"Assalakualaikum..." Derra mengucap salam ketika memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam..." jawab mama Diva,papa Dimas dan juga Rafi.Mama Diva berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Derra.
"Sayang....kamu sudah pulang..." ucap mama Diva menyambut putrinya dengan senyuman dan pelukan yang hangat.
"Maaf ya ma,semalam Derra terpaksa nginep di rumah tante Icha.Bang Ryu gak tega kalau harus ngebangunin mama sama papa." jawaban yang Derra ucapkan,membuat Rafi terbakar api cemburu.Tangan nya mengepal ketika mendengar istrinya yang ternyata menginap di rumah mantan cinta pertamanya.
"Iya,gapapa sayang.Ayo sini,kita duduk.Suami kamu sudah menunggu." kata mama Diva mengajak Derra untuk duduk.
"Selesaikan masalah kalian.Papa sama mama mau ke atas." kata papa Dimas yang kemudian berdiri.Meninggalkan Rafi dan Derra di ruang tamu.
Setelah kedua mertuanya pergi,Rafi langsung mendekati Derra,duduk bersimpuh di depan nya sambil menangis.Memohon ampun kepada Derra atas semua kesalahan yang sudah ia dan ibunya perbuat.
"Sayang...hiks...maafin aku....maafin semua kesalahan aku dan ibu.Aku mohon jangan tinggalin aku." ucap Rafi sambil menggenggam kedua tangan Derra dan juga dengan menundukan kepalanya.Sedangkan Derra hanya diam.Sama dengan Rafi,Derra juga menangis,ia selalu mengingat hinaan yang selalu di ucapkan oleh mertuanya.
"Lebih baik kita berpisah Raf.Kita jalani hidup masing-masing." jawabnya membuat Rafi langsung mendongak dan enggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Gak.!aku gak mau pisah sama kamu.Aku sangat menyayangimu,aku mencintaimu Derra.Aku gak mau cerai sama kamu.Hanya maut yang bisa memisahkan kita Der." jawab Rafi.Ia akan kembali meyakinkan istrinya agar merubah keputusanya.
"Aku mohon sayang,..jangan tinggalin aku." lanjutnya lagi.
"Percuma Raf,percuma kita bertahan.Ibu tidak menyukai ku.Dan lagi,aku gak bisa memberimu anak.Tinggalkan aku.Menikahlah dengan wanita lain,yang bisa memberimu keturunan." jelas Derra panjang lebar dengan berderai air mata.Dadanya begitu sesak bilamana mengingat dirinya yang sampai sekarang belum bisa memberi Rafi keturunan.
"GAK!!SAMPAI KAPANPUN AKU GAK AKAN NINGGALIN KAMU!" jawab Rafi dengan tegas.Derra menutup matanya.Meski Rafi tak pernah menyakitinya,tetapi mertuanya..?sudah cukup dia di hina oleh mertuanya.Dan Derra gak akan mau mengulang rasa sakitnya lagi.
"Baiklah,kalau kamu gak mau kita berpisah,kita tinggal di sini.Apa kamu mau..?" tanya Derra.
"Tinggal disini..?tapi ibu bagaimana Der..?dia hanya punya aku.?" tanya Rafi balik.Mana mungkin dirinya meninggalkan ibunya sedndirian.
"Terserah kamu.Jika kamu memilih di sini,maka pernikahan kita akan bertahan.Tetapi,jika kamu memilih untuk tinggal bersama ibumu,maka aku akan segera mengurus perceraian kita." jawab Derra yang kemudian berdiri dari duduknya dan meningalkan Rafi.
"Aaaaaaaaarkh!!!" Rafi mengacak rambutnya frustasi.Istrinya benar-benar membuatnya merasa kebingungan.
Setelah Derra pergi,papa Dimas datang dan duduk di sofa.Melihat menantunya dengan keadaan yang sungguh kacau membuat papa Dimas merasa kasihan.Sebenarnya,sedari tadi papa Dimas dan mama Diva sudah memperhatikan anak dan menantunya dari atas.Mama Diva benar-benar tak menyangka jika selama ini anaknya sudah di perlalukan tidak baik oleh besannya.
"Sebenarnya papa sangat kecewa sama kamu Raf.Papa gak nyangka kalau ternyata selama ini anak papa sangat gak bahagia dengan pernikahan ini.Kalau tahu akan jadi seperti ini,dulu papa gak akan melanjutkan pernikahan kalian." kata papa Dimas datar.
"Maafkan Rafi,pah.Kalau Rafi gak bisa membahagiakan Derra.Rafi sudah menjadi suami yang gak berguna untuk Derra." jawabnya dengan menundukan kepalanya.
"Kalau kamu sadar,kenapa kamu gak mau melepas Derra.?" tanya mama Diva.
"Rafi sayang sama Derra,Mah.Rafi gak mau cerai sama dia."
"Ya sudah,kalau kamu gak mau bercerai,kamu bisa memilih.Tinggal di sini atau tinggal di rumah kamu dengan ibu kamu itu." kata mama Diva.
Setelah berbicara panjang lebar.Papa Dimas menyuruh Rafi untuk pergi.Memberinya waktu untuk memutuskan apa yang akan jadi pilihanya.Walau sebenarnya papa Dimas sangat berharap anaknya bercerai,namun beliau tak boleh egois.Derra sudah dewasa dan bisa menentukan jalan hidupnya.
*********
Di kantor baru milik Ryu.Setelah dirinya datang,rapatpun di mulai.Dafin mulai memperkenalkan Ryu sebagai CEO di perusahaan tersebut.Dan pekerjaan Ryu kali ini adalah mewawancarai pelamar kerja yang melamar sebagai sekretaris di kantornya.
"Selanjutnya.." titah Ryu memanggil pelamar selanjutnya.Tak berapa lama seorang wanita masuk ke dalam ruanganya.
"Kak Vania..." pekiknya saat tau ternyata yang melamar pekerjaan di kantornya adalah Vania.Teman dari kakak iparnya.
"Jadi kamu CEO di perusahaan ini..?" tanya Vania
"Iya,silakan duduk kak.Bukanya kakak dulu bekerjan di perusahaan bang Zein ya..?" tanya Ryu.
"Aku sudah lama resain Ryu." jawab Vania.
"Kenapa resain..?"
"Ya karena aku gak melanjutkan kontrak kerjaku. Aku ingin mencari pekerjaan yang membuatku nyaman." jawab Vania.
"Apa selama ini kakak kurang nyaman bekerja dengan bang Zein..?" tanyanya lagi.
"Ya,seperti itulah.Istrinya Zein terlalu cemburu denganku.Dan itu membuatku tidak nyaman dan memilih untuk resain." jawabnya membuat Ryu terkekeh.Ryu memang dangat tahu istri dari Zein memang sangat pencemburu,bahkan pemarah.
"Owh,jadi seperti itu.Baiklah,kita mulai sesi wawancaranya ya." ucap Ryu dan di angguki Vania.Hampir setengah jam Ryu mewawancarai Vania.Memberi begitu banyak pertanyaan yang kadang membuatnya harus menahan emosinya karena pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan nya.
"Baiklah kak.Nanti orang hrd akan menghubungi kakak.Sekarang kakak ikut aku yuk,kita makan siang." ajak Ryu,membuat Vania sedikit terkejut.
"Makan siang..?" tanya Vania bingung.
"Iyalah,kan ini masih siang." jawab Ryu.Vania pun menuruti Ryu,toh dia juga sudah gak ada kegiatan lainya.Tak hanya Vania.Ryu juga mengajak serta Mark untuk makan siang.Karena Ryu tidak mungkin meninggalkan Mark sendirian.Terlalu rawan untuk melepas Mark yang baru beberapa hari di Indonesia.
Sampai di restoran ketiganya langsung duduk di meja dekat jendela.Ryu dan Vanian duduk berhadapan.Sedangkan Mark duduk di sebelah Ryu.
"Kakak mau pesan apa..?" tanya Ryu.
"Steak saja Ryu,sama lemon tea." jawab Vania.
"Kamu apa Mark..?" kini Ryu beralih pada Mark.
"Samain ajalah hyung sama Nunna." jawab Mark.Ryu pun memanggil waiters dan mengatakan pesanan nya.
"Kamu kapan balik Ryu..?kok aku gak tau..?" tanya Vania basa-basi.
"Baru beberapa hari kak.Oh ya,perkenalkan,ini Mark.Kakak pasti tahu dia kan.?"
"Ya,hanya sekedar namanya saja." jawab Vania.Ia pun akhirnya berkenalan dengan Mark.
"Btw,kakak masih kerja di tokonya kak Syeril..?" kini Ryu kembali bertanya pada Vania.
"Hanya mengecek saja.Semua sudah di tangani sama anak-anak." jawab Vania.
"Pantas ya kakak cari pekerjaan lain.
" Iyalah Ryu.Menjadi sekretaris adalah impianku dari dulu.Hanya saja sejauh ini aku masih belum menemukan tempat yang nyaman." jawab Vania dengan lesu.
"Mudah-mudahan setelah ini kakak nyaman dan betah ya." katak Ryu.
"Memangnya aku sudah di terima di kantor kamu.?" tanya Vania dan di angguki Ryu.Membuatnya langsung tersedak minumanya.
Uhuk....uhuk...uhuk...
Ryu memberi Vania minuman.
"Makanya pelan-pelan."
"Kaget Ryu.Bagaimana bisa aku di terima di kantor kamu Ryu..?katanya suruh nunggu hrd.?" tanya Vania sambil mengelap bibirnya.
"Kelamaan,Ryu kasih tahu saja hari ini langsung.Jadi mulai besok,kakak bisa langsung bekerja." jawab Ryu dengan santai.
"Secepat itu Ryu..?kenapa kamu langsung menerimaku sih...?" tanya nya lagi.Vania benar-benar terkejut dengan jawaban Ryu.Bagitu mudahnya ia mendapat pekerjaan.Karena sebelum dia melamar di perusahaan milik Ryu.Vania sudah di tolak oleh beberapa perusahaan lain.
"Aku gak mau ambil pusing dengan berganti-ganti sekretaris nantinya.Kakak tahu sendiri kan,bagaimama wanita di luaran sana.Apalagi kalau sampai mereka tahu CEO nya aku." jawab Ryu ambigu,membuat Vania semakin penasaran.
"Maksud kamu apa sih Ryu..?kakak masih gak ngerti.?" tanya Vania sekali lagi.Membuat Ryu gemash hingga reflek menyentil kening Vania.
"Aduh...sakit Ryu." ringisnya kesakitan.
"Nunna,maksud Ryu hyung itu, dia gak mau kalau mendapat sekretaris yang nantinya hanya ingin terbar pesona sama Ryu hyung.Makanya dia memilih Nunna,karena kan sebelumnya kalian sudah kenal." jawab Mark yang akhirnya menjelaskan.
"Loadingnya kamu kak.Apa karena di tinggal nikah sama Fel,kamu jadi lola gini." godanya dengan kekehanya.Membuat Vania langsung cemberut.
"Apaan sih.Gak ada hubunganya Ryu." ucap Vania cemberut.
"Aku malas kak kalau nanti aku punya sekretaris yang hanya ingin tebar pesona sama aku dan juga saudaraku yang lain.Kakak sendiri pasti sudah sering kan menemui sekretarias seperti itu.?" tanya Ryu dan di angguki Vania.
"Buanyak Ryu." jawab Vania.
"Maka dari itu.Lebih baik aku menerima kakak.Ya meski aku belum tahu kinerja kakak seperti apa.Tapi aku yakin kakak itu tipe pekerja keras.Karena yang aku tahu,kakak iparku adalah seorang pekerja keras,jadi sudah di pastikan kalau kakak pasti juga seperti itu." jelasnya panjang lebar.
"Makasih ya Ryu sudah mempercayaiku.Aku akan bekerja dengan sungguh-sungguh." ucap Vania dengan tersenyum
Tak berapa lama kemudian pesanan pun datang.Ketiganya akhirnya makan dengan di selai obrolan yang kadang membuat ketiganya tertawa.
.
.
.
Bersambung...
Hayo...masih ingat dengan Vania..?
Cocok mana nih...?
Ryu-Derra atau Ryu-Vania..?
Kasih jawaban di colom komentar ya
Ingat,cerita ini bakal banyak menguras emosi kalian,jadi nikmati saja ya jangan ada yang protes,kalau gak suka bisa di skip langsung...
happy reading..🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Anisul Mukaromah
mending ryu sama derra kalo segi usia pas kalo sama vania gak suka karena lebih tua vania jadi gimana gitu
2022-11-12
1
N I
dari dulu aq udah ryu ma derra walaupun janda juga
2022-11-11
1
Lusi Hariyani
klo ryu sm vania ketuaan thor ms ryu dpt yg tua2 trs sich kasih semuran gitu tp yg dewasa jgn yg tua
2022-11-11
1