Pagi harinya Derra terbangun dari tidurnya dan melihat di sekelilingnya yang ternyata bukanlah kamar nya,melainkan kamar milik Ryu.Ia menyapu seluruh isi kamar yang sudah sangat lama tak pernah ia masuki.Dulu saat dirinya dan Ryu masih SMA.Ia sering masuk dan tidur di kamar ini.Tetapi,semenjak hubunganya dengan Ryu merenggang dan di tambah lagi dirinya yang sudah menikah.Baru kali ini ia kembali masuk dan tidur di kamar ini.Kamar yang membuatnya mengingat kembali kenanganya bersama Ryu.Ia juga melihat foto nya yang masih terpajang di dinding kamar.
#Apa ini karma untukku karena dulu sudah membuatmu kecewa kak,sehingga kali ini aku merasakan sakit yang amat mendalam karena perlakukan mama mertuaku.# Derra bermonolog dalam hatinya ketika mengingat bagaimana dulu dirinya sempat membenci Ryu.
Setelah merenung beberapa saat Derra kembali membaringkan tubuhnya.Terlalu malas baginya untuk bangun dan pulang ke rumahnya.Kamar milik Ryu benar-benar membuatnya nyaman.Ia memilih kembali menutup matanya dan tak lama kemudian ia pun kembali tertidur.
Sedangkan di bawah,semua kaluarga papa Reno sudah berkumpul di meja makan untuk Sarapan.Ryu dan Mark juga sudah bersiap.Hari ini keduanya akan memulai pekerjaan mereka.Ryu akan mengajari Mark bekerja di kantornya.
"Derra belum bangun bang..?" tanya Mama Icha.
"Kayaknya sih belum mah." jawab Ryu dengan santai sambil memasukan makanan ke mulutnya.
"Sebenarnya ada masalah apa sih tuh anak...?apa dia di usir dari rumahnya..?bukanya semalam abang nganterin dia pulang ya..?" tanya Firly.
"Entahlah dek.Abang gak tau.Bukan urusan abang juga." jawab Ryu berbohong,karena sebenarnya ia sudah mengetahui bagaimana ibu mertuanya memperlakukan Derra.Membuatnya ingin sekali memisahkanya dengan Rafi sesegera mungkin.
"Bang Daf.Nanti bisa tolong temani Mark ke kantor dulu gak..?nanti gue nyusul.Gua mau bangunin Derra dan nganterin dia pulang dulu ke rumahnya." ucap Ryu meminta tolong pada Dafin.
"Iya..." jawab Dafin menganggukan kepalanya.
"Mah,minggu depan Saga mau ke Turki." ucap Saga yang tiba-tiba mengeluarkan suaranya setelah tadi terdiam.
"Abang mau ke Turki..?" tanya Firly.
"Papa mau ke Turky..?kakak ikut." rengek Jessy.
"Papa kerja kak,bukan liburan.Lagian mama juga gak ikut." jawab papa Saga,mambuat Jessy langsung cemberut.
"Apa ada masalah Ga...?" tanya papa Reno.
"Iya,perusahaan di sana lagi ada masalah,jadi Saga harus menanganinya."
"Perlu bantuan..?" tanya Papa Reno.
"Gak usah pah.Nanti coba Saga usaha sendiri,tapi kalau gak mampu ya terpaksa minta bantuan papa." jawab Saga.Membuat papa Reno terkekeh.
"Ya sudah..."
💜💜💜
Setelah sarapan,Ryu langsung naik ke atas.Menuju kamarnya sambil membawa nampan yang barisi makanan untuk Derra.Ryu langsung membuka pintu kamarnya dan melihat Derra yang ternyata masih tidur dengan pulasnya.
"Dasar kebo!jam segini masih aja tidur." ucap Ryu menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia meletakan nampan di atas meja dan mulai membangunkan Derra.
"Dek....bangun..." Ryu menggoyang lengan Derra,agar dia bangun.
"Emm....bang Ryu." ucapnya dengan suara khas bangun tidurnya dan dengan matanya yang masih sedikit terpejam.
"Ayo bangun.Apa kamu mau seharian di kamar abang..?" tanya Ryu yang sudah duduk di bibir ranjang.Setelah kesadaranya mengumpul,Derra bangun dan bersandar di headboard.
"Abang mau kemana..?" tanya Derra saat melihat Ryu yang sudah rapi dengan pakaianya.
"Abang mau kerja dek,makanya abang bangunin kamu.Kamu gak mau pulang apa..?"
"Abang ngusir Derra.?" tanya nya dengan cemberut.Ryu menghela nafasnya.
"Bukan gitu Der.Tapi kamu kan juga harus pulang.Gak baik di rumah orang lain." jawab Ryu.Sungguh,saat ini dirinya enggan mencampuri urusan rumah tangga Derra lagi.Kejadian beberapa hari lalu dan kejadian semalam,membuat Ryu benar-benar berfikir.Ia tak mau lagi masuk ke dalam kehidupan Derra dan Rafi.
"Ayo!abang anterin kamu pulang.Papa sama mama kamu pasti sudah nungguin." ajak Ryu.
"Tapi sebelum itu,kamu sarapan dulu." lanjutnya lagi.Derra mengangguk nurut.Sebelum sarapan ia membersihkan dulu dirinya di kamar mandi.Menggosok giginya dan juga membasuh wajahnya.Setelah selesai,Derra berjalan ke arah sofa.Duduk di samping Ryu dan mulai memakan sarapanya.
"Makasih ya bang sudah nolongin Derra semalam." ucapnya di sela-sela makan.
"Iya." jawab Ryu singkat.
"Bang...." panggil Derra.
"Hemm...." jawab Ryu tanpa menoleh.
"Kenapa Foto Derra mari di pajang..?" tanya Derra.Ryu mendongak,melihat sekilas foto besar yang terpajang di dinding.
"Buat nakutin tikus." jawab Ryu santai,membuat Derra langsung melototkan matanya dan reflek mencubit lengan Ryu.
"Aduh....awwssh....kok di cubit sih dek..?" ringisnya sambil mengelus lenganya yang panas karena cubitan Derra.
"Bodo'...!"
"Sudah cepat habiskan makananya,habis itu abang anterin kamu pulang." titah Ryu.
"Abang mau kerja di mana..?perusahaan om Reno..?" tanya Derra basa-basi.
"Enggak.Abang kerja di perusahaan baru abang sendiri." jawab Ryu.
"Owh...." Derra menganguk-anggukan kepalanya.Setelah beberapa menit,sarapan pun selesai.Keduanya keluar dari kamar.Derra berpamitan dengan tante Icha,Firly dan juga Celline.Ia juga berterima kasih kepada tante Icha karena sudah di izinkan untuk tinggak di rumahnya.
"Maaf ya tante kalau Derra merepotkan." ucapnya tak enak hati.
"Gapapa sayang.Rumah ini selalu terbuka untuk keluarga terdekat tante.Kamu bisa ke sini kapan saja." jawab tante Icha.
"Kalau begitu Derra pulang dulu ya tan.Assalamualaikum."
"Waalaikimsalam.*
******
Jika Derra merasa lebih tenang karena ada keluarganya yang selalu mendukungnya.Berbeda dengan Rafi yang kebingungan karena Derra yang meninggalkan rumahnya.Saat bangun tidur,ia mendapati istrinya yang sudah tidak di rumahnya lagi ditambah lagi ia telah membaca sepucuk surat dari istrinya dan itu membuatanya bingung.
Tanpa pikir panjang,setelah mandi dan berganti pakaian,ia langsung meninggalkan rumahnya.Mengabaikan panggilan dari ibunya dan melajukan mobilnya menuju rumah Derra.Namun,saat sampai di rumah mertuanya ia tak mendapati Derra di sana.Yang ada hanyalah kedua mertuanya yang menatapnya dingin tanpa berbicara apapun.Mama Diva hanya menyuruh Rafi menunggu sampai Derra pulang,dan Rafi menurutinya.
Sedangkan di luar,Derra menghentikan langkahnya saat melihat ada mobil suaminya di sana.Ia bingung harus bagaimana.Sungguh,saat ini dirinya sangat enggan bertemu Rafi.Luka mendalam dari hinaan mertuanya membuatnya sangat trauma.Matanya kembali berkaca-kaca ketika mengingat perbuatan dari mertuanya semalam.
"Kenapa berhenti dek..?" tanya Ryu.
"Derra gak mau pulang bang." jawab Derra lirih.
"Kenapa..?apa karena ada suami kamu.?" tebak Ryu dan di angguki Derra.Ryu menarik tubuh Derra sehingga saat ini keduanya berada lebih dekat.
"Dek,kamu harus menyelesaikan masalahmu.Sampai kapan kamu menjauh darinya.Kamu harus bisa mengambil keputusan.Kalau kamu mau bertahan kamu juga harus bersabar.Tapi kalau gak,kamu harus bisa melepaskanya." ucap Ryu memberi nasehat.
"Apa abang akan selalu mendukungku..?" tanya Derra lirih.Ryu tersenyum sambil mengelus pucuk rambut wanita di depanya.
"Apapun itu,abang akan selalu mendukung kamu."
Derra menutup matanya sejenak.Mengambil nafasnya dalam-dalam, setelah itu menghembuskanya dengan perlahan.
"Ayo kita masuk bang." ucapnya mengajak Ryu masuk,namun,kali ini Ryu menolak.
"No,kamu selesaikan sendiri masalahmu.Abang gak berhak ikut campur." jawab Ryu melepas pegangan tanganya.
"Ya sudah.Derra masuk dulu ya.Abang hati-hati ya.Semoga pekerjaanya lancar."
"Iya..."
.
.
.
.
💜💜💜💜
Hai...hai...
Gimana nih ceritanya asik gak..?
Tapi sebelumnya Author minta maaf ya kalau ceritanya gak sesuai sama keinginan kalian.
Happy reading ya kalian🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ismaryoto Ridwan
upp
2022-11-11
0
Retno Fano
lanjutkan kak, dobel up dong
2022-11-10
0
Rosmi Yanti Yanti
derra harus bisa bercerai sama rafi dan derra harus menikah sama ryu thor
2022-11-10
2