CYT 7

Di kamar Tio menyisir rambutnya di depan kaca lalu rebahan mendengarkan musik dengan earphone untuk menghilangkan rasa galaunya. Sampai tanpa sadar dirinya tertidur menikmati lagu itu.

Bu Nani menyiapkan makan malam dan meletakkannya di meja. Lalu, menanyakan Tio pada Vino yang kebetulan lewat setelah mandi.

"Vino, dimana kakakmu? Kok sejak abis mandi tadi Ibu tidak melihat batang hidungnya." tanya Bu Nani yang celingukan melihat sekeliling rumah.

"Mungkin dikamarnya tidur Buk," sahut Vino mengambil lalapan di meja dan mencoel sambel terasi yang begitu menggoda lidah.

"Kalau begitu, panggil Kakakmu karena sudah mau maghrib dan kita sholat jamaah di masjid." pinta Bu Nani pada Vino.

"Baik Bu,"

Vino berjalan menuju kamar Kakaknya dan menggedor pintu berulang kali, namun tak ada jawaban. Akhirnya, Vino membuka pintu dan benar saja Kakaknya tertidur pulas dengan earphone di telinganya.

"Pantas gak dengar orang gedor - gedor pintu. Telinganya disumpel sih." gumam Vino menghampiri Kakaknya.

"Mas Tio bangun Mas. Mau maghrib, ayo sholat jamaah." tutur Vino membangunkan Tio pelan dan melepas earphone di telinganya.

Tio menggeliat dan mengerjapkan matanya berkali - kali melihat siapa yang membangunkannya dari mimpi indahnya.

"Jam berapa ini Vin?" tanya Tio meliukkan badannya ke kanan dan ke kiri seraya berbunyi tanda dirinya lelah hayati.

"Sudah Maghrib Mas, ayo bangun sholat jamaah bersama di masjid." ajak Vino.

"Iya, ini sudah bangun." ucap Tio langsung duduk di samping adiknya.

Lalu keduanya, keluar kamar bersamaan bertepatan dengan suara adzan maghrib.

Tio, Vino dan Bu Nani bergantian wudlu di belakang rumahnya. Lalu ketiganya, beriringan menuju masjid menunaikan ibadah sholat maghrib.

Seperti biasa, Tio dan Feni selalu bertemu di masjid saat sholat maghrib. Namun, keduanya hanya tersenyum tipis saat berhadapan setelah selesai beribadah.

"Maafkan Mas Tio ya Fen. Aku gak tau kalau kamu mengirim pesan sebelum kedatanganku tadi siang." kata Tio meminta maaf pada Feni.

"Iya Mas Tio, tidak apa - apa. Yang penting Mas Tio sudah mau tersenyum, aku sudah senang kok." sahut Feni tersenyum bahagia.

"Aku duluan ya Mas. Kita berlawanan arah." ucap Feni yang berpamitan pada Tio kekasihnya.

"Iya Fen hati - hati, awas banyak lubang dimana - mana!" kata Tio yang selalu memberi perhatian pada Feni.

"Iya Mas, kamu telah melubangi hatiku dengan pesonamu." jawab Feni dengan tersenyum dan berlari pergi meninggalkan Tio yang bengong mendengar kata gombalan Feni.

Tio hanya tersenyum mendengar gombalan Feni yang membuatnya lucu lalu berjalan pulang menuju rumah dimana Ibu dan adiknya telah pulang duluan.

"Assallamualaikum," sapa Tio yang telah sampai dirumah dengan hati berbunga - bunga.

"Waallaikumsalam," jawab Bu Nani dan Vino dengan bersamaan.

"Ayo makan malam dulu," ajak Bu Nani yang menunggu Tio sedari tadi.

"Iya Bu, aku taruh sajadah dan sarung ke kamar dulu." ujar Tio menuju kamar meletakkan sajadah dan sarungnya.

Tio kembali ke meja makan dan mengambil nasi juga lauk yang terlihat menggiurkan di lidah.

Ketiganya makan bersamaan dengan lahap. Saat makan, Tio memandang wajah Ibu dan adiknya dengan perasaan campur aduk di hatinya.

"Bu, kalau Tio kerja di luar jawa boleh?" tanya Tio saat menyantap nasi ke dalam mulutnya.

Bu Nani dan Vino seketika berhenti dan menatap Tio dengan pikiran mereka masing - masing.

"Lalu, pekerjaanmu yang di bengkel bagaimana?" tanya Bu Nani yang menjawab dengan pertanyaan untuk Tio.

"Soal bengkel bisa diatur setelah ada kabar dari saudara Sandi." sahut Tio yang menghabiskan makanannya.

"Kalau kamu ingin mencari suasana baru, harus lebih hati - hati dan jaga diri baik - baik selama di perantauan." tutur Bu Nani menahan gejolak kesedihan terhadap Tio anak sulungnya.

Tio yang tahu bahwa Ibunya menahan kesedihan dan airmata, langsung memeluk Ibunya dari belakang dan memberi semangat juga mendoakan sehat selalu serta rejeki yang berlimpah dan setiap bulan akan mengirim gajinya pada Ibu dan adiknya untuk kebutuhan sehari - hari.

Sedangkan Vino juga ikut menyusul memeluk Ibu dan Kakaknya dengan penuh haru.

Terimakasih sudah mampir ke karyaku. Jangan lupa like, komen, hadiah juga. Selamat Membaca 😘.

Terpopuler

Comments

Adama Askara

Adama Askara

mulai daah syediiiiihnya 😁

2023-07-23

1

Adama Askara

Adama Askara

gombalin balik doong ahh😂

2023-07-23

1

☠ Pramono

☠ Pramono

huuuuaaaaa kenapa jadi mewek saat baca pesan-pesan Bu Nani untuk Tio dan janji Tio untuk Ibunya yaaa 😭😭😭😭

2023-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!