Rahasia yang tersimpan

" Umi !! " Gumam Zian memicingkan matanya menatap sosok berjilbab lebar sedang duduk di teras panti asuhan bersama Ibu Lina.

" Assalamualaikum !! " Seru Zian memberi salam ketika sampai di depan Syifa dan Ibu Lina.

" Waalaikum salam !! " Jawab kedua wanita dewasa tersebut menjawab salam Zian.

" Umi sudah lama ?? " Tanya Zian menghenyakan tubuhnya di kursi teras yang bersisian dengan Syifa setelah mencium tangan kedua wanita tersebut.

" Baru setengah jam yang lalu " Jawab Syifa seraya tersenyum lembut ke arah putranya.

" Datang naik apa, Mi ?? Tanya Zian lagi sambil mengedarkan pandangannya. Dia tidak melihat mobil yang biasa ditumpangi oleh Uminya di halaman depan.

" Diantar pak Sani bareng Abi. Tapi pak Sani lagi ke mini market beli beras. Waktu belanja kebutuhan panti, Umi lupa beli beras " Tutur Syifa lembut tanpa melepas tatapannya pada putranya.

" Ooh. Om Ahdan lagi sama pak Sani ?? " Zian kembali bertanya karena dia tidak melihat keberadaan Maliq.

Syifa menghela nafasnya pelan. Ada sisi hatinya yang berdenyut perih setiap mendengar Zian memanggil Abinya dengan sebutan Om.

" Abi lagi ke toilet " Jawab Syifa singkat lalu membuang pandangannya ke depan.Dia tetap menekankan panggilan Abi pada Zian.

Ibu Lina melihat situasi yang mendadak canggung langsung berdiri dan pamit ke dalam meninggalkan Ibu dan anak untuk berbicara lebih bebas.

" Maaf Bu Syifa, saya permisi ke dalam dulu mau lihat anak anak " Pamitnya.

" Ahh.. Iya Bu Lina. Nanti saya menyusul mau lihat bayi yang baru datang " Sahut Syifa tersenyum lembut.

" Umi tidak bilang mau datang ke sini hari ini " Ujar Zian setelah beberapa saat hening.

" Apa Umi harus pamit dulu jika merindukan anak Umi ?? " Ucap Syifa retoris. Raut wajahnya seketika sendu.

" Umi sangat merindukanmu nak. Umi mendambakan setiap hari anak anak Umi selalu berkumpul dengan Umi. Tapi setiap hari, rindu Umi terpaksa Umi bunuh. Karena ada satu anak Umi yang tidak mau seatap dengan Umi. Sampai kapan, sayang ?? Sampai kapan Zian mau hukum Umi seperti ini ?? " Ungkap Syifa emosional. Netra bening itu perlahan mengembun, jika berkedip akan luruh cairan bening itu akan menganak sungai.

Zian bungkam sambil menundukan pandangannya ke ubin teras.

" Maafkan Zian, Mi !! " Gumam Zian tapi masih terdengar di rungu Syifa.

" Untuk ?? Maaf untuk apa, nak ?? Ucap Syifa skeptis.

Zian semakin menundukan pandangannya.

" Maaf Zian sudah bikin Umi sedih " Ucap Zian lirih.

Syifa tak menanggapi. Dia diam dengan tatapan datar ke depan.

" Boleh Umi meminta kembali sesuatu milik Umi yang Zian ambil tanpa sepengetahuan Umi ?? " Ujar Syifa datar tanpa menatap Zian.

Zian tersentak, seketika mendongak menatap ke arah Uminya.

" Ma maksud Umi ?? Tanya Zian tergagap.

Wanita berumur awal tiga puluh delapan tahun itu menatap wajah anaknya seraya tersenyum tipis lalu terkekeh pelan.

" Zian sangat tahu apa maksud Umi. Sudah waktunya benda itu Zian kembalikan pada Umi. Tidak ada gunanya Zian menyimpannya. Benda itulah yang telah meracuni hati Zian hingga berpenyakit dan memendam yang seharusnya tidak perlu Zian pelihara "

Zian terkesiap. " Apakah Umi tahu apa yang aku sembunyikan selama ini ?? " Batin Zian takut.

" Tidak baik menyimpan sesuatu yang bukan hak Zian. Umi rasa Zian sangat tahu itu. Lagi pula jika Zian ingin lebih mengetahui yang sesungguhnya kenapa Zian tidak bertanya langsung saja pada Umi ?? Jangan hanya memendam dan menyimpulkan sendiri "

Zian semakin terpojok dengan kalimat datar dari Uminya. Perasaan sangat bersalah menyergap batinnya.

" Maaf, Mi !! " Ucapnya lirih.

" Haah..sudahlah. Setiap saat hanya kata itu yang keluar dari mulut anak Umi. Kesayangan Umi. Sholehnya Umi. Tapi tidak ada sedikitpun ada niat di hati Zian untuk merealisasikan permintaan maaf itu " Ujar Syifa kembali lembut seraya mengelus rambut putranya. Tatapannya kembali teduh menyorot pada Zian.

Zian semakin tertohok. Benar Uminya berujar lembut tapi Zian sangat tahu, kalimat itu mengandung kekecewaan padanya.

Zian beringsut menjatuhkan tubuhnya ke lantai di depan Syifa. Dia meletakan kepalanya di pangkuan Uminya. Dia tidak malu melakukan ini, memang setiap ada kesempatan dia akan terlihat sangat manja pada wanita yang melahirkannya ini.

Dibalik sikap ketus dan dinginnya, Zian sangat manis dan manja pada Syifa. Jika ada orang lain yang melihat ini, pasti tidak percaya bahwa ini adalah seorang Ziandru.

Suasana hening. Mereka bungkam dengan fikiran masing masing.

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Umi Syifa hatinya lembut banget thoorr... Meski marah dan kecewa bicaranya bisa ttp lembut.

2023-07-06

1

✨Nana✨

✨Nana✨

akhirnya tau kan syifa klo diarynya diambil sm zian...itu yg bikin zian illfeel sm abinya walaupun sebagian isinya pun benar adanya,,,tp zian menyimpulkan k
lain isinya,,,makanya dendam sm abinya jd berlarut-larut krn zian jg tdk bertanya sm uminya,,,zian cuma menyimpulkan sendiri dr sudut pemikiran anak2 pd waktu itu hingga terbawa smp skr

2022-11-07

0

Senja Ariestya

Senja Ariestya

👍👍👍🙏🙏💗🙏🙏

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Untouchable Man
2 Siapa Zian ??
3 Curhatan Valen
4 Benci tak berdasar
5 Rahasia yang tersimpan
6 Kejutan Buat Zian.
7 Kejutan 2
8 Kebencian Zian
9 Keinginan Valen
10 Makhluk Jadi -Jadian
11 Tentang Valen
12 Zian Mabuk
13 Diam Diam Dipantau (3D)
14 Racauan Zian
15 Kekecewaan Syifa
16 Rintihan Hati Syifa
17 Demi maafmu, Mi !!
18 Ternyata Pelakunya Adalah kamu ??
19 Berjuang Untuk Kata Maaf
20 Keputusan Tentang Valen
21 Gladis Pamit, Syifa Galau
22 Ancaman Valen
23 Tragedi
24 Pesan Terakhir
25 Pesan Terakhir Willy
26 Duka Valen
27 Berusaha Ikhlas ( Valen )
28 Perdebatan Tentang Wasiat
29 Valen Sakit
30 Orang Dari masa Lalu
31 Hari Baru Untuk Valen.
32 Minta Dihalalin.
33 Galau
34 Beruang PMS
35 Masa Lalu Yang Belum Move On
36 Gara Gara Foto
37 Aura Baru Di Tahun Baru
38 Salah Paham
39 Sad Girl
40 Sisi Lain Dari Valen.
41 Manusia Tidak Jelas
42 SKY
43 Part Nggak Jelas
44 Posesif
45 Rindu
46 perasaan Valen.
47 Cinta Untuk Valen.
48 Sikap Zian ( Posesiv )
49 Polosnya Hana.
50 Mata Abi Ada Katarak.
51 Sikap Aneh Umi
52 Umi Sakit ??
53 Umi Pingsan
54 Rasa Itu
55 Nelangsa
56 Undangan Kelulusan.
57 Perpisahan
58 Ajakan Sky.
59 Kegelisahan Valen.
60 De Javu
61 Kesedihan Dan Harapan
62 Hikmah Di Balik Musibah.
63 Harus ikhlas
64 Pemakaman.
65 Umi Siuman ??
66 I Miss You, Mom !!
67 Emosi Valen
68 Lamaran
69 Pujian Zian.
70 No Judul
71 Kegilaan Valen
72 Ulah Si Ulat Bulu
73 Rencana Maliq
74 Ijab Qabul
75 Obsesi
76 Hujan Dan Sky.
77 Drama Pagi Hari.
78 Nostalgia.
79 Lamaran Untuk Valen.
80 Selamat Jalan, Bidadariku !!
81 Berita Bahagia
82 Draft
83 Kegelisahan Umi.
84 Pemuda menyebalkan.
85 Darren
86 Kemarahan Zian
87 Ceraikan Valen
88 Draft
89 Keputusan Valen
90 Jangan Pergi !
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Untouchable Man
2
Siapa Zian ??
3
Curhatan Valen
4
Benci tak berdasar
5
Rahasia yang tersimpan
6
Kejutan Buat Zian.
7
Kejutan 2
8
Kebencian Zian
9
Keinginan Valen
10
Makhluk Jadi -Jadian
11
Tentang Valen
12
Zian Mabuk
13
Diam Diam Dipantau (3D)
14
Racauan Zian
15
Kekecewaan Syifa
16
Rintihan Hati Syifa
17
Demi maafmu, Mi !!
18
Ternyata Pelakunya Adalah kamu ??
19
Berjuang Untuk Kata Maaf
20
Keputusan Tentang Valen
21
Gladis Pamit, Syifa Galau
22
Ancaman Valen
23
Tragedi
24
Pesan Terakhir
25
Pesan Terakhir Willy
26
Duka Valen
27
Berusaha Ikhlas ( Valen )
28
Perdebatan Tentang Wasiat
29
Valen Sakit
30
Orang Dari masa Lalu
31
Hari Baru Untuk Valen.
32
Minta Dihalalin.
33
Galau
34
Beruang PMS
35
Masa Lalu Yang Belum Move On
36
Gara Gara Foto
37
Aura Baru Di Tahun Baru
38
Salah Paham
39
Sad Girl
40
Sisi Lain Dari Valen.
41
Manusia Tidak Jelas
42
SKY
43
Part Nggak Jelas
44
Posesif
45
Rindu
46
perasaan Valen.
47
Cinta Untuk Valen.
48
Sikap Zian ( Posesiv )
49
Polosnya Hana.
50
Mata Abi Ada Katarak.
51
Sikap Aneh Umi
52
Umi Sakit ??
53
Umi Pingsan
54
Rasa Itu
55
Nelangsa
56
Undangan Kelulusan.
57
Perpisahan
58
Ajakan Sky.
59
Kegelisahan Valen.
60
De Javu
61
Kesedihan Dan Harapan
62
Hikmah Di Balik Musibah.
63
Harus ikhlas
64
Pemakaman.
65
Umi Siuman ??
66
I Miss You, Mom !!
67
Emosi Valen
68
Lamaran
69
Pujian Zian.
70
No Judul
71
Kegilaan Valen
72
Ulah Si Ulat Bulu
73
Rencana Maliq
74
Ijab Qabul
75
Obsesi
76
Hujan Dan Sky.
77
Drama Pagi Hari.
78
Nostalgia.
79
Lamaran Untuk Valen.
80
Selamat Jalan, Bidadariku !!
81
Berita Bahagia
82
Draft
83
Kegelisahan Umi.
84
Pemuda menyebalkan.
85
Darren
86
Kemarahan Zian
87
Ceraikan Valen
88
Draft
89
Keputusan Valen
90
Jangan Pergi !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!