BAB 2 : PERJANJIAN

Jangan tanya di mana akal sehat Gisel sekarang. Ia kini bahkan sudah menanggalkan semua harga dirinya demi uang. Dengan Dandy, suaminya sekalipun tak pernah Gisel bertingkah sebinal itu. Tapi, lihatlah kini. Ia yang lebih dahulu mengancam jiwa kelelakian seorang pria tak di kenal tersebut. Keperawanan jelas tak punya, sebab ia adalah ibu beranak satu. Menjaga marwah sebagai istri …? Baginya sudah tak perlu, sebab suaminya sendiri yang membuatnya kini berada di lembah dosa ini.

Buah jakun pria yang sempat menenggak minuman beralkohol tadi naik turun. Ia pria normal, bagaimana bisa menahan hasarat yang sukses membawanya hampir hilang kendali. Saat daun telinganya sudah lembab, akibat ulah nakal Gisel. Oh … tangan kecil itu pun sudah berpendar ke bawah bawah menuju pangkal pahanya. 

 “Aku Gisel … dan aku siap melayani anda, Tuan.” Gisel mengukir lukisan abstrak dengan telunjuknya di dada bidang kotak-kotak nan atletis pada pria yang kini berhasil di dudukinya.

Pria itu tak bergeming, seolah kuat menahan gejolak yang mulai berlonjak-lonjak ingin meminta di perlakukan lebih. Namun tetap saja, menengak minuman yang sedari tadi sudah Gisel sodorkan untuknya. 

Ini adalah pengalaman pertama Gisel, tentu saja ia sangat amatir, segala bahasa tubuhnya dapat di baca si pria. Jika wanita di atas pahanya ini, hanya sedang berusaha menggodanya dengan cara lumrah.

Gisel menarik tangan pria yang di dudukinya tadi. Mengantar jari  jemari tadi pada bagian tubuhnya agar, pria itu tertarik padanya. Agar seimbang dengan gerakan nakal jemari mungil Gisel yang sudah nyasar kemana-mana pada tubuh pria yang bahkan belum ia kenal siapa.

“Apa yang kamu inginkan …?” pertanyaan yang sejak tadi ingin di dengar oleh Gisel.

“Uang, Tuan. Saya butuh uang.” Tegas Gisel tanpa ragu. Dan ikut minum pada gelas yang sama milik pria tak di kenalnya tersebut.

“Berapa yang kamu butuhkan …?”

“300 juta.” Spontan Gisel menyebutkan nominalnya.

“Hah … itu jumlah yang banyak.” Jawab pria itu membentuk senyum sinis. Sadar, jika wanita di atas pahanya ini. Mungkin adalah wanita gila.

“Tidak seberapa, Tuan. Sebab setelahnya saya siap menjadi budak anda.” 

Pria itu menatap intens wanita yang terlihat sudah mulai mabuk. Entah karena minuman atau memang sejak datang memiliki beban berat. Pria itu bukan tak bisa berpikir jernih. Tetapi tingkah yang wanita ini lakukan pada bagian tubuhnya, sungguh mulai menyiksa beberapa bagian tubuhnya. Dan itu hanya bisa di selesaikan dengan penyaluran yang sesungguhnya.

“Kamu yakin akan mau jadi budakku?”

“Apapun yang kamu minta, Tuan.” Tegas Gisel yang bahkan sudah meraih tengkuk si pria untuk ia isap bibirnya, menyerang dengan lidah lincahnya, mengabsen deretan gigi yang tersusun rapi dalam rongga mulutnya. Bahkan Gisel memaksa dan mengarahkan agar tangan kekar pria itu merem as dada padat berisinya. Membangun kemistry agar usahanya tak sia-sia dan berhenti di sini.

Pria tak jauh dari kucing yang di sodorkan ayam goreng di depan hidungnya. Tak mungkin bisa melewatkan kesempatan, walaupun itu bukan miliknya. Iman sudah lama mati, imun pun sedang dalam kondisi sehat. Degub jantungnya berirama lebih cepat, rasa penasaran ingin mencicipi tubuh yang sejak tadi menantangnya pun bangkit.

“Ikut aku.” Pria itu berdiri dan tak melepas tangan mungil di sisi kirinya. Melangkah dengan jejak langkah lebar dan terkesan terburu-buru. Menbawa Gisel keluar dari ruang berisik, berlampu warna warni tadi.

Nyali Gisel sesungguhnya ciut. Tak pernah ada dalam benaknya sekalipun melakukan tindakan seperti tadi. Tapi apa hendak di kata, ia sudah tercebur. Bukankah ia sebaiknya ia mandi saja sekalian?

Dengan bayangan tanda tanya besar namun tak berani bertanya, Gisel memilih diam selama di perjalanan. Ia  membiarkan pria tadi fokus menyetir mobil mewahnya ke arah mana saja, yang pria itu inginkan. Seandainya pria itu orang jahat sekalipun, Gisel pasrah. Jika nyawanya pun harus melayang di tangan pria ini. Dan berharap akan bertemu Gavy, anaknya di keabadian. Sebab ia tak kunjung datang membawa uang tebusan.

Gisel memindai dengan cermat dengan otak yang masih bisa berpikir waras. Manyusuri bangunan tingkat 20. Dan kini mereka terarah ke puncak itu, terlihat dari angka yang di tekan oleh pria yang masih tak ia tau namanya.

Satu pintu terbuka, interior ruangan super mewah terpampang di netranya. Tata letak furtinure di dalamnya menggambarkan jelas. Mungkin ini yang orang katakan room presidential suite.

“Kamu ingin menjadi budakku … ?” tanya pria itu berdiri di hadapan Gisel.

“Ya … apapun yang Tuan perintahkan akan saya lakukan, asalkan dapat 300 juta.” Jawab Gisel yang baru saja menenangkan hatinya yang sungguh masih sangat kagum dengan kemewahan tempatnya kini berada.

“Bagaiman jika aku ingin seorang anak darimu …?” tanya pria itu terdengar menguji.

“Itu mudah, asalkan Tuan bersedia bekerja sama dalam pembuatannya.” Hah … Gisel lagi lagi menyerang tubuh pria tampan di depannya itu. Tak sulit baginya untuk menyanggupi permintaan lelaki itu. Bukankah ia sudah berniat sejak awal untuk menjual dirinya demi uang.

“Romeo. Namaku Romeo Subagia. Kurasa kita harus membuat suatu kesepakatan sebelumnya.” Lelaki itu penuh perhitungan. Walau pikirannya sudah tercampur alkohol, tapi tak berarti ia tak bisa berpikiran jernih.

“Baiklah. Apa saja syaratnya?” Gisel menunda percumbuannya. Kemudian beralih untuk mengambil ponselnya. Mencari aplikasi perekaman audio. Lalu menyodorkan ke depan pria yang baru ia ketahu namanya Romeo itu.

“Aku bahkan akan memberimu 1 M. Dan malam ini kamu berhak atas uang 100 juta sebagai DP. Setelah garis dua kamu mendapatkan 400 juta. Lalu sisanya, akan kamu terima pasca melahirkan. Tepat di saat kamu menyerahkan anak itu, untuk menjadi milikku sepenuihnya.”

“Tidak buruk. Hanya … 100 juta untuk satu malam ini, terlalu sedikit !" Ungkap Gisel agak sombong.

“Nanti akan ku tambah, tergantung bagaimana pelayananmu malam ini padaku.”

“Baiklah … ada lagi?”

“Ya … aku akan berhenti menggaulimu setelah di nyatakan positif hamil. Dan jika dalam 3 bulan kamu tak berhasil hamil. Kamu harus mengembalikan semua uang yang ku keluarkan untukmu.” Mendengar itu, ada rasa getir dalam hati Gisel. Menelan salivanya sendiri, tiba-tiba bergidik ngeri. Apakah langkahnya salah lagi, bermaksud mengurangi hutang, kini  ia justru membuka peluang untuk hutang yang baru lagi, jika sampai ia tidak bisa hamil untuk Romeo.

“Oke deal.” Gisel menghalau rasa cemasnya, tetap percaya diri akan kemampuan rahim suburnya. Bukankah Dandy hanya butuh waktu satu bulan dalam hal memberikannya keturuanan.

Romeo mengangguk setuju.

“Bisa kamu ulang dengan lebih jelas dan lugas. Kita akan melakukan perekaman perjanjian agar tak saling menyalahkan di kemudian hari.” Tawar Gisel bersiap dengan icon merah pada ponselnya.

“Saya Romeo Subagia, bersedia memberikan uang sebesar 1 Milyard. Kepada …” Ucapannya terhenti sementara audio pada gawai Gisel terus bekerja.

“Gisel … namaku Gisel.” Sambungnya masih memegangi ponselnya ke arah Romeo.

“Saya Romeo Subagia, akan memberikan uang sebesar 1 Milyard kepada Gisel. Jika berhasil melahirkan seorang anak untukku. Dan setelah melahirkan. Gisel wajib pergi dari kehidupan saya, dan menyerahkan anak tersebut untuk menjadi anak kandung, yang akan saya pelihara dan didik bersama istri saya tercinta.” Dengan tegas dan pasti Romeo berhasil membuat sebuah pernyataan pada Gisel.

“Saya Gisel Maryam. Menyetujui dengan semua kesepakatan yang di buat malam ini. Dan bersedia menanggung semua akibat dan konsekuensi yang timbul jika melakukan pelanggaran dalam perjanjian ini.”

Bersambung …

Jangan hanya di baca, tapi jadikan Fav yah.

Biar Author makin semangat melanjutkannya🙏

Makasiiih😘

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

Widih bikin kesal tuh

2023-11-01

1

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

keren..
bisa ya..

2023-08-21

1

Sri Darlina

Sri Darlina

kok bodoh sekali, suami yang berhutang,kita yg jual kehormatan

2023-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : TARGET
2 BAB 2 : PERJANJIAN
3 BAB 3 : BONUS
4 BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5 BAB 5 : PINGSAN
6 BAB 6 : MANDA GUSAR
7 BAB 7 : MENJADI RATU
8 BAB 8 : PABRIK ANAK
9 BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10 BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11 BAB 11 : ANAK HARAM
12 BAB 12 : PERASAAN ANEH
13 BAB 13 : BONEKA MAINAN
14 BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15 BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16 BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17 BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18 BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19 BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20 BAB 20 : ULAH MANDA
21 BAB 21 : PENGENDALI
22 BAB 22 : MARUK
23 BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24 BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25 BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26 BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27 BAB 27 : TETAP PERGI
28 BAB 28 : DOPPING
29 BAB 29 : HARUS MENIKAH
30 BAB 30 : PEMBEBASAN
31 BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32 BAB 32 : NIKAH PAKSA
33 BAB 33 : OBAT PELANGSING
34 BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35 BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36 BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37 37 : PERINGATAN ROY
38 BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39 BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40 BAB 40 : JUAL MAHAL
41 BAB 41 : ANAK KITA
42 BAB 42 : ISTRI BARU
43 BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44 BAB 44 : SAKIT
45 BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46 BAB 46 : DUKA
47 BAB 47 : RAWAT INAP
48 BAB 48 : BERTEMU GAVY
49 BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50 BAB 50 : BAYI BESAR
51 BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52 BAB 52 : BOSAN
53 BAB 53 : GANTI ISTRI
54 BAB 54 : KOMITMEN
55 BAB 55 : ONIEL ROMERO
56 BAB 56 : STATUS GISEL
57 BAB 57 : GOYAH
58 BAB 58 : LEBIH SEGAR
59 BAB 59 : ISTRI ROY
60 BAB 60 : PINTU AJAIB
61 BAB 61 : AKTA CERAI
62 BAB 62 : TAK PANTAS
63 BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64 BAB 64 : SUAMI LAPAR
65 BAB 65 : AKTA CERAI
66 Ijin pilih
67 BAB 66 : GARIS DUA
68 BAB 67 : FITTING
69 BAB 68 : TEMAN KECIL
70 BAB 70 : PRINSIP LAMA
71 BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72 BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73 BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74 BAB 75 : TELEPON ISENG
75 BAB 76 : KELAINAN JIWA
76 BAB 77 : TAMAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 : TARGET
2
BAB 2 : PERJANJIAN
3
BAB 3 : BONUS
4
BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5
BAB 5 : PINGSAN
6
BAB 6 : MANDA GUSAR
7
BAB 7 : MENJADI RATU
8
BAB 8 : PABRIK ANAK
9
BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10
BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11
BAB 11 : ANAK HARAM
12
BAB 12 : PERASAAN ANEH
13
BAB 13 : BONEKA MAINAN
14
BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15
BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16
BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17
BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18
BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19
BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20
BAB 20 : ULAH MANDA
21
BAB 21 : PENGENDALI
22
BAB 22 : MARUK
23
BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24
BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25
BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26
BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27
BAB 27 : TETAP PERGI
28
BAB 28 : DOPPING
29
BAB 29 : HARUS MENIKAH
30
BAB 30 : PEMBEBASAN
31
BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32
BAB 32 : NIKAH PAKSA
33
BAB 33 : OBAT PELANGSING
34
BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35
BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36
BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37
37 : PERINGATAN ROY
38
BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39
BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40
BAB 40 : JUAL MAHAL
41
BAB 41 : ANAK KITA
42
BAB 42 : ISTRI BARU
43
BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44
BAB 44 : SAKIT
45
BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46
BAB 46 : DUKA
47
BAB 47 : RAWAT INAP
48
BAB 48 : BERTEMU GAVY
49
BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50
BAB 50 : BAYI BESAR
51
BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52
BAB 52 : BOSAN
53
BAB 53 : GANTI ISTRI
54
BAB 54 : KOMITMEN
55
BAB 55 : ONIEL ROMERO
56
BAB 56 : STATUS GISEL
57
BAB 57 : GOYAH
58
BAB 58 : LEBIH SEGAR
59
BAB 59 : ISTRI ROY
60
BAB 60 : PINTU AJAIB
61
BAB 61 : AKTA CERAI
62
BAB 62 : TAK PANTAS
63
BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64
BAB 64 : SUAMI LAPAR
65
BAB 65 : AKTA CERAI
66
Ijin pilih
67
BAB 66 : GARIS DUA
68
BAB 67 : FITTING
69
BAB 68 : TEMAN KECIL
70
BAB 70 : PRINSIP LAMA
71
BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72
BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73
BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74
BAB 75 : TELEPON ISENG
75
BAB 76 : KELAINAN JIWA
76
BAB 77 : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!