Terkadang kebenaran memang sangat sakit, kesabaran juga sangat pahit namun dibalik itu semua ada kebahagiaan lain yang sedang menanti. So, janganlah berputus asa dalam segala cobaan apapun itu. Karena di setiap pertemuan pasti akan ada yang namanya perpisahan, dan di dalam cobaan pasti akan ada lulus uji cobanya. Karena Allah tidak akan menguji seseorang melebihi batas kesabarannya, jika sedang jatuh janganlah sampai terpuruk dan jika sedang dalam keadaan senang maka jangan pernah berpikir bahwa kesenangan itu akan selalu menjadi milik kita.
Tok tok tok
"Honey apa kamu sudah selesai? ".
Vicky masih belum keluar karena emosinya masih belum stabil, sebelum beranjak keluar dia lebih dulu menstabilkan amarahnya.
" Honey are you okay? ".
Ceklek. . . .
Alexsa menghampiri vicky yang baru keluar dari kamar mandi. Keadaannya sangat kacau rambut yang acak acakan dan juga tangan yg sedikit memar.
" Honey, kamu kenapa? ya ampun tangan kamu ayok aku obatin dulu ".
" Udah gak perlu, kita pulang aja". Vicky masih enggan berbicara emosinya masih belum stabil saat ini.
Tanpa ingin berlama-lama alexsa menggandeng lengan vicky dan membawanya keluar dari hotel. Lagian acaranya juga sudah selesai, dan sebagian dari teman-temannya juga sudah pulang dan ada juga yang menginap di hotel termasuk dara juga arga.
"Huhhh acaranya sangat membosankan", keluh arga sambil melepaskan kemenangan.
Dara masih termenung dengan kejadian tadi di pesta. Arga paham dengan keadaan dara, pasti hati dara sakit saat ini apalagi setelah mengetahui kebenaran tentang vicky.
" EHEM,, apa butuh temen cerita atau tempat sandaran? aku siap", tawar arga.
Dara melihat arga yang sudah berada di samping nya, tanpa menunggu lama dara langsung memeluk arga dan tumpah lah tangisnya yang sudah dari tadi di tahan. Dara menangis sesegukan sambil terus meracau memaki vicky tanpa henti hati dan pikirannya benar-benar kalut saat ini. Bahkan dia sampai lupa siapa yang menjadi samsak tempatnya meninju ninju sekarang, dara masih terus menangis dan memukul mukul dadanya arga. Sedangkan arga hanya menarik nafas dalam dia membiarkan dara untuk terus melampiaskan kemarahannya, walaupun tubuhnya yang akan menjadi sasaran utama atas Kemarahannya dara.
Arga masih mengelus ngelus bahunya dara, sampai akhirnya dara baru sadar siapa yang dia peluk.
"Maaf a aku hikss".
" Shust " Arga menempelkan jari telunjuknya di bibir dara.
"Udah jangan nangis lagi, kamu berhak bahagia dara kalok mau cerita aku siap jadi pendengar yang baik".
" Beneran? ", Arga mengangguk.
Akhirnya dara menceritakan semua tentang masa lalunya kepada Arga. Dari dulu dia ingin bercerita pada bram, tapi di saat mendengar nama vicky bram langsung murka. Makanya dara enggan bercerita pada abangnya, sedangkan celine sahabatnya ini hanya bisa mewek saat mendengar cerita darinya.
Tapi di saat bercerita pada Arga, rasanya benar-benar beda dara merasa nyaman dan bebannya seolah-olah hilang. Jantungnya pun selalu berdebar di saat berdekatan dengan Arga, rasa ini sama seperti di saat dulu berdekatan dengan vicky apakah ini cinta?? Dara masih trauma sama yang namanya cinta.
"Makasih udah mau dengerin cerita aku, rasanya lega sekarang".
" Sama-sama jangan pernah sungkan, anggap aja aku sahabat kamu kalau status aku sebagai suami masih belum bisa kamu Terima".
Deg. . . Dara merasa bersalah sama Arga, apa dia sudah keterlaluan!! tapi dara masih belum siap.
"Aku minta maaf, aku mohon tolong ngertiin perasaan aku, a_aku hanya trauma sama yang namanya cinta" jelas dara lalu menunduk.
"Aku paham dan kita sama, aku juga pernah kehilangan orang yang aku sayang tapi dengan cara yang berbeda". Jelas Arga sambil menatap langit kamar dengan sendu.
Dara menghapus air matanya dengan pelan, dan melihat ke arah Arga dengan bertanya-tanya.
" Apa aku boleh dengar cerita kamu? ". Dara bertanya dengan ragu.
" Heuh jangan segan begitu, kamu kan istri aku gak ada hal yang harus aku tutup tutupin dari kamu" Arga tersenyum mendengar pertanyaan canggung dari sang istri.
"Ya dulu aku sempat punya kekasih, namanya dina safira namun takdir berkata lain, Allah lebih dulu memanggilnya" jelas Arga dengan sedih.
Hati dara mencolos hangat mendengar Arga menyebutnya sebagai istri. Arga pun mulai menceritakan tentang kisah masa lalunya.
#Flash back. . .
Dulu sewaktu Arga masih di universitas, dia sempat mengangumi seorang gadis. Pertemuan mereka secara tidak sengaja di saat gadis tersebut sedang terburu-buru waktu hendak ke kantin kampus.
"Eh sorry i accidentally".
" Em nothing". Arga tercengang menatap gadis di depannya.
"Hello can i go?".
" Dasar cowok ini, tuli apa gimana sih! aku laper lagi heuh" dia bergumam pelan, namun masih bisa di dengar oleh Arga.
"Hello" Dina menepuk pundaknya Arga yang masih bengong.
"Yes, why ?"
"Can i go now" tanya dina dengan geramnya.
"Yes, GO please" Arga memberi jalan pada dina.
Sejak pertemuan saat itu, Arga selalu membayangkan dina bahkan dia sampai mencari tau siapa dan jurusan apa yang dina ambil di universitas. Lagi lagi takdir baik mempertemukan mereka lagi, disaat Arga sedang membuat tugas di taman kampus, tak sengaja dia melihat dina yang sedang melukis di atas kanvas. Karena begitu penasaran Arga pun menemuinya.
"Ekhem sedang apa nona? ".
" You ,what are you doing here? ".
" What are you doing here! hei kamu dari Indonesia bukan? ". Dina kaget karna Arga menyentil keningnya.
" Ihh kamu ngapain sih? " tanya dina dengan geram.
"Kenapa? laper lagi kamu" tanya Arga sengaja mengingatkan saat pertemuan mereka kemaren, dimana Arga tidak sengaja mendengar omelan dina.
"Hehe, kamu dengar ya? ".
" Yee malah cengengesan lagi".
"Terus gimana! aku harus ngapain guling guling? kan gak mungkin" Arga hanya menanggapi dengan tersenyum gemas.
"Kenalin aku Arga".
" Dina safira" .
Hubungan keduanya terus berlanjut sampai akhirnya mereka berdua jadian, Dina adalah gadis periang, cantik, mandiri, juga penyayang. Dia juga sangat hobi melukis, yang paling di sukai dina adalah melukis pemandangan alam.
"Kamu kenapa sih suka banget ngelukis alam"
"Ya sukak aja"
"Iya sukak kenapa, alasannya apa? " tanya Arga sambil terus menggenggam tangannya dina.
Mereka berdua sedang menikmati sunset di pantai, dengan Arga yang tidur berbantalan pahanya dina.
"Ya karena alam itu bisa membuat pikiran kita jadi tenang, seperti sekarang kita kan lagi liatin sunset gimana menurut kamu, tenang kan? ".
"Iya jugak sih".
" Makanya kalok aku udah ga ada, kamu jagain baik baik kanvas dan semua peralatan lukis ku ya".
"Jangan mulai".
" Iya kan kita ga ada yang tau sampai kapan kita masih bisa bernafas ya kan? "
Arga mencubit hidungnya dina dan tersenyum hangat. keduanya terus becanda dan saling memberi kehangatan dengan sebuah pelukan hangat sambil terus menyaksikan sunset yang hampir menghilang.
#Bersambung
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
semangat terus kak
2022-12-07
1
Sabriah ulfa
ahahah terimakasih kak
2022-11-14
1
Alnda
semangat, aku kasih bunga lagi ya kak
2022-11-14
2