3. Meminta pertanggungjawaban

"Rico bu." jawab Rosa sambil tertunduk.

"APA! Rico?" pekik bu Susi sangat terkejut. Rosa mengangguk dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Rico anak pak Rusman, desa sebelah?" jelas bu Susi dan Rosa mengangguk lagi.

"Baiklah, nanti malam kita harus datangi keluarga nya." ucap bu Susi dengan penuh penekanan dan sorot kebencian jelas terlihat di matanya. Rosa yang melihat ibu nya bersikap seperti itu, kembali menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ayo, habiskan buburnya." Rosa mengangguk dan kembali membuka mulut nya.

Akhirnya malam pun tiba, dengan di temani oleh pak RT kedua pasangan ibu dan anak itu pergi ke rumah Rico.

Berulang kali, bu Susi membuang nafas kasar ketika mobil pak RT baru memasuki pelataran rumah Rico.

Bu Susi langsung keluar dari mobil dengan nafas yang memburu. Melihat hal itu, pak RT dan Rosa segera berlari kecil menyeimbangi langkah bu Susi untuk menenangkannya.

"Bu Susi, tenanglah. Kontrol emosi ibu, kita kesini untuk menyelesaikan masalah."

"Iya bu, maafkan Rosa bu."

"Kenapa kamu terus menerus minta maaf nduk? Kamu belum tentu salah." bu Susi kembali meneruskan langkah nya.

Tok ... Tok .....Tok

Beberapa kali ketukan pintu, akhirnya pintu itu terbuka.

"Cari siapa?" seorang wanita paruh baya seumuran bu Susi yang telah membuka pintu itu bertanya sambil mengernyitkan dahi.

"Sa....."

"Maaf bu, kami dari desa Kemang ada perlu dengan keluarga bapak Rusman." pak RT memotong perkataan bu Susi dengan cepat, karena ia tahu bu Susi sedang tidak bisa mengendalikan emosi nya.

"Oh, silahkan masuk kalau begitu." wanita itu berjalan memasuki ruang tamu dan mempersilahkan mereka duduk. Bergegas ia memanggil suami nya.

"Tamu? Dari desa Kemang? Bapak ngga merasa kenal dengan masyarakat di sana bu." jawab pak Rusman sambil mengernyitkan dahi, lalu ia bangkit berdiri untuk menemui tamu itu.

"Permisi pak, ada perlu apa ya dengan keluarga saya?" tanya pak Rusman yang sudah duduk di kursi tamu, di ikuti oleh istri nya.

"Benar anak bapak bernama Rico Relando?" tanya pak RT, pak Rusman dan istrinya mengangguk bersamaan.

"Ada masalah apa pak memang nya?" istri pak Rusman yang tak bisa menahan perasaan nya sejak tadi, akhir nya bertanya duluan.

"Jadi begini pak, bu, kedatangan kami kesini adalah untuk meminta pertanggungjawaban putra bapak yang bernama Rico Relando karena telah menghamili putri bu Susi yang bernama Rosa." jelas pak RT sambik menatap sepasang suami istri itu bergantian.

"APA!" Pak Rusman dan istrinya sangat terkejut dan saling beradu pandang.

"Tidak mungkin! Anak saya ganteng, tidak mungkin bisa suka, apalagi sampai menghamili anak dekil macam anak ibu." istri pak Rusman tak terima dan langsung meluapkan emosi nya.

"Iya, betul apa yang di katakan istri saya. Kalian jangan mengada-ada!"

"Tidak usah menghina anak saya, panggil saja anak kamu sekarang! Dan tanyakan langsung padanya." bentak bu Susi tak mau kalah.

"Tenang bapak, ibu semua. Kita berkumpul di sini untuk mencari jalan keluar." pak RT berusaha untuk menengahi.

"Dia pak, yang mulai duluan." Bu Susi menunjuk pasangan suami-istri itu.

"Sudah sudah bu, kamu tenang dulu ya. Pak, bu, sekarang saya minta tolong, panggilkan nak Rico kesini."

"Tunggu!" dengan bersungut-sungut karena kesal, istri pak Rusman berjalan menuju kamar anak bungsu nya.

"Rico, Ric..." dengan tak sabar istri pak Rusman menggedor pintu kamar anak nya sambil berteriak-teriak memanggil nama nya.

"Ada apa sih bu?" Rico membuka pintu kamar nya dengan rasa malas, karena masih mengantuk.

"Ayo, cepat ikut ibu." istri pak Rusman menarik paksa tangan Rico.

"Ditanya baik-baik ngga di jawab, malah main tarik tarik saja sih ibu ini." gerutu Rico sambil menyeimbangi langkah ibu nya.

Alangkah terkejut Rico saat itu, rasa kantuk nya seketika sirna melihat siapa yang duduk di ruang tamu.

"Rico, jelaskan pada mereka bahwa kamu tidak menghamili gadis dekil itu!" titah pak Rusman.

Rico menatap Rosa yang mata nya sudah berkaca-kaca cukup lama. Dalam hati ia juga kasian, tapi dia tak ingin mengaku, takut akan di marahi oleh kedua orang tua nya. Apalagi status nya juga baru saja naik kelas 1 SMA. Tentu saja, ia tak ingin kehilangan kesempatan menikmati masa muda nya karena nikah dini. Dengan kegantengan nya, ia merasa dengan mudah untuk mendapatkan cewek yang lebih cantik dari Rosa.

"Rico!" tegur ibunya yang membuat nya tersadar dari lamunan nya.

"Heh, gadis miskin. Jangan ngaku-ngaku hamil dengan ku ya. Sadar diri dong, aku ini primadona sekolah. Banyak yang ngefans dengan ku, termasuk kamu pasti. Sehingga melakukan cara yang rendahan seperti ini untuk menaklukkan hati ku." Rico berucap dengan lantang.

Rosa seketika menangis sesenggukan, karena hinaan yang dilontarkan oleh Rico. Masih segar dalam ingatan nya, kala Rico menggoda nya. Sampai akhir nya hati Rosa terpikat pada nya, dan bersedia mengikuti permintaan gila Rico. Ibu nya segera memeluk sambil mengelus punggung nya.

"Kamu dengar sendiri kan anak ku bilang apa? Jangan mengemis perhatian pada laki-laki. Sebaiknya kalian segera pergi dari sini." sentak pak Rusman.

"Pak, saya tahu dan hafal betul dengan sikap dan sifat warga saya. Selama ini, Rosa sangat baik perilaku nya. Jadi, kami juga kaget waktu mendengar berita kehamilannya. Saya tidak tahu siapa yang salah, tapi tolong semua bisa mengendalikan emosi nya dan berkata jujur. Agar masalah ini cepat selesai."

"Kalian dengar sendiri kan apa kata pak RT? Rosa itu anak yang baik, pasti anak kalian dulu yang nyosor."

"Heh, kalau wanita nya ngga kegatelan, mana mungkin laki nya mau! Dan asal kalian tahu, tidak mungkin anak saya berbohong. Pasti kalian yang silau dengan kekayaan kami, sehingga membuat berita seperti ini." sergah ibunya Rico.

"Cepat kalian pergi dari sini! Sampai kapan pun, aku tidak akan sudi memiliki menantu yang dekil, miskin, apalagi sudah bolong duluan." pak Rusman berdiri sambil menunjuk pintu keluar.

"Iya pak, ibu juga tidak setuju. Kita ini orang terkaya. Apa kata orang nanti?" tambah istrinya sambil berdiri dan berkacak pinggang.

"Sudah, lebih baik kalian cepat pergi dari sini!" Rico juga ikut ikutan mengusir Rosa dan keluarga nya.

"Jadi kalian tidak mau bertanggung jawab!" bu Susi menatap seluruh keluarga Rico dengan nyalang.

"Kamu tuli? Sejak tadi kami sudah jelas jelas menolak. Kenapa masih bertanya?" bentak pak Rusman.

"Pak, bu, kalian tidak bisa seperti ini. Kasian Rosa. Bapak nya meninggal karena mendengar berita ini. Dan Rosa juga mau bunuh diri karena frustasi. Lebih baik kalian nikah kan keduanya walau cuma nikah siri." pak RT berusaha mencari jalan keluar.

"Kami tidak setuju!" sahut keluarga Rico kompak.

"Baik, jika kalian tidak setuju, maka bisa di lakukan tes DNA setelah bayi itu lahir."

"Kami tetap tidak setuju pak RT. Saya sangat malas dan tidak suka berhubungan dengan keluarga miskin. Jadi, silahkan pergi dari rumah kami." pak Rusman kukuh dengan pendapat nya.

"Mana ada maling ngaku, kalau ngaku semua penjara penuh. Tapi ingat, Allah tidak tidur, siapa yang berbuat pasti akan mendapat balasan nya. Kalian tunggu saja sampai mendapat hukuman yang setimpal." ucap bu Susi dengan berapi-api.

"Ayo Rosa, kita pergi dari rumah terkutuk ini." bu Susi menggandeng tangan Rosa keluar, di ikuti pak RT.

Terpopuler

Comments

mickey

mickey

dasar keluarga yg sombong dan Rico yg pecundang

2023-09-03

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang Rosa,

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Rosa hamil?
2 2. Bunuh diri
3 3. Meminta pertanggungjawaban
4 4. Membeli jamu
5 5. Takdir yang harus dijalani
6 6. Mencari kerja
7 7. Gaji pertama
8 8. Tawaran bu Cici
9 9. Les privat
10 10. Penilaian mereka
11 11. Keceplosan
12 12. Make over
13 13. Di salon
14 14. Kebaikan Lidya
15 15. Mawar berduri
16 16. Rosa kritis
17 17. Dugaan orang tua Lidya
18 18. Kecelakaan
19 19. Terlambat sekolah
20 20. Pulang dari rumah sakit
21 21. Mendaftar jadi guru les
22 22. Menangkap Anita
23 23. Anita di tangkap polisi
24 24. Sebuah keputusan
25 25. Menjadi TKI
26 26. Bertemu majikan
27 27. Di rumah sakit
28 28. Sebuah fakta
29 29. Sebuah niat
30 30. Keputusan
31 31. Di bandara
32 32. Abrisam
33 33. Hinaan netizen
34 34. Memulai usaha
35 35. Melepas rindu dengan sahabat
36 36. Menyatakan cinta
37 37. Memikirkan Lidya
38 38. Akhirnya diterima
39 39. Foto itu
40 40. Menikahi mu
41 41. Di hantui wanita itu
42 42. Hampir saja ketahuan
43 43. Kesiangan
44 44. Si kembar tampan
45 45. Menjemput mempelai
46 46. Sah
47 47. Berjanji pada ibu
48 48. Menyingkap baju
49 49. Satu kamar
50 50. Belajar sholat
51 51. Tangisan di kamar mandi
52 52. Tidur sekamar
53 53. Di dalam lift
54 54. Bermunajat
55 55. Kenapa seribet ini?
56 56. Ibu karbitan
57 57. Istri untuk selamanya
58 58. Hanya author yang tahu
59 59. UPS, sorry
60 60. Kembali bekerja
61 61. Rico cemburu
62 62. Kejutan dari umi Farhana
63 63. Perasaan oma
64 64. Matamu dikondisikan dong
65 65. Menyambut kedatangan orangtua
66 66. Dendam yang mengakar
67 67. Husein dan Farhana
68 68. Masa lalu
69 69. Tertangkap basah
70 70. Di kira pacar
71 71. Curhat
72 72. Jebakan
73 73. Melapor
74 74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75 75. Penangkapan
76 76. Berdoa
77 77. Curhat
78 78. Mati
79 79. Keputusan oma
80 80. Kedatangan Husein dan Farhana
81 81. Prahara besar
82 82. Di usir dan di kurung
83 83. Disita
84 84. Di pengadilan
85 85. Sidang pertama
86 86. Sebuah informasi
87 87. Menangisi laki-laki
88 88. Kabur
89 89. Kemarahan Oma
90 90. Ke ujung dunia
91 91. Sidang ke 2
92 92. Sebuah keputusan
93 93. Keputusan hakim
94 94. Makan bersama
95 95. Menyatakan cinta
96 96. Di blokir
97 97. Mencari kerja
98 98. Abigail mencari kerja
99 99. Abrisam mencari kerja
100 100. Mencari solusi
101 101. Menolak tawaran
102 102. Diculik
103 103. Mengembalikan uang
104 104. Diculik 2
105 105. Terkejut
106 106. Motor Rosa
107 107. Siapa dia?
108 108. The power off kepepet
109 109. Kesetrum
110 110. Racun ular, obat penawar
111 111. Rahasia
112 112. Pengejar berita
113 113. Bercerita
114 114. Tak percaya
115 115. Undangan makan malam
116 116. Penolakan
117 117. Menjemput Rosa
118 118. Menjemput Lidya
119 119. Permintaan Oma Sekar
120 120. Reaksi orang tua
121 121. Melamar Rosa
122 122. Pernikahan Rosa
123 123. Pernikahan Lidya
124 124. Membobol gawang
125 125. Tamat
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Rosa hamil?
2
2. Bunuh diri
3
3. Meminta pertanggungjawaban
4
4. Membeli jamu
5
5. Takdir yang harus dijalani
6
6. Mencari kerja
7
7. Gaji pertama
8
8. Tawaran bu Cici
9
9. Les privat
10
10. Penilaian mereka
11
11. Keceplosan
12
12. Make over
13
13. Di salon
14
14. Kebaikan Lidya
15
15. Mawar berduri
16
16. Rosa kritis
17
17. Dugaan orang tua Lidya
18
18. Kecelakaan
19
19. Terlambat sekolah
20
20. Pulang dari rumah sakit
21
21. Mendaftar jadi guru les
22
22. Menangkap Anita
23
23. Anita di tangkap polisi
24
24. Sebuah keputusan
25
25. Menjadi TKI
26
26. Bertemu majikan
27
27. Di rumah sakit
28
28. Sebuah fakta
29
29. Sebuah niat
30
30. Keputusan
31
31. Di bandara
32
32. Abrisam
33
33. Hinaan netizen
34
34. Memulai usaha
35
35. Melepas rindu dengan sahabat
36
36. Menyatakan cinta
37
37. Memikirkan Lidya
38
38. Akhirnya diterima
39
39. Foto itu
40
40. Menikahi mu
41
41. Di hantui wanita itu
42
42. Hampir saja ketahuan
43
43. Kesiangan
44
44. Si kembar tampan
45
45. Menjemput mempelai
46
46. Sah
47
47. Berjanji pada ibu
48
48. Menyingkap baju
49
49. Satu kamar
50
50. Belajar sholat
51
51. Tangisan di kamar mandi
52
52. Tidur sekamar
53
53. Di dalam lift
54
54. Bermunajat
55
55. Kenapa seribet ini?
56
56. Ibu karbitan
57
57. Istri untuk selamanya
58
58. Hanya author yang tahu
59
59. UPS, sorry
60
60. Kembali bekerja
61
61. Rico cemburu
62
62. Kejutan dari umi Farhana
63
63. Perasaan oma
64
64. Matamu dikondisikan dong
65
65. Menyambut kedatangan orangtua
66
66. Dendam yang mengakar
67
67. Husein dan Farhana
68
68. Masa lalu
69
69. Tertangkap basah
70
70. Di kira pacar
71
71. Curhat
72
72. Jebakan
73
73. Melapor
74
74. Pertemuan Lidya dengan orang tua si kembar
75
75. Penangkapan
76
76. Berdoa
77
77. Curhat
78
78. Mati
79
79. Keputusan oma
80
80. Kedatangan Husein dan Farhana
81
81. Prahara besar
82
82. Di usir dan di kurung
83
83. Disita
84
84. Di pengadilan
85
85. Sidang pertama
86
86. Sebuah informasi
87
87. Menangisi laki-laki
88
88. Kabur
89
89. Kemarahan Oma
90
90. Ke ujung dunia
91
91. Sidang ke 2
92
92. Sebuah keputusan
93
93. Keputusan hakim
94
94. Makan bersama
95
95. Menyatakan cinta
96
96. Di blokir
97
97. Mencari kerja
98
98. Abigail mencari kerja
99
99. Abrisam mencari kerja
100
100. Mencari solusi
101
101. Menolak tawaran
102
102. Diculik
103
103. Mengembalikan uang
104
104. Diculik 2
105
105. Terkejut
106
106. Motor Rosa
107
107. Siapa dia?
108
108. The power off kepepet
109
109. Kesetrum
110
110. Racun ular, obat penawar
111
111. Rahasia
112
112. Pengejar berita
113
113. Bercerita
114
114. Tak percaya
115
115. Undangan makan malam
116
116. Penolakan
117
117. Menjemput Rosa
118
118. Menjemput Lidya
119
119. Permintaan Oma Sekar
120
120. Reaksi orang tua
121
121. Melamar Rosa
122
122. Pernikahan Rosa
123
123. Pernikahan Lidya
124
124. Membobol gawang
125
125. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!