CYT 13

Keesokan harinya, pagi - pagi Tio mendatangi bengkel tersebut dan menemui Pak Eko.

"Selamat pagi Pak Eko." sapa Tio duduk di depan bosnya itu

"Selamat pagi juga Tio, ada apa?" tanya Pak Eko menatap Tio dengan ramah.

"Tio mau pamit Pak. Sebab besok sudah berangkat ke luar jawa." ujar Tio dengan tersenyum canggung.

"Oh itu, saya sudah dengar dari Reno tadi bahwa kamu mau resign dari bengkel." sahut Pak Eko menanggapi pernyataan Tio.

"Iya Pak Eko,"

"Baiklah, saya terima keputusan kamu dan ini gajimu bulan ini plus bonus dari saya. Semoga bermanfaat." kata Pak Eko memberi semangat pada Tio seraya menyodorkan amplop putih itu.

"Terimakasih Pak. Maafkan Tio bila selama bekerja disini banyak membuat kesalahan atau menyinggung bapak." tukas Tio yang merasa canggung kembali.

"Tidak apa - apa. Semoga dengan pekerjaan yang baru nanti, kamu lebih semangat lagi dalam bekerja." tutur Pak Eko menasehati Tio.

"Baik Pak, terimakasih. Kalau begitu saya permisi pulang." pamit Tio berdiri dan bersalaman dengan Pak Eko.

Tio keluar dari ruangan dan menemui kedua sahabatnya itu lalu memeluk bergantian.

"Aku pergi ya Reno dan Sandi, jaga diri kalian baik - baik." ucap Tio melambaikan tangan pergi dari bengkel tersebut.

"Kamu juga Tio," jawab keduanya kompak.

Tio melajukan kendaraannya menuju rumah dimana Ibu dan adiknya berada.

Sesampainya dirumah, Tio membantu Ibunya mencuci baju, beres - beres rumah dan berbagai hal kecil lainnya hingga membuat Ibunya tersenyum bangga pada Tio putra sulungnya itu.

"Bu, besok Tio akan berangkat ke Riau. Do'akan perjalanan dan pekerjaan Tio lancar disana nanti." celetuk Tio saat duduk santai di teras bersama Ibunya.

Dalam hati Bu Nani, berat melepaskan kepergian Tio namun apa yang bisa di lakukannya saat anaknya memiliki tekad yang kuat.

"Kamu disana hati - hati ya Nak, jaga diri baik - baik selama di perantauan dan jangan lupa kabari Ibu di rumah bila sudah sampai nanti. Ibu hanya bisa mendo'akan yang terbaik untukmu." tutur Bu Nani berpesan pada Tio.

"Iya Bu, akan kuingat pesan Ibu." jawab Tio seraya memeluk dan mencium kening Ibunya.

"Kalau begitu, nanti malam Tio ingin mengajak jalan - jalan Ibu dan Vino sebelum berangkat ke Riau besok." ujar Tio mengatakan hal tersebut agar Ibunya tidak sedih.

"Baiklah, hari ini Ibu tidak akan memasak dan malam ini kita bersenang - senang. Kebetulan di desa kita ada pasar malam nanti." sahut Bu Nani dengan wajah sumringah.

"Oke Bu,"

Kemudian Bu Nani dan Tio melanjutkan aktivitas mereka di rumah. Tio menyiapkan tas besar untuk perjalanan panjangnya besok dengan naik bus. Sedang Bu Nani, di dapur membuat Mie Goreng kesukaan Tio yang dipadukan dengan tumisan bawang merah, bawang putih, cabe dan kubis itu.

Hanya lima belas menit saja makanan kesukaan Tio telah siap dihidangkan. Aroma mie goreng tercium hingga ke kamar Tio dan bertepatan dengan Vino pulang sekolah.

"Waaahh, aroma ini sangat enak. Baunya tercium sampai di luar." celetuk Vino yang berdiri di dekat meja makan.

"Tapi cuci kaki dan tangan dulu serta letakkan tas sekolah dan ganti pakaian lalu makan siang bersama." pinta Bu Nani pada Vino.

"Iya Bu, Vino letakkan tas dulu dan sudah lapar mencium baunya saja." ujar Vino bergegas ke kamar dan mencuci muka, kaki dan tangannya.

Tio keluar setelah memasukkan beberapa potong pakaiannya di dalam tas.

"Vino sudah pulang ya Bu?" tanya Tio saat mendengar suara heboh Vino tadi saat di dalam kamar.

"Iya, Vino masih ganti pakaian dan sedang di kamar mandi." sahut Bu Nani meletakkan tiga piring di meja makan.

Vino datang setelah membersihkan diri lalu bergabung bersama kakak dan Ibunya untuk makan siang bersama. Ketiganya menikmati suasana makan siang dengan bercanda tawa bahagia.

Terimakasih sudah mampir ke karyaku, Jangan lupa rate, like, komen, hadiah dan nonton iklan. Selamat Membaca 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***