Masih di situasi yang sama,Ryu mulai mengobati luka di lutut dan tangan Vania.
"Tahan ya kak." ucap Ryu berbicara dengan seperti biasa.
"Pelan-pelan." jawab Vania dengan sedikit meringis.
"Kok bisa sih Vania kena tabrak lari..?" tanya Lino.
"Ryu juga gak tau pah.Tiba-tiba aja tadi dia sudah teriak." jawab Ryu.
"Lah,memangnya elo dimana Ryu,kok gak tau..?" kini giliran Dafin yang bertanya.
"Gue jalan duluan." jawabnya masih fokus mengobati luka Vania.
"Elo!,dah tau keluarnya sama cewek eh malah di tinggal duluan,gimana sih." Dafin memutar bola matanya malas.
"Ya dia jalanya m kayak siput." celetuknya membuat Vania langsung menatapnya dengan tajam.
"Kan aku pakai highils,susah jalanya." kata Vania dengan cemberut.
"Ya tadi kan aku ngajakin kamu naik mobil,kamunya gak mau." katanya mulai mendebat.
"Tokonya dekat Ryu,cuma di seberang,ya masak iya kita cuma naik mobil.Boros bensin tau." kata Vania ngotot.
"Tapi akhirnya apa yang terjadi,kamu di tabrak kan sama orang asing.Mana yang nabrak langsung pergi lagi." ucap Ryu dengan kesal.Dan perdebatan keduanya tak luput dari perhatian para orang di sekitar.Celline dan Salsa saling pandang dengan tersenyum.
"Kalian cocok,kenapa gak pacaran aja sih." goda Salsa dengan tersenyum.Membuat Ryu dan Vania saling pandang lalu membuang muka masing-masing.
"Puwih.....!" Vania dan Ryu saling membuang muka dan pura-pura muntah.Membuat yang lain terkekeh.
"Dia bukan tipe gue Sal." kata Ryu menolak.
"Terus....tipe elo kek mana..?" tanya Salsa.
"Tipe dia tuh,tipe-tipe istri orang Sal."bukan Ryu yang menjawab,melainkan Lino sambil berjalan mendekati anaknya yang sedang duduk bersama Kenzo,Jessy dan Ella.Sambil membawa makanan di tanganya.
"Bang,makan dulu yuk." kata Lino mulai menyuapi Clay.Sedangkan Clay hanya diam dan menuruti daddynya.
"Setelah ini kita pulang ya sayang.Om Ryu kan mau kerja."
"Daddy pulang saja duluan.Calvin mau disini nemenin Om Ryu." jawab Clay tanpa melihat Lino.
"Tapi kan mommy pasti kangen sama kamu sayang."
"Mommy gak akan kangen sama Cal.Daddy tenang saja." jawab Clay yang kemudian berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.Lino menghela nafasnya.Sungguh anaknya ini benar-benar menuruni sifatnya,bahkan sifat kedua saudaranya lang lain.
Beberapa menit kemudian papa Reno dan yang lain memilih kembali ke kantor.Begitu juga dengan Celline yang membawa Jessy pulang.Dan juga Salsa yang juga mengajak Kenzo untuk pulang.Dan kini hanya tinggal Clay dan Ella yang masih berada di kantor Ryu.Lino juga memilih menemani anaknya di bandingka kembali ke kantor.
"Clay,ke rumah kakak yuk.Dad Opa pasti senang kalau ada kamu." ajak Ella
"Emm....boleh juga.Oke deh." jawab Clay menyetujui ajakan kakak sepupunya.
"Om L,ayo ke rumah Opa buyut.Clay mau ikut Ella pulang soalnya." ucap Ella yang juga mengajak Lino.
"Ya sudah ayo." jawab Lino lebih memilih mengalah dan menuruti apapun keinginan anaknya.Ketiganya pun meninggalkan kantor Ryu.Sebelum itu tak lupa Lino memberitahu istrinya jika dirinyn dan Clay dalam perjalanan menuju rumah Om Bimanya.
"Om,gimana kalau nanti malam barbequan di rumah.Pasti seru deh." kata Ella saat di dalam mobil.
"Boleh.Coba kamu ajak Om Ryu biar nanti om Ryu ngajakin yang lain." jawab Lino.Dengan semangat,Ella menganggukan kepalanya dan mulai menelfon Ryu.
Sedangkan di rumah papa Reno.Sedari tadi Syeril terus menangis karena menunggu kepulangan anaknya,Namun sia-sia karena Clay memilih pergi ke kantor Ryu dan sekarang pergi ke rumah sepupunya.Membuatnya semakin sedih karena anaknya mulai menjauh darinya.
Jika seperti ini Syeril lebih memilih tak mau hamil daripada harus jauh dari anaknya.Tetapi semuanya sudah terjadi dan dirinya harus sabar menerimanya.Ia berharap dengan kehamilanya kali ini, suatu saat membuat keluarganya saling menyangangi,terlebih Clay.Ia berharap suatu saat nanti Clay dapat menyayangi dan melindungi adiknya.
"Kak Syeril ngapain di depan..?" tanya Firly karena sedari tadi melihat kakak iparnya sedang berdiri di depan rumah.
"Kakak lagi nungguin Calvin,Fir.Dia belum pulang." jawab Syeril.
"Kak.Kan tadi bang L sudah bilang kalau Clay sedang di rumahnya Daddy Bima.Kakak gak usah khawatir.Lebih baik sekarang kakak istirahat saja.Nanti sore kita susulin dia ya." ucap Firly menghibur kakak iparnya.Sejujurnya,Firly juga kasihan melihat kakak iparnya seperti ini.Kehamilan kakak iparnya baru berusia dua minggu dan masih beberapa bulan lagi mengalami fase seperti ini.Firly tidak bisa membayangkan bagimana sedihnya Clay yang terpaksa harus berjauhan demi menjaga kesehatan di perut Mommynya.
"Apa nanti kita ke sana Fir..?" tanya Syeril.
"Iya kak.Ella mengajak kita pesta barbeque,jadi nanti kita kesana sekalian jengukin ayah juga." jawab Firly.Syeril pun menurut dan berjalan masuk ke dalam rumah.Pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.
*******
Malam harinya semua keluarga papa Reno sudah berkumpul di rumah Opa Herman.Begitu juga dengan Ayah Adit dan sang istri yang juga datang menyusul.
"Ryu,kapan kamu menikah..?" tanya Oma Aisyah dengan tiba-tiba.
"Nantilah Oma," jawab Ryu dengan santai.
"Kamu ini sudah berumur 27 tahun,sudah waktunya nikah loh,kakak kamu yang lain nikahnya muda semua loh.Masak kamu enggak." kata Oma
"Ya nantilah Oma.Kalau Ryu sudah siap.Kalau sekarang belum lah."
"Kapan siapnya Ryu..?kalau Derra jadi janda..?" tanya Daddy Bima menggoda Ryu.
"Astaga Daddy,doanya.Gak baik Dad.Masak doain anak orang jadi janda sih." kata Ryu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kayak elo gak berharap dia jadi janda aja." Lino mendominasi.
"Ryu,daripada menunggu hal yang gak mungkin.Mending kamu pacari Vania saja.Sepertinya dia wanita baik loh." ucap Dafin mengompori.
"Deh,kenapa jadi bahas Ryu sih.Heran deh."
"Sukurin!kamu dulu selalu jahilin abang kan karena abang gak nikah-nikah.Lah sekarang giliran kamu dijahilin balik." ucap Vano sambil tertawa.
"Suek lu bang." jawab Ryu dengan kesal.
Ting.....
Ponsel Ryu berbunyi yang tandanya ada pesan masuk dari seseorang.Derra dan Vania.Keduanya mengirim pesan bersamaan.Namun,Ryu lebih tertarik membalas pesan Vania.
Ryu beranjak dari duduknya dan meninggalakan keluarganya yang sedang sibuk memanggang daging.Ryu melajukan mobilnya meninggalakn kediaman Opa Hamdan.
[Hallo Mark] ucap Ryu yang ternyata menghubungi Mark.
[Iya hyung,kenapa..?] tanya Mark.
[Kamu nanti pulang sama yang lain ya.Hyung ada perlu.Sekalian bilang yang lain juga] jawab Ryu.
[Baik hyung.Hati-hati]
[Iya,makasih.]
Ryu menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah apotek.Ia keluar dan berjalan masuk ke dalam apotek.
"Selamat malam,mau cari apa Kak..?" tanya apoteker tersebut.
"Mb saya mau obat penurun panas ya." jawab Ryu.
"Baik,di tunggu ya kak." ucap apoteker tersebut yang kemudian berjalan mengambil obat.
Setelah selesai,Ryu langsung pergi dan kembali melajukan mobilnya menuju rumah Vania.Entah mengapa dirinya sangat khawatir saat mendengar Vania sedang sakit.
Ting tong....
Ryu memencet bel rumah Vania.
Ceklek....
Pintu terbuka,dan terlihatlah Vania dengan wajahnya yang sudah pucat pasi.Membuat Ryu melebarkan matanya dengan seketika.
"VANIA!!" pekiknya karena kaget dan langsung mengangkat tubuh Vania dan membawanya ke ruang tamu.Tak lua ia juga menutup kembali pintu rumah.
"Ryu." jawab Vania lirih.
"Badan kamu panas.Kamar kamu di mana..?" tanya Ryu.Vania hanya menunjuk dengan jarinya.Ryu pun langsung membawa Vania ke dalam kamarnya.
"Kamu sudah makan belum..?" tanya Ryu setelah menyandarkan tubuh Vania di headboard.
"Belum.Tadi sampai rumah aku langsung tidur.Cuma ganti baju saja." jawabnya dengan mata terpejam.
"Ya sudah.Aku buatin bubur dulu ya.Kamu istirahat saja lagi.Nanti aku bangunin." ucap Ryu yang kemudian berjalan keluar kamar.
"Kenapa kamu bisa di sini Ryu..?" Vania bertanya pada dirinya sendiri karena melihat Ryu yang tiba-tiba ada di rumahnya.Ia tak menyangka jika bosnya itu akan datang ke rumahnya karena yang Vania tau,saat ini Ryu dan keluarganya memang tengah berada di rumah bos lamanya yaitu Vano.Tak berapa lama Ryu kembali sambil membawa bubur di tanganya.
"Van..." panggil Ryu dengan pelan.Membuat si empunya langsung membuka matanya.
"Makan dulu,habis itu minum obatnya." kata Ryu.Vania hanya nurut karena sendirinya sudah tidak ada tenaga untuk menjawab.Kepalanya sudah terlalu pusing dan badanya sudah mulai panas.
Vania menghabiskan buburnya dan setelah meminum obat Ryu langsung menyuruhnya untuk beristirahat.
"Makasih Ryu.Sebaiknya kamu pulang sekarang.Ini sudah terlalu malam.Nanti mama kamu nyariin kamu." ucap Vania.
"Iya,nanti aku pulang.Tetapi,setelah kamu tidur.Aku mau kompres dulu biar panas kamu turun." jawab Ryu mulai menempelkan kain basah di kening Vania.
"Ternyata cantik juga ya kamu.Begonya bang Zein sampai memilih Tara buat jadi istrinya di banding milih kamu kak." ucap Ryu yang memang tahu kisah cinta Vania yang pernah menjalin hubungan dengan Zein.Namun,Zein malah mengkhianatinya dan menikah dengan Tara.Teman SMA nya dulu.
Ryu terus menunggui Vania hingga tanpa sadar dirinya juga ikut tertidur di sebelahnya karena memang sebelumnya posisi duduknya berada di bibir kasur.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
N I
ayolah thoor masak di buat impas juga ryu duda dulu baru bisa sama2 derra
2022-11-14
1
Eva Lina
Thor Ryu sama dera,, Mark sama vany ya Thor
2022-11-14
2
I'M Yacem
Thor kau obok2 perasaan para pembaca, jgnlah Ryu sm Vania, Ryu derra.
2022-11-14
4