14. Kebaikan Lidya

"Ayo sini." ulang kak Angel karena melihat Lidya dan Rosa masih diam mematung.

Bergegas Lidya menggandeng tangan Rosa dan mendudukkan nya di kursi depan meja rias. Sedangkan Lidya sendiri menarik sebuah kursi yang ada di samping Rosa untuk ia duduk.

Kak Angel mulai memberikan seluruh perawatan pada Rosa. Ia menyuruh seorang karyawan nya untuk memberikan pijat badan agar peredaran darah lancar. Sehingga bisa mengurangi stress yang berlebih, yang juga bisa memicu seseorang muncul jerawat.

Seorang karyawan lainnya memotong kuku kuku Rosa dan mempercantik nya. Sedangkan kak Angel sendiri mulai melakukan smooting untuk meluruskan rambut Rosa.

Setelah itu, seorang karyawan mulai melakukan treatment pada wajah Rosa. Ia mulai membersihkan wajah Rosa yang kusam, dekil dan penuh jerawat. Barulah ia mengecek jenis kulit Rosa agar bisa menentukan jenis cream yang tepat untuknya.

Arghhh....

Teriak Rosa kesakitan karena jerawat yang sebesar tomat di pencet hingga keluar nanah oleh karyawan kak Angel. Mereka yang melihat itu langsung terkikik gemas termasuk Lidya.

"Harusnya aku saja kak yang ngelakuin itu." celetuk Lidya pada karyawan yang baru membersihkan wajah Rosa. Rosa pun langsung melotot ke arah Lidya yang justru kembali terkikik.

"Sabar ya beb, itu baru satu. Masih banyak lagi tomat yang lainnya." imbuh karyawan itu sambil terkikik. Rosa mendengus kesal mendengar hal itu, tapi ia hanya bisa pasrah demi bisa memiliki wajah secantik Lidya.

Arghhh......

Untuk yang kesekian kalinya Rosa berteriak kesakitan. Dan kembali hal itu mengundang tawa Lidya, kak Angel dan karyawan yang sedang menangani Rosa.

Setelah kurang lebih 4 jam, akhirnya treatment itu pun selesai.

Rosa merasakan tubuh nya jauh lebih segar, enteng dan pikiran nya lebih rileks. Tak hanya itu saja, rambut panjang lurus nya tergerai dengan indah. Wajahnya yang penuh jerawat telah hilang, menyisakan beberapa bekas jerawat. Tapi tak lama lagi bekas itu akan hilang jika ia rutin memakai cream yang di berikan oleh kak Angel.

"Terima kasih kak Angel sudah membantu teman ku." ucap Lidya ketika perawatan itu telah selesai.

"Terima kak Angel." ucap Rosa juga sambil membungkukkan badan.

"Hemm, kalau kamu mau cantik seperti Lidya,harus rutin datang ke salon kak Angel ya nek." ucap kak Angel sambil menowel dagu Rosa.

Ia merasa risih atas sikap kak Angel itu, karena mengingatkan pada Rico. Tangan nya menjelajah tak karuan.

Ketiganya berjalan menuju meja kasir.

"Totalnya berapa kak." kata Rosa pada karyawan itu.

"1 juta rupiah kak." balas karyawan itu. Yang membuat Rosa begitu terkejut, seketika ia membulatkan matanya.

'Ya Allah, mahal sekali. Setara gaji ku sebulan.' batin Rosa sambil meneguk ludahnya.

Rosa pun mengeluarkan dompet nya dengan perasaan yang berat. Sebulan penuh ia bersusah payah untuk menghasilkan uang, tapi justru raib dalam sekejap.

"Aku aja yang bayar." Rosa yang hendak mengeluarkan dompet nya segera di cegah oleh Lidya.

"Udah ngga apa-apa, aku aja yang bayar. Itung-itung sedekah sama ponakan." celetuk Lidya sambil mengelus perut Rosa. Ia tertawa geli merasakan perut Rosa seperti bergerak pelan mengikuti arah telunjuk tangannya.

"Ih, kok seperti gerak-gerak sih Ros." dengan polosnya Lidya bertanya. Membuat orang di sekelilingnya tertawa.

"Say, kasih diskon sama baby girl ku yang cantik ini yah." ucap kak Angel pada karyawan nya.

"Ih, makasih kak Angel yang baik hati dan tidak sombong. Aku doain deh, salon nya makin banyak pengunjung nya, bisa buka cabang lagi." ucap Lidya sambil meringis.

"Aamiin ya rabbal aalamiin." mereka kompak mengaminkan doa Lidya.

'Pantes aja aku di suruh kesini lagi, biaya nya saja mahal. Ya tentulah dia bisa cepat kaya dan punya cabang.' batin Rosa lagi.

Lidya pun segera membayar total tagihan setelah diskon. Setelah itu, mereka berpamitan pulang.

"Lidya, cukup sekali saja ke salon nya. Bisa bangkrut aku nanti kalau ke salon terus." cetus Rosa setelah mobil melaju melewati jalan raya.

"Kaya aja belum, udah bangkrut." dengan entengnya Lidya menjawab lalu ia tertawa. Lagi-lagi Rosa tak marah atas candaan Lidya, walaupun memang benar adanya. Dia belum kaya dan sudah takut bangkrut. Sehingga Rosa hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Ros, cari uang kan untuk di nikmati. Ya mumpung kamu baru kerja dapat uang, makanya di nikmati aja." imbuh Lidya lagi.

"Tapi, aku kan juga butuh biaya untuk persiapan melahirkan nanti Lid. Masa, semua harus aku bebankan pada ibu ku."

"Tenanglah, pasti nanti ada rezeki lagi. Yang penting, ketika seluruh orang yang pernah menghina fisik mu termasuk mantan pacar mu melihat mu, dia bakal nyesel karena sudah menyia-nyiakan kamu. Ingat, sekarang kamu itu mawar berdarah. Siapa yang menyakiti mu akan menerima pembalasan yang tidak main-main." tegas Lidya.

"Ya Allah Lidya, kita tak pernah ada hubungan darah. Tapi kamu selalu membangkitkan semangat ku lewat perkataan mu yang ceplas-ceplos tapi sangat berbobot itu. Aku bingung cara membalas kebaikan mu." ucap Rosa serius sambil menatap Lidya.

Yang membuat Lidya justru terkekeh mendengar gombalan Rosa.

"Masa? Perasaan seluruh teman sekolah ku selalu menjaga jarak dengan ku gara-gara kata kata ku yang seperti belati. Kok kamu justru memuji ku? Mau minta gratisan lagi ya." gurau Lidya.

"Lidya... aku sungguhan." kata Rosa sambil tersenyum kecut.

Dalam hati Lidya, memang dia juga suka bisa memiliki teman. Walaupun cantik, dia tidak pernah membeda-bedakan dalam memilih teman. Yang penting adalah adanya kecocokan. Dan itu hanya ia temui pada Rosa. Sehingga ia tak ragu untuk membayar biaya treatment Rosa ketika di salon tadi.

Mobil Lidya pun belok ke sebuah rumah makan. Ia tahu jika orang hamil harus banyak makan. Jangan sampai kekurangan gizi. Ia pun memesan beberapa menu untuk Rosa.

"Harus di habiskan! Aku ngga mau keponakan ku sampai kekurangan gizi." cetus Lidya.

Yang membuat Rosa lagi-lagi merasa terharu dengan kebaikan Lidya. Ia pun segera melahap hidangan itu hingga habis, karena memang merasa sangat lapar. Sesampainya di meja kasir, lagi lagi Lidya yang membayar total tagihan nya.

"Nanti kalau aku sudah kaya, aku janji bakal balas semua kebaikan kamu." celetuk Rosa.

"Aamiin ya rabbal aalamiin." seru Lidya.

Lidya kembali melajukan mobil nya menuju rumah karena sudah benar-benar capek.

"Terima kasih Lidya, aku pamit pulang dulu ya. Sampaikan salam ku sama ayah dan ibu mu."

Lidya hanya berdehem sambil menyunggingkan senyum. Pertanda ia sudah benar-benar lelah. Ia segera menuju kamar nya dan merebahkan diri, tak lama kemudian sudah terbuai dalam mimpi.

Sedangkan Rosa, melajukan motor nya dengan pelan-pelan, karena harus menjaga kandungan nya agar tetap baik baik saja.

Ia memarkirkan motor nya di depan rumah. Dengan pelan-pelan ia melepas helm nya agar rambut lurus nya tidak nyangkut di helm.

Sttt......

"Tuh liat, hamil besar ngga punya suami. Sekarang malah pulang sore, penampilan nya juga beda banget. Dapat uang dari mana coba?" celetuk ibu ibu tukang ghibah yang berada di sebrang jalan rumah Rosa.

Terpopuler

Comments

luiya tuzahra

luiya tuzahra

aku skip bacanya jujur geli ngebayanginya,dulu pun aku pernah punya jerawat parah smpe kaya koreng tpi gak besar2,alhamdulillah sembuh,dan gak ada yg bopeng cma pori2.

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rosa hamil?
2 2. Bunuh diri
3 3. Meminta pertanggungjawaban
4 4. Membeli jamu
5 5. Takdir yang harus dijalani
6 6. Mencari kerja
7 7. Gaji pertama
8 8. Tawaran bu Cici
9 9. Les privat
10 10. Penilaian mereka
11 11. Keceplosan
12 12. Make over
13 13. Di salon
14 14. Kebaikan Lidya
15 15. Mawar berduri
16 16. Rosa kritis
17 17. Dugaan orang tua Lidya
18 18. Kecelakaan
19 19. Terlambat sekolah
20 20. Pulang dari rumah sakit
21 21. Mendaftar jadi guru les
22 22. Menangkap Anita
23 23. Anita di tangkap polisi
24 24. Sebuah keputusan
25 25. Menjadi TKI
26 26. Bertemu majikan
27 27. Di rumah sakit
28 28. Sebuah fakta
29 29. Sebuah niat
30 30. Keputusan
31 31. Di bandara
32 32. Abrisam
33 33. Hinaan netizen
34 34. Memulai usaha
35 35. Melepas rindu dengan sahabat
36 36. Menyatakan cinta
37 37. Memikirkan Lidya
38 38. Akhirnya diterima
39 39. Foto itu
40 40. Menikahi mu
41 41. Di hantui wanita itu
42 42. Hampir saja ketahuan
43 43. Kesiangan
44 44. Si kembar tampan
45 45. Menjemput mempelai
46 46. Sah
47 47. Berjanji pada ibu
48 48. Menyingkap baju
49 49. Satu kamar
50 50. Belajar sholat
51 51. Tangisan di kamar mandi
52 52. Tidur sekamar
53 53. Di dalam lift
54 54. Bermunajat
55 55. Kenapa seribet ini?
56 56. Ibu karbitan
57 57. Istri untuk selamanya
58 58. Hanya author yang tahu
59 59. UPS, sorry
60 60. Kembali bekerja
61 61. Rico cemburu
62 62. Kejutan dari umi Farhana
63 63. Perasaan oma
64 64. Matamu dikondisikan dong
65 65. Menyambut kedatangan orangtua
66 66. Dendam yang mengakar
67 67. Husein dan Farhana
68 68. Masa lalu
69 69. Tertangkap basah
70 70. Di kira pacar
71 71. Curhat
72 72. Jebakan
73 73. Melapor
74 74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75 75. Penangkapan
76 76. Berdoa
77 77. Curhat
78 78. Mati
79 79. Keputusan oma
80 80. Kedatangan Husein dan Farhana
81 81. Prahara besar
82 82. Di usir dan di kurung
83 83. Disita
84 84. Di pengadilan
85 85. Sidang pertama
86 86. Sebuah informasi
87 87. Menangisi laki-laki
88 88. Kabur
89 89. Kemarahan Oma
90 90. Ke ujung dunia
91 91. Sidang ke 2
92 92. Sebuah keputusan
93 93. Keputusan hakim
94 94. Makan bersama
95 95. Menyatakan cinta
96 96. Di blokir
97 97. Mencari kerja
98 98. Abigail mencari kerja
99 99. Abrisam mencari kerja
100 100. Mencari solusi
101 101. Menolak tawaran
102 102. Diculik
103 103. Mengembalikan uang
104 104. Diculik 2
105 105. Terkejut
106 106. Motor Rosa
107 107. Siapa dia?
108 108. The power off kepepet
109 109. Kesetrum
110 110. Racun ular, obat penawar
111 111. Rahasia
112 112. Pengejar berita
113 113. Bercerita
114 114. Tak percaya
115 115. Undangan makan malam
116 116. Penolakan
117 117. Menjemput Rosa
118 118. Menjemput Lidya
119 119. Permintaan Oma Sekar
120 120. Reaksi orang tua
121 121. Melamar Rosa
122 122. Pernikahan Rosa
123 123. Pernikahan Lidya
124 124. Membobol gawang
125 125. Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Rosa hamil?
2
2. Bunuh diri
3
3. Meminta pertanggungjawaban
4
4. Membeli jamu
5
5. Takdir yang harus dijalani
6
6. Mencari kerja
7
7. Gaji pertama
8
8. Tawaran bu Cici
9
9. Les privat
10
10. Penilaian mereka
11
11. Keceplosan
12
12. Make over
13
13. Di salon
14
14. Kebaikan Lidya
15
15. Mawar berduri
16
16. Rosa kritis
17
17. Dugaan orang tua Lidya
18
18. Kecelakaan
19
19. Terlambat sekolah
20
20. Pulang dari rumah sakit
21
21. Mendaftar jadi guru les
22
22. Menangkap Anita
23
23. Anita di tangkap polisi
24
24. Sebuah keputusan
25
25. Menjadi TKI
26
26. Bertemu majikan
27
27. Di rumah sakit
28
28. Sebuah fakta
29
29. Sebuah niat
30
30. Keputusan
31
31. Di bandara
32
32. Abrisam
33
33. Hinaan netizen
34
34. Memulai usaha
35
35. Melepas rindu dengan sahabat
36
36. Menyatakan cinta
37
37. Memikirkan Lidya
38
38. Akhirnya diterima
39
39. Foto itu
40
40. Menikahi mu
41
41. Di hantui wanita itu
42
42. Hampir saja ketahuan
43
43. Kesiangan
44
44. Si kembar tampan
45
45. Menjemput mempelai
46
46. Sah
47
47. Berjanji pada ibu
48
48. Menyingkap baju
49
49. Satu kamar
50
50. Belajar sholat
51
51. Tangisan di kamar mandi
52
52. Tidur sekamar
53
53. Di dalam lift
54
54. Bermunajat
55
55. Kenapa seribet ini?
56
56. Ibu karbitan
57
57. Istri untuk selamanya
58
58. Hanya author yang tahu
59
59. UPS, sorry
60
60. Kembali bekerja
61
61. Rico cemburu
62
62. Kejutan dari umi Farhana
63
63. Perasaan oma
64
64. Matamu dikondisikan dong
65
65. Menyambut kedatangan orangtua
66
66. Dendam yang mengakar
67
67. Husein dan Farhana
68
68. Masa lalu
69
69. Tertangkap basah
70
70. Di kira pacar
71
71. Curhat
72
72. Jebakan
73
73. Melapor
74
74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75
75. Penangkapan
76
76. Berdoa
77
77. Curhat
78
78. Mati
79
79. Keputusan oma
80
80. Kedatangan Husein dan Farhana
81
81. Prahara besar
82
82. Di usir dan di kurung
83
83. Disita
84
84. Di pengadilan
85
85. Sidang pertama
86
86. Sebuah informasi
87
87. Menangisi laki-laki
88
88. Kabur
89
89. Kemarahan Oma
90
90. Ke ujung dunia
91
91. Sidang ke 2
92
92. Sebuah keputusan
93
93. Keputusan hakim
94
94. Makan bersama
95
95. Menyatakan cinta
96
96. Di blokir
97
97. Mencari kerja
98
98. Abigail mencari kerja
99
99. Abrisam mencari kerja
100
100. Mencari solusi
101
101. Menolak tawaran
102
102. Diculik
103
103. Mengembalikan uang
104
104. Diculik 2
105
105. Terkejut
106
106. Motor Rosa
107
107. Siapa dia?
108
108. The power off kepepet
109
109. Kesetrum
110
110. Racun ular, obat penawar
111
111. Rahasia
112
112. Pengejar berita
113
113. Bercerita
114
114. Tak percaya
115
115. Undangan makan malam
116
116. Penolakan
117
117. Menjemput Rosa
118
118. Menjemput Lidya
119
119. Permintaan Oma Sekar
120
120. Reaksi orang tua
121
121. Melamar Rosa
122
122. Pernikahan Rosa
123
123. Pernikahan Lidya
124
124. Membobol gawang
125
125. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!