CYT 6

Tio memilih kembali ke tempat kerjanya, sesampainya disana Tio bertemu dengan dua sahabatnya yang masih makan di warung.

"Cepat amat baliknya? Gak ketemu Feni ya?"tanya Reno yang heran saat melihat wajah Tio yang lesu.

"Sudah ketemu, tapi keduluan bapaknya. Makanya aku baliknya cepat." ujar Tio.

"Sudah makan belum? Makan dulu biar ada tenaganya saat ngamuk - ngamuk nanti." ucap Sandi menggoda Tio yang lesu.

"Apaan ngamuk! Sedih iya, jemput Feni malah keduluan ayahnya yang jemput. Feni gak ngabarin lagi bila memang sudah dijemput. Padahal dibela - belain dari tempat kerja ke sekolahnya juga butuh tenaga kali." geram Tio menahan kecewa dan emosinya.

"Mungkin aja Feni sudah kirim pesan, tetapi belum kamu lihat." kata Sandi mengingatkan Tio agar melihat ponselnya.

"Benar juga, dari tadi aku belum cek ponselku." sahut Tio mengambil ponsel di saku celananya.

Saat melihat layar ponsel, ada pesan masuk dan pesan Feni belum dilihat dan dibacanya.

"Iya San, Feni kirim pesan dari sejam yang lalu," ujar Tio yang merasa bersalah telah menyalahkan Feni.

Akan tetapi, rasa gengsi Tio tidak mau kalah akan hal tersebut dan tetap menyalahkan Feni.

Tidak mau memikirkan hal yang membuatnya pusing, Tio lebih memilih makan karena sejak tadi cacing di perutnya meronta minta diisi.

"Buk, Nasi Rames plus ayam goreng juga telur dadar. Minumnya es teh aja." pinta Tio pada pemilik warung tersebut.

"Baik Mas Tio,"

"Kalian gak mau nambah lagi?" tanya Tio pada kedua sahabatnya.

"Enggak! Sudah kenyang." jawab kompak keduanya.

Tak lama makanan dan es teh Tio datang dan langsung menyantap nasi rames tersebut dengan santainya.

Sandi dan Reno hanya bermain ponsel sambil menunggu Tio menyelesaikan makan siangnya.

Selesai makan dan membayar di warung, ketiganya kembali ke bengkel dan melayani pelanggan seperti biasanya.

Feni telah sampai di rumah setengah jam yang lalu. Hubungannya dengan Tio terkadang berjalan manis dan juga kadang bertengkar karena hal sepele.

Di kamar Feni menunggu balasan dari Tio, namun saat membuka pesan ternyata kekasihnya itu hanya membaca saja tanpa mau membalasnya.

"Mas Tio maafkan Feni. Bukan maksud Feni membuat kecewa, tapi ini bukan kehendakku." gumam lirih Feni berbicara sendiri dengan wajah sendunya.

Akhirnya Feni memilih tidur siang, agar semua hal yang di khawatirkannya tidak sesuai pikirannya terhadap Tio.

Sore hari telah datang, kini saatnya Tio dan kedua sahabatnya pulang kerumah masing - masing setelah ketiganya berpamitan kepada bos pemilik bengkel tersebut.

"Sandi, jangan lupa kabari aku bila kamu sudah memberitahu saudaramu." kata Tio mengingatkan Sandi perihal pekerjaan di luar jawa.

"Oke bro, nanti aku kabari." sahut Sandi dan ketiganya pulang bersamaan.

Setengah jam kemudian, Tio sampai dirumahnya dan langsung berjalan menuju kamar setelah mengucap salam. Tio merebahkan tubuhnya yang lelah dan memejamkan mata sebentar untuk istirahat agar pikiran dan hatinya tidak kacau saat ditanya Ibunya yang super cerewet.

Ibunya yang sedang menyapu halaman sedikit bingung dengan tingkah Tio barusan.

"Ada apa dengan anak itu? Tumben gak ada senyum sama sekali. Biasanya bersikap konyol dan usil." heran Bu Nani melihat sikap putra sulungnya dan melanjutkan menyapu halaman.

Tio akhirnya bangun setelah istirahat sebentar dan mengambil handuk di kursi lalu pergi ke kamar mandi yang ada di belakang dekat dapur.

Bu Nani selesai menyapu halaman langsung pergi ke dapur menghangatkan makanan untuk makan malam nanti dan menyiapkan bahan membuat sambel terasi.

Di dapur, Bu Nani mendengar suara air di kamar mandi. "Tio, bagaimana harimu selama bekerja tadi?" tanya Bu Nani seraya menumbuk cabe dan bawang putih di cobek.

"Biasa saja bu, sama seperti hari sebelumnya banyak pelanggan datang dan pergi menserviskan motornya di bengkel." sahut Tio menjelaskan pada Ibunya.

"Kerja yang rajin, jangan banyak melamun kalau bekerja. Tidak enak nanti sama bos mu." tutur Bu Nani menasehati Tio.

"Iya bu," jawab Tio dan keluar kamar mandi dengan rambut basah dan handuk di kalungkan di lehernya lalu di sampirkan di tempat biasanya ibu menjemur pakaian.

Terimakasih sudah mampir ya, mohon dukungannya. Jangan lupa like, hadiah dan komen. Selamat Membaca 🤗

Terpopuler

Comments

Adama Askara

Adama Askara

hahaha yah gitu deeh🤣

2023-07-23

1

⏤͟͟͞R🍾⃝ᴍɛͩʟᷞiͧsᷠᷠaͣ W⃠

⏤͟͟͞R🍾⃝ᴍɛͩʟᷞiͧsᷠᷠaͣ W⃠

perasaan nasi rames kan uda ada lauknya yaaa eeeh Tio masih nambah ayam goreng dam telur dadar lagi 😱😱😱😱

2022-12-22

3

⏤͟͟͞R🍾⃝ᴍɛͩʟᷞiͧsᷠᷠaͣ W⃠

⏤͟͟͞R🍾⃝ᴍɛͩʟᷞiͧsᷠᷠaͣ W⃠

diiiih jangan terlalu gengsi deeeh Tio...gak ada manfaatnya juga kali

2022-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!