" Kakak !! " Pekikan remaja perempuan menghentikan langkah Zian yang hendak memasuki gerbang sekolahnya.
Zian menoleh ke asal suara. Nampak seorang gadis remaja berseragam putih biru berlari ke arah Zian.
" Dek " Zian mengulas senyum manis. Wajah tampannya sumringah melihat siapa yang berlari ke arahnya.
" Kakak jahat !! Farah tunggu-tunggu kakak datang ke rumah tapi kakak tidak datang. Kakak ingkar !! " Gadis cantik berjilbab putih itu memberenggut kesal. Dipukulnya bahu Zian dengan manja.
Zian terkekeh pelan. " Maaf, dek !! Bukan kakak mau ingkar, tapi kakak lagi sibuk. Sebentar lagi MOS untuk siswa baru, jadi kakak sibuk membuat persiapan. Pas pulang sekolah kakak sibuk di bengkel " Tutur Zian lembut memberi pengertian pada gadis berlesung pipi di depannya itu.
" Iya deh..iya deh.. Yang jadi ketua OSIS, lagi sibuk jadi lupa sama Farah " Kesal Farat dengan bibir cemberut.
" Maaf ya, dek !! " Ucap Zian sambil membelai lembut pucuk kepala yang ditutupi jilbab itu.
" Nih !! Titipan ibu. Kata ibu harus dihabisin biar kakak tidak sakit soalnya sering lupa sarapan. " Farah menyodorkan kotak bekal berwarna biru pada Zian lalu berbalik sambil menghentakan kakinya. Dia masih kesal pada Zian.
" Makasih dek, jangan marah lagi. Insyaa Allah sabtu besok kakak ke rumah. Bilang ke ibu juga terima kasih " Pekik Zian tapi tidak dihiraukan oleh Farah. Dia merajuk.
Zian hanya tersenyum melihat tingkah Farah. Dia hapal kebiasaan Farah. Farah merajuk hanya sebentar, lepas itu pasti sejam kemudian dia akan menghubungi Zian untuk minta maaf dan kembali ke mode manjanya.
Zian berbalik dan melanjutkan langkahnya kembali memasuki gerbang sekolah. Tanpa Zian sadari ada sepasang mata sedang memperhatikan interaksi Zian dan Farah.
" Gadis kecil itu lagi. Kenapa dia bisa sedekat itu pada Zian. Sikap Zian padanya tidak seperti pada perempuan lain. Apakah dia adik Zian ?? " Gumam pemilik mata itu penasaran.
" Aku harus mendekati gadis itu. Siapa tahu dia mau membantuku untuk mendekati Zian " Imbuhnya lagi dalam gumaman.
***
" Zian !! Jadi kan tading basket hari ini dengan SMA di sebelah ?? " Celetuk Deny teman Zian. Suasana ramai di kantin membuatnya harus menaikan nada suaranya.
Zian menatap datar sahabatnya tanpa suara lalu melanjutkan makannya dengan teratur. Deny sahabat Zian langsung nyengir kuda.
" Sorry, bro !! " Ujar Deny salah tingkah. Netra Zian memang menatapnya biasa tapi dia bisa mengartikan riak dalam netra itu. Dia tahu Zian sangat tidak suka diajak ngomong saat makan.
Zian menghabiskan makannya dan meneguk es teh hingga tandas yang tersisa di gelasnya.
" Memang jadwalnya kan hari ini ?? Kenapa haris ditanya lagi ?? " sarkas Zian seraya mengusap pelan mulutnya dengan tissu.
" Yaa mungkin saja ada perubahan jadwal " Ucap Deny tersenyum tipis.
" Hai..!! Boleh gabung ?? " Celetuk seorang gadis tiba tiba seraya menghenyakan tubuhnya di bangku yang bersebrangan dengan Zian dan Deny. Dia meletakan mangkok soto pas di depan piring makan Zian yang telah kosong.
Deny mendongak. " Alicia ?! " Deny melotot ke arah gadis itu. Dia mengisyaratkan agar Alicia segera pindah tapi tidak diindahkan oleh gadis cantik itu.
Deny menggeram kesal. Dia tahu Zian sangat tidak suka kalau ada perempuan yang berusaha mendekatinya.
" Deh..kiapa ngana Deny ?! Ini kan tempat umum. Wajar kita dudu di sini !! " protes Alicia geram melihat Deny melotot ke arahnya.
Zian menghela nafasnya lalu beranjak dari tempatnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Alicia.
" Aku duluan, Den. Habiskan makananmu, mubazir !! " Ucap Zian lalu melangkah pergi meninggalkan Deny.
" Yaaa salaam ...!! Ini cewe merusak suasana. Sudah tahu Zian alergi perempuan malah maksa dekat dekat " Gerutu Deny sambil buru buru menghabiskan makanannya. Dia ingat pesan Zian, harus menghabiskan makanan kalau tidak mubadzir.
" Deh..ngana pe teman itu aneh. Memangnya kita mo ba apa ?? Cuma da dudu sini lee " Tukas Alicia mencibir ke arah Deny.
Deny hanya mendengus kesal lalu buru-buru menghabiskan makanannya dan meninggalkan Alicia yang sedang menikmati soto di mangkoknya.
***
" Ya ..Assalamualaikum.Bunda !! " Zian menatap layar ponselnya yang sedang melakukan panggilan Vidio.
" Waalaikum salam warrahamatullahi wabarakatuh.. Anak bunda !! Kakak masih di sekolah nak ?? " Sahut suara lembut di seberang.
" Iya, bund. Kakak masih di sekolah. Bunda apa kabar ?? " Ujar Zian. Dia sedang melakukan panggilan vidio dengan Bunda Fatimah yang berada di pulau K.
Sejak Zian sekolah di pesantren. Maliq dan Syifa memutuskan kembali ke kota mereka. Dan usaha mini market mereka, dipercayakan pada Fatimah.
Walaupun Fatimah berlainan pulau dengan Syifa, tapi mereka intens saling bertukar kabar. Apalagi dengan Zian, Fatimah sangat sering menghubungi anak angkatnya tersebut sejak dia pulang dari pondok pesantren.
Panggilan Zian di tengah keluarga telah berubah sejak kelahiran adik ceweknya yang kembar. Dia lebih sering di panggil kakak. Itulah sebabnya bunda Fatimah memanggilnya kakak.
" Alhamdulillah baik, nak !! Kenapa kakak belum pulang sudah jam segini, nak ?? Inikan sudah jam empat " Kata Fatimah sambil menatap Zian yang masih memakai seragam dengan intens.
" Kakak mau tanding basket dulu, bund. Ini lagi di ruang ganti " Sahut Zian tersenyum. Dia sangat tahu bundanya itu sangat protect terhadapnya dan sangat hafal dengan jadwal Zian. Makanya tidak heran dia menelpon Zian saat ini karena dia fikir Zian sudah pulang dari setengah jam yang lalu.
" Ooh..ya sudah. Kakak ganti baju saja, nak !! Awas jangan keasikan main lupa sholat maghrib. Bunda tutup dulu yaa. Assalamu alaikum "
" Waalaikum salam warrahmatullahi wabarakatuh !! " Sahut Zian menutup panghilannya.
" Hhf..jadi rindu bunda " Gumam Zian sendu. Dia sangat merindukan wanita yang mengasuhnya dari kecil itu.
Sejak dia pulang ke kota Maliq. Dia belum bertemu secara langsung dengan Fatimah. Beda waktu dia masih mondok. Aslan dan Fatimah rutin mengunjunginya sebulan sekali.Pasangan suami istri itu tetap mengaggap Zian adalah anak kandung mereka walaupun mereka telah mengadopsi sepasang anak perempuan dan laki laki tapi tidak menggeser kedudukan Zian di hati mereka.
Tepukan lembut di bahunya membuat Zian terjengkit kaget.
" Rindunya di tahan dulu, bro. Lawan sudah ada di lapangan " Ujar Deny sahabatnya sambil tersenyum.
" Astagfirullah !! Dari kapan kau di situ ?? " Ucap Zian kesal pada sahabatnya itu.
" Dari sejak kau lagi kangen kangenan sama bundamu. Ternyata bundamu itu cantik juga yaa " Sahut Deny usil.
Zian mendelik ke arah Deny. " Mata dijaga !! " Sentak Zian sambil beranjak dari tempatnya menuju loker miliknya.
" Yee...mentang mentang bundanya cantik. Btw, memangnya bundamu tinggal di mana ?? Kayanya jauh yaa..?? " Tanya Deny kepo.
Dia penasaran dengan Zian. Zian sangat tertutup. Sudah setahun dia bersahabat dengan Zian. Tapi dia tidak tahu tentang Zian. Dia tidak tahu Zian anak siapa? Zian tinggal di mana ?? Yang dia tahu Zian itu pulang pergi sekolah naik bis sekolah gratis, berbeda dengan mereka yang naik kendaraan pribadi.
" Tapi Zian itu kayanya bukan anak dari orang biasa. Walau penampilannya sederhana, tapi auranya tidak bisa mendustakan bahwa dia itu anak orang berada. Dan aku lihat, semua guru-guru di sini seperti segan dengannya " Batin Deny sambil mentap ke arah Zian.
Zian tak menggubris pertanyaan Deny. Dia lebih fokus mengganti seragamnya dengan jersey basket lalu meninggalkan Deny yang masih terpaku di tempatnya menunggu tanggapan Zian.
" Woii..kenapa ditinggal !! " Pekik Deny ketika sadar melihat Zian sudah jauh meninggalkannya.
Zian hanya terkekeh pelan tanpa menoleh pada Deny.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Chiisan kasih
paket lengkap zian ya🤩
2023-07-10
0
MAY.s
Aku juga tidak suka enak² makan ada yg ngajak ngobrol😚
2023-04-08
2
✨Nana✨
zian dr kecil memang cool bgt orgnya ya apalgi klo sm cewek,,,bikin cewek pd penisirin lo zian...dahlah handsome,,pinter,,cool,,kaya,,ketos and sangat misterius🤭🤭. Kurang apalagi coba plus nya jg dia sangat religius,,,eehhhhmmmm bener2 cowok idaman🤭🤭😘😘😍😂
2022-11-07
1