CYT 9

"Pak Eko, saya besok ijin tidak masuk kerja karena ada keperluan mengurus SKCK di kantor polisi." kata Tio pada Pak Eko yang sedang duduk di meja kasir.

"Mau ngapain ngurus SKCK?" tanya balik Pak Eko.

"Begini Pak, saya seminggu lagi mau berangkat kerja ke luar jawa tepatnya di Riau. Jadi, saya hanya tinggal beberapa hari saja kerja disini." terang Tio yang meminta ijin mau resign dari pekerjaannya di bengkel.

Pak Eko nampak sedih namun juga tak mau memaksakan keinginan Tio yang sudah bulat itu.

"Baiklah, Pak Eko ijinkan. Ingat selalu konsisten dalam bekerja dan jangan suka bercanda melulu." tutur Pak Eko menasehati Tio.

"Siap Pak Eko. Nasehatmu akan selalu ku ingat. Tapi Tio pesan ya Pak, kalau bisa Bapak yang murah senyum ya terhadap pelanggan atau karyawan baru nanti. Kasihan kalau lihat muka Pak Eko yang jutek." terang Tio dengan ceplas ceplosnya hingga membuat Pak Eko yang ingin marah jadi tertawa akan kata - katanya itu.

"Dasar kamu itu! Sudah sana pulang, sudah sore. Saya mau tutup bengkel ini." ujar Pak Eko mengunci pintu dan Tio pun berpamitan lalu pergi melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang.

Hubungan Feni dan Tio yang kadang harmonis dan kadang berantem membuat keduanya semakin bimbang dalam mengambil keputusan akan hubungan mereka.

* * *

Keesokan harinya Tio bangun pagi dengan badan dan wajah yang segar. Hari ini Tio telah membulatkan tekadnya kerja di luar jawa demi membantu perekonomian kelurganya.

Disinilah Tio saat ini, di kantor polisi untuk mengurus SKCK demi kerja di luar jawa.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas polisi tersebut.

"Selamat pagi Pak, saya mau mengurus SKCK. Syaratnya apa saja Pak?" jawab Tio menanyakan persyaratannya.

"Persyaratannya adalah Fotokopi KTP, KK, Akte Kelahiran dan foto berwarna 4x6 berwarna serta surat - surat dari Kelurahan" terang petugas tersebut.

"Apakah membawa persyaratannya?" tanya kembali petugas itu.

"Ya saya bawa Pak, lengkap malahan." jawab Tio dengan antusias dan menyerahkan persyaratan itu kepada petugas polisi.

"Baiklah ditunggu dulu akan kami urus." kata petugas tersebut dan Tio menunggu di kursi tunggu yang telah disediakan.

Tio memilih keluar dan minum kopi di warung terdekat sambil menunggu proses SKCK jadi.

Tiga puluh menit berlalu, Tio kembali ke kantor polisi untuk mengambil SKCK. Namun, antrian memanglah sangat panjang dan untung saja setelah Tio duduk tak lama namanya dipanggil.

"Saudara Tio!" seru petugas tersebut.

"Saya Pak!" Tio langsung berdiri menuju loket pengambilan SKCK.

"Terimakasih Pak," kata Tio yang mengambil dan menyerahkan uang biaya mengurus SKCK.

Tio pulang dengan hati gembira. Tinggal beberapa hari lagi dirinya akan berangkat ke luar jawa meninggalkan Ibu dan juga adik yang disayanginya.

Tio melajukan kendaraannya menuju tempak roti bakar favoritnya. Sisanya buat biaya perjalanan menuju Riau tempat kerjanya yang baru.

"Mas, roti bakar rasa coklat dan melon ya satu aja." kata Tio memberitahu pada penjual tersebut.

"Siap Mas, silahkan duduk." ujar penjual tersebut.

Tio hanya menganggukkan kepala dan mengambil ponsel di tas nya lalu melihat apakah ada pesan dari Feni.

Ternyata, gadis tersebut tak menanyakan kabarnya sama sekali. Tio berpikir, mungkinkah ayah Feni melarang dirinya berpacaran dulu dan memintanya untuk fokus sekolah.

"Haiiiss, sungguh berat rasanya meninggalkanmu Fen. Aku sudah terlalu cinta, tapi bila seperti ini terus aku harus bagaimana?" gumam Tio dalam hati.

Lima belas menit telah berlalu, roti bakar pesanan Tio telah jadi dan Tio langsung pulang setelah membayar roti bakar tersebut.

Cuaca dingin begini paling enak makan roti bakar yang anget - anget. Jadi lapar aku, Tio🗣️🗣️ author minta roti bakarnya 🤣🤣.

Terimakasih yang sudah mampir ke karyaku. Selamat Membaca 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***