Tio langsung berdiri setelah menghabiskan roti bakarnya dan minum dua gelas es teh. Dirinya ke belakang mengambil wudhu untuk melaksanakan ibadah sholat dhuhur dan setelahnya tidur siang.
Saat Bu Nani selesai sholat keluar kamar melihat apakah Tio masih di ruang tamu atau tidak.
"Kemana Tio? Pintu rumah tidak ditutup saat masuk kamar. Dasar anak itu susah sekali diaturnya!" heran Bu Nani menggelengkan kepala akan sikap Tio yang bandel.
Bu Nani menutup pintu, kemudian pergi ke kamar untuk melanjutkan istirahat tidur siangnya.
* * *
Empat hari telah berlalu, Tio dan Feni tidak saling memberi kabar. Keduanya saling merindukan namun tidak berani bertemu karena ayah Feni yang sedikit galak. Hingga membuat Tio bimbang.
📩"Feni, aku ingin bertemu. Aku kangen Fen." kata Tio melalui pesan tersebut.
📩"Iya Mas Tio, aku juga kangen. Kenapa Mas Tio tidak pernah menghubungiku lagi?" balas Feni menanyakan dirinya yang juga rindu akan sosok Tio.
📩"Tidak ada apa - apa. Hanya takut ganggu belajarmu nanti." jawab Tio membohongi diri sendiri.
📩"Ya ampun Mas Tio, Feni gak merasa terganggu kok, Feni malah takut kalau Mas Tio melupakan Feni begitu saja." balas Feni dengan emot sedihnya.
📩"Nanti pulang dijemput atau naik angkot?" tanya Tio.
📩"Naik angkot Mas Tio. Hanya beberapa hari yang lalu saja Ayah jemput karena ada keperluan." jawab Feni.
📩"Ya sudah, nanti kalau ada waktu aku jemput sekolah seperti biasanya❤️." jawab Tio dengan emoticon love.
📩"Baiklah Feni sayang. Nanti Mas jemput jam dua belas." balas Tio dengan wajah cerah berseri - seri.
Feni melanjutkan kegiatan belajarnya dan Tio melanjutkan mengotak - atik motor pelanggan agar cepat selesai.
Siang hari cepat berlalu, Tio dan kedua sahabatnya istirahat mencari makan. Namun Tio langsung berpamitan kepada Reno dan Sandi untuk menjemput kekasihnya di sekolah.
"Ren, San, aku pergi dulu jemput Feni. Nanti aku akan kembali." pamit Tio dan melajukan kendaraannya dengan cepat.
"Oke Tio," sahut keduanya menjawab kompak.
Akhirnya sampai di depan gerbang sekolah Feni dan Tio menunggu dengan hati yang berdebar setelah ngebut selama di perjalanan.
Sepuluh menit kemudian Feni keluar bersama temannya. "Fen, siapa tuh cowok?" tanya Tiara yang baru pertama kali melihat Feni dijemput cowok.
"Cuma teman kok!" sahut Feni menutupi hubungannya dengan Tio.
"Teman apa teman?" canda Tiara yang tahu gelagat Feni. Namun Tiara tak ingin ikut campur masalah Feni.
"Ya sudah, aku pergi dulu. Bye Tiara." pamit Feni melambaikan tangannya.
Tiara melambaikan tangan sebentar setelah itu pergi juga setelah dijemput.
"Sekarang kita kemana Fen?" tanya Tio pada Feni yang duduk di boncegan.
"Kemana ya enaknya! Hmmm, kita cari makan dulu yuk? Aku lapar!" ajak Feni yang kebetulan lapar setelah aktifitas sekolah.
"Ayo,"
Tio akhirnya menemukan tempat yang enak untuk ngobrol dan juga makan karena suasananya yang sejuk dan dipinggir jalan.
"Nah, sudah sampai. Kita disini ya, harganya juga murah mumpung ada promo." kata Tio yang berjalan menuju kasir memesan mie sadis level empat.
"Kamu pesan apa Fen?" tanya Tio.
"Aku samakan saja kayak kamu. Minumnya juga sama saja." sahut Feni yang mellihat sekeliling suasananya memang sejuk dan rindang.
"Mbak, pesan mie sadis level empat dan Es Lemon Tea dua." kata Tio memesan makanan dan minumnya.
"Baik Mas. Hari ini Mie Sadis sedang promo jadi semua total tiga puluh ribu." jawab pegawai tersebut setelah menghitung.
"Ini mas nomornya, silahkan ditunggu." timpal pegawai itu lagi.
Tio menerima nomer tersebut dan mencari tempat duduk yang nyaman berdua dengan Feni.
Terimakasih sudah mampir ke karyaku. Jangan lupa like, komen, hadiah dan tonton iklan. Selamat Membaca 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
☠ Pramono
Tio haus yaaa ???
ampe habis dua gelas es teh 😂😂😂
2023-01-20
1
☠ Pramono
waaah beneran murmer tuuuuh, makan berdua cuman habis 30 ribu aja 😱😱😱😱
2023-01-18
1
☠ Pramono
wiidiiih keren ooooy... langsung pesan mie sadis level empat 😱😱😱😱🤤🤤🤤🤤🤤
2023-01-18
1