Ryu terbangun dari tidurnya dan menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul lima sore.Waktu yang cukup lama untuk nya beristirahat.Sebelum membersihkan dirinya,terlebih dulu ia mengirimkan pesan kepada seseorang yang ia kenal.Setelah itu dirinya langsung berjalan menuju kamar mandi.
"Kemana semuanya..?ko sepi..?" tanya Ryu saat sudah selesai memebersihkan dirinya dan sekarang sedang bergabung dengan Celline dan juga Firly di ruang TV.
"Lagi di taman sama papa sama mama." jawab Firly sambil memakan camilan.
"Semuanya...?" tanya Ryu sekali lagi.
"Enggak,cuma Clay sama Neo saja.Yang lain lagi pada istirahat di kamarnya." kini berganti Celline yang menjawab.
"Owh.Btw tadi kok gue gak lihat Qila sama Bang Felix dek..?mereka kok gak ke sini sih..?" tanya Ryu
"Qila sama Bang Felix di rumah Bunda.Kan ayah lagi sakit.Baru saja keluar dari rumah sakit." jawab Firly membuat Ryu terkejut.
"Ayah sakit..?sakit apa..?"
"Jantung.Kemarin ayah dapat kabar kalau bang Dika kecelakaan jadi beliau syok deh." jawab Firly lagi-lagi membuat Ryu terkejut.
"Bang Dika kecelakaan...?"
"Iya.Kecelakaan mobil."
"Lalu sekarang,gimana keadaan nya..?"
"Masih dalam masa pemulihan.Kemarin tangan nya ada yang patah jadi harus di operasi.Karena jauh, makanya pas dapat kabar tersebut Ayah syok kena serangan jantung deh,terus langsung di bawa ke rumah sakit." jelas Firly panjang lebar.
"Kalian sudah jengukin ayah belum..?"
"Kemarin di Rs sih sudah.Kalau di rumah belum.Kata papa sekalian nunggu abang pulang.Kita ke sana bareng-bareng."
"Ya sudah.Besok kita ke sana ya." ajak Ryu dan di angguki Firly dan juga Celline.
Jika di kediaman papa Reno,Ryu sedang bersantai dengan kakak dan adik nya.Lain halnya dengan Derra dan Rafi.Dua tahun sudah rumah tangga mereka berjalan.Namun,hingga sekarang ke duanya belum juga di beri keturunan dan itu membuat mertua Derra semakin tidak menyukainya.Di tambah lagi sifat Rafi yang sedikit berubah kepadanya.
Jika dulu Rafi selalu perhatian,namun kali ini Rafi seakan cuek padanya.Tak pernah lagi mengajak Derra berlibur ataupun jalan-jalan.Derra sendiri sebenarya sudah merasa tidak nyaman dengan rumah tangganya yang sperti ini.Tetapi,dirinya tak mau mengecewakan seluruh keluarganya.Ini pilihanya dan dia akan selalu mencoba untuk sabar dan bertahan.Ia yakin suatu saat keajaiban akan datang menghampiri rumah tangganya.
"Mau aku kupasin jeruk gak..?atau apel..?" tanya Derra yang saat ini sedang bersantai di ruang TV bersama suaminya.
"Gak usah.Aku masih kenyang." jawab Rafi tanpa menatap Derra dan lebih sibuk dengan laptop di depan nya.
"Raf,nanti jangan lupa jemput ibu ya." ucap Ibu Sintia yang tiba-tiba datang dengan pakaianya yang sudah rapi.Seperti hendak pergi.
"Ibu mau kemana..?" tanya Derra.
"Ibu mau arisan!." jawab ibu mertuanya dengan ketus.
"Tapi kan kita ada undangan makan malam dari Om Reno,bu." ucap Derra mengingatkan kembali.
"Aduh,ibu gak sempat.Lebih baik kamu saja yang datang.Lagian undanganya gak begitu penting.Lebih penting arisan ibu ini." jawab Ibu mertuanya,membuat Derra langsung emosi.Lagi dan lagi.Ibu mertuanya tak menghargai keluarganya.
"Gak penting kata ibu..?ini undangan dari keluargaku bu.Bukan dari orang lain.Kenapa ibu bicara seperti itu..!" kata Derra marah.
"Der...sudah lah.Jangan ribut lagi.Kamu gak capek apa setiap hari ribut sama ibuk.?" tanya Rafi menghentikan ucapan Derra kepada ibunya.
"Capek Raf,sangat capek.Aku capek di perlakukan seperti ini sama ibu kamu.Seakan-akan aku ini bukan menantunya." jawab Derra dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.Memang,hampir setiap hari,dirinya selalu saja ribut dengan mertuanya.Entah itu masalah kecil ataupun besar.Mertuanya selalu bisa memancing emosinya sehingga membuatnya juga bertengkar dengan suaminya.
"Kamu memang menantu yang gak berguna,kamu mandul dan gak bisa memberi Rafi keturunan.Kamu ingat ya Derra,kalau sampai bulan ini kamu gak hamil,ibu akan mencarikan istri baru buat anak ibu." ancam ibu mertuanya.Derra menatap nyalang suaminya yang hanya terdiam tak membelanya sama sekali.
"Tak perlu menunggu,hari ini aku akan mengajukan gugatan cerai untuk kita.Dan setelah itu ibu bisa mencarikan anak ibu ini istri yang bisa memberinya keturunan." jawabnya yang kemudian pergi meninggalkan ibu mertuanya dan juga suaminya.
"Der...Derra..." teriak Rafi memanggil nama istrinya.
"Bu,ibu kenapa ngomong gitu sih sama Derra.?" tanya Rafi frustasi.Ia benar-benar merasakan rumah tangganya yang berantakan.
"Ya terus ibu harus ngomong apa..?kamu itu memang sudah seharusnya bercerai dengan dia.Wanita gak berguna.Istri kamu itu mandul Rafi.Jadi buat apa kamu pertahanin." jawab Ibu Sintia
"Tapi gak gini caranya Bu,kita bisa cari cara lain kan."
"Sudahlah.Intinya ibu mau kamu bercerai dengan nya dan menikah dengan wanita yang sempurna,yang bisa memberi ibu cucu.Titik." jawab ibu Sintia yang kemudian pergi meninggalkan Rafi.
"Aaasrrrrkkkhhh....." Rafi mengacak rambutnya frustasi.kali ini,rumah tangganya benar-benar di ambang kehancuran.
Sedangkan di kamar,Dengan berderai air mata,Derra mulai memgemasi baju-bajunya dan memasukanya ke dalam koper.Mulai detik ini dirinya tak akan lagi tinggal di rumah suaminya.Kesabaranya sudah habis.Kali ini kata-kata mertua dan suaminya benar-benar menyakiti hatinya.
Dengan menyeret kopernya,Derra keluar dari kamar.Namun saat hendak menuruni tangga,ia berpapasan dengan Rafi yang hendak menyusulnya.
"Mau kemana kamu..?" tanya Rafi saat melihat istrinya membawa koper.
"Aku mau pulang.Ibu kamu sudah tidak menginginkan aku kan.Jadi lebih baik aku pergi dari sini." jawab Derra cuek.
"Gak!kamu gak boleh kemana-mana." jawab Rafi yang kembali menyeret koper Derra dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
"RAFI!AKU MAU PULANG!" teriak Derra menyusul suaminya.
"Aku gak akan ijinin kamu pulang ke rumah orang tua kamu." jawab Rafi dingin sambil menatap interns mata Derra.
"Sudahlah Raf,aku gak mau berdebat sama kamu.Sekarang kamu pilih,ikut aku ke acara makan malam,atau ikut ibumu menemui calon istri kamu itu.?" tanya Derra yang seakan mengetahui rencana ibu mertuanya.
"Jangan kasih aku pilihan Derra." jawab Rafi.Derra tersenyum kecut.
"Baiklah berarti kamu pilih ibu kamu.Jadi,besok aku akan mengurus semua berkas-berkas percaraian kita."
"Aku gak akan pernah menandatanganinya." tegas Rafi.
"Terserah kamu!" Derra pergi begitu saja dari hadapan suaminya.Dua tahun sudah ia bersabar menghadapi mertuanya dan di tambah lagi suaminya yang mulai berubah.Kali ini dirinya sudah nyerah.Ia siap melepas rumah tangganya yang ia bangun selama dua tahun ini.
#Ya Tuhan,apa yang harus aku lakukan# tanya Derra dalam hati.Terlalu takut untuk mengatakan semua kepada orang tuanya.Apalagi jika berita ini sampai di telinga keluarga Om Renonya terlebih Ryu yang saat ini sudah kembali ke Indonesia.Ia tak bisa membayangkan apa jadinya suaminya jika seluruh keluarganya tahu jika selama ini dirinya tersakiti oleh suami dan mertuanya.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ismaryoto Ridwan
up yg bnyk
2022-11-03
1
Lyla.99
tambah sipp thor alur ceritanya semngat trs ya thor❤️❤️❤️
2022-11-02
1
Lusi Hariyani
yang mandul rafi y kali...
2022-11-02
1