CYT 4

Tio duduk di teras dan menyeruput kopinya dengan nikmat.

"Pemandangan sore hari sungguh menakjubkan apalagi melihat matahari terbenam dengan Feni, pasti syahdu duduk berdua begini." monolog Tio menghayal andai sudah jadi istrinya kelak.

"Feni, bayang wajahmu sungguh buatku tergila - gila. Andai aku berani mengatakannya langsung pada ayahmu, mungkin akan terasa bahagia. Tapi, saat ini hubungan kita hanya sebatas teman di mata orang tuamu." gumam Tio yang membayangkan betapa kecewanya andai orang tua Feni tak merestui hubungan mereka.

Saat sedang enak - enaknya melamun, Vino datang mengejutkan Tio sehabis bermain dengan teman - temannya.

"Hayooo...! Melamun terus...! Awas nanti kesambet baru tau rasa." seru Vino menepuk bahu Tio dengan kerasnya.

"Dasar Vino anak nakal. Gak bisa apa mukulnya pelan gitu, sakit tahu!" geram Tio mengomeli Vino, tapi yang diomeli hanya cengengesan saja dan meninggalkan Tio masuk rumah.

Hari sudah menjelang maghrib, Tio pun masuk rumah dan membawa sisa kopinya lalu ditelakkannya di meja ruang tamu.

Kemudian, Bu Nani, Tio dan Vino melaksanakan sholat ibadah maghrib di masjid. Ketiganya berjalan beriringan dan kebetulan Feni beserta orang tuanya juga datang ke masjid membuat hati Tio berbunga - bunga begitu juga Feni hanya tersenyum saat bertemu.

Selesai melaksanakan sholat maghrib, para jamaah keluar bersamaan. Tio keluar dan bersamaan dengan Feni yang juga keluar dari mushola. Lalu, keduanya menyempatkan berjalan bersama.

"Besok aku jemput lagi seperti biasanya ya?" ucap Tio memberitahu Feni.

"Iya Mas Tio, Feni tunggu kedatanganmu." sahut Feni tersenyum malu.

Saat sampai di pertigaan, keduanya berpisah karena arah jalan pulang mereka berbeda.

"Hati - hati di jalan, jangan lupa mimpiin aku ya," pamit Tio pada Feni.

"Iya, Mas Tio juga jangan lupa mimpi indah untuk aku." balas Feni melambaikan tangannya.

Tio dan Feni saling tersenyum saat kembali jalan pulang. Begitu sampai di rumah, keduanya saling mengirim pesan sms dan mengatakan selamat malam cintaku.

📩"Selamat malam cintaku," kata Tio mengatakan hal tersebut pada Feni.

📩"Selamat malam juga Mas Tio," balas Feni seraya tersenyum.

📩"Jangan lupa makan ya sayang, biar pipimu makin chubby," jawab Tio diiringi tertawa cekikikan di kasurnya.

📩"Iya nanti habis ini aku makan, Mas Tio juga jangan lupa makan dan istirahat." sahut Feni membaca pesan singkat kekasihnya.

📩"Ya sudah, sekarang makan dulu abis itu belajar terus bobok cantik." tutur Tio menasehati Feni.

📩"Iya Mas Tio."

Selesai berkirim pesan, Feni langsung dipanggil ayahnya untuk makan malam bersama.

Sedang Tio masih rebahan di kasur tersenyum sendirian membaca pesan dari Feni.

"Tok...tok...tok..."

"Mas Tio, dipanggil Ibu untuk makan malam." teriak Vino dari luar kamar Tio.

"Iya sebentar,"

Tio langsung turun dari kasur dan membuka pintu kamar lalu berjalan ke meja makan dimana Ibu dan Vino sudah menunggunya.

"Wah...mantep nih ada ikan lele, tempe penyet." seru Tio memandang menu maka malamnya.

Tio mengambil nasi, ikan lele dan juga tempe penyet hingga piring penuh. Lalu Tio terlebih dahulu cuci tangan dan melahap makanan tersebut dengan nikmat tiada tara. Kemudian Ibu dan Vino menyusul mengambil nasi dan lauk pauk.

Setelah abis, Tio mengambil nasi lagi karena baginya kebahagiaan ini terasa nikmat saat makan banyak.

"Astaghfirulloh Tio, pelan - pelan makannya jangan terburu - buru begitu." ujar Bu Nani melihat cara makan Tio yang kayak orang kelaparan.

Vino adik Tio hanya menggelengkan kepala melihat kakaknya yang ternyata mempunyai nafsu makan lebih besar daripada dirinya.

Hayooo siapa dulu yang sering sms an waktu jaman pacaran dulu dan senyum - senyum sendiri lihat pesan dari ayang komen yak.😂😂🤭🤭

Terimakasih ya sudah mampir ke karyaku gaes. Jangan lupa like, komen dan hadiahnya. Selamat Membaca 🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***