" Zian !! mau yaa..menghadiri undangannya Ferdy !! Dia lagi sweet seventeen loh... " Bujuk Farid pada Zian.
" Ferdy sangat mengharapkan kehadiranmu. Biar bagaimana dia itu teman satu club dengan kita " Deny ikut menimpali membujuk Zian.
Zian menatap tajam ke arah kedua sahabatnya.
" Aku tidak suka dengan pesta, tepatnya tidak biasa dengan pesta. Apalagi dengan yang namanya ulang tahun " Tegas Zian.
" Tapi kan ini hanya menghargai undangan teman kita. Janji deh, kita cuman datang sebentar lalu pulang. Begitu kan Farid ?? " Deny tidak putus asa membujuk Zian.
" Hhft..baiklah. Cuma datang sebentar kan ?? Soalnya Insyaa Allah, ahad besok aku ikut rombongan dakwah bersama mahasiswa UIN " Zian akhirnya mengambil keputusan dengan berat. Dia hanya ingin menghargai Ferdy orang yang mengundangnya. Ferdy adalah teman satu club basketnya. Mereka memang beda kelas, tapi Zian cukup mengenal Ferdy karena sering latihan bersama.
" Nah..gitu dong. Insyaa Allah kita bertiga hanya datang sebentar lalu kita cabut, okey ?! " Farid sumringah mendengar persetujuan dari Zian.Dia melakukan highfive dengan Deny.
Mereka berdua sangat senang, Zian ikut ke pesta. Suatu hal yang langka dan hampir tidak pernah, Zian pergi party seperti yang biasa remaja seumurannya lakukan.
" Aku sholat dhuha dulu " Pamit Zian meninggalkan kedua sahabatnya.
Malam harinya.
Zian mengendarai motor sport hadiah dari kedua adiknya dengan kecepatan rendah. Dia ingin menikmati semilir angin malam yang terasa sejuk.
" Kalian di mana ?? " Zian menelpon Farid ketika dia sudah tiba di parkiran cafe tempat pesta akan dilangsungkan.
" Oke aku ke sana !! " Zian menutup panggilan telponnya lalu melangkah masuk ke dalam cafe.
Suasana Cafe sudah terlihat ramai saat Zian masuk. " Sepertinya Ferdy membooking cafe ini khusus perayaan ulang tahunnya " Gumam Zian.
Atensi orang yang berada dala cafe teralihkan ketika Zian memasuki cafe terutama kaum hawa. Zian yang berpenampilan sederhana malam ini, berbeda dengan penampilan teman temannya. Tapi hal ini berhasil menarik perhatian orang.
Dia memakai kemeja flanel warna hitam dengan kaos oblonk untuk dalaman berwarna putih, sangat kontras dengan kulitnya berwarna putih cerah.
" Waah Zian..!! " pekik beberapa gadis sumringah melihat Zian.
Zian acuh. Dia melanjutkan langkahnya mencari kedua sahabatnya.
" Zian !! Sini !! Pekik suara Farid memanggil Zian sambil melambaikan tanganbya. Terlihat Deny dan Farid sedang duduk di salah satu meja sebelah sudut.
" Mana Ferdy ?? " Tanya Zian pada kedua sahabatnya sambil mendudukan bokongnya di kursi yang bersisian dengan Farid.
" Tidak tahu ke mana. Tadi dia di sini " Jawab Deny sambil menyeruput minumannya.
" Ck..ayo kita temui dia, lalu kita pergi dari sini " Ucap Zian sedikit menaikan nada suaranya karena suara berisik dalam cafe.
" Santailah dulu, bro !! Inikan malam minggu " Ujar Farid terkekeh sambil menepuk bahu Zian.
Zian tak menanggapi. Dia hanya memutar bola matanya jengah. Dia hanya ingin cepat cepat pergi dari tempat itu.
" Silahkan diminum dulu, kakak !! " Tiba tiba seorang pelayan laki laki datang meletakan minuman di depan Zian sambil tersenyum ramah.
Zian mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada pelayan tersebut. Dia melirik sekilas minuman yang diletakan oleh pelayan itu yang memiliki warna yang sama dengan minuman yang sedang di minum oleh kedua sahabatnya.
" Pas banget lagi haus " Gumamnya seraya menuguk habis minuman berwarna merah itu.
Zian mengerutkan dahinya. " Minuman apa ini ?? Kenapa rasanya sangat aneh. Bukan seperti sirup yang biasa aku minum " Batin Zian sambil menatap gelas di tangannya yang telah kosong.
Farid yang melihat ekspresi wajah Zian langsung bertanya. " Kenapa ?? " Tanya Farid karena melihat raut wajah Zian yang aneh.
" Ini sirup apa ?? Kenapa rasanya kaya teh tawar, agak sepat " Jawab Zian sambil menggelengkan kepalanya yang terasa pusing.
Farid dan Deny saling melempar pandangan lalu menatap gelas mereka yang masih tersisa sedikit minuman.
" Ah..ini sirup biasa dan rasanya sangat manis " sahut Deny seraya menyesap minumannya.
" Iya..ini manis. Tidak sepat " Timpal Farid sambil mengernyitkan keningnya.
" Heeh..kenapa kalian berdua ada tiga ?? " Seru Zian dengan suara serak. Wajah merah padam dengan netranya yang sayup.Dia mengulurkan tangannya sambil melambai lambai mencoba meraba wajah sahabatnya dari jauh.
" Astagaa...Zian kenapa ?? " Pekik Farid terkejut melihat raut wajah Zian.
Denypun ikut terkejut.
" Hee..hee..wajah kalian bedua lucu. Tambah jelek " Zian terkekeh sambil berusaha berdiri, tapi kembali jatuh karena kehilangan keseimbangan.
" Den..Sepertinya Zian mabuk !! Astagaa !! Kenapa bisa ?? " Farid semakin panik dan mendekat ke arah Zian.
" Iya Rid..ayo kita antar pulang !! Bahaya kalau ada yang lihat Zian mabuk, bisa rusak nama baiknya sebagai ketua OSIS " Timpal Deny cemas sambil mengangkat tubuh Zian ingin memapahnya.
" Eeh tunggu dulu !! Kita tidak tahu alamat Zian di mana !! " Imbuh Deny pada Farid.
" Ya Tuhan..iya kita tidak tahu alamat Zian " Tukas Farid sambil menepuk jidatnya merasa frustasi.
" Jangan pegang pegang !! Kenapa kalian berdua berani pegang tanganku ?? " Sentak Zian dengan suara meracau sambil menepis tangan kedua sahabatnya yang ingin memapahnya keluar.
" Sst..Zian !! Kau mabuk. Sini kita antar ke rumahmu, tapi kami tidak tahu alamatmu " Ujar Farid setengah berbisik pada Zian.
" Siapa yang mabuk ?? Aku ?? Haa..haa...tidak boleh mabuk !! Itu perbuatan yang tercela " Zian tergelak lalu meracau semakin tidak jelas sambil menunjuk nunjuk wajah Deny.
" Cckk...di mana alamatmu ?? Kami akan mengantarmu pulang !! " Sentak Deny sedikit kesal.
" Haa..haa...pulang di mana ?? Pulang sama Om Ahdan ?? Ha...haa..kalian tahu, dia itu Abiku. Tapi bukan..!! Ha..haa " Racau Zian semakin tebahak.
Hilang sudah Zian yang cool. Zian yang penuh kharisma. Semua hilang hanya karena segelas minuman yang dianggap oleh Zian sirup.
" Astagaa..Zian...ayo kita keluar !! " Deny mengacak rambutnya frustasi lalu menyeret tubuh Zian keluar dari cafe menuju mobilnya.
" kak Zian kenapa ?? " Celetuk seorang gadis tiba tiba sudah berada di samping Farid yang sedang memapah Zian.
Sontak Farid dan Deny menengok. " Kayanya dia mabuk " Jawab mereka berdua serentak setelah melihat siapa yang menegur mereka.
Sementara di sudut cafe. Seseorang menyeringai menatap Zian dan kedua sahabatnya.
" Rasain kau Zian. Terlalu perasaan suci. Andai tidak ada kedua sahabatmu songongmu itu, aku pastikan kau akan malu dan tidak berani menampakan wajahmu di sekolah " Umpat orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
MAY.s
Aku yakin ini pasti kerjaannya Alicia. Secara dia pernah disakiti dg ucapan Zian yg emang kelewatan menurutku sih
2023-07-26
0
✨Nana✨
mngkn itu valen yg akan nolong zian...smg tdk terjadi apa2 sm valen ya...kasian nantinya dia. Tahulah sikap zian sm valen ampun deh judesnya. Siapa ya yg jahat mencampur minuman zian itu ya?
2022-11-13
1