4. Membeli jamu

"Sabar nduk, ini ujian yang harus kamu lewati. Kita besarkan anak mu berdua. Ibu yakin, akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan setelah berkali-kali kita mendapat cobaan. Jangan pedulikan perkataan buruk tentang mu. Bagi ibu, kamu tetap anak ibu yang terbaik." bu Susi berusaha menenangkan Rosa yang menangis sesenggukan selama perjalanan pulang.

Ia senantiasa memeluk anak semata wayangnya yang bernasib malang. Menggenggam erat tangan nya, memberi kekuatan. Pak RT yang melihat hal itu dari balik kaca spion, juga tak kuasa menahan air mata nya.

'Ya Allah, kasian sekali nasib mereka. Berikan kekuatan pada keduanya. Belum tentu aku bisa sesabar mereka, ketika mengetahui anak anak ku terjerumus ke dalam hal dosa seperti itu.' doa pak RT yang tulus dalam hati nya.

"Sudah sampai bu Susi." suara pak RT memecah keheningan di malam itu.

"Terimakasih bantuan nya pak." ucap bu Susi dan Rosa bersamaan.

"Jika butuh apa-apa, jangan ragu panggil saya." pak RT pun berpamitan pulang.

Ibu dan anak itu segera masuk rumah. Rosa memasuki kamar nya dengan lemas dan hati yang hancur. Ia duduk di tepi ranjang sambil memeluk bantal. Meratapi nasibnya yang begitu malang. Ternyata selama ini ia hanya di manfaatkan oleh Rico. Dan Rico tidak benar-benar mencintainya.

"Harusnya aku sadar diri, mana mungkin ada cowok yang mau dengan cewek dekil seperti aku." gumam Rosa dan mulai tergugu menangis.

"Sudah nduk, hapus air mata mu. Karena air mata mu itu terlalu berharga untuk mereka. Sebaiknya simpan tenaga mu, agar sehat kamu dan bayi mu." ucap ibunya sambil menyerahkan teh hangat untuk Rosa.

Rosa segera menghela nafas panjang dan meminum teh itu agar perasaannya jauh lebih tenang.

_____

Keesokan harinya, bu Susi berangkat kerja di pabrik yang tak jauh dari desa nya. Hanya menempuh 10 menit perjalanan sudah sampai.

"Ingat ya nduk, jaga diri baik-baik. Jangan pedulikan omongan orang yang tak penting. Kita tidak meminta belas kasih mereka. Ibu berangkat kerja dulu ya." Rosa mengangguk sambil tersenyum agar ibunya tak khawatir. Setelah bersalaman, ibunya melajukan motornya meninggalkan Rosa sendirian di rumah.

"Jamu.... Jamu...."

Tak berselang lama setelah ibunya berangkat, terdengar suara simbok jamu yang biasa lewat di depan rumah Rosa.

"Jamu? Bukankah jamu juga bisa...."

"Mbok.... jamu." teriak Rosa sebelum simbok berjalan jauh.

"Baik neng." dengan senyum sumringah simbok memasuki pelataran rumah Rosa.

"Mau jamu apa neng?" tawar simbok ramah. Sedangkan Rosa tampak mengernyitkan dahi bingung untuk mengutarakan keinginannya.

"Em..... Jamu untuk melancarkan haid ada mbok?"

"Oh, jelas ada dong." dengan gesit simbok segera menuang beberapa cairan kental itu ke dalam gelas kecil dan menyodorkan nya pada Rosa.

'Maafkan aku Tuhan yang terpaksa melakukan ini.' bisik Rosa dalam hatinya.

Ia segera menerima dan langsung meneguk nya hingga tandas.

"Besok kesini lagi ya mbok." ucap Rosa sambil menyerahkan uang.

"Beres neng. Simbok pamit ya." ucap simbok setelah merapikan dagangan jamu nya lalu menggendong di punggungnya dan berjalan meninggalkan Rosa.

Setelah mendapat perintah Rosa, beberapa hari ini simbok jamu selalu rutin datang ke rumah Rosa.

Setiap hari itu pula Rosa selalu meneguk cairan kental yang pahit itu demi bisa menggugurkan kandungannya. Tapi sampai sekarang ia tak merasakan tanda-tanda akan mengalami haid seperti biasanya.

"Kenapa baru datang mbok?" tanya Rosa ketika simbok meletakkan bakul jamu di lantai.

"Walah, simbok bangunnya kesiangan nduk. Semalam cucu simbok rewel, badannya panas." cerita simbok sambil menuang cairan jamu seperti biasanya.

"Semoga cepat sembuh ya mbok." doa Rosa tulus.

"Aamiin ya rabbal aalamiin." balas simbok sambil menyodorkan segelas jamu ke Rosa. Kali ini simbok menatap Rosa cukup lama. Pandangan nya menelisik ke arah Rosa dari atas sampai bawah.

"Kenapa lihat nya seperti itu mbok?" tanya Rosa karena tak enak merasa terus di perhatikan.

"Boleh simbok tanya sesuatu sama kamu nduk?" dengan ragu simbok berkata. Rosa pun mengangguk mengiyakan.

"Wajah mu semakin terlihat cantik saja. Tapi, badanmu sedikit menonjol di beberapa bagian seperti..... orang hamil."

DEG!

Jantung Rosa bagai berhenti berdetak, mendengar penuturan simbok.

"Simbok mungkin salah tebak, Rosa ngga hamil kok mbok." Rosa sedikit menyunggingkan senyum agar tidak ketahuan sedang berbohong.

"Nduk, simbok ini jualan jamu ngga sehari dua hari, tapi sudah puluhan tahun. Tentu saja simbok bisa membedakan mana orang sedang hamil dan tidak." seketika Rosa menundukkan pandangan nya.

"Kalau kamu hamil, kenapa malah membeli jamu untuk melancarkan haid? Harusnya kan beli jamu penguat kandungan." imbuh simbok lagi.

"Cerita sama simbok kalau bisa membuat hati mu tenang. Ingat nduk, anak itu adalah anugerah. Kehadirannya harus kita syukuri. Di luar sana banyak orang yang mengharapkan kehadiran anak sebagai pelengkap keluarga." Rosa terisak mendengar penuturan simbok.

"Masalahnya aku mengandung tanpa suami mbok." ucap Rosa dengan bibir yang bergetar. Air mata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya lolos juga.

"Astaghfirullah." simbok mengucap istighfar sambil mengelus dadanya. Lalu merengkuh Rosa ke dalam pelukannya. Sehingga membuat Rosa semakin banyak mengeluarkan air mata.

"Apa yang terjadi nduk? Cerita lah ke simbok jika itu membuat hati mu tenang. Ingat, orang hamil itu harus bahagia, tidak boleh stres. Karena bisa mempengaruhi bayi nya."

"Pacar Rosa tidak mau bertanggung jawab mbok, karena Rosa jelek dan anak orang miskin." dengan tergugu Rosa menjelaskan.

"Ya Allah Gusti, yang sabar ya nduk." kembali simbok memeluk Rosa.

"Setiap ujian yang di berikan Gusti Pangeran adalah untuk menaikkan derajat hamba-Nya. Dan kamu sedang melewati ujian itu. Simbok yakin, kamu pasti bisa melewati ujian itu. Jadi, mulai sekarang kamu harus rawat bayi itu baik baik. Jangan beli jamu untuk melancarkan haid lagi ya. Dan jangan berbuat sesuatu yang bisa membahayakan nyawa mu dan jabang bayi." Dengan berlinangan air mata Rosa mengangguk.

"Yo wes, ayo masuk ke rumah saja. Ngga enak di lihat orang, kamu menangis seperti ini. Di kira simbok yang jahatin kamu." simbok bangkit berdiri dan membantu membimbing Rosa masuk rumah.

"Setiap hari simbok akan kesini memberi mu jamu penguat kandungan. Dan simbok gratiskan untuk kamu, jadi kamu tidak boleh menolak." ucap simbok sambil tersenyum dan Rosa berusaha untuk menyunggingkan senyum pula.

"Terima kasih ya mbok atas segala kebaikan yang mbok berikan pada Rosa."

"Kita kan hidup di dunia di suruh untuk saling tolong menolong nduk. Jadi, mungkin hanya ini yang simbok bisa lakukan untuk mu. Pokoknya kamu harus semangat. Dari pada terus terusan merutuki, mending waktunya di pakai untuk sholat, ngaji, baca baca buku atau kegiatan yang bermanfaat lainnya nduk. Paham kamu?"

"Iya mbok, Rosa paham. Sekali terima kasih ya mbok." Rosa mencium tangan wanita tua itu, memperlakukan layaknya ibunya sendiri.

"Iya, sekarang simbok pamit keliling lagi ya. Keburu siang."

"Nggih mbok." Rosa mengantar simbok keluar rumah sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

itu pelajaran buat para muda mudi khususnya perawan jgn sampai tergoda mulut manis lelaki krn sejatinya lelaki yg berakhlak baik iyalh yg bisa menjaga kehormatan wanita bukan malah merusak sblm ada kata sah..

2023-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rosa hamil?
2 2. Bunuh diri
3 3. Meminta pertanggungjawaban
4 4. Membeli jamu
5 5. Takdir yang harus dijalani
6 6. Mencari kerja
7 7. Gaji pertama
8 8. Tawaran bu Cici
9 9. Les privat
10 10. Penilaian mereka
11 11. Keceplosan
12 12. Make over
13 13. Di salon
14 14. Kebaikan Lidya
15 15. Mawar berduri
16 16. Rosa kritis
17 17. Dugaan orang tua Lidya
18 18. Kecelakaan
19 19. Terlambat sekolah
20 20. Pulang dari rumah sakit
21 21. Mendaftar jadi guru les
22 22. Menangkap Anita
23 23. Anita di tangkap polisi
24 24. Sebuah keputusan
25 25. Menjadi TKI
26 26. Bertemu majikan
27 27. Di rumah sakit
28 28. Sebuah fakta
29 29. Sebuah niat
30 30. Keputusan
31 31. Di bandara
32 32. Abrisam
33 33. Hinaan netizen
34 34. Memulai usaha
35 35. Melepas rindu dengan sahabat
36 36. Menyatakan cinta
37 37. Memikirkan Lidya
38 38. Akhirnya diterima
39 39. Foto itu
40 40. Menikahi mu
41 41. Di hantui wanita itu
42 42. Hampir saja ketahuan
43 43. Kesiangan
44 44. Si kembar tampan
45 45. Menjemput mempelai
46 46. Sah
47 47. Berjanji pada ibu
48 48. Menyingkap baju
49 49. Satu kamar
50 50. Belajar sholat
51 51. Tangisan di kamar mandi
52 52. Tidur sekamar
53 53. Di dalam lift
54 54. Bermunajat
55 55. Kenapa seribet ini?
56 56. Ibu karbitan
57 57. Istri untuk selamanya
58 58. Hanya author yang tahu
59 59. UPS, sorry
60 60. Kembali bekerja
61 61. Rico cemburu
62 62. Kejutan dari umi Farhana
63 63. Perasaan oma
64 64. Matamu dikondisikan dong
65 65. Menyambut kedatangan orangtua
66 66. Dendam yang mengakar
67 67. Husein dan Farhana
68 68. Masa lalu
69 69. Tertangkap basah
70 70. Di kira pacar
71 71. Curhat
72 72. Jebakan
73 73. Melapor
74 74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75 75. Penangkapan
76 76. Berdoa
77 77. Curhat
78 78. Mati
79 79. Keputusan oma
80 80. Kedatangan Husein dan Farhana
81 81. Prahara besar
82 82. Di usir dan di kurung
83 83. Disita
84 84. Di pengadilan
85 85. Sidang pertama
86 86. Sebuah informasi
87 87. Menangisi laki-laki
88 88. Kabur
89 89. Kemarahan Oma
90 90. Ke ujung dunia
91 91. Sidang ke 2
92 92. Sebuah keputusan
93 93. Keputusan hakim
94 94. Makan bersama
95 95. Menyatakan cinta
96 96. Di blokir
97 97. Mencari kerja
98 98. Abigail mencari kerja
99 99. Abrisam mencari kerja
100 100. Mencari solusi
101 101. Menolak tawaran
102 102. Diculik
103 103. Mengembalikan uang
104 104. Diculik 2
105 105. Terkejut
106 106. Motor Rosa
107 107. Siapa dia?
108 108. The power off kepepet
109 109. Kesetrum
110 110. Racun ular, obat penawar
111 111. Rahasia
112 112. Pengejar berita
113 113. Bercerita
114 114. Tak percaya
115 115. Undangan makan malam
116 116. Penolakan
117 117. Menjemput Rosa
118 118. Menjemput Lidya
119 119. Permintaan Oma Sekar
120 120. Reaksi orang tua
121 121. Melamar Rosa
122 122. Pernikahan Rosa
123 123. Pernikahan Lidya
124 124. Membobol gawang
125 125. Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Rosa hamil?
2
2. Bunuh diri
3
3. Meminta pertanggungjawaban
4
4. Membeli jamu
5
5. Takdir yang harus dijalani
6
6. Mencari kerja
7
7. Gaji pertama
8
8. Tawaran bu Cici
9
9. Les privat
10
10. Penilaian mereka
11
11. Keceplosan
12
12. Make over
13
13. Di salon
14
14. Kebaikan Lidya
15
15. Mawar berduri
16
16. Rosa kritis
17
17. Dugaan orang tua Lidya
18
18. Kecelakaan
19
19. Terlambat sekolah
20
20. Pulang dari rumah sakit
21
21. Mendaftar jadi guru les
22
22. Menangkap Anita
23
23. Anita di tangkap polisi
24
24. Sebuah keputusan
25
25. Menjadi TKI
26
26. Bertemu majikan
27
27. Di rumah sakit
28
28. Sebuah fakta
29
29. Sebuah niat
30
30. Keputusan
31
31. Di bandara
32
32. Abrisam
33
33. Hinaan netizen
34
34. Memulai usaha
35
35. Melepas rindu dengan sahabat
36
36. Menyatakan cinta
37
37. Memikirkan Lidya
38
38. Akhirnya diterima
39
39. Foto itu
40
40. Menikahi mu
41
41. Di hantui wanita itu
42
42. Hampir saja ketahuan
43
43. Kesiangan
44
44. Si kembar tampan
45
45. Menjemput mempelai
46
46. Sah
47
47. Berjanji pada ibu
48
48. Menyingkap baju
49
49. Satu kamar
50
50. Belajar sholat
51
51. Tangisan di kamar mandi
52
52. Tidur sekamar
53
53. Di dalam lift
54
54. Bermunajat
55
55. Kenapa seribet ini?
56
56. Ibu karbitan
57
57. Istri untuk selamanya
58
58. Hanya author yang tahu
59
59. UPS, sorry
60
60. Kembali bekerja
61
61. Rico cemburu
62
62. Kejutan dari umi Farhana
63
63. Perasaan oma
64
64. Matamu dikondisikan dong
65
65. Menyambut kedatangan orangtua
66
66. Dendam yang mengakar
67
67. Husein dan Farhana
68
68. Masa lalu
69
69. Tertangkap basah
70
70. Di kira pacar
71
71. Curhat
72
72. Jebakan
73
73. Melapor
74
74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75
75. Penangkapan
76
76. Berdoa
77
77. Curhat
78
78. Mati
79
79. Keputusan oma
80
80. Kedatangan Husein dan Farhana
81
81. Prahara besar
82
82. Di usir dan di kurung
83
83. Disita
84
84. Di pengadilan
85
85. Sidang pertama
86
86. Sebuah informasi
87
87. Menangisi laki-laki
88
88. Kabur
89
89. Kemarahan Oma
90
90. Ke ujung dunia
91
91. Sidang ke 2
92
92. Sebuah keputusan
93
93. Keputusan hakim
94
94. Makan bersama
95
95. Menyatakan cinta
96
96. Di blokir
97
97. Mencari kerja
98
98. Abigail mencari kerja
99
99. Abrisam mencari kerja
100
100. Mencari solusi
101
101. Menolak tawaran
102
102. Diculik
103
103. Mengembalikan uang
104
104. Diculik 2
105
105. Terkejut
106
106. Motor Rosa
107
107. Siapa dia?
108
108. The power off kepepet
109
109. Kesetrum
110
110. Racun ular, obat penawar
111
111. Rahasia
112
112. Pengejar berita
113
113. Bercerita
114
114. Tak percaya
115
115. Undangan makan malam
116
116. Penolakan
117
117. Menjemput Rosa
118
118. Menjemput Lidya
119
119. Permintaan Oma Sekar
120
120. Reaksi orang tua
121
121. Melamar Rosa
122
122. Pernikahan Rosa
123
123. Pernikahan Lidya
124
124. Membobol gawang
125
125. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!