BAB 10 : MELANGGAR JANJI

Romeo bingung harus berbuat apa ketika malam itu ia di paksa mamanya untuk mengantarkan segelas susu yang wajib di minum oleh wanita yang sedang hamil. Saat itu memang hanya pukul 8 malam, belum terlalu malam. Namun juga sudah tidak bisa di katakan sore lagi. Saat guratan senja telah benar benar hilang, di makan oleh gelapnya awan malam yang hitam pekat.

Keseharian Gisel tidak hanya ia habiskan untuk duduk dan berdiam diri dalam kamar yang di peruntukkan padanya. Sesekali ia pun melakukan olah raga kecil, sendiri di dalam kamar yang sebenarnya telah membuat karakternya terbunuh sepi. Belum lagi Yuniar, inunda Romeo yang tidak pernah memperbolehkannya untuk beraktifitas, bahkan memasak seperti kebiasaan dan kegiatan yang baginya sangat ia sukai dan menyenangkanpun, tak boleh ia lakukan.

Tentu saja Manda semakin tak suka dengan hadirnya Gisel. Bagi Manda, melihat wujud seorang Manda pun, sudah seperti melihat hantu. Apalagi melihat ibu mertuanya memperlakukannya dengan sangat manis, ciih. Membuat hatinya semakin mendidih.

Apalagi tadi, sebelum ia naik tangga menuju kamarnya di lantai dua. Iris matanya sungguh melihat sebuah pemandangan menjijikkan baginya. Yaitu, melihat suaminya membawa sebuah nampan berisi segelas susu.

“Apakah aku memang harus jadi penghuni neraka, jika susu itu ku campurkan setetes racun!!” Pikir Manda melempar apa saja di dalam kamarnya yang kedap suara. Mana janji setia yang suaminya agungkan padanya? Mana kata cinta yang selalu bertubi-tubi Romeo gadangkan di telinganya saat setiap kali mereka membahas hadirnya wanita penjual rahim itu.

Manda bahkan sudah tidak yakin akan keteguhan hati suaminya. Sebab, saat hanya melihat Yuniar mengacak pinggingan untuk memaksanya mengantar segelas susu itu oun. Romeo tidak bisa memberi alasan untuk menolak.

Mungkin Kecurigaan Manda memang sungguh beralasan, sebab ini sudah dua jam Romeo berada dalam kamar wanita penjual rahim itu. Jika hanya paksaan dari sang ibu, mengapa lama? Mengganti pakaian, meraih kunci mobilnya. Manda pun memilih pergi dari rumah, sekedar untuk membuang stress akan permasalahan yang ia hadapi.

Padahal yang terjadi tidaklah seperti pikiran Manda. Romeo tidak berniat untuk lama di sana. Tapi, saat susu yang ia bawa tadi di letakkan di nakas. Romeo sudah segera beranjak pergi. Namun, pintu kamar itu di kunci dari luar. Belum lagi manik matanya juga tertuju pada atasan piayama yang Gisel pakai ternaik menampakkan perut buncit yang selama ini sangat ingin ia elus, raba dan ia ajak ngobrol dalam waktu yang tidak sebentar.

Romeo mendekat tepian ranjang, Bagai orang yang kehilangan akal sehat. Sungguh memulai komunikasi dengan baik pada calon penerus nama keluarga besarnya. Awalnya hanya pelan, tapi lama kelamaan tangan itu semakin nyasar saja tidak hanya di permukaan kulit perut. Tapi kadang ke bagian atas, bahkan juga terkurung di bagian bawah. Menyelinap bahkan lengket di pangkal paha Gisel yang secara alamiah semakin melembab karena ulahnya.

“Aku tau ini melanggar perjanjian kita. Tetapi, ini satu-satunya jalan yang bisa kulakukan agar anakku memiliki ikatan batin denganku, sebagai ayah biologisnya.” Ucap Romeo sebelum benar-benar melakukan sesuatu yang tentu akan menghasilkan enzim endorphin seperti saran dokter kandungan pada mereka.

“Aaah … ini tidak benar.” Serkah Gisel yang terbangun karena tangan yang membuat bagian tubuhnya melembab di bawah sana. Ia tadi tertidur, dan bermimpi sangat indah. Antara sadar dan tidak sadar ia merasakaan rabaan lembut pada perutnya, lalu terasa nyaman bagian dadanya seperti sedang di pijat-pijat, tetapi anehnya justru lebih lama di bagian bawahnya yang ia rasa semakin bsah dan terasa nyata.

Gisel duduk memperbaiki atasan piyama yang bahkan sudah tak terkancing semua. Ya … hanya tersisa kain melintang menutupi dadanya yang terlihat berisi makin penuh karena pengaruh hormone kehamilannya.

“Maaf … ia aku tau ini salah. Aku hanya ingin memastikan jika asupan gizi calon anakku cukup dari dalam kandungan.” Wajah Romeo memerah menahan sesuatu. Ia dalah pria dewasa yang normal. Bukankah ia sendiri yang berkata. Bahkan orang gila di luar sana pun bisa hamil jika memnag di settubuhi. Lalu apa bedanya kini ia dengan orang tak waras di luar sana. Saat melihat pemandangan yang baginya begitu exotis, seolah memanggil nalurinya untuk melakukan hal yang baginya wajar.

“Cukuplah ibumu memperlakukan dengan sangat baik selama mengandung. Sebab semua menu makanan sehat yang beliau sajikan setiap hari untukku. Jika hanya kecukupan gizi yang ingin kamu pastikan pada calon anakmu ini. Tapi, tolong janganlah juga, kamu pun memberikan hal lebih dari kecukupan lahiriahku. Aku merasa tak pantasmenerimanya.” Gisel mengatakan hal itu dengan begitu sendu.

Bagaimanapun, Gisel berlatar baik. Dia bukan wanita penjual diri seperti kebanyakan wanita di klub malam. Ia murni hanya sebagai seorang korban dari hutang suaminya yang bahkan kini dengan beraninya membawa pergi anak mereka.

Gisel masih dapat berpikir lurus, sadar jika uang 200 juta sungguh telah ia dapatkan dari Romeo. Kini ia bahkan telah hamil sesuai permintaan si empunya uang. Masakan ia lari begitu saja untuk mengakhiri kesepakatannya dengan Romeo perihal keinginannya untuk memiliki buah hati. Gisel bukan tipe kacang lupa pada kulitnya. Kini, ia bahkan sudah menjadi kaya setelah rahimnya terisi janin. Tapi, itu bukan alasan untuk benar-benar pergi dan mengingkari semuanya.

“Gizi bauk saja tidak cukup untuk membuat anakku sehat.” Entah apa yang marasuki Romeo. Sehingga malam itu, sorot matanya terlihat sangat begitu menginginkan Gisel. Perut tak rata, dada padat berisi di balik kain bercup itu, sungguh indah ia lihat. Tidak … jika hanya dengan matanya ia melihat, itu tidak masalah. Tidak akan mengundang sesuatu yang membuatnya menuntut untuk lebih.

Justru tangan yang terkurung dalam kain segitiga di bawah tadi yang mampu membangunkan benda miliknya yang sepertinya merindukan, tempatnya bermuara bahkan pernah sebelumnya ia rasakan. Dan itu luar bisa, juga diam-diam ia rindukan.

“Tidak Tuan Romeo … ini tidak benar. Kita sungguh sudah melanggar isi perjanjian yang kita sepakati bersama.” Tolak Gisel berusaha menjauhkan diri dari pelukan Romeo yang ia rasa semakin dekat bakhan melekat. Bibirnya yang melekat, tertaut pada bibir Gisel. Tak sengaja terbuka saat ia berbicara. Bermaksud mengingatkan jika mereka tak pantas melanggar kesepakatan.

“Permiisi … aku hanya ingin menyapa calon buah hatiku.” Kalimat terakhir Romeo sebelum ia melucutu semua pakaian yang menempael di tubuhnya, setelah iapun berhasil membuat tubuh ibu hamil itu tidak tertutup sehelai benang pun.

Gisel hanya mampu menggigit bibirnya sendiri, saat kepala Romeo kadang ke kanan kadang ke kiri. Memberi keadilan pada buahan dua yang ia lihat semakin kencang di depannya, sungguh semakin menantang baginya untuk di lahap.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

bunda n3

bunda n3

modus kamu Romeo...

2024-05-24

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

aaahhhh bisaaa aja romeo 😅😅😅😅😅😅🤭🤭🤭🤭😂😂😂

2023-08-02

1

Juan Sastra

Juan Sastra

bilang aja candu romeo ggak perlu munak deh...ggak juga pakai modus segala , embel embel demi vitamin anak , emang dasarnya nagih kan. " huh "

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : TARGET
2 BAB 2 : PERJANJIAN
3 BAB 3 : BONUS
4 BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5 BAB 5 : PINGSAN
6 BAB 6 : MANDA GUSAR
7 BAB 7 : MENJADI RATU
8 BAB 8 : PABRIK ANAK
9 BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10 BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11 BAB 11 : ANAK HARAM
12 BAB 12 : PERASAAN ANEH
13 BAB 13 : BONEKA MAINAN
14 BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15 BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16 BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17 BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18 BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19 BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20 BAB 20 : ULAH MANDA
21 BAB 21 : PENGENDALI
22 BAB 22 : MARUK
23 BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24 BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25 BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26 BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27 BAB 27 : TETAP PERGI
28 BAB 28 : DOPPING
29 BAB 29 : HARUS MENIKAH
30 BAB 30 : PEMBEBASAN
31 BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32 BAB 32 : NIKAH PAKSA
33 BAB 33 : OBAT PELANGSING
34 BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35 BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36 BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37 37 : PERINGATAN ROY
38 BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39 BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40 BAB 40 : JUAL MAHAL
41 BAB 41 : ANAK KITA
42 BAB 42 : ISTRI BARU
43 BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44 BAB 44 : SAKIT
45 BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46 BAB 46 : DUKA
47 BAB 47 : RAWAT INAP
48 BAB 48 : BERTEMU GAVY
49 BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50 BAB 50 : BAYI BESAR
51 BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52 BAB 52 : BOSAN
53 BAB 53 : GANTI ISTRI
54 BAB 54 : KOMITMEN
55 BAB 55 : ONIEL ROMERO
56 BAB 56 : STATUS GISEL
57 BAB 57 : GOYAH
58 BAB 58 : LEBIH SEGAR
59 BAB 59 : ISTRI ROY
60 BAB 60 : PINTU AJAIB
61 BAB 61 : AKTA CERAI
62 BAB 62 : TAK PANTAS
63 BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64 BAB 64 : SUAMI LAPAR
65 BAB 65 : AKTA CERAI
66 Ijin pilih
67 BAB 66 : GARIS DUA
68 BAB 67 : FITTING
69 BAB 68 : TEMAN KECIL
70 BAB 70 : PRINSIP LAMA
71 BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72 BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73 BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74 BAB 75 : TELEPON ISENG
75 BAB 76 : KELAINAN JIWA
76 BAB 77 : TAMAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 : TARGET
2
BAB 2 : PERJANJIAN
3
BAB 3 : BONUS
4
BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5
BAB 5 : PINGSAN
6
BAB 6 : MANDA GUSAR
7
BAB 7 : MENJADI RATU
8
BAB 8 : PABRIK ANAK
9
BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10
BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11
BAB 11 : ANAK HARAM
12
BAB 12 : PERASAAN ANEH
13
BAB 13 : BONEKA MAINAN
14
BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15
BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16
BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17
BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18
BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19
BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20
BAB 20 : ULAH MANDA
21
BAB 21 : PENGENDALI
22
BAB 22 : MARUK
23
BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24
BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25
BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26
BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27
BAB 27 : TETAP PERGI
28
BAB 28 : DOPPING
29
BAB 29 : HARUS MENIKAH
30
BAB 30 : PEMBEBASAN
31
BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32
BAB 32 : NIKAH PAKSA
33
BAB 33 : OBAT PELANGSING
34
BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35
BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36
BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37
37 : PERINGATAN ROY
38
BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39
BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40
BAB 40 : JUAL MAHAL
41
BAB 41 : ANAK KITA
42
BAB 42 : ISTRI BARU
43
BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44
BAB 44 : SAKIT
45
BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46
BAB 46 : DUKA
47
BAB 47 : RAWAT INAP
48
BAB 48 : BERTEMU GAVY
49
BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50
BAB 50 : BAYI BESAR
51
BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52
BAB 52 : BOSAN
53
BAB 53 : GANTI ISTRI
54
BAB 54 : KOMITMEN
55
BAB 55 : ONIEL ROMERO
56
BAB 56 : STATUS GISEL
57
BAB 57 : GOYAH
58
BAB 58 : LEBIH SEGAR
59
BAB 59 : ISTRI ROY
60
BAB 60 : PINTU AJAIB
61
BAB 61 : AKTA CERAI
62
BAB 62 : TAK PANTAS
63
BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64
BAB 64 : SUAMI LAPAR
65
BAB 65 : AKTA CERAI
66
Ijin pilih
67
BAB 66 : GARIS DUA
68
BAB 67 : FITTING
69
BAB 68 : TEMAN KECIL
70
BAB 70 : PRINSIP LAMA
71
BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72
BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73
BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74
BAB 75 : TELEPON ISENG
75
BAB 76 : KELAINAN JIWA
76
BAB 77 : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!