"Rico bu." jawab Rosa sambil tertunduk.
"APA! Rico?" pekik bu Susi sangat terkejut. Rosa mengangguk dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.
"Rico anak pak Rusman, desa sebelah?" jelas bu Susi dan Rosa mengangguk lagi.
"Baiklah, nanti malam kita harus datangi keluarga nya." ucap bu Susi dengan penuh penekanan dan sorot kebencian jelas terlihat di matanya. Rosa yang melihat ibu nya bersikap seperti itu, kembali menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ayo, habiskan buburnya." Rosa mengangguk dan kembali membuka mulut nya.
Akhirnya malam pun tiba, dengan di temani oleh pak RT kedua pasangan ibu dan anak itu pergi ke rumah Rico.
Berulang kali, bu Susi membuang nafas kasar ketika mobil pak RT baru memasuki pelataran rumah Rico.
Bu Susi langsung keluar dari mobil dengan nafas yang memburu. Melihat hal itu, pak RT dan Rosa segera berlari kecil menyeimbangi langkah bu Susi untuk menenangkannya.
"Bu Susi, tenanglah. Kontrol emosi ibu, kita kesini untuk menyelesaikan masalah."
"Iya bu, maafkan Rosa bu."
"Kenapa kamu terus menerus minta maaf nduk? Kamu belum tentu salah." bu Susi kembali meneruskan langkah nya.
Tok ... Tok .....Tok
Beberapa kali ketukan pintu, akhirnya pintu itu terbuka.
"Cari siapa?" seorang wanita paruh baya seumuran bu Susi yang telah membuka pintu itu bertanya sambil mengernyitkan dahi.
"Sa....."
"Maaf bu, kami dari desa Kemang ada perlu dengan keluarga bapak Rusman." pak RT memotong perkataan bu Susi dengan cepat, karena ia tahu bu Susi sedang tidak bisa mengendalikan emosi nya.
"Oh, silahkan masuk kalau begitu." wanita itu berjalan memasuki ruang tamu dan mempersilahkan mereka duduk. Bergegas ia memanggil suami nya.
"Tamu? Dari desa Kemang? Bapak ngga merasa kenal dengan masyarakat di sana bu." jawab pak Rusman sambil mengernyitkan dahi, lalu ia bangkit berdiri untuk menemui tamu itu.
"Permisi pak, ada perlu apa ya dengan keluarga saya?" tanya pak Rusman yang sudah duduk di kursi tamu, di ikuti oleh istri nya.
"Benar anak bapak bernama Rico Relando?" tanya pak RT, pak Rusman dan istrinya mengangguk bersamaan.
"Ada masalah apa pak memang nya?" istri pak Rusman yang tak bisa menahan perasaan nya sejak tadi, akhir nya bertanya duluan.
"Jadi begini pak, bu, kedatangan kami kesini adalah untuk meminta pertanggungjawaban putra bapak yang bernama Rico Relando karena telah menghamili putri bu Susi yang bernama Rosa." jelas pak RT sambik menatap sepasang suami istri itu bergantian.
"APA!" Pak Rusman dan istrinya sangat terkejut dan saling beradu pandang.
"Tidak mungkin! Anak saya ganteng, tidak mungkin bisa suka, apalagi sampai menghamili anak dekil macam anak ibu." istri pak Rusman tak terima dan langsung meluapkan emosi nya.
"Iya, betul apa yang di katakan istri saya. Kalian jangan mengada-ada!"
"Tidak usah menghina anak saya, panggil saja anak kamu sekarang! Dan tanyakan langsung padanya." bentak bu Susi tak mau kalah.
"Tenang bapak, ibu semua. Kita berkumpul di sini untuk mencari jalan keluar." pak RT berusaha untuk menengahi.
"Dia pak, yang mulai duluan." Bu Susi menunjuk pasangan suami-istri itu.
"Sudah sudah bu, kamu tenang dulu ya. Pak, bu, sekarang saya minta tolong, panggilkan nak Rico kesini."
"Tunggu!" dengan bersungut-sungut karena kesal, istri pak Rusman berjalan menuju kamar anak bungsu nya.
"Rico, Ric..." dengan tak sabar istri pak Rusman menggedor pintu kamar anak nya sambil berteriak-teriak memanggil nama nya.
"Ada apa sih bu?" Rico membuka pintu kamar nya dengan rasa malas, karena masih mengantuk.
"Ayo, cepat ikut ibu." istri pak Rusman menarik paksa tangan Rico.
"Ditanya baik-baik ngga di jawab, malah main tarik tarik saja sih ibu ini." gerutu Rico sambil menyeimbangi langkah ibu nya.
Alangkah terkejut Rico saat itu, rasa kantuk nya seketika sirna melihat siapa yang duduk di ruang tamu.
"Rico, jelaskan pada mereka bahwa kamu tidak menghamili gadis dekil itu!" titah pak Rusman.
Rico menatap Rosa yang mata nya sudah berkaca-kaca cukup lama. Dalam hati ia juga kasian, tapi dia tak ingin mengaku, takut akan di marahi oleh kedua orang tua nya. Apalagi status nya juga baru saja naik kelas 1 SMA. Tentu saja, ia tak ingin kehilangan kesempatan menikmati masa muda nya karena nikah dini. Dengan kegantengan nya, ia merasa dengan mudah untuk mendapatkan cewek yang lebih cantik dari Rosa.
"Rico!" tegur ibunya yang membuat nya tersadar dari lamunan nya.
"Heh, gadis miskin. Jangan ngaku-ngaku hamil dengan ku ya. Sadar diri dong, aku ini primadona sekolah. Banyak yang ngefans dengan ku, termasuk kamu pasti. Sehingga melakukan cara yang rendahan seperti ini untuk menaklukkan hati ku." Rico berucap dengan lantang.
Rosa seketika menangis sesenggukan, karena hinaan yang dilontarkan oleh Rico. Masih segar dalam ingatan nya, kala Rico menggoda nya. Sampai akhir nya hati Rosa terpikat pada nya, dan bersedia mengikuti permintaan gila Rico. Ibu nya segera memeluk sambil mengelus punggung nya.
"Kamu dengar sendiri kan anak ku bilang apa? Jangan mengemis perhatian pada laki-laki. Sebaiknya kalian segera pergi dari sini." sentak pak Rusman.
"Pak, saya tahu dan hafal betul dengan sikap dan sifat warga saya. Selama ini, Rosa sangat baik perilaku nya. Jadi, kami juga kaget waktu mendengar berita kehamilannya. Saya tidak tahu siapa yang salah, tapi tolong semua bisa mengendalikan emosi nya dan berkata jujur. Agar masalah ini cepat selesai."
"Kalian dengar sendiri kan apa kata pak RT? Rosa itu anak yang baik, pasti anak kalian dulu yang nyosor."
"Heh, kalau wanita nya ngga kegatelan, mana mungkin laki nya mau! Dan asal kalian tahu, tidak mungkin anak saya berbohong. Pasti kalian yang silau dengan kekayaan kami, sehingga membuat berita seperti ini." sergah ibunya Rico.
"Cepat kalian pergi dari sini! Sampai kapan pun, aku tidak akan sudi memiliki menantu yang dekil, miskin, apalagi sudah bolong duluan." pak Rusman berdiri sambil menunjuk pintu keluar.
"Iya pak, ibu juga tidak setuju. Kita ini orang terkaya. Apa kata orang nanti?" tambah istrinya sambil berdiri dan berkacak pinggang.
"Sudah, lebih baik kalian cepat pergi dari sini!" Rico juga ikut ikutan mengusir Rosa dan keluarga nya.
"Jadi kalian tidak mau bertanggung jawab!" bu Susi menatap seluruh keluarga Rico dengan nyalang.
"Kamu tuli? Sejak tadi kami sudah jelas jelas menolak. Kenapa masih bertanya?" bentak pak Rusman.
"Pak, bu, kalian tidak bisa seperti ini. Kasian Rosa. Bapak nya meninggal karena mendengar berita ini. Dan Rosa juga mau bunuh diri karena frustasi. Lebih baik kalian nikah kan keduanya walau cuma nikah siri." pak RT berusaha mencari jalan keluar.
"Kami tidak setuju!" sahut keluarga Rico kompak.
"Baik, jika kalian tidak setuju, maka bisa di lakukan tes DNA setelah bayi itu lahir."
"Kami tetap tidak setuju pak RT. Saya sangat malas dan tidak suka berhubungan dengan keluarga miskin. Jadi, silahkan pergi dari rumah kami." pak Rusman kukuh dengan pendapat nya.
"Mana ada maling ngaku, kalau ngaku semua penjara penuh. Tapi ingat, Allah tidak tidur, siapa yang berbuat pasti akan mendapat balasan nya. Kalian tunggu saja sampai mendapat hukuman yang setimpal." ucap bu Susi dengan berapi-api.
"Ayo Rosa, kita pergi dari rumah terkutuk ini." bu Susi menggandeng tangan Rosa keluar, di ikuti pak RT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
mickey
dasar keluarga yg sombong dan Rico yg pecundang
2023-09-03
0
Yusria Mumba
kasiang Rosa,
2023-02-14
1