BAB 13 : BONEKA MAINAN

Entah karena terbawa suasana atau memang telah berubah haluan. Malam itu, Romeo benar-benar lupa untuk mencari keberadaan istrinya Manda. 

Berawal dari mengingatkan Gisel untuk makan malam saja. Obrolan ringan perihal perasaannya dan keinginannya untuk hidup sendiri di tempat terpisah. Tetapi mengapa bisa berakhir dengan kegiatan olah raga malam yang tak seharusnya mereka lakukan lagi.

“Maaf …” Ujar Romeo membersihkan bekas cairan yang ia keluarkan di permukaan kulit perut bagian bawah Gisel.

“Apakah aku kamu anggap sebagai ja lang?” tanya Gisel menyeka air matanya. Gisel tau itu dosa. Bahkan anak yang di kandungnya pun benar, seperti yang Manda katakan padanya tadi, yaitu tidak lain itu adalah anak haram.

“Tidak … jangan pernah berpikir begitu. Mungkin aku hanya terbawa perasaan. Aku tau yang kita lakukan tadi salah, tapi bukankan kamu sendiri mendengar yang dokter katakan beberapa waktu yang lalu, bahwa ibu hamil mesti di bahagiakan.” Romeo memberi alasan. Padahal sungguh, ia tak hanya bermaksud mendengarkan saran dokter, melainkan entah. Tubuhnya sungguh menginginkan untuk terus berhubungan dengan Gisel. 

“Mungkin aku yang tak mengenal kepribadianmu. Atas keinginan orang tuamu yang menginginkan cucu, kamu rela membeli rahimku. Dengan ataupun tanpa ijin dari istrimu, kamu berani membuat perjanjian denganku demi mendapatkan seorang keturunan. Lalu atas saran dokter, kamu bahkan meniduriku saat hamil. Masih dengan dalih ingin membuat ku bahagia dan menjalin hubungan baik dengan calon anakmu. Tidakkah kamu sadar. Jika kamu tak beda dengan boneka mainan. Kamu tidak memiliki prinsip hidup sebagai laki-laki. Mengapa begitu mudah mengambil sebuah keputusan atas saran orang lain. Bahkan akan mejadi seorang ayah sebentar lagi.” Gisel lebih berani lagi mengungkapkan penilaiannya terhadap lelaki yang sudah dua kali mengagahinya setelah ia di nyatakan hamil. 

Bagi Gisel, jika hanya sekali. Mungkin Romeo khilaf, dan tak Gisel tampik. Jika hubungan mereka sebelumnya memang karena ia yang bertingkah seolah menggoda. Sebab katanya ia sangat mencintai istrinya. Dan tak mungkin berpaling apalagi berkhianat. Tapi, ini kali kedua mereka melakukannya lagi. Apakah, ini bisa di katakana khilaf? Padahal jelas, Romeo yang tadi mengunci pintu dan melepas semua pakaian Gisel dengan lincah.

 Romeo tak bisa menjawab. Ia hanya memasang kembali pakaian yang ia buka sendiri tadi. Manyunggar rambutnya, lalu sungguh pergi meninggalkan kamar itu. Meraih jaket yang ia lepas sembarang tadi, lalu pergi dengan motornya, menuju Club. Berharap menemukan ketenangan di sana.

“Sayaaaang. Kamu menjemputku?” Manda senang bukan kepalang saat melihat Romeo masuk dalam ruangan kerlap kerlip bersuara berisik itu. Ia yakin, cinta suaminya benar masih utuh untuknya. Terbukti saat tengah malam pun. Romeo masih mencari dan mengejarnya ke tempat biasa dia ningkrong dengan teman-temannya.

“Huum.” Dehem Romeo yang sesungguhnya tak sengaja melajukan motornya ketempat itu.

“Terima kasih tidak tidur dengannya malam ini.” Bisik Manda sambil mencium suaminya. Duduk di atas paha Romeo dan berbagi minuman dalam gelas yang sama bagi Manda adalah suatu kebiasaan yang sering mereka lakukan selama ini. Disaat mereka butuh refresh akan rumah tangga yang sudah berjalan 5 tahun tersebut.

Club bagi Romeo dan Manda bagai rumah ketiga setelah kantor. Mereka berdua sudah terbiasa bercumbu di dua tempat itu setelah rumah. Minuman beralkohol bagi keduanya bukan minuman yang harus di hindari, melainkan suatu yang kadang mereka butuhkan untuk menyegarkan pikiran mereka.

“Sudah kukatakan … hanya kamu yang aku cinta.” Romeo terus saja meyakinkan Manda. Padahal tak perlu harus tidur semalaman hingga pagi. Toh Gisel telah ia buat terbang ke nirwana, bersamanya tadi.

“Sayang … apa kamu setuju jika Gisel meminta untuk hidup sendiri saja hingga melahirkan?” tanya Romeo pada Manda yang sudah tak lagi normal, karena pengaruh alcohol.

“Hah … aku bahkan ingin dia tidak hidup di dunia ini selamanya.” Bahak Manda dengan suara nyaring dan penuh kegeraman.

Romeo baru tiba di sana, bermaksud ingin melepas lelah pikirannya. Tapi justru bertemu istrinya yang sedang mabuk di sana. Membawa istrinya pulang adalah pilihan yang tak bisa di tunda untuk sekarang.

Manda sudah terbaring di atas kasur empuk milik mereka di kamar. Romeo masih memeluk botol wine di dalam kamar yang sama. Bukan karena melihat Manda mabuk yang membuatnya gundah. Namun, ucapan Gisel tentangnya tadi yang membuat hatinya galau.

“Benarkah aku hanya boneka maianan?” tanyanya pada diri sendiri.

“Apa aku sungguh tak punya prinsip hidup?” bimbangnya bicara sendiri.

“Apa aku salah patuh pada orang tuaku ? Mengapa istiku meragukan cintaku? Mengapa aku seolah salah begitu ingin menyayangi calon buah hatiku?” pertanyaan demi pertanyaan Romeo ucapkan sendiri silih berganti. Hingga tak sadar meringkuk sendiri di lantai, masih dengan memeluk botol Wine yang sudah kosong setelah ia tengak.

“Kamu kenapa … ada masalah?” tanya Manda medapati Romeo yang tertidur di atas lantai kamar mereka dengan keadaan mabuk berat. Di pagi hari. Ya Manda sudah sadar, tau jika semalam suaminya yang membawanya pulang. Tetapi mengapa kini justru suaminya yang mabuk bahkan tidak tidur bersamanya. Hanya berada di atas lantai marmer yang dingin dalam kamar mereka.

“Tidak … aku baik-baik saja.” Jawab Romeo yang terbangun karena wajahnya sudah basah akibat di basuh Manda.

“Tidurlah di kasur. Dan kamu tidak usah kemana-mana hari ini.” Perintah Manda yang hafal, dengan suaminya yang pasti tidak akan bisa bangun dan beraktifitas dengan baik, setelah minum banyak seperti semalam.

“Manda … apa aku ini hanya boneka maianan?” Romeo masih ingat dengan penilaian Gisel semalam terhadapnya. Ia sungguh tersinggung atas penilaian itu. Ia, samaam baper dengan kesimpulan wanita yang hanya menjual Rahim untuknya.

“Kenapa kamu berkata begitu?” tanya Manda heran. Padahal dalam hatinya juga sangat membenarkan hal itu. Bukankah selama ini Manda sudah berhasil menjadi dalang dari wayang hidupnya ini.

“Ah … tidak lupakan saja.” Romeo kembali membenamkan dirinya pada bantal empuk. Menghabiskan waktu seharian untuk tidur saja.

“Sayang … aku mau terbang ke Milan. Ada acara reuni di sana. Apa kamu ingin ikut bersamaku?” tanya Manda yang sedang bosan dengan rumah tangganya yang kacau akibat kehadiran Gisel dan Yuniar mertuanya.

Tidak ada jawaban dari Romeo, dia sudah tenggelam dalam tidurnya. Melepas semua lelah raga terlebih jiwanya. Yang sedang kecewa dengan dirinya sendiri. Menelaah sendiri, jika sungguh ia bagai lelaki tak berguna. Tak berprinsip yang terombang ambing di kemudi oleh beberapa wanita yang ada di sekitarnya.

“Mana Romeo …?” tanya Yuniar pada Manda saat menantunya baru saja duduk di meja makan.

“Ada, masih tidur.”

“Kemana kamu semalam …?”

“Urus saja wanita penjual rahim itu. Tak usah mengurus kemana aku pergi.” Jawab Manda kasar pada sang mertua.

“Aku sudah melihat CCTV. Dan karena kamu, semalam Gisel tidak makan malam.” Waw, Yuniar sungguh protek terhadap Gisel.

Triiiing  

Manda menghempas sendok dan garpu yang akan ia gunakan untuk menyuap nasi, sarapan paginya.

“Pergi saja kalian dari rumah ini. Sayangi saja wanita penjual rahim dan calon anak haram itu…!!!” Ketus Manda tanpa memikirkan etika dan segala macam bentuk tata karma terhadap orang yang lebih tua darinya.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

bunda n3

bunda n3

filling seorang ibu ga pernah salah

2024-05-24

0

Putri Minwa

Putri Minwa

Manda kenapa tuh

2023-11-05

1

Carlina Carlina

Carlina Carlina

wah .wah.waahhh dasar manduuuuulllll😡😡😡😡😡

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : TARGET
2 BAB 2 : PERJANJIAN
3 BAB 3 : BONUS
4 BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5 BAB 5 : PINGSAN
6 BAB 6 : MANDA GUSAR
7 BAB 7 : MENJADI RATU
8 BAB 8 : PABRIK ANAK
9 BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10 BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11 BAB 11 : ANAK HARAM
12 BAB 12 : PERASAAN ANEH
13 BAB 13 : BONEKA MAINAN
14 BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15 BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16 BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17 BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18 BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19 BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20 BAB 20 : ULAH MANDA
21 BAB 21 : PENGENDALI
22 BAB 22 : MARUK
23 BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24 BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25 BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26 BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27 BAB 27 : TETAP PERGI
28 BAB 28 : DOPPING
29 BAB 29 : HARUS MENIKAH
30 BAB 30 : PEMBEBASAN
31 BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32 BAB 32 : NIKAH PAKSA
33 BAB 33 : OBAT PELANGSING
34 BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35 BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36 BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37 37 : PERINGATAN ROY
38 BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39 BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40 BAB 40 : JUAL MAHAL
41 BAB 41 : ANAK KITA
42 BAB 42 : ISTRI BARU
43 BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44 BAB 44 : SAKIT
45 BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46 BAB 46 : DUKA
47 BAB 47 : RAWAT INAP
48 BAB 48 : BERTEMU GAVY
49 BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50 BAB 50 : BAYI BESAR
51 BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52 BAB 52 : BOSAN
53 BAB 53 : GANTI ISTRI
54 BAB 54 : KOMITMEN
55 BAB 55 : ONIEL ROMERO
56 BAB 56 : STATUS GISEL
57 BAB 57 : GOYAH
58 BAB 58 : LEBIH SEGAR
59 BAB 59 : ISTRI ROY
60 BAB 60 : PINTU AJAIB
61 BAB 61 : AKTA CERAI
62 BAB 62 : TAK PANTAS
63 BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64 BAB 64 : SUAMI LAPAR
65 BAB 65 : AKTA CERAI
66 Ijin pilih
67 BAB 66 : GARIS DUA
68 BAB 67 : FITTING
69 BAB 68 : TEMAN KECIL
70 BAB 70 : PRINSIP LAMA
71 BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72 BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73 BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74 BAB 75 : TELEPON ISENG
75 BAB 76 : KELAINAN JIWA
76 BAB 77 : TAMAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 : TARGET
2
BAB 2 : PERJANJIAN
3
BAB 3 : BONUS
4
BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5
BAB 5 : PINGSAN
6
BAB 6 : MANDA GUSAR
7
BAB 7 : MENJADI RATU
8
BAB 8 : PABRIK ANAK
9
BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10
BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11
BAB 11 : ANAK HARAM
12
BAB 12 : PERASAAN ANEH
13
BAB 13 : BONEKA MAINAN
14
BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15
BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16
BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17
BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18
BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19
BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20
BAB 20 : ULAH MANDA
21
BAB 21 : PENGENDALI
22
BAB 22 : MARUK
23
BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24
BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25
BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26
BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27
BAB 27 : TETAP PERGI
28
BAB 28 : DOPPING
29
BAB 29 : HARUS MENIKAH
30
BAB 30 : PEMBEBASAN
31
BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32
BAB 32 : NIKAH PAKSA
33
BAB 33 : OBAT PELANGSING
34
BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35
BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36
BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37
37 : PERINGATAN ROY
38
BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39
BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40
BAB 40 : JUAL MAHAL
41
BAB 41 : ANAK KITA
42
BAB 42 : ISTRI BARU
43
BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44
BAB 44 : SAKIT
45
BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46
BAB 46 : DUKA
47
BAB 47 : RAWAT INAP
48
BAB 48 : BERTEMU GAVY
49
BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50
BAB 50 : BAYI BESAR
51
BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52
BAB 52 : BOSAN
53
BAB 53 : GANTI ISTRI
54
BAB 54 : KOMITMEN
55
BAB 55 : ONIEL ROMERO
56
BAB 56 : STATUS GISEL
57
BAB 57 : GOYAH
58
BAB 58 : LEBIH SEGAR
59
BAB 59 : ISTRI ROY
60
BAB 60 : PINTU AJAIB
61
BAB 61 : AKTA CERAI
62
BAB 62 : TAK PANTAS
63
BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64
BAB 64 : SUAMI LAPAR
65
BAB 65 : AKTA CERAI
66
Ijin pilih
67
BAB 66 : GARIS DUA
68
BAB 67 : FITTING
69
BAB 68 : TEMAN KECIL
70
BAB 70 : PRINSIP LAMA
71
BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72
BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73
BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74
BAB 75 : TELEPON ISENG
75
BAB 76 : KELAINAN JIWA
76
BAB 77 : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!