BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN

Siapakah Romeo yang hanyalah manusia biasa. Lelaki normal yang tak dapat menolak akan sodoran daging mentah di hadapannya. Sekali permainan luar biasa nan liar tadi bahkan sanggup membuatnya menambah nominal yang akan ia berikan. Apalagi sekarang Gisel sudah menyerangnya dalam rendaman air hangat pada sebuah bak besar tang tentu sangat muat untuk dua orang di budak oleh naapsu.

Gisel salah memilih lawan. Ia hanya wanita mungil. Seorang ibu rumah tangga yang kadang hanya di beri nafkah batin 3 hari sekali, bahkan hanya seminggu sekali. Tentu saja ia kelelahan saat malam itu Romeo bahkan menggempurnya hingga 3 kali dan hampir pagi. 

Tidak ada senyum sumringah. Tidak ada debaran aneh saat kedua tubuh itu saling bertautan. Tidak ada pula, kata aku cinta padamu. Saat keduanya sampai pada puncak pelepasan. Sebab ini hanya tentang hubungan simbiosis mutualisme. Gisel bertindak sebagai penjual yang melayani kliennya dengan luar biasa. Pun Romeo, bertindak sebagai pembeli yang menikmati setiap layanan yang penjual berikan untuknya. 

Senyum Romeo tersungging menatap tubuh yang masih bergelung dengan selimut yang sebelumnya mereka pakai bersama. Sebelum sungguh pergi meninggalkan wanita beranak satu yang sudah bersepakat padanya untuk memberinya keturunan, walau tanpa cinta.

Tersisa Gisel dalam kamar hotel, mengerjabkan matanya. Memastikan akan keberadaanya, mengumpulkan serpihan nyawanya yang sempat terberai, mengembara di alam bawah sadarnya.

“Hah … sudah pukul 11. Celaka, aku bahkan lupa dengan misi penyelamatan anakku sendiri.” Monolognya sendiri. Sambil melihat nakas di sisi kirinya.

“Waktumu hanya tersisa dua jam dari sekarang…!!! Kalau masih ingin anakmu ini bernyawa.” Isi sebuah pesan singkat pada ponsel Gisel.

Siapa lagi pengirimnya, kalau bukan dari para penagih hutang yang kejam itu.

Buru-buru Gisel beranjak dari tempat tidur yang acak-acakan sisa pertempurannya semalam dengan Romeo.

“Astaga …bajuku bahkan tidak layak untuk di pakai kembali.” Gusarnya melihat pakaian yang berserakan di lantai, bahkan sudah beraroma tak sedap juga basah, sisa perbuatannya mereka semalam.

“Makanlah. Aku tidak mau kamu kurang gizi saat akan mengandung anakku.” Isi secarik kertas di dekat nampan berisi makanan dan susu yang sudah dingin itu. 

“Oh … pria baik.” Puji Gisel sedikit tersenyum melihat perhatian kecil dari Romeo klien ranjangnya .

Tidak hanya makanan sehat yang Romeo siapkan. Tapi, di ujung temat tidur itu Sudah terdapat pakaian baru yang sepertinya, memang sengaja di siapkan untuknya.

“Ya Tuhan … berilah keberuntungan untuk pria manis ini. Dia sungguh malaikat penyelamat hidupku.” Doa Gisel sambil terburu-buru menyiapkan diri untuk mandi dan bergegas membawa satu tas uang berisi 200 juta, yang sungguh Romeo siapkan untunya. Demi membayar hutang Dandy, dan menjemput Gavy anaknya.

“Hanya bawa uang … !!!” Kembali pesan masuk ke ponsel Gisel. Ia hanya mendengus kesal membaca pesan yang masuk tersebut.

“Silahkan lapor polisi, jika kamu mau melihat otak anakmu tercecer di lantai akibat luka tembak.” Ancam penagih hutang itu kembali pada Gisel.

Jika perutnya tidak kosong dan tubuhnya lemas kehabisan tenaga akibat semalaman di gempur Romeo. Gisel tak berselera menikmati makanan yang Romeo siapkan untuknya. Tetapi, setelah ini yang ia hadapi adalah para bandit. Tentu saja ia perlu tenaga. Bagaimanapun ia harus kuat dan berhasil menyelamatkan anaknya dan melunasi hutang si suami brengseek Dandy itu.

Matahari sudah tinggi, dengan teriknya berada tepat di tengah bumi. Pertanda siang sungguh telah terbentang, menyapa dan melingkupi mahkluk hidup yang telah sibuk beraktifitas. Gisel sudah berada di tempat ia dan penagih hutang itu janjikan. Yaitu sebuah bangunan bekas gudang bertingkat dua. Jauh dari keramaian, juga hampir tak terlihat sebab di tutupi rerumputan yang tinggi hampir menyentuh atapnya.

Gisel bertubuh mungil tapi tidak dengan  nyalinya. Ia kini, bahkan sudah berdiri sendir dengan membawa uang tebusan di tangannya. Tanpa polisi sesuai permintaan dan ancaman si penagih hutang.. Gisel patuh, ia tak mau secoretpun kulit Gavy di sentuh oleh empat pria bengis kemarin. Apalagi membayangkan otak anaknya akan tercecer di lantai, Gisel bergidik mendengarnya.

“Mama … Gavy mau ketemu Mama ...” Itu suara Gavy saat para penculik itu mengijinkan Gavy bervideocall dengan sang ibu. Wajah itu baik, taka da pias takut dan khawatir di sana. Hanya rengekan rindu pada sang ibu, sebab ini perngalaman pertama mereka tak saling betemu dalam satu malam.

“Iya, Sayang. Ini Mama jemput Gavy ya nak. Sudah makan, Sayang?? Mama rindu …” Jawab Gisel dengan mata berkaca-kaca. Semalam tanpa anak di sisi membuat hatinya gundah, di tambah bayangan percumbuannya dengan Romeo semalam semakin membuatnya merasa bersalah. Namun, puas. Telah bisa menyelesaikan masalah ekonomi keluarga yang …ah, Entah. Apakah rumah tangganya akan tetap utuh setelah Dandy menipu dan ia menjual diri.

Belum sempat Gavy membalas pertanyaan sang ibu. Sambungan Video call itu sudah terputus. Membuat Gisel makin mempercepat langkahnya untuk menuju tempat yang ia akan tuju.

“Tetap berdiri di tempatmu …!!!” suara nyaring yang Gisel kenal itu menyeruak, dalam sebuah gudang kosong dan usang.

Ah Ya … Gisel sudah tiba di TKP. Ia  mematung, memilih patuh pada perintah itu. Sambil memindai kepejuru tempat, ingin segera mengethui di mana anaknya berada kini.

“Letakan tas itu di lantai …!!!” Perintah lanjutan yang Gisel dengar. Namun, tak dapat ia lihat dari mana asal suara orang yang memerintahnya.

“Tidak mau …!!!” Jawab Gisel lantang. Gisel tidak mau menyerahkan ta situ sebelum melihat anaknya.

“Letakan …!!!” Geram suara itu kejam.

“Serahkan dulu anakku. Maka kalian bisa mendapatkan uang yang kalian ingnkan.” Gisel pemberani, tak pantang baginya untuk menyerah begitu saja, sampai melihat wujud anaknya, sungguh dalam keadaan baik-baik saja.

Duuuaar!!!

Suara letusan pistol terdengar satu kali. Entah mengenai apa?

“Kamu mau pistol ini, ku letakkan di dahi anakmu?” tanya Suara itu kembali.

Nyali Gisel ciut. Mana ia berani menukarkan nyawa anaknya dengan satu tas berisi 200 juta yang bahkan dengan mudah ia dapatkan. Segera ia melempar tas berisi uang itu ke arah depan. Terlihat dua orang keluar dari persembunyiannya untuk memungut dan membuka isinya.

“Sungguh boss. Ini uang.” Lapor dua orang yang memeriksa isi tas yang Gisel lempar tadi.

“Mana anakku …?” tanya Gisel geram. Berlari ke dua orang yang memegang tas tadi. Bermaskud berusaha akan merebut kembali.

“Mama … Gavy sama Papa di si ...” Suara anak kecil terdengar nyaring dari arah yang tidak ia tau di mana berada. Sepertinya dari atas loteng. Namun suara itu terpotong dengan sendirinya. Mungkin mulutnya  sudah di bekap oleh seseorang.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

bunda n3

bunda n3

ternyata Dandy otaknya

2024-05-24

0

Carlina Carlina

Carlina Carlina

dandy kurang ajar yaaa😡😡😡😡😡

2023-08-01

1

Muslimah Lirik

Muslimah Lirik

kurang ajar si Dandy

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : TARGET
2 BAB 2 : PERJANJIAN
3 BAB 3 : BONUS
4 BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5 BAB 5 : PINGSAN
6 BAB 6 : MANDA GUSAR
7 BAB 7 : MENJADI RATU
8 BAB 8 : PABRIK ANAK
9 BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10 BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11 BAB 11 : ANAK HARAM
12 BAB 12 : PERASAAN ANEH
13 BAB 13 : BONEKA MAINAN
14 BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15 BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16 BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17 BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18 BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19 BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20 BAB 20 : ULAH MANDA
21 BAB 21 : PENGENDALI
22 BAB 22 : MARUK
23 BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24 BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25 BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26 BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27 BAB 27 : TETAP PERGI
28 BAB 28 : DOPPING
29 BAB 29 : HARUS MENIKAH
30 BAB 30 : PEMBEBASAN
31 BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32 BAB 32 : NIKAH PAKSA
33 BAB 33 : OBAT PELANGSING
34 BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35 BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36 BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37 37 : PERINGATAN ROY
38 BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39 BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40 BAB 40 : JUAL MAHAL
41 BAB 41 : ANAK KITA
42 BAB 42 : ISTRI BARU
43 BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44 BAB 44 : SAKIT
45 BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46 BAB 46 : DUKA
47 BAB 47 : RAWAT INAP
48 BAB 48 : BERTEMU GAVY
49 BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50 BAB 50 : BAYI BESAR
51 BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52 BAB 52 : BOSAN
53 BAB 53 : GANTI ISTRI
54 BAB 54 : KOMITMEN
55 BAB 55 : ONIEL ROMERO
56 BAB 56 : STATUS GISEL
57 BAB 57 : GOYAH
58 BAB 58 : LEBIH SEGAR
59 BAB 59 : ISTRI ROY
60 BAB 60 : PINTU AJAIB
61 BAB 61 : AKTA CERAI
62 BAB 62 : TAK PANTAS
63 BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64 BAB 64 : SUAMI LAPAR
65 BAB 65 : AKTA CERAI
66 Ijin pilih
67 BAB 66 : GARIS DUA
68 BAB 67 : FITTING
69 BAB 68 : TEMAN KECIL
70 BAB 70 : PRINSIP LAMA
71 BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72 BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73 BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74 BAB 75 : TELEPON ISENG
75 BAB 76 : KELAINAN JIWA
76 BAB 77 : TAMAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 : TARGET
2
BAB 2 : PERJANJIAN
3
BAB 3 : BONUS
4
BAB 4 : BUKAN PENCULIKAN
5
BAB 5 : PINGSAN
6
BAB 6 : MANDA GUSAR
7
BAB 7 : MENJADI RATU
8
BAB 8 : PABRIK ANAK
9
BAB 9 : NERAKA DI RUMAH SENDIRI
10
BAB 10 : MELANGGAR JANJI
11
BAB 11 : ANAK HARAM
12
BAB 12 : PERASAAN ANEH
13
BAB 13 : BONEKA MAINAN
14
BAB 14 : MENENANGKAN DIRI
15
BAB 15 : PENYESALAN YUNIAR
16
BAB 16 : PERMOHONAN GISEL
17
BAB 17 : YOU MY EVERITHING
18
BAB 18 : KETEGASAN KEYNAN
19
BAB 19 : PERINGATAN MANDA
20
BAB 20 : ULAH MANDA
21
BAB 21 : PENGENDALI
22
BAB 22 : MARUK
23
BAB 23 : KEDATANGAN MANDA
24
BAB 24 : PERUBAHAN GISEL
25
BAB 25 : KETIDAK PERCAYAAN
26
BAB 26 : KEJUJURAN MANDA DAN GISEL
27
BAB 27 : TETAP PERGI
28
BAB 28 : DOPPING
29
BAB 29 : HARUS MENIKAH
30
BAB 30 : PEMBEBASAN
31
BAB 31 : PASANGAN KUMPUL KEBO
32
BAB 32 : NIKAH PAKSA
33
BAB 33 : OBAT PELANGSING
34
BAB 34 : GARA-GARA MANGGA
35
BAB 35 : AKU TETAP SUAMINYA
36
BAB 36 : AKU BUKAN TUHAN
37
37 : PERINGATAN ROY
38
BAB 38 : AKU TALAK KAMU
39
BAB 39 : MENEMUKAN SEMUA BUKTI
40
BAB 40 : JUAL MAHAL
41
BAB 41 : ANAK KITA
42
BAB 42 : ISTRI BARU
43
BAB 43 : MEMASAKLAH UNTUKKU
44
BAB 44 : SAKIT
45
BAB 45 : NASIHAT YUNIAR
46
BAB 46 : DUKA
47
BAB 47 : RAWAT INAP
48
BAB 48 : BERTEMU GAVY
49
BAB 49 : AKU SAYANG KAMU
50
BAB 50 : BAYI BESAR
51
BAB 51 : BELAJAR MENCINTAI
52
BAB 52 : BOSAN
53
BAB 53 : GANTI ISTRI
54
BAB 54 : KOMITMEN
55
BAB 55 : ONIEL ROMERO
56
BAB 56 : STATUS GISEL
57
BAB 57 : GOYAH
58
BAB 58 : LEBIH SEGAR
59
BAB 59 : ISTRI ROY
60
BAB 60 : PINTU AJAIB
61
BAB 61 : AKTA CERAI
62
BAB 62 : TAK PANTAS
63
BAB 63 : PENGAKUAN GISEL
64
BAB 64 : SUAMI LAPAR
65
BAB 65 : AKTA CERAI
66
Ijin pilih
67
BAB 66 : GARIS DUA
68
BAB 67 : FITTING
69
BAB 68 : TEMAN KECIL
70
BAB 70 : PRINSIP LAMA
71
BAB 71 : SUDAH JADI RATU
72
BAB 73 : TAWARAN MENARIK
73
BAB 74 : SIAPKAN UANGNYA
74
BAB 75 : TELEPON ISENG
75
BAB 76 : KELAINAN JIWA
76
BAB 77 : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!