Alexsa masih terus menangis dan berlari tanpa tau arah, baru kali ini vicky bersikap kasar kepadanya sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja bahkan alexsa sering membuat vicky marah, tapi tidak sampai membuat vicky membentaknya seperti tadi.
"Ahhhh setelah sekian lama, kenapa kamu harus hadir lagi di hadapanku dara".
Pranggg pringg brummm.
Vicky membanting semua perabotan yang ada dalam kamarnya. Pikirannya sangat kacau saat ini, dirinya terus kepikiran sama dara yang sangat jauh berbeda sekarang. Dan yang paling membuatnya gelisah dan emosi adalah karena dara bahkan sudah menikah sebelum dirinya bertunangan dengan alexsa. Bahkan sekarang dara sama sekali tidak ingin menatapnya walau hanya sedetik, apa sebenci itukah dara terhadapnya sekarang?.
" Aku harus bisa menjelaskan semuanya sama dara, pernikahan dara pasti settingan aku tau kamu dara" vicky melangkah buru buru keluar dari apartemen.
Vicky mengendarai mobilnya tanpa arah tujuan, karena terlalu terburu-buru dia sampai lupa jika tidak mengetahui alamatnya dara.
"Ahh sial" vicky memukul stir mobilnya.
Dia pun menelpon orang kepercayaannya untuk mencari tau alamat dara dan juga arga.
"Cari nama penumpang dari Indonesia yang bernama dara Alamsyah di bandara sekarang" titah vicky pada orang suruhannya.
"Baik bos".
Vicky memilih pergi ke cafe untuk sekedar mengopi dan menghilangkan rasa jenuhnya. Dia berharap semoga orang-orang nya bisa menemukan dimana dara menginap selama disini, vicky tak berharap banyak dia hanya ingin menjelaskan perkara yang sesungguhnya kepada dara. Agar dara tidak terus terusan membenci nya karna sampai saat ini vicky masih sangat menyayangi dara. Banyak kenangan di antara mereka, dara adalah wanita satu satunya yang berhasil membuat dia rapuh seperti sekarang ini.
Pov vicky
Namaku vicky Khan, kedatangan ku ke Indonesia 2 tahun lalu karena suruhan orang tuaku. Perusahaan cabang ku yang berada di Indonesia sedang mengalami masalah, makanya papa nugasin aku kesana buat menghandle semuanya. Kebetulan saat itu aku single dan belum punya kekasih, hari itu para karyawan kantor sangat antusias menyambut CEO mereka yaitu aku. Aku memasuki kantor sambil menyapa para karyawanku satu persatu, pandangan ku jatuh pada seorang karyawati yang nampak tersenyum manis dengan muka polosnya ke arahku.
Aku pun membalasnya dia nampak menunduk dan tak lagi melihat ke arahku, beda sama karyawan karyawan yang lain, mereka sibuk berbisik bisik membicarakan ku. Dan ada juga yang sibuk tebar pesona, tapi aku hanya fokus melihat seorang karyawan yang tadi tersenyum padaku dan sekarang dia menunduk. Aku bahkan sangat heran, sejak hari itu aku mencari tau tentang karyawan tersebut. Yang ternyata namanya adalah Dara alamsyah pegawai magang di perusahaan ku. Aku mulai menyelidiki segala hal tentangnya, dan ternyata dia masih single dan belum pernah punya kekasih. Jelas aku terkejut ini zaman modern dan pergaulan sekarang sudah beda dengan yang dulu, bahkan dia termasuk dalam kategori milenial masak iya belum pernah pacaran.
Waw gak sih!! jiwa jomblo ku meronta ronta saat itu. Aku bertekad bagaimanapun caranya dara harus menjadi milikku, aku pun mulai mendekati dia secara perlahan namun pasti. Aku lebih dulu membuat dia merasa nyaman dengan kehadiran ku, dan perlahan lahan aku mulai masuk ke kehidupannya. Tak lama akhirnya kami resmi jadian, dara bukan hanya cantik, baik, dan juga mandiri bahkan dia juga sangat polos dan lugu. Dari semenjak kami resmi berpacaran aku bahkan belum sekalipun menyentuhnya, berat memang menahannya tapi di saat aku melihat bola mata indahnya yang memintaku untuk menjaganya tanpa nafsu, aku pun luluh entah kenapa. Mungkin ini kali ya yang di namakan mencintai dengan tulus, lucu memang tapi ya inilah cinta memang sangat bisa memperbudak kita.
Hubungan kami terus berlanjut sampai akhirnya dara memintaku untuk menikahinya, aku senang bahkan sangat senang. Namun papa terus mendesak ku untuk secepatnya balik ke Paris, aku bingung saat itu posisi aku jadi serba salah. Dara bahkan sampai menangis menunggu jawaban dari aku, aku juga sudah berusaha menjelaskan kepada dara jika papa aku sedang sakit, namun dara hanya meminta keseriusan dari ku. Akhirnya aku mengiyakan karna tidak sanggup melihat raut wajah putus asanya dara. Namun hal tak terduga terjadi aku mendapat kabar bahwa papa sekarat di rumah sakit, dia memintaku untuk pulang malam itu juga. saking paniknya aku sampai lupa mengabari dara dan bang bram, hingga akhirnya dara memutuskan kontak denganku hingga sampai sekarang, aku tau ini kesalahan yang sangat fatal, bahkan aku menghilang ketika hari pernikahan kami.
Aku tidak berharap banyak, lagian sekarang juga sudah tidak mungkin jika aku mendekati dara lagi. Dia sangat membenci ku, aku hanya berharap dara tau kebenarannya tidak lebih. Kalau alexsa tidak ikut andil pada malam kebohongan itu, mungkin sekarang aku bisa bersikap baik padanya. Tapi nasik juga sudah menjadi bubur apa boleh buat, nasip baik tidak berpihak kepadaku.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Selesai dengan acara pendakian yang nikmat🤭, kini dara juga arga sedang melakukan mandi bersama di Bathroom. Dara sesekali meringis karena merasakan perih di area kue lumpurnya. Arga jadi merasa bersalah pada dara, apalagi cara berjalan dara sudah seperti orang yang baru selesai sunatan.
Padahal memang iya ya guys 🤭🤭 sunatan yang sangat nikmat dan bisa bikin merem melek hehehe.
"Sayang apa masih sakit? " tanya Arga cemas.
"Emm udah mendingan kok hehe" dara tersenyum canggung.
"Terima kasih ya udah mau menjaganya buat aku" mereka masih duduk bersandar di dalam Bathtub dengan posisi Arga yang memeluk dara.
"Itu udah kewajiban aku kok".
" Panggil sayang atau apa kek, jangan kamu begitu lah sayang" Arga cemberut.
"Gak tau mau manggil gimana".
" Hubby aja waktu di pesta kemarin kamu juga manggilnya begitu kan? ".
" Hehehe iya " dara malah cengengesan.
Arga di buat geram dan gemas sendiri dengan tingkahnya dara yang masih malu malu kucing terhadapnya. Keduanya pun selesai dengan ritual mandinya, kini mereka sedang keluar untuk mencari udara segar di sekitaran hotel. Dara sangat bahagia karena Arga selalu memperlakukannya dengan sangat baik, dia jadi kepikiran sama surat kontrak yang sudah dia buat.
"Hmm bby soal surat hmm su_ " belum sempat dara melanjutkan omongannya sudah di potong duluan sama Arga.
"Shutt jangan diteruskan, nantik setelah pulang ke sana kita bicarakan lagi, aku hanya ingin menikmati waktu kita berdua selama di sini jadi jangan bahas hal yang tidak penting oke" Arga berbicara sambil terus membelai pipi dara dengan mesra.
"Maafkan aku bby, ajari aku untuk bisa mencintaimu jangan pernah lelah" dara berbicara sambil menunduk sedih.
Cup Arga mencium keningnya dara dengan sayang,
Kringgg Ponsel dara berdering.
"Bby bang bram nelpon".
" Angkat aja sayang siapa tau penting ".
" **Halo bang assalamu'alaikum "
"WA'ALAIKUMUSSALAM sayangnya abang"
"Dasar lebay 😄 kenapa bang tumben nelpon? "
"Emang gak boleh? gimana acara honeymoon kalian!! sukses gak? "
"Kepo! mau tau aja apa mau tau banget? "
"Hehehe bisa aja kamu dek, Arga mana? "
"Ada nih di samping, mau ngomong? "
"Udah gak papa, kapan rencananya mau pulang? "
"Hmmm aku apa kata Arga aja bang"
"Kok Arga! panggil mas kek atau apa yang sopan manggil suamimu dek"
"Hehehe iya bang"
"Yaudah lanjutin aja gih abang ada client ni, abang tutup ya dek assalamu'alaikum"
"WA'ALAIKUMUSSALAM**".
Arga terus menggandeng dara menyusuri taman hotel sambil bergandengan tangan. Mereka tampak sangat bahagia saat ini ya walaupun terkadang masih sama sama kaku.
#Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
mety
lanjut
2022-11-18
2