Suami Pilihan Abang

Suami Pilihan Abang

Awal mula. . .

Ruangan ballroom yang sudah di rias dengan serapi dan secantik mungkin oleh para EO. Bunga mawar serba putih tampak menghiasi di setiap sudut ballroom dengan manisnya di pandang mata. Tapi tidak dengan bram, pria berumur 42 tahun ini tampak sangat sedih dan gelisah walaupun ini adalah kemauannya sendiri untuk menjodohkan sang adik dengan lelaki pilihannya tapi dia masih sangat khawatir akan pernikahan ini, akankah pernikahan adiknya akan berjalan indah seperti pernikahan pada umumnya.

Bram hanya ingin yang terbaik untuk adik semata wayangnya. Apalagi bila mengingat amanat dari kedua orang tuanya yang selalu menyuruhnya untuk tetap menjaga sang adik dari setiap pergaulannya termasuk mencarikan pendamping hidup yang baik dan juga bertanggung jawab untuknya. Bram akan sangat merasa bersalah apabila pernikahan adiknya tidak berjalan sesuai dengan semestinya, dia hanya bisa berharap dan terus mendoakan yang terbaik untuk adiknya.

Awalnya dara dan Bram sempat cekcokan gara gara dara terus menolak untuk di jodohkan, namun Bram tetap terus membujuk dengan halus dan lembut, dia terus memberikan pengertian untuk adiknya sampai akhirnya dara luluh setelah melihat wajah rapuhnya Bram yang meneteskan air mata untuk pertama kalinya di depan dara.

" Abang jangan lah nangis, oke dara setuju asalkan abang bahagia melihat dara menikah" .

"Dara tau kan. Abang sayang sama dara ngak mungkin abang menikahkan dara dengan lelaki yang salah. Jadi mengertilah dek tolong kali ini aja dengerin abang". Pinta Bram dengan memelas.

"Apa dara ikhlas".

"Iya dara ikhlas, asalkan abang ngizinin dara tetap tinggal bersama abang".

" Oke deal terimakasih dek".

Saking asik melamunkan kejadian haru kemarin malam. Bram sampai lupa kalau ijab kabul akan segera di langsung kan.

" Pak Bram, apa sudah bisa di mulai ". Tanya pak penghulu.

"Ah iya, maaf Pak mari silahkan di mulai".

" Bismillahirrahmanirrahim mari pak Bram jabat tangannya nak arga".

" Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara arga Purwadinata bin alm kuncoro Purwadinata dengan adik saya yang bernama dara Alamsyah dengan mas kawinnya berupa uang 100juta rupiah di bayar tunai". Tegas Bram.

"Saya Terima nikah dan kawinnya dina safi. . . maaf Saya Terima nikah dan kawinnya dara binti Alamsyah dengan mas kawin tersebut tunai" . Tegas arga.

" Bagaimana para saksi Sah? ".

Sah.

" Alhamdulillah. . .".

Walaupun ijab kabul sudah selesai dan para tamu undangan sudah pada pulang. Namun dara masih enggan menatap wajah arga yang kini sudah sah menjadi suaminya. Arga tidak mempermasalahkan hal ini mungkin dara masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan status barunya. Arga hanya tersenyum melihat dara yang terus menunduk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

" Dara, abang perhatikan dari tadi nunduk terus apa ngak pegel lehernya? " Bram mencoba untuk mencairkan suasana.

"Abang, dara balik ke kamar dulu" bukannya menjawab. Dara malah mengalihkan pertayaan. Bram melirik ke arah Arga dengan menghembuskan nafasnya pelan sepertinya dara masih butuh waktu.

"Arga, abang mintak maaf atas sikapnya dara".

" Sudahlah bang Arga ngerti, ini tidak mudah untuk dara biarkan dara untuk menyesuaikan diri dulu dengan status barunya" .

"Terima kasih Arga, kamu yang sabar sana balik ke kamar kamu pasti gerah".

" Oke bang, selamat istirahat ".

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Ceklek. . .

" Baguslah kamu sudah datang. Capek saya tungguin dari tadi" ucap dara sinis.

Arga di buat heran dengan perubahan sikap dara.

"Jadi kamu nungguin saya? apa kamu sudah tidak sabar menunggu aksi saya di atas ranjang hm? ". Goda Arga dengan menaik turunkan alisnya.

"Ihh jangan mimpi. Sampai kapanpun saya tidak akan mau di sentuh kamu". Tegas dara.

"Siapa takut, palingan jugak kamu nantik yang mintak duluan apalagi setelah melihat roti sobek milik saya". Ucap arga dengan percaya diri.

"Tidak akan. Kamu tidur di sofa saya yang di kasur".

" No no, Bisa remuk badan saya kamu aja sana".

" Enak aja, ini kamar saya jadi kamu harus ikutin peraturan saya".

Arga berjalan mendekati dara sampai membuat dara kelagapan. Arga sengaja ingin mengerjai dara. Dara terus mundur saat Arga terus berjalan ke arahnya, sampai akhirnya dara mempet ke dinding dan Arga terus menggunci pergerakannya.

" Mau ngapain kamu hah". Teriak dara.

" Kamu pikir saya akan melakukan apa".

" Jangan macam macam kamu Arga ".

" Oh tidak nona, saya hanya mau satu macam".

Tidak semua nasip rumah tangga karena perjodohan akan selalu kandas di tengah jalan, ada juga yang bisa bertahan bahkan banyak yang bertahan. Itu semua tergantung dari hati masing-masing dan pendirian masing-masing jugak. alangkah lebih baik menjaganya dengan baik.

Karena di jodohkan oleh keluarga juga sebuah amanah yang harus kita jaga, tidak ada keluarga yang menginginkan anggota keluarganya untuk tidak bahagia. Mereka juga ingin kita bahagia dengan orang yang tepat walaupun dengan cara memilih jodoh untuk kita. Banyak yang berpikir apakah ini masih jaman siti Nurbaya. Kenapa masih ada soal jodoh jodohan, Banyak yang bertanya begitu.

Namun banyak juga yang manut saat di jodohkan, itu semua tergantung pada pendirian masing-masing.

Seperti dara yang terus bersikeras menolak perjodohan ini pada awalnya. Namun terus di bujuk oleh abangnya kenapa. Karena abangnya hanya ingin adiknya bahagia itu saja, bukan hanya sekedar menjodohkan saja. Tapi bram juga sudah mengenal baik dengan pria tersebut, tidak mungkin dia akan melepaskan adiknya kepada pria yang salah apalagi ini mencangkup kehidupan sang adik nantinya.

Arga juga tidak asal Terima saat bram ingin menjodohkan nya dengan adiknya. Namun karena sudah lama saling mengenal akhirnya setelah di pikir pikir ada baiknya jika dia menerima perjodohan ini. Lagian bram juga sudah seperti abangnya sendiri, tidak mungkin arga akan melukai hati orang yang sudah begitu tulus padanya. Arga mencoba untuk memantapkan hatinya agar di saat mengambil keputusan nantik tidak salah ambil langkah.

Seperti saat ini keduanya masih berada di dalam kamarnya dara. Bukan kamar seperti pengantin pada umumnya, kamarnya masih seperti biasa tanpa adanya hiasan apapun.

Dara di buat jengkel sama perlakuan Arga yang terus menjahili nya. Niat hati ingin bersikap ketus tapi malah dara tidak bisa berbuat apa apa setelah Arga semakin memepetnya ke dinding.

"Mau ngapain kamu hah?? jangan kurang ajar ya". Tegas dara.

"Kan sudah saya katakan saya hanya mau satu macam" .

Dara sampai memejamkan matanya di saat nafas Arga malah menerpa wajahnya, bahkan jantungnya terus berpacu dengan cepat. Dara sampai kehabisan akal ingin berkata apa karena ulah Arga. Yang ada perasaannya saat ini benar benar deg degan karena Arga yang memojokkannya ke dinding dan menggunci pergerakannya.

Ingin bernafas pun dara rasanya tak mampu 😁 Arga benar-benar membuat dara mati kutu. Arga semakin mendekatkan wajahnya ke wajah dara dan. . . .

#Bersambung!!! 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Maikhel Adi putra

Maikhel Adi putra

keren cerita nya...
semangat terus kak 🙏

2023-02-25

0

Cut Firda

Cut Firda

bagus bnget cerita nya🥰🥰

2022-12-30

1

KANG SALMAN

KANG SALMAN

hhmmmhh.....sebenarnya dari mana sih melihat ukuran seaeorang itu bisa bahagia dengan pilihan orang lain....

2022-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula. . .
2 Arga yang usil
3 Surat perjanjian
4 Surat perjanjian 2
5 Rencana honeymoon
6 Hadiah dari bram
7 Pergi honeymoon
8 Ujian bagi arga
9 Bertemu vicky
10 Membalas secara halus
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15 21+
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 Plus visual 21+
19 Bab 19 21+
20 Bab 20
21 kemarahan vicky
22 Alexsa dan vicky
23 Bumil meresahkan
24 Bram dan nayla jadian
25 kabar bahagia untuk dara
26 kejadian tak terduga
27 Alena dan vicky sah
28 Alexsa sakit hati
29 Pengumuman
30 Misi pertama ala alexsa
31 Dara dan Alexsa berteman baik.
32 Bermain ke kantor suami
33 Bact to Indonesia
34 Married
35 kemarahan Alena
36 Dara keguguran
37 Kesedihan dara
38 Alena mulai bertingkah
39 Bertemu kembali
40 Kemarahan vicky
41 Penyesalan vicky
42 welcome twins baby
43 Alexsa hamil
44 Same dan alena
45 Bertemu camer
46 Kesedihan alena
47 Bertemu kawan lama
48 Lelucon weekend
49 Alena gugup
50 Elisa
51 Berusaha jujur
52 keputusan same
53 Elisa kepergok berbohong
54 Kemarahan papa elisa
55 Kebahagiaan Bram and family
56 Sahabat lama
57 Berkunjung ke kantor suami
58 Bukti pertama
59 Di posisi yang serba salah
60 Family time
61 Kembali ke rumah
62 Perubahan sikap
63 Perubahan sikap 2
64 Antoni
65 Percekcokan antara dara dan arga
66 Bertemu bestie
67 Mencoba abai
68 Kemarahan Bram
69 Arga terdiam
70 Misi karina
71 Kepulangan dara dan twins
72 Permintaan Maaf Glen
73 Perang Dingin
74 Pagi Yang Menegangkan
75 Pengadilan Agama
76 Perdebatan
77 Surat Dari Pengadilan
78 Surat Panggilan
79 Mengunjungi Makam
80 Sidang Kedua
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal mula. . .
2
Arga yang usil
3
Surat perjanjian
4
Surat perjanjian 2
5
Rencana honeymoon
6
Hadiah dari bram
7
Pergi honeymoon
8
Ujian bagi arga
9
Bertemu vicky
10
Membalas secara halus
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15 21+
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 Plus visual 21+
19
Bab 19 21+
20
Bab 20
21
kemarahan vicky
22
Alexsa dan vicky
23
Bumil meresahkan
24
Bram dan nayla jadian
25
kabar bahagia untuk dara
26
kejadian tak terduga
27
Alena dan vicky sah
28
Alexsa sakit hati
29
Pengumuman
30
Misi pertama ala alexsa
31
Dara dan Alexsa berteman baik.
32
Bermain ke kantor suami
33
Bact to Indonesia
34
Married
35
kemarahan Alena
36
Dara keguguran
37
Kesedihan dara
38
Alena mulai bertingkah
39
Bertemu kembali
40
Kemarahan vicky
41
Penyesalan vicky
42
welcome twins baby
43
Alexsa hamil
44
Same dan alena
45
Bertemu camer
46
Kesedihan alena
47
Bertemu kawan lama
48
Lelucon weekend
49
Alena gugup
50
Elisa
51
Berusaha jujur
52
keputusan same
53
Elisa kepergok berbohong
54
Kemarahan papa elisa
55
Kebahagiaan Bram and family
56
Sahabat lama
57
Berkunjung ke kantor suami
58
Bukti pertama
59
Di posisi yang serba salah
60
Family time
61
Kembali ke rumah
62
Perubahan sikap
63
Perubahan sikap 2
64
Antoni
65
Percekcokan antara dara dan arga
66
Bertemu bestie
67
Mencoba abai
68
Kemarahan Bram
69
Arga terdiam
70
Misi karina
71
Kepulangan dara dan twins
72
Permintaan Maaf Glen
73
Perang Dingin
74
Pagi Yang Menegangkan
75
Pengadilan Agama
76
Perdebatan
77
Surat Dari Pengadilan
78
Surat Panggilan
79
Mengunjungi Makam
80
Sidang Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!