kakak soal Nara. "

" iya kak sama-sama. Oya apa Nara udah berangkat ke Jakarta. Aku coba WA kok nggak ada balasan ya."

" oh... itu Nara sakit dia dirawat di rumah sakit. Kalau kamu ada waktu jenguklah Nara dia pasti senang."

" ha.... Nara sakit? sakit apa? iya iya nanti siang aku jenguk Nara."

" nggak pa pa cuma capek aja. ya udah kakak pulang dulu ya, sebelum Tante rempong itu datang lagi. Sekali lagi makasih ya wi."

Episodes
1 bab 1 lulus seleksi
2 bab 2 kak Joko marah
3 bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4 bab 4 Bertemu dengan Diana
5 bab 5 flashback part II
6 bab 6 flashback part III
7 bab 7 Nara sakit
8 bab 8 Restu Joko untuk Nara
9 bab 9 Salah paham
10 bab 10 Di rumah sakit yang sama
11 bab 11 Nara pulang
12 bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13 bab 13 Curahan hati Diana
14 bab 14 Rencana Natan dan Nara
15 bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16 bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17 bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18 bab 18 cowok menyebalkan
19 bab 19 Cacing cacing kelaparan
20 bab 20 Tempat tinggal baru
21 bab 21 janji setia
22 bab 22 kehidupan baru
23 bab 23 Teman baru
24 bab 24 Hukuman dari Ketua
25 bab 25 memperebutkan Nara
26 bab 26 Cemburu
27 bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28 bab 28 Menginap di tempat Nara
29 bab 29 kejahilan Rivan
30 bab 30 Kejahilan Nara
31 bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32 bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33 bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34 bab 34 Malam Puncak part I
35 bab 35 Malam puncak part II
36 bab 36 Suasana malam dikampus
37 bab 37 dijemput cowok ganteng
38 bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39 bab 39 Kelakuan trio somplak.
40 bab 40 kemewahan villa
41 bab 41 kepulangan Nara
42 bab 42 perhatian
43 " bab 43 Joko kena prank
44 bab 44 kartu AS
45 bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46 Bab 46 Motor untuk Bintang
47 Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48 Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49 Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50 Bab 50 rencana pertunangan
51 Bab 51 fitting gaun pertunangan
52 bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53 bab 53. Rahasia
54 bab 54 hari pertunangan
55 bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56 baba 56 Mata-mata
57 bab 57 kerinduan Rivan.
58 bab 58 curhat
59 bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60 bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61 bab 61 Joko vs Rivan.
62 bab 62 cari perhatian
63 bab 63 Kabar mengejutkan
64 bab 64 Rivan vs Natan.
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 lulus seleksi
2
bab 2 kak Joko marah
3
bab 3 Pesta dan pertemuan dengan Kayla
4
bab 4 Bertemu dengan Diana
5
bab 5 flashback part II
6
bab 6 flashback part III
7
bab 7 Nara sakit
8
bab 8 Restu Joko untuk Nara
9
bab 9 Salah paham
10
bab 10 Di rumah sakit yang sama
11
bab 11 Nara pulang
12
bab 12 Pertemuan Natan dan Diana
13
bab 13 Curahan hati Diana
14
bab 14 Rencana Natan dan Nara
15
bab 15 Pertemuan Joko dan Diana
16
bab 16 Pertemuan Joko dan Diana part II
17
bab 17 pertemuan Joko dan Diana part III
18
bab 18 cowok menyebalkan
19
bab 19 Cacing cacing kelaparan
20
bab 20 Tempat tinggal baru
21
bab 21 janji setia
22
bab 22 kehidupan baru
23
bab 23 Teman baru
24
bab 24 Hukuman dari Ketua
25
bab 25 memperebutkan Nara
26
bab 26 Cemburu
27
bab 27 persaingan Boy dan Rivan
28
bab 28 Menginap di tempat Nara
29
bab 29 kejahilan Rivan
30
bab 30 Kejahilan Nara
31
bab 31 laki-laki berhoodie dan bermasker
32
bab 32 Boy, Nara, dan Rivan
33
bab 33 Sisi kebaikan Nara.
34
bab 34 Malam Puncak part I
35
bab 35 Malam puncak part II
36
bab 36 Suasana malam dikampus
37
bab 37 dijemput cowok ganteng
38
bab 38 cowok galau vs cowok bucin
39
bab 39 Kelakuan trio somplak.
40
bab 40 kemewahan villa
41
bab 41 kepulangan Nara
42
bab 42 perhatian
43
" bab 43 Joko kena prank
44
bab 44 kartu AS
45
bab 45 cinta pertama dimasa lalu
46
Bab 46 Motor untuk Bintang
47
Bab 47 Kehilangan Bintang yang disayang
48
Bab 48 penantian selama satu setengah tahun
49
Bab 49 kebahagiaan yang lama dinanti.
50
Bab 50 rencana pertunangan
51
Bab 51 fitting gaun pertunangan
52
bab 52 Ruang rahasia milik Boy
53
bab 53. Rahasia
54
bab 54 hari pertunangan
55
bab 55 hari pertunangan part II ( Ancaman diam-diam)
56
baba 56 Mata-mata
57
bab 57 kerinduan Rivan.
58
bab 58 curhat
59
bab 59 Pertemuan yang tidak sengaja
60
bab 60 Lagi ngejar cinta gue
61
bab 61 Joko vs Rivan.
62
bab 62 cari perhatian
63
bab 63 Kabar mengejutkan
64
bab 64 Rivan vs Natan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!