Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.Hubungan Ryu dan Vania semakin dekat,tetapi keduanya tidak berpacaran.Sebenarnya Vania sudah jatuh cinta kepada Ryu.Tetapi,dirinya tak pernah mengungkapkanya karena takut Ryu akan menjadi ilfil dan menjauhinya.Alhasil,dirinya hanya bisa mencintai dan mengagumi Ryu dalam hatinyan saja.
Hari adalah hari dimana Syeril dan Lino akan mengadakan acara tujuh bulanan dari calon anak mereka.Acara sederhana yang akan di hadiri kerabat dekat dan juga saudara saja.
"Hari ini ada acara gak..?" tanya Ryu pada Vania.Keduanya tengah duduk berdua di sebuah restoran setelah tadi menyelesaikan pekerjaan.
"Emm....gak ada sih.Emangnya kenapa..?" tanya Vania.
"Ke rumahku yuk.Kan ada acara tujuh bulananya kak Syeril.Kamu gak mau datang..?" tanya Ryu lagi.
"Datanglah.Acara sahabat kok gak datang."
"Oke.Nanti aku jemput ya habis ashar." ucap Ryu dan di angguki Vania.
"Ryu..." panggil Vania
"Hmmm...." jawab Ryu berdehem.
"Boleh aku bertanya sesuatu..?" tanya Vania lagi.
"Tanya apa..?"
"Apa kamu masih mencintai Derra...?" tanya Vania sedikit gugup.
"Ya....!" jawab Ryu singkat padat dan jelas.Jawaban yang cukup membuat hati Vania teriris.Sepertinya dirinya memang harus belajar membuang jauh rasa cintanya kepada Ryu.
"Kenapa..?kamu cemburu...?" tanya Ryu.
"Ngaco'.Siapa juga yang cemburu." elaknya dengan memalingkan wajahnya ke sembarang arah.Kembali menormalkan hatinya yang selalu ngilu tiap kali mendengar nama Derra keluar dari mulut pujaan hatinya.
"Jangan bohong...?" Ryu tersenyum miring.Akhir-akhir ini,entah mengapa dirinya selalu suka menggoda Vania.Membuat Vania kesal atau pun tertawa membuatnya bahagia dan senang.
"Siapa juga yang bohong.." jawab nya lirih sambil menundukan kepalanya.
"Balik yuk,aku harus bantuin bang L untuk acara nanti sore." ajak Ryu dan Vania menganggukan kepalanya.
*****
Sore hari,Ryu sudah bersiap untuk menjemput Vania.Ia berjalan menuruni tangga sambil bersiul.
"Mau kemana..?" tanya mama Icha ketika melihat anaknya yang sudah rapi.
"Mau jemput Vania,Mah." jawab Ryu yang kemudian mencuri ciuman dari mamanya.
"Kamu pacaran sama dia..?" tanya mama Icha.
"Enggaklah mah.Dia cuma patner kerja dan patner curhat Ryu saja.Gak lebih." jawab Ryu dengan santai.
"Abang gak jatuh cinta sama kak Vania..?" Firly tiba-tiba datang dan bertanya.
"Enggaklah dek.Cinta abang cuma sama Derra seorang."
"Mah,kayaknya anak mama ini mau melajang seumur hidup deh.Atau,kalau enggak mau jadi pembinor." ucap Firly membuat mama Icha dan Ryu saling pandang,lalu menatapnya.
"Apa itu dek..?" tanya mama Icha.
"Perebut istri orang." jawab Firly.
"Ngawur!abang masih punya hati ya dek untuk tidak jadi perusak rumah tangga orang." jawab Ryu.Setelah berpamitan,ia langsung melajukan mobilnya menuju rumah Vania.
Drrt.....drrt....drrt.!
☎ Niko is calling
[Hallo Nik...] Ryu menjawab telfonya.
[Hallo Ryu...] Jawab Niko dengan suara bergetar.
[Nik?kamu kenapa..?] tanya Ryu.
[Jisso....] satu kata uang keluar dari mulut Niko denga nada suara yang begitu berat.
[Jisso kenapa Niko..] tanya Ryu semakin penasaran.
[Hallo hyung..] tiba-tiba Ryu mendengar suara Kai.
[Kai...ada apa..?kenapa suara Niko seperti itu..?] tanya Ryu yang benar-benar bingung.
[Jisso nunna meninggal Hyung...] jawab Kai
Ckiiiiiittt.....
Ryu menginjak rem mobilnya begitu keras.Membuat mobilnya berhenti mendadak.Untungnya saat ini dirinya sudah memasuki kawasan komplek rumah Vania.
[APA!!BAGAIMANA BISA..?] tanya Ryu,ia begitu terkejut dengan apa yang ia dengar.Istri dari sahabatnya meninggal dunia.Padahal usia pernikahan mereka baru tiga bulan lamanya.
[Nunna kecelakaan.Hyung,Niko membutuhkanmu.Bisakah kau kesini..?] tanya Kai.
[Aku akan kesana sore ini Kai.Kalian dimana..?] tanya Ryu.
[Kami di Korea.Nunna akan di kremasi di sini.]
[Baiklah,tunggu aku dan Mark.] jawab Ryu.Setelah memutus panggilanya dengan Kai,Ryu langsung menghubungi maskapai pesawat dan memesan tiga tiket pesawat untuk dirinya,Mark dan juga Vania.
******
Sampai di rumah Vania,Ryu langsung turun dan berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya.
"Kamu sudah datang..?" tanya Vania dengan senang.Namun ia melihat raut wajah Ryu yang dingin tak ada senyuman di wajahnya.Ryu menarik tangan Vania dan membawanya masuk ke dalam kamar.Mengambil koper Vania,dan mulai memasukan beberapa baju miliknya.
"Ryu..?apa yang kamu lakukan..?" tanya Vania bingung.
"Kamu ikut aku ke Korea.." jawab Ryu membuat Vania melototkan matanya.
"Korea..?ngapain..?" tanyanya lagi.
"Sssst...sudah diam dan menurutlah." jawab Ryu dingin.Vania melihat mata Ryu berkaca-kaca,seperti sedang terjadi sesuatu pada laki-laki di depanya ini.
"Ryu..kamu kenapa..?kenapa matamu berkaca-kaca Ryu..?" tanya Vania lembut sambil memegang lengan Ryu.Membuat si empunya menoleh,Dan tanpa aba-aba,Ryu langsung menarik Vania ke dalam pelukanya.
Vania begitu terkejut ketika merasaka punggung Ryu bergetar.Menangis,itulah yang di rasakan Vania.Saat ini ia merasakan jika Ryu sedang menangis.Entah itu karena apa,nanti dirinya akan bertanya.
Vania hanya diam dan membiarkan Ryu menumpahkan semua beban di dalam dirinya hingga akhirnyan keduanya tersadar ketika melihat ponselnya berdering.
"Ryu,ponsel kamu berdering." ucap Vania.Ryu melepas pelukanya dan mengambil ponselnya.
[Ya Mark..]
[...........]
[Kamu ke bandara sekarang.Aku tunggu di sana] jawab Ryu.
[........]
[Iya,sampai bertemu di bandara Mark.]
Ryu memutus panggilanya.
"Ayo kita berangkat.Pesawat kita jam enam." ucap Ryu hendak menarik koper milik Vania.
"Tunggu Ryu.." Vania menghentikan Ryu.
"Ada apa..?" tanya Ryu berbalik.
"Kamu kenapa mengajaku ke Korea..?" tanya Vania.
"Karena aku butuh kamu." jawab Ryu.
"Tapi aku bukan siapa-siapa kamu Ryu." ucap Vania menundukan kepalanya.Ryu berjalan mendekat,menarik tangan Vania sehingga gadis tersebut jatuh dalam pelukanya.
"Kamu patner ku.Dan aku membutuhkanmu,selalu.Jadi ku mohon jangan bertanya lagi." jawab Ryu.
"Patner..?tap-" ucapan Vania terpotong karena Ryu membungkam mulut Vania dengan bibirnya.Membuat si empunya melebarkan matanya.
Cup...
"Jangan bertanya lagi,oke." kata Ryu dengan lembut dan Vania hanya menganggukan kepalanya saja.
"Pintar." jawab Ryu tersenyum gemas sambil mengacak rambut Vania.
Keduanya pun akhirnya berangkat menuju bandara dengan memesan taksi.Mobil milik Ryu terpaksa ia tinggal di rumah Vania.Ryu juga sudah menghubungi keluarganya jika dirinya akan pergi ke Korea untuk menghadiri pemakaman Jisso.
Setengah jam kemudian taksi yang di tumoangi Ryu sampai di bandara.Setelah membayar argo,keduanya langsung masuk karena Mark sudah menunggunya.Vania benar-benar terhennyak ketika melihat Mark yang berlari mendekati Ryu sambil manangis.
"Hiks.....hiks...hiks..nunna hyung...hiks..." Mark menangis sesenggukan di pelukan Ryu.Dan itu tak luput dari pandangan Vania.Baru kali ini ia melihat Mark yang seperti anak kecil,karena ketika di kantor Mark memang terlihat cool.
"Sudah,jangan menangis lagi.Pesawat kita sudah mau berangkat.Ayo kita segera masuk." jawab Ryu yang kemudian mengajak ketinganya masuk.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Hafidzah Amanah
iih kok ngesellin sih di part ini kok Ryu malah cium sana sini dulu sama nuna Yerin Sekarang eh Vania author ga asik deh 😭😭
2022-11-16
1
I'M Yacem
hmmm membingungkan Ryu... authornya masih tarik ulur Ryu derra untuk bersatu...
2022-11-15
1
Nuryani Yani
gak suka sama Ryu cium sana sini,bikin gak mau baca cerita ini LG gak asik,
2022-11-15
2