BAB 5 : PINGSAN

“Mama … Gavy sama Papa di si ...” Suara anak kecil terdengar nyaring dari arah yang tidak ia tau di mana berada. Sepertinya dari atas loteng. Namun suara itu terpotong dengan sendirinya. Mungkin mulutnya  sudah di bekap oleh seseorang. Gisel tau itu suara Gavy anaknya. Anak yang ia kandung 9 bulan dan ia rawat hingga kini berusia 4 tahun. Masa kan, ia tak mengenali dengan baik suara anaknya sendiri.

“Gavy … kamu di mana Nak ? Sini, Mama jemput Gavy.” Gisel berlari kesana kemari. Sementara dua orang tadi sudah membawa pergi tas berisi uang 200 juta yang Gisel bawa.

“Papa … Lepasin Gavy. Gavy mau sama Mama. Pa … paaa…” Awalnya rungu Gisel menangkap lagi suara anaknya yang sepertinya sedang berusaha untuk bersuara. Namun teriakan itu seketika tidak terdengar lagi. Mungkin mulutnya kembali di bungkam, di tutup atau apalah itu. Gisel semakin panik di buatnya. Berlari ke sana kemari. Lalu melihat ada sebuah tangga. Ia pun menaikinya, bermaksud mendapatkan tempat persembunyian para bandit penjahat itu. 

Gisel naik. Dan para penjahat itu tergopoh turun dengan tangga yang lain. Ada Dandy di antara penjahat tersebut. Menggendong anaknya sendiri, demi untuk memancing kedatangan Gisel tentunya. Dengan gerak cepat, semuanya sudah berada di dalam mobil yang sudah siap membawa mereka pergi entah kemana.

Gisel mendengar deru mobil. Segera turun dan berlari keluar gedung. Mandapati sebuah mobil yang bahkan nomor polisinya tak dapat ia lihat, kabur karena jarak yang semakin jauh. Dan airmata yang sudah mengembun di pelupuk matanya.

“Gavy … Gavy. Ini Mama menjemput kamu, Nak.” Teriaknya berkali-kali. Hingga pingsan tak lagi sadarkan diri. Hanya tergeletak di depan gedung kosong di pinggiran jalan.

Gisel semalam sudah melayani Romeo dengan baik. Uang 200 juta pun sudah ia serahkan.. Perjanjian antara ia dan Gisel sudah saling mereka sepakati. Memperhatikan gerak gerik Gisel adalah hal penting yang Romeo lakukan, agar ia tidak di kelabui oleh wanita yang ia harapkan akan memberinya anak itu.

Romeo sudah meminta orang suruhannya mengikuti Gisel dari jauh. Hanya dari jauh, untuk memastikan Gisel dalam keadaan aman dan baik. Sehingga, saat Gisel tergeletak pingsan. Orang-orang Romeo dengan segera memberikan laporan pada Romeo.

“Bos … Nona itu pingsan di pinggir jalan. Tak jauh dari gedung tua.” Lapor anak buahnya pada Romeo yang akan memimpin meeting di perusahaannya.

“Segera bawa dia ke rumah sakit. Pastikan keadaanya baik.” Jawab Romeo singkat. Kemudian melanjutkan kegiatannya sesuai jadwal yang sudah di aturkan untuknya.

“Gavy  ... Mama menjemput mu, Nak. Sayaaang, Mama datang menjemput kamu ...” Bahkan dalam igauannya Gisel tak henti memanggil nama anaknya.

Gisel sudah berada di ruang serba putih. Tangannya tertancap selang infus. Keadaanya lemah. Belum pulih rasa lelahnya meladeni Romeo yang tidak berhenti menumbuknya berkali-kali. Di siang hari ia sudah berjalan memenuhi janji pada sang penculik. Para penagih hutang suaminya. Yang ternyata sudah bekerja sama dengan Dandy untuk menipunya. Memperdayanya dengan menculik Gavy, anak mereka. 

Be jad, bang sat, bia dab. Semua gelar itu wajar di sandang Dandy yang sangat licik bukan?

"Siapa kalian?" Gisel sudah siuman. Netranya jelas melihat dua orang berpakaian serba hitam dalam ruang rawatnya.

"Terima kasih, Nona sudah sadar. Kami orang suruhan Tuan Romeo. Untuk memastikan keadaan anda sudah membaik." Jawab salah satu dari orang berpakaian hitam tadi.

"Di mana Tuan Romeo ...?" tanya Gisel. Ia tidak tau apa harus marah atau bagaimana bersikap pada lelaki yang mengagahinya semalam. Jika saja ia tak di buat lemas hingga pagi, mungkin ia bisa lebih cepat dan kuat menghadapi penjahat tadi.

"Beliau akan kemari dalam 1 jam." Jawab orang suruhan Romeo sopan.

"Mengapa kalian bisa menemukanku ...?" tanya Gisel ingin tau.

"Kami mengikuti Nona, sejak keluar hotel." Jawabnya singkat.

"Gavy ... Lalu mana anakku Gavy. Tidak kah kalian juga melihat mobil yang membawa lari anak dan uang yang ku bawa tadi?" tanya Gisel berharap akan menemukan anaknya.

"Tidak Nona. Tuan hanya memerintahkan kami melihat Nona dari kejauhan. Kami hanya di minta menjaga Nona, tidak dengan yang lainnya." Jawab mereka tegas dan lugas.

"Gavy ... Di mana kamu? Kemana ayahmu yang brengssek itu membawamu pergi." Teriak Gisel. Jiwanya goncang. Belum habis  geramnya saat tau suaminya memiliki banyak hutang. Kini ia harus terima bahwa anaknya pun di bawa kabur suami yang sudah tak layak di sebut suami itu.

"Gavy ...!!! Aku harus mencari Gavy." Gisel berteriak kembali, duduk dan berusaha mencabut selang infus di tangannya.

Bak orang gila, tak hentinya meronta. Tak henti memanggil nama Gavy anaknya. Dan berusaha lari dari pertahanan dua orang suruhan Romeo.

"Lepas ...!!! Lepaskan aku. Aku ingin mencari anakku. Lepas ... Jangan halangi aku." Marahnya meledak ledak. Memukul berkali-kali pengawal yang harus terima menjadi sasaran amukan wanita yang harus mereka jaga.

Tok

Tok

Suara ketukan dari luar, meminta di buka. Tapi pengawal Romeo tak berani membukanya, takut Gisel akan kabur.

"Buka pintu, ini aku." Tanpa sapaan dan nada tunggu. Ponsel pengawal itu sudah tersambung dari Romeo.

"Jaga dia." Perintah pengawal satu dengan yang lainnya. Sebab ia akan membuka pintu untuk Romeo yang akan masuk ruang rawat itu.

"Toloooong. Tolooong. Selamatkan anakku." Gisel bersujud di hadapan Romeo. Tepat saat pria itu sudah berada di ruang yang sama dengannya.

Romeo meraih kedua tangan Gisel. Memapahnya untuk duduk di tepian bed pasien.

"Kalian keluarlah, jaga di luar." Perintah Romeo pada dua pengawal suruhannya.

"Ceritakan padaku yang terjadi." Romeo merapikan rambut Gisel yang kusut masai akibat amukannya sendiri.

"Gavy ... Gavyku di bawa kabur oleh ayahnya. Dandy breng sek itu ternyata bersekongkol dengan penagih hutang kemarin." Ungkap Gisel saat sudah agak mereda emosinya.

"Mana uang yang ku berikan semalam?" tanya Romeo pelan. Tak ingin menambah tekanan pada wanita yang sudah ia settubuhi semalam.

"Sudah ku serahkan semuanya. Dan mereka malah membawa kabur anakku." Gisel menatap kosong dinding putih dalam ruangan tersebut.

"Kenapa tidak minta kawal polisi?" tanya Romeo.

"Mereka mengancam akan melukai Gavy jika aku membawa polisi."

"Mengapa tidak membawa aku, untuk menjemput anakmu?" cecar Romeo lembut.

"Sampai detik ini pun. Aku hanya tau namamu Romeo Subagia, dan istrimu bernama Manda. Kamu adalah pria yang bersepakat membeli rahimku untukku mendapatkan uang. Selebihnya aku tidak tau apapun tentangmu." Urai Gisel masih dengan tatapan nelangsa, dengan suara lirih menyampaikan isi hatinya, mengutuki kebodohannya yang mudah di tipu daya.

Romeo menarik nafas, membuang kasar. Membenarkan jika mereka berdua memang tidak pernah bertukar nomor ponsel. Atau apapun agar bisa saling terhubung. Untung saja Romeo sempat memerintahkan anak buahnya untuk  mengekori Gisel. Jika tidak, bukan hanya uang 200 juta yang hilang. Tetapi kesempatan mendapatkan keturunan dari wanita ini pun raib.

"Nanti aku akan mengerahkan orang-orangku untuk melacak keberadaan suami dan anakmu. Aku tidak mau, kamu banyak pikiran. Aku tidak mau kamu stres. Bibit premuimku harus tumbuh sehat dalam rahimmu. Sembuhlah untuk calon anakku, uangku sudah kamu terima. Lanjutkan sesuai perjanjian." Ucap Romeo datar.

Gisel tersadar. Bagaimanapun, pria ini memang telah banyak menderita kerugian keuangan untuknya. Tidak mungkin Gisel lari dari perjanjian itu kan.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

bunda n3

bunda n3

Romeo pasti bisa menemukan suami brengsekmu Gisel

2024-05-24

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sia.. sia dong pengorbanan Gisel...

2023-07-28

2

aisyah

aisyah

lanjut

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : TARGET
2 BAB 2 : PERJANJIAN
3 BAB 3 : BONUS
4 BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5 BAB 5 : PINGSAN
6 BAB 6 : MANDA GUSAR
7 BAB 7 : MENJADI RATU
8 BAB 8 : PABRIK ANAK
9 BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10 BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11 BAB 11 : ANAK HARAM
12 BAB 12 : PERASAAN ANEH
13 BAB 13 : BONEKA MAINAN
14 BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15 BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16 BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17 BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18 BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19 BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20 BAB 20 : ULAH MANDA
21 BAB 21 : PENGENDALI
22 BAB 22 : MARUK
23 BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24 BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25 BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26 BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27 BAB 27 : TETAP PERGI
28 BAB 28 : DOPPING
29 BAB 29 : HARUS MENIKAH
30 BAB 30 : PEMBEBASAN
31 BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32 BAB 32 : NIKAH PAKSA
33 BAB 33 : OBAT PELANGSING
34 BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35 BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36 BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37 37 : PERINGATAN ROY
38 BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39 BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40 BAB 40 : JUAL MAHAL
41 BAB 41 : ANAK KITA
42 BAB 42 : ISTRI BARU
43 BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44 BAB 44 : SAKIT
45 BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46 BAB 46 : DUKA
47 BAB 47 : RAWAT INAP
48 BAB 48 : BERTEMU GAVY
49 BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50 BAB 50 : BAYI BESAR
51 BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52 BAB 52 : BOSAN
53 BAB 53 : GANTI ISTRI
54 BAB 54 : KOMITMEN
55 BAB 55 : ONIEL ROMERO
56 BAB 56 : STATUS GISEL
57 BAB 57 : GOYAH
58 BAB 58 : LEBIH SEGAR
59 BAB 59 : ISTRI ROY
60 BAB 60 : PINTU AJAIB
61 BAB 61 : AKTA CERAI
62 BAB 62 : TAK PANTAS
63 BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64 BAB 64 : SUAMI LAPAR
65 BAB 65 : AKTA CERAI
66 Ijin pilih
67 BAB 66 : GARIS DUA
68 BAB 67 : FITTING
69 BAB 68 : TEMAN KECIL
70 BAB 70 : PRINSIP LAMA
71 BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72 BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73 BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74 BAB 75 : TELEPON ISENG
75 BAB 76 : KELAINAN JIWA
76 BAB 77 : TAMAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 : TARGET
2
BAB 2 : PERJANJIAN
3
BAB 3 : BONUS
4
BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5
BAB 5 : PINGSAN
6
BAB 6 : MANDA GUSAR
7
BAB 7 : MENJADI RATU
8
BAB 8 : PABRIK ANAK
9
BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10
BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11
BAB 11 : ANAK HARAM
12
BAB 12 : PERASAAN ANEH
13
BAB 13 : BONEKA MAINAN
14
BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15
BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16
BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17
BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18
BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19
BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20
BAB 20 : ULAH MANDA
21
BAB 21 : PENGENDALI
22
BAB 22 : MARUK
23
BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24
BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25
BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26
BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27
BAB 27 : TETAP PERGI
28
BAB 28 : DOPPING
29
BAB 29 : HARUS MENIKAH
30
BAB 30 : PEMBEBASAN
31
BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32
BAB 32 : NIKAH PAKSA
33
BAB 33 : OBAT PELANGSING
34
BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35
BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36
BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37
37 : PERINGATAN ROY
38
BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39
BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40
BAB 40 : JUAL MAHAL
41
BAB 41 : ANAK KITA
42
BAB 42 : ISTRI BARU
43
BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44
BAB 44 : SAKIT
45
BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46
BAB 46 : DUKA
47
BAB 47 : RAWAT INAP
48
BAB 48 : BERTEMU GAVY
49
BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50
BAB 50 : BAYI BESAR
51
BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52
BAB 52 : BOSAN
53
BAB 53 : GANTI ISTRI
54
BAB 54 : KOMITMEN
55
BAB 55 : ONIEL ROMERO
56
BAB 56 : STATUS GISEL
57
BAB 57 : GOYAH
58
BAB 58 : LEBIH SEGAR
59
BAB 59 : ISTRI ROY
60
BAB 60 : PINTU AJAIB
61
BAB 61 : AKTA CERAI
62
BAB 62 : TAK PANTAS
63
BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64
BAB 64 : SUAMI LAPAR
65
BAB 65 : AKTA CERAI
66
Ijin pilih
67
BAB 66 : GARIS DUA
68
BAB 67 : FITTING
69
BAB 68 : TEMAN KECIL
70
BAB 70 : PRINSIP LAMA
71
BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72
BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73
BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74
BAB 75 : TELEPON ISENG
75
BAB 76 : KELAINAN JIWA
76
BAB 77 : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!