Deru motor sport warna hitam berhenti di parkiran sekolah. Sosok tinggi tegap berkulit putih bersih masih duduk di atas motor dikendarainya. Dia sedang memperbaiki posisi parkir motornya.
Beberapa siswa yang sudah datang lebih awal melihatnya masih penasaran, wajah siapa yang ada di balik helm full face itu.
" Aahh..itu Zian !! " Pekik siswi yang melihat Zian saat membuka helmnya dengan sempurna.Seketika suasan jadi berisik dan atensi orang orang berpusat ke arah parkiran motor.
" Kak Ziaaan....!! Tambah keren dengan motornya. Jantungku semakin gemetar melihatnya...Yaa Tuhaaan jadikanlah dia jodohku !! " Pekik salah satu siswi dengan tatapan mendamba.
" Iih...norak !! Mana mau Kak Zian padamu. Sekelas Kak Alicia saja tidak dianggap, apalagi dirimu yang buluk kaya gitu " Cibir temannya body shaming. Dia mencibir temannya dengan tatapan mencela.
" Yee...namanya saja berandai andai. Segala sesuatu akan dimulai dari mimpi dan selanjutnya akan menjadi ekspektasi " Gadis yang dicela temannya menanggapi santai. Rupanya dia punya kepercayaan diri yang tinggi.
" Cih...mimpi jangan ketinggian.Kalau jatuh bisa remuk hatimu..ha..haaa !! " Temannya yang satunya membantu mencibir.
Farid dan Deny yang baru keluar dari mobil Farid langsung menoleh mengikuti pandangan orang orang yang kasak kusuk menyebut nama Zian.
" Itu Zian ?? " Gumam Farid dengan tatapan nanar ke arah Zian.
" Iya " Jawab Deny sama dengan tatapan Farid.
" Wuiih..motornya kereen " Ucap Farid antusias.
Kedua remaja tampan sahabat Zian itu beranjak mendekati Zian yang masih fokus memarkirkan motor mewahnya.
" Wuiih...keren motornya kamu orang. Boleh pinjam lee ?? " Celetuk Farid si cowok berkulit eksotis dengan dialek asal daerahnya, yaitu Palu Sulawesi tengah sambil mengusap pelan badan depan motor.
Zian menoleh lalu tersenyum sekilas. " Bukan punyaku. Hanya pinjam " Tukas Zian singkat. Dia tidak ingin mengungkapkan bahwa ini motor miliknya.
Jujur dia sangat tidak percaya diri membawa motor mewahnya itu ke sekolah. Prinsip hidupnya yang ingin hidup sederhana harus dia tepis karena menghargai dan tidak ingin mengecewakan adik adiknya yang memberikan hadiah mewah itu.
" Wah..pelit. Sengaja bilang pinjaman biar nggak dipinjam sama kita kita, iya kan ?? " Ledek Deny menimpali.
Zian melirik sinis. " Sejak kapan aku pelit ?? "
" Eeits..becanda, bro !! " Deny merasa risih mendapat lirikan sinis dari Zian. Selama bersahabat dengan Zian, dia sangat mengenal sahabatnya itu adalah orang yang baik dan suka berbagi dengan siapa saja.
Farid terkekeh pelan." Makanya bercanda ditimbang dulu " Bisik Farid meledek pada Deny.
" Kakk !! Happy birth day. Semoga panjang Umur dan sehat selalu !! " Tiba tiba entah dari mana, Valen sudah berada di samping Zian yang masih duduk di atas motornya. Valen menyodorkan sebuah benda persegi empat berwarna hitam yang diikat dengan pita warna biru. Wajah cantik itu berbinar cerah dengan senyum ceria merekah sempurna.
Zian, Deny dan Farid sontak menoleh ke arah Valen.
Zian melirik sekilas benda yang disodorkan Valen. " Hhff..andai bukan benda ini, tidak sudi aku menerimanya " Batin Zian geram pada Valen.
" Terima kasih Qur'annya. Tidak perlu mengucapkan kalimat itu karena aku bukan anak kecil yang mau merayakan ulang tahun. Jangan samakan kebiasaanmu dengan kebiasaan orang lain " Ujar Zian sinis lalu meraih benda yang disodorkan oleh Valen.
Valen terkesiap mendengar ucapan Zian. Wajah yang tadinya cerah sontak menjadi mendung. Dia merasa salah mengucapkan selamat ulang tahun pada Zian. Selama dia mengenal keluarga Zian, memang belum pernah dia melihat keluarga Zian merayakan ulang tahun.
Tapi kemarin dia sempat mendengar bahwa Hana dan Hani akan memberikan kejutan ulang tahun pada Zian, sehingga dia berani membeli kado untuk Zian berupa Qur'an saku. Dia sering melihat Zian selalu membawa benda seukuran saku itu ke mana mana, artinya Zian sangat senang dengan benda itu.
" Maaf !! " Lirih suara Valen. Kepalanya menunduk tidak berani menatap netra elang Zian yang menghunus padanya.
" Karena Hana dan Hani memberikan kejutan ulang tahun pada kak Zian, jadi saya ikut memberi hadiah juga " Gumam Valen seraya melirik motor mewah Zian. Dia tahu motor itu hadiah dari si kembar di keluarga Maliq. Karena kemarin dia diajak keluarga Maliq untuk memilih warna di dealer motor.
" Jangan menyamakan dirimu dengan adik adikku. Karena kau bukan siapa siapaku " Sarkas Zian tanpa perasaan berhasil menusuk jantung Valen.
" Nyesss !! " Sakit. Selamanya memang Zian tidak pernah menganggap keberadaan Valen. Baginya Valen itu hanya hama pengganggu.
Sementara Farid dan Deny yang mendengar ucapan Zian hanya bisa terpaku di tempatnya. Mereka mengenal karakter Zian yang tidak sudi didekati oleh perempuan. Tapi baru kali ini mereka mendengar Zian berucap kasar.
Valen mendongakan kepalanya. " Maaf " Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari bibir merah mudanya.
Wajah putih dengan sedikit bintik kecoklatan di sekitar hidung sontak memerah menahan malu. Dia sangat malu mendengar ucapan Zian yang menusuk hatinya.
" Sekali lagi maaf, kak !! " Ujar Valen lalu membalikan tubuhnya segera berlalu dari tempat yang membuat nafasnya jadi sesak.
Zian hanya memutar bola matanya jengah. Dia memasukan hadiah dari Valen ke dalam kantong tas yang disandangnya, lalu melangkah lebar menuju kelasnya meninggalkan Farid dan Deny yang masih melongo di tempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
MAY.s
Ikut mencelos atiku seandainya jadi Valen. Istighfar Zian... jgn terlalu benci. Karena perbedaan benci dan cinta cuma setipis kulit ari.
2023-07-09
1
Bismilah Hirrohmanirrohim
jgn judes SM Valent Jian,klu nti kamu jatuh cinta SM Valent nyaho kamu
2023-04-07
1
Senja Ariestya
hi..hi..Zian abis nelan bon cabe level 100
2022-11-07
0