" Gila yaa, si Zian. Ternyata doi anak orang kaya. Tidak menyangka aku, rumahnya sebesar itu. Tapi kenapa Zian sering naik bis sekolah yaa ?? " Cerocos Farid sambil melirik Deny yang sedang kosentrasi menyetir.
Deny menggedikan bahunya. " Sepertinya keluarga Zian banyak konflik. Kau tidak dengar tadi, Zian bilang dia ingin pulang di panti asuhan dan tempatnya bukan di rumahnya. Kasihan juga aku lihat Zian, sepertinya hubungannya dengan Abinya tidak baik baik saja " Sahut Deny tanpa mengalihkan pandangannya.
" Iya kayanya. Mana dia manggil Om lagi ke Abinya. Atau memang itu bapak tirinya yaa ?? Tapi, bapak tiri kok mirip banget "
" Nggak tahu. Tapi kayanya Abinya itu sayang banget pada Zian. Tidak sedikitpun dia terlihat marah dengan ucapan Zian "
" Hhff..masalah hidup Zian terlalu rumit. Ternyata di balik wajah yang sempurna, ada masalah yang terlalu pelik untuk bisa dicerna oleh kita.. Hhft "
" Mmm..satu lagi. Itu Abinya kaya tidak asing deh....kaya pernah ketemu " Ujar Deny dengan nada meragu.
" Iya.kaya pernah ketemu tapi tidak tahu di mana " Tukas Farid sambil mengernyitkan keningnya.
***
Tatapan kosong mata Syifa mencoba menembus pekat malam. Bintang bintang terlihat bergelayut manja di kaki lengkung langit yang melingkupi kota. Udara dingin yang berhembus tidak membuat Syifa harus berlalu dari tempatnya berdiri.
Langit cerah bertabur bintang. Sungguh menjadi pemandangan yang kontras dengan suasana hati wanita cantik berumur akhir tiga puluhan ini.
Wajah cantik itu terlihat sangat mendung. Sesekali terdengar helaan nafas berat keluar dari bibir merah muda milik dari perempuan tiga anak ini.
" Aku gagal mendidik anakku. Ampuni aku Ya Allah !! " Rintih suara Syifa terdengar lirih.
" Apa ini hukuman dariMu karena di masa lalu aku menyepelekan hukum perkawinan. Dengan seenaknya aku mengikuti emosiku, meninggalkan suami karena kemarahan " Desahnya lagi dengan wajah gelisah. Sungguh dia menyesali perbuatannya di masa lalu. Dia terlalu mementingkan ego dan emosinya sampai lupa bagaimana hakikatnya hukum pernikahan. Dia keluar dari rumah tanpa ridho suami, hanya dengan alasan kesakitannya.
" Grepp "
Sebuah lengan kekar tiba tiba melingkar sempurna di pinggang rampingnya, sontak membuatnya sedikit terjengkit kaget.
" Abi !! "
" Umi kaget " Lirih suara Syifa saat menoleh ke arah Maliq.
" Dingin di sini, Mi. Masuk, tidak boleh berlama lama di luar. Udara malam tidak baik untuk kesehatan " Ucap Maliq lembut seraya mengecup pucuk kepala istrinya yang tertutup jilbab. Dia tahu, saat ini istrinya sedang sedih dan kecewa.
" Bagaimana kakak, Bi ?? " Tanya Syifa tanpa menanggapi perkataan Maliq tadi.
" Dia sudah tidur. Abi mohon, Umi jangan kasar padanya. Dia tidak sengaja mabuk, Mi. Kasihan kakak, sedari kecil dia hidup tertekan karena kesalahan Abi " Desis Maliq sendu. Dia merasa sangat bersalah pada anak laki lakinya itu.
Syifa membalikan badannya menghadap ke arah Maliq.
" Umi gagal mendidik anak Umi, Bi. Umi tidak marah pada kakak. Umi marah pada diri Umi. Umi hanya sedih melihat kakak selalu terkungkung pada masa lalu yang dia tidak inginkan. Sering Umi ingin mencoba menjelaskan pada kakak, tapi dia selalu menghindari Umi.
" Sstt...ini bukan salah siapa siapa. Ini adalah ujian dari Allah dan sedikit peringatan tentang kesalahan Abi di masa lalu. Kita coba mendekati kakak pelan pelan. Kita pake metode yang lain lagi, dan kita akan fikirkan bagaimana caranya " Ujar Maliq lembut seraya mengusap lembut kedua sisi pipi istrinya yang seperti tidak pernah tua.
" Dengan cara bagaiamana lagi, Bi ?? Sedangkan dia tidak mau seatap dengan kita. Dia lebih memilih tinggal di panti asuhan ketimbang tinggal di sini. Dia anak yang keras kepala " Desah Syifa putus asa.
Maliq terkekeh mendengar ucapan terakhir dari istrinya. " Hmm...keras kepala. Ingat dia adalah anak kita. Keras kepalanya perpaduan antara seorang Maliq Ahdan dan Nursyifa, right ?? " Timpal Maliq sedikit bercanda. Dia ingin mengurai kesedihan istrinya.
Syifa memajukan bibirnya dengan wajah ditekuk cemberut. " Siapa yang keras kepala ?? " Ucapnya ketus. Wajahnya merah sedikit menyadari ucapan Maliq yang ada benarnya. Dalam hatinya terdalam, dia mengakui bahwa benar dia keras kepala di masa lalunya.
" Istriku !! " Tukas Maliq sambil mengedipkan matanya sebelah untuk menggoda sang istri.
" Iishh.. Abi juga keras kepala !! " Rajuk Syifa tidak terima.
" Loh...Abi memang bilang tadi keras kepalanya perpaduan antara Maliq Ahdan dan Nursyifa " Ucap Maliq mengakui setengah menggoda lalu memeluk istrinya sambil terkekeh pelan.
" Oh ya, Mi. Valen pulang sama sopirnya tadi. Mau pamit sama Umi, tapi dia sungkan. Jadi titip pesan lewat Abi, katanya dia pulang ke rumahnya " Ujar Maliq sambil mengurai pelukannya.
" Astagfirullah...Umi sudah lupa pada Valen. Kasihan gadisnya Umi pulang tanpa sepengetahuan Umi. Umi fikir dia menginap di sini seperti biasa " Gumam Syifa sendu.Dia merasa seperti mengabaikan Valen.
" Nggak apa, Mi. Valen mengerti kok keadaan Umi. Malah sempat lagi Valen bersihkan muntahan kakak sebelum pulang. Lagian juga Willy sama Gladis ada rumahnya. Baguslah Valen banyak banyak bersama kedua orang tuanya " Ungkap Maliq yang disambut pelototan oleh Syifa.
" Apa ?? Valen membersihkan muntahan Kakak ?? " seru Syifa setengah terpekik.
Maliq mengangguk pelan. " Iya. Dia melarang Abi atau Bu Ati membersihkannya. Katanya kasiahan kakak nanti berdosa, yang bersihkan kotoran orang tua. Jadi dia menawarkan diri karena dia lebih muda dari kakak "
" Masyaa Allah.. Anak itu !! Andai dia seiman dengan kita, Bi. Umi ingin menjadikan dia menantu kita " Desis Syifa dan ditanggapi kekehan dari dang suami.
" Cukup dia jadi anak kesayangan kita, Mi. Tidak mungkim Zian Valen akan menikah " Tukas Maliq sambil mengelus kepala Syifa yang tertutup Jilbab.
Syifa hanya tersenyum kecut tanpa berucap lagi.
" Masuk, Mi !! Malam sudah larut. Kita bicara di dalam saja " Ujar Maliq mendongak menap langit lalu menuntun istri masuk ke dalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Senja Ariestya
hhuuuhh..banyak typo😥😥
2022-11-30
0
✨Nana✨
Harus jd menantumu itu valen nya lo syifa,,,psti nnti ada hidayah utk valen. Q krng setuju klo sm farah ya(lupa q sm anak fandy) kyknya terlalu nempel sm zian ky ulet bulu deh🤭🤭😆😆
2022-11-30
2
Rina Astini
sering 2 update
2022-11-30
1